Kamis, 30 Juli 2015

Ada Dua Jenis Kekayaan

MUNGKIN pada zaman Kali ini sangat sulit mencari orang yang tidak ingin kaya sekaya-kayanya. Karena dengan kekayaan itu berbagai keinginan dapat dicapai dengan lebih mudah. Bahkan banyak orang tidak mempertimbangkan moral etik dalam mendapatkan kekayaan itu. Lebih-lebih bagi mereka yang memiliki akses meraih kekayaan dengan mudah, mereka akan menumpuk kekayaan dengan tidak mengenal rasa malu. Syukur dalam zaman reformasi ini di Indonesia ini ada lembaga yang memiliki kewenangan untuk menelusuri kekayaan terutama bagi mereka yang memiliki jabatan dalam pemerintahan negara. Semoga lembaga tersebut cukup memiliki nyali dalam menelusuri kekayaan para pejabat agar korupsi dapat menurun di Indonesia.

Memang sungguh aneh di Indonesia yang alamnya sangat kaya raya ini terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan. Banyak orang tidak merasa malu pamer kekayaan bahkan di tengah masyarakat miskin sekalipun. Padahal jika dilihat dari penghasilannya sebagai pejabat tidak memungkinkan mereka sampai dapat hidup bergelimang kemewahan.

Dalam Mantra Atharvaveda VII.115.4 dinyatakan ada dua jenis kekayaan di dunia ini. Ada kekayaan yang menguntungkan dan ada kekayaan yang tidak menguntungkan. Umat diajarkan selalu berdoa semoga mereka dijauhi dari kekayaan yang tidak menguntungkan itu. Yang dimaksud dengan kekayaan yang menguntungkan adalah kekayaan yang membawa Atman makin dekat dengan alam Barahman. Karena proses Atman mencapai alam Brahman itu sesuatu yang sangat niskala orang pun mengabaikan, toh kelak bagaimana nasib keturunannya nanti tidak akan diketahuinya. Yang penting anak istri dan kerabat dekat dapat dibantu agar hidup mewah saat hidup sekarang ini. Persoalan orang lain menderita dihimpit kemiskinan di luar lingkaran tadi itu urusan lain. Begitulah mungkin yang selalu terlintas dalam benaknya mereka yang suka menumpuk kekayaan yang tidak menguntungkan itu.

Kekayaan yang tidak menguntungkan adalah kekayaan yang diperoleh dengan bertentangan dengan Dharma. Memperoleh kekayaan yang tidak menguntungkan Atman bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Lalu bagaimana kekayaan yang menguntungkan Atman itu? Kekayaan yang menguntungkan adalah yang diperoleh dengan berbuat berdasarkan Dharma dan digunakan juga untuk menegakkan Dharma.

Kekayaan yang diperoleh berdasarkan Dharma adalah yang dilakukan dengan bekerja sesuai dengan varna masing-masing. Hidup berdasarkan varna di samping akan memberikan kepuasan batin juga hasil kerja berdasarkan varna jauh lebih baik daripada orang bekerja tidak berdasarkan varnanya. Karena varna itu bertemunya Guna dengan Karma.

Guna adalah bakat dan Karma adalah kerja. Alangkah bahagianya kalau seseorang dapat bekerja sesuai dengan bakatnya. Mendapatkan kekayaan karena bertemunya Guna dengan Karma adalah kekayaan yang sangat mulia. Itulah kekayaan yang disebut menguntungkan Atman. Kekayaan yang menguntungkan di samping karena diperoleh berdasarkan Dharma juga penggunaannya berdasarkan Dharma. Kekayaan yang digunakan berdasarkan Dharma adalah kekayaan yang didanapuniakan dalam wujud investasi. Investasi itu dalam wujud human investment atau investasi untuk memajukan nilai-nilai kemanusiaan maupun investasi untuk memajukan pengembangan kesejahteraan yang benar dan adil. Kekayaan yang didanapuniakan dalam wujud investasi tersebut akan menimbulkan multiplier effect positif pada kemajuan hidup bersama di masyarakat. Misalnya membantu penerbitan buku-buku yang bermutu sehingga masyarakat dapat membeli buku itu dengan harga terjangkau. Dengan buku bermutu itu masyarakat memperoleh ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kadar kecerdasan dan profesinya maupun meningkatkan kualitas rohaninya.

Investasi untuk membantu umat meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan atau profesionalismenya sungguh suatu dana punia yang sangat mulia mengantarkan Atman makin dekat dengan Brahman. Demikian juga yang tergolong human investment membantu umat mendapatkan bimbingan rohani dari para rohaniwan yang benar-benar berkualitas. Karena itu sangatlah mulia kalau kekayaan itu dipakai mendirikan wadah konsultasi-konsultasi kerohanian, baik untuk menuntun generasi muda menyiapkan dirinya menghadapi masa depannya maupun membantu para rumah tangga-rumah tangga baru dalam mengarungi hidup berumah tangga yang kadang-kadang banyak lika-likunya.

Investasi dalam usaha bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang benar adalah sebagai wujud kekayaan yang menguntungkan Atma dan masyarakat luas.

sumber : www.balipost.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net