Rabu, 29 Juli 2015

Batin Tiga Masa Tak Dapat Diperoleh

Ceramah Sadhana Dzogchen ke 149 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Yidam Padmasambhava, Sabtu 20 Juni 2015 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada yidam puja bakti bersama hari ini : Guru Padmasambhava, Om Biezha Beima Hom.

Gurudara, Tenzin Gyaltso Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet, selamat malam semuanya. Tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao dan istri : Sdri. Judy. Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa. Penasihat Hukum Zhenfo Zong : Pengacara Zhou Hui-fang, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Taiwan : Sdri. Xu Ya-qi. dr. Zhou-heng. Selamat malam semua ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Kanton ) Wu-gai, wu-gai-shai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih semua ) Thank you for coming.

Yidam puja bakti bersama hari ini adalah Guru Padmasambhava, Beliau adalah patriark tantrayana, dapat dikatakan penyebaran tantrayana adalah berkat Raja Trisong Detsen yang mengundang Guru Padmasambhava masuk ke Tibet.

◎ Guru Padmasambhava membabarkan Dharma di Tibet sekitar lima puluh tahun lamanya. Sekte Guru Padmasambhava merupakan ajaran yang paling awal, tergolong Nyingmapa, pembabaran utamanya adalah Sadhana Dzogchen. Saya sering menjapakan Mantra Guru Padmasambhava seperti ini : “Om. A. Hom. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hom. Xie.” Mantra yang paling pendek adalah : “Om. Biezha. Beima. Hom.” Kemudian menjapa : “Om. Yixicuojia. Mandalawa. Suoha.” Saya juga menjapa mantra dari dua Vidyarajni utama-Nya.
Guru Padmasambhava mempunyai lima Vidyarajni utama, selain itu masih ada dua puluh Vidyarajni penting, sedangkan Vidyarajni yang lainnya tak terhitung banyaknya. Ajaran Guru Padmasambhava yang terutama adalah Khandro Nyingthig atau Esensi Hati Dakini. Guru Padmasambhava menerima abhiseka dari Sri Simha. Setelah Guru Padma tiba di Tibet, ada lima orang yang baru menjalani kebhiksuan menemui Sri Simha untuk belajar Sadhana Dzogchen, salah satu di antaranya ada seorang Mahasiddha yang bernama Vairochana, bukan Buddha Vairocana yang biasa kita lafalkan, hanya saja namanya juga adalah Vairochana, Beliau juga mempelajari Sadhana Dzogchen. Akhirnya pada masa Longchen Rapchampa, Beliau menyintesis beberapa Sadhana Dzogchen. Dzogchen merupakan sadhana terutama dari Guru Padma, Beliau telah membabarkan Dharma selama lima puluh tahun, benar-benar luar biasa. Saat Mahaguru berusia dua puluh enam tahun, Yaochijinmu membukakan divyacaksu, barulah Mahaguru mulai menekuni Dharma secara bertahap, mempelajari Buddhisme dan sepenuh hati berkarya dalam kebajikan, saat itu instruksi dari-Nya adalah : ‘Sepenuh hati mendalami Dharma’, ‘Sepenuh hati menekuni Buddhisme’, ‘Sepenuh hati berkarya dalam kebajikan.’. Kala itu mengajar sambil belajar, sambil berusaha menghadapi segala kesukaran, sejak usia dua puluh enam tahun hingga hari ini tujuh puluh satu tahun, berapa tahun lamanya ? Empat puluh lima tahun. Masih selisih lima tahun dengan masa pembabaran Dharma Guru Padmasambhava di Tibet. Yang saat ini kita hitung merupakan karya seumur hidup, namun masa hidup Guru Padmasambhava sangat lama, oleh karena itulah Dharma Tantra yang ditransmisikan oleh-Nya sangatlah banyak.

◎ Yang waktu pengajarannya paling pendek adalah Yesus, setelah Yesus menerima dua belas murid, beliau hanya membabarkan ajaran selama tiga tahun, kemudian disalibkan, sungguh menderita ! Apa yang dapat dibabarkan selama tiga tahun ? Tentu saja tidak dapat membabarkan lebih lanjut, namun Anda tahu Yesus mengenakan jubah berwarna merah ( jubah luar ), biasanya pratima Yesus dilukiskan mengenakan jubah putih, ada juga yang mengenakan jubah merah. Beberapa petuah mulianya yang terkenal sangatlah baik, dalam Alkitab ada beberapa kalimat yang memiliki sedikit hubungan dengan Buddhisme, seperti : “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” Inilah yang dikatakan oleh Yesus, ini adalah Trimandalaparisuddhi, Yesus memahami Trimandalaparisuddhi ( pada hakikatnya, tiada pihak pemberi, tiada penerima dan tiada materi ) ; Mengenakan jubah putih adalah Sekte Putih, mengenakan jubah merah adalah Sekte Merah, demikianlah cara membedakan antar sekte di masa itu, Nyingmapa mengenakan warna merah, sedangkan Kagyudpa mengenakan jubah putih. 

Yesus mengatakan : “Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”, ini adalah ksanti ( kesabaran ), tidak hanya ksanti, ini juga merupakan virya ( ketekunan ) ; Masih ada, “Barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.”, ini adalah dana, ini juga dikatakan oleh Yesus ; Selain itu ada juga, “Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”, begitu Anda terjalin dengan uang, Anda sangat kaya, setiap hari sibuk untuk menambah pundi kekayaan, hingga Anda tidak mempunyai waktu untuk bersadhana, oleh karena itu Yesus mengatakan, “Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”. Beliau memiliki beberapa kata-kata terkenal, saat Anda berbisnis dan dibutakan oleh uang, juga dibutakan oleh nama dan tahta, misalnya ingin menjadi pemimpin negara, atau ingin menjadi presiden, atau ingin menjadi pejabat tinggi, mana mungkin ada waktu untuk urusan bhavana ? Inilah yang dikatakan oleh Yesus, “seekor unta masuk melalui lubang jarum.” Terhadap orang yang memiliki kekuasaan, saya istilahkan : “Badak memasuki lubang jarum”, saya yang mengatakannya. Sangat sukar bagi seekor badak untuk masuk melalui lubang jarum, yang terbaik bagi sadhaka adalah mampu merelakan segalanya, dengan demikian barulah dapat mencapai keberhasilan.

Sebelumnya telah menceritakan bahwa Yesus lahir di kandang kuda, saat itu orangtuanya, Yusuf dan Maria, hendak mendaftar sensus, oleh karena itu harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, Maliya ( Bahasa Mandarin ) di Jerman disebut Maria, mereka berdua menuju ke  tempat pendaftaran sensus, di tengah perjalanan, dikandung dari Roh Kudus, Maria melahirkan Yesus di sebuah kandang kuda, saat itu di angkasa terdapat cahaya, muncul sebuah bintang yang besar, datanglah Tiga Majus dari Timur, mereka datang dari tempat yang sangat jauh untuk memberikan hadiah kepada Yesus.  Mahaguru lahir di kandang ayam, sebab saat itu keluarga kami sedang mengungsi, saat itu adalah perang dunia kedua, tentara Amerika membombardir Bandara Shuishang, Jiayi berada di dekat Bandara Shuishang, kami sekeluarga mengungsi di Niuchouxi, yaitu sebuah lokasi di Houhu Kabupaten Jiayi, saya lahir di kandang ayam. Saat itu ada seberkas cahaya menyinari saya, dikarenakan pesawat sedang membombardir, maka di malam hari tidak boleh menyalakan lampu, cahaya yang menyinari saya adalah cahaya lampu senter yang dipegang oleh ayah saya. Ayam-ayam di sana terkejut, “Kok.. kok… kok…” memperoleh adhistana dari ayam, inilah peristiwa kelahiran saya.
◎ Saya juga dikandung dari Roh Kudus, ibu saya mengandung selama tujuh bulan dan saya langsung lahir, lahir prematur. Sekujur tubuh terbungkus selaput putih, kelahiran saya disertai fenomena istimewa. Sekujur tubuh berbalut selaput putih, selaput putih itu baru bisa dibersihkan dengan cara digosok perlahan dengan minyak tanah, setelah dicuci bersih, barulah muncul seorang bayi, lahir setelah dikandung tujuh bulan, lahir prematur, juga dapat dikatakan dikandung dari Roh Kudus. Begitu saya lahir, ayah sangat gembira, saat itu dia adalah seorang tentara Jepang, seorang Eisei-hei, melayani di Distrik Zuoying, komandannya adalah Yasuhiro Nakasone yang kemudian menjabat sebagai perdana menteri ( Yasuhiro Nakasone, politikus Jepang, pada tahun 1982 menjabat sebagai perdana menteri Jepang selama lima tahun lamanya. Pada masa perang dunia ke-2 ia merupakan seorang komandan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, pernah ditugaskan menetap di Zuoying Taiwan. Yasuhiro Nakasone adalah satu-satunya Perdana Menteri dari Periode Showa yang masih hidup, merupakan mantan perdana menteri Jepang yang tertua yang masih hidup hingga saat ini ) Saat itu ayah saya bertugas membantunya, oleh karena itu beliau kenal dengan perdana menteri Jepang ini. Saat itu ayahku sangat gembira, ia mengenakan sepatu boot tentara, membawa pedang dan mengenakan topi tentara, dengan gembira ia pergi memberitahu para kerabat bahwa dia telah mempunyai seorang putra, namun banyak orang memberitahunya : “Apa tidak salah ? Anda baru menikah berapa bulan, baru tujuh bulan lebih sedikit, bagaimana mungkin istrimu sudah melahirkan ? Apakah tidak masalah ?” Ayah saya adalah seorang tentara, ia sangat marah, sekembalinya dia langsung menggendong bayi itu dan menyerahkannya kepada nenek saya, ibu dari ibu saya, “Anda pelihara saja ! Ini putramu, bukan putraku !” Sejak kecil saya menjadi anak yatim, nenek memelihara saya sampai dia meninggal dunia, kemudian saya diberikan kepada adik dari ibu saya, hingga akhirnya saat bibi saya hendak menikah, beliau mengatakan : “Tentu saya tidak bisa menikah dengan membawa seorang anak.” Maka saya diserahkan kembali kepada ibu saya. Kehidupan masa kecil saya sangat menyedihkan, namun saya dikandung dari Roh Kudus, sehingga setidaknya ada daya roh yang melindungi diri sendiri, menguasai ilmu meringankan tubuh, lompat ke atas dan ke bawah, saat orang hendak memukul saya, saya berhasil meloloskan diri, bahkan pergi menghilang lebih cepat dari asap. Saya juga sangat pandai menyembunyikan diri, seperti menyembunyikan diri di bunker, di lemari pakaian, di gudang, menyembunyikan diri dimanapun, semua tempat bisa menjadi markas saya, demikianlah kisah masa kecil saya. Siapa yang melahirkan saya ? Tiada jawaban, demikianlah.

◎ Dulu saat Maria mengandung Yesus, Yusuf ayahnya juga tidak mengakui sang putra, saya bernasib sama seperti Yesus. Yusuf adalah seorang tukang kayu, setelah memelihara Yesus hingga usia kesekian, dia tidak memedulikannya lagi, Yesus pergi meninggalkan rumah, pergi kemana ? Tiada orang yang mengetahuinya, suatu hari dia kembali dan menjadi Yesus, orang-orang mengatakan ia pergi ke Gunung Himalaya untuk berguru kepada Orang Suci, sekembalinya ia mulai menuntun insan.

Saya mulai menuntun para insan setelah Yaochijinmu membuka divyacaksu, kondisinya sangat unik. Namun nasib Guru Padmasambhava lebih unik, Ia lahir dari sekuntum padma di Laut Danakosa, di India ada banyak danau, India merupakan sebuah dataran luas dan dekat dengan laut, mereka juga menyebut danau sebagai laut, sesungguhnya Laut Danakosa adalah sebuah danau, dalam sekuntum padma di danau tersebut terdapat seorang anak, demikianlah Guru Padmasambhava dibawa oleh seorang Raja dan dibesarkan, Ia adalah anak yatim. Sesungguhnya dari mana asalnya ? Tiada yang tahu. Siapa yang melahirkannya ? Siapa ayahnya, siapa ibunya, tiada catatan. Oleh karena itu kelahiran beberapa tokoh ini sangat unik, kelahiran Yesus juga sangat unik, apakah seorang perawan bisa mengandung ? Coba Anda tanyakan pada dokter, menurut masyarakat jaman sekarang itu adalah hal yang mustahil. Saya lahir di usia kandungan tujuh bulan, itu masih memungkinkan, lahir prematur, namun sepertinya juga menjadi mustahil, sebab ayah saya tidak mengakuinya ! Semua adalah teka-teki. Ayah saya telah berpulang, saat ini siapakah yang masih menjadi ayah saya ? Ayah saya adalah Amitabha Buddha. Sebenarnya siapa yang melahirkan saya ? Siapakah orangtua Guru Padmasambhava ? Siapakah sesungguhnya ayah Yesus ? Semua adalah sebuah tanda tanya.
◎ Saya lanjutkan pengulasan Dzogchen, Guru Padmasambhava mengatakan : “Ini semua diketahui oleh para siswa Buddha, namun tiada yang menguasai praktiknya !”
“Benar ! Namun bagaimana mempraktikkannya ?”
Guru Padmasambhava berkata : “Inilah perlunya transmisi dari Guru Yang Tercerahkan, hari ini Aku transmisikan kepada-Mu. . .”
“Ah ! Aku mengerti, ternyata inilah Tingkat Pencerahan Sejati.” Akhirnya saya mencapai realisasi dari bhavana trekcho, dalam sekejap memahami svabhava, sepuluh penjuru Buddha-ksetra nampak di hadapan.

Hari ini hendak membabarkan metode bhavana yang ditransmisikan oleh Guru Padmasambhava kepada saya.

Bagaimana memasuki samadhi ? Bagaimana cara ‘penghentian seketika’ ? Trekcho adalah penghentian seketika, bagaimana menekuninya ? Tadi kalian telah melakukan sadhana, hanya saja kalian tidak mampu untuk sepenuhnya memasuki samadhi. Tadi pembawa puja bakti mengatakan : “Melakukan sembilan tahap pernapasan Buddha, memasuki samadhi.”, sembilan tahap pernapasan Buddha, sekali masuk – sekali keluar, sekali masuk – sekali keluar, sekali masuk – sekali keluar, ini adalah tiga tahapan, kemudian masuk dan keluar, masuk dan keluar, masuk dan keluar, sudah tahapan keenam, masuk lagi lalu keluar, masuk dan keluar, masuk dan keluar, sembilan tahapan telah rampung, memasuki samadhi, semua berdiam. Siapa yang memasuki samadhi silahkan angkat tangan ? Bagaimana dengan dubes ? Apakah tadi memasuki samadhi ? Saya beritahu Anda cara memasuki samadhi, hanya inilah yang dikatakan oleh Guru Padmasambhava kepada saya : “Tubuh tak tergoyahkan.” Tubuh jangan bergerak, tadi tubuh Anda semua juga tidak bergerak, semuanya duduk di tempat dalam tujuh postur Vairocana, kaki Anda bersila, tangan membentuk mudra dhyana,  tidak mendongakkan kepala, menekan tenggorokan, tulang belakang tegak lurus supaya avadhuti ( nadi tengah ) lurus, duduk tegak lurus, tubuh tak tergoyahkan, inilah kunci pertamanya. Kunci yang kedua, tidak menjapa mantra, juga tidak melafal Buddha, tidak perlu mengucapkan apapun, seperti bisu, ini disebut mulut tak goyah, mulut juga tidak bergerak. Kunci yang ketiga adalah batin tak tergoyahkan, yaitu penghentian seketika, bagaimana menghentikan pikiran ? Jangan memikirkan apapun, hentikan semua, ini disebut pikiran tak tergoyahkan, disebut juga batin tak tergoyahkan. Bagaimana supaya batin tak tergoyahkan ? Inilah kunci yang paling penting. Sebab pikiran semua orang terus bergerak, apabila Anda mampu mencapai kondisi pikiran tak tergoyahkan, tubuh tak tergoyahkan dan mulut tak goyah, maka inilah Trekcho yang utama, inilah penghentian seketika.

Bagaimana supaya pikiran tak tergoyahkan ? Semua yang telah dilakukan jangan dipikirkan lagi, sebab semua telah berlalu, sekalipun dipikirkan juga tidak bermanfaat, saat Anda memasuki samadhi jangan lagi memikirkan masa lampau, tidak usah dipikirkan, sebab semua telah berlalu, dipikirkan juga tidak bermanfaat. Rencana masa depan, dikarenakan belum tiba, maka tidak perlu dipikirkan juga, ini sangat penting ; Bagaimana dengan saat ini ? Saat ini sedang memasuki samadhi, Anda juga jangan memikirkannya, Anda berdiam dalam kondisi tiada perbedaan, saat itulah jangan memikirkan tiga masa : masa lampau, saat ini dan yang akan datang, segala yang lampau telah berlalu, segala yang akan dilakukan kelak juga tidak perlu dipikirkan, karena belum tiba masanya.  Jangan pula memikirkan saat ini hendak melakukan apa, sebab saat ini Anda tidak dapat melakukan sesuatu, tidak perlu melakukan apapun, ini disebut asamskrta ( tiada pengaruh sebab dan kondisi ). Dalam Vajracchedika Sutra tertulis, “Batin masa lampau tak dapat diperoleh, batin saat ini tak dapat diperoleh, batin yang akan datang juga tak dapat diperoleh.” Batin apakah yang Anda peroleh ? Anda diminta untuk mengungkapkannya, sangat mudah, yaitu ‘Batin yang tak dapat diperoleh.’ Karena merupakan batin yang tak dapat diperoleh, maka terjadilah penghentian seketika, inilah tubuh tak tergoyahkan, mulut tak tergoyahkan,  pikiran dan batin tak tergoyahkan, ketiganya manunggal, dengan demikian barulah Anda dapat memasuki samadhi. Pada umumnya dikatakan, asalkan tubuh Anda tak bergerak, Anda dapat melakukan tujuh postur Vairocana ; Mulut Anda tak tergoyahkan, Anda tidak berbicara, tidak menjapa mantra dan tidak melafal Nama Buddha, tidak mengucap apapun, menjadi bisu ; Yang paling sukar adalah batin tak tergoyahkan, sangat sukar membuat pikiran tak tergoyahkan, sebab Anda akan memikirkan masa lampau, memikirkan saat ini, dan memikirkan masa depan. Yang lampau telah berlalu, untuk apa Anda memikirkannya ? Yang akan datang belum tiba, untuk apa Anda memikirkannya ? Saat ini Anda sedang memasuki samadhi, Anda juga tidak perlu memikirkan memasuki samadhi, Anda yang saat ini juga tidak perlu dipikirkan, tidak perlu memikirkan tiga masa, segera terjadi penghentian seketika, inilah cara bersadhana yang sejati. Inilah yang diajarkan oleh Guru Padmasambhava kepada saya. Namun saya tidak menuliskannya dalam buku ! Saya mengatakan : “Ah ! Aku mengerti, ternyata inilah Tingkat Pencerahan Sejati.”
◎ Guru Padmasambhava mentransmisikan Tingkat Pencerahan Sejati, demikian sederhananya, namun sesungguhnya juga sukar. Yang lampau telah berlalu, yang akan datang juga belum tiba ! Yang saat ini juga akan berubah menjadi lampau ! Untuk apa dipikirkan ? Saat Anda tidak memikirkan apapun, maka tubuh Anda akan sunya, saat itulah Kesadaran dan Arus Dharma Semesta akan mengalir memasuki diri Anda, Yidam Prajna Anda, Arus Dharma Semesta dari angkasa akan memasuki tubuh Anda, Anda akan bersamadhi di sana, bersamadhi di titik itu, inilah kunci memasuki samadhi. Saat ini kunci telah dibabarkan, “Batin lampau tak dapat diperoleh, batin saat ini tak dapat diperoleh, batin yang akan datang juga tak dapat diperoleh.”

Anda tidak perlu memikirkan, “Saya ingin mencapai tingkatan Arahat, saya ingin mencapai tingkatan Bodhisattva, saya ingin memperoleh tingkatan Buddha.” Tidak perlu memikirkannya, sama sekali tidak perlu memikirkannya. Saat Anda tidak memikirkan apapun, dengan alamiah Prana Asali akan memasuki tubuh Anda, Arus Prajna akan memasuki tubuh Anda, Yidam memasuki tubuh Anda, Anda telah menerima abhiseka, Arus Dharma Semesta telah mengabhiseka Anda ! Jika Anda sanggup mempertahankan kondisi ini, terus hingga memasuki samadhi, terus berada dalam samadhi, berarti sungguh luar biasa, seperti yang dikatakan dalam Taoisme, Anda telah mentransformasikan yang tidak alami menjadi Yang Asali, sekujur tubuh Anda sedang bekerja, semua daya bhavana sedang bekerja, saat itu adalah ‘Satu’, yaitu Sambhogakaya Buddha, berpulang pada nol, yaitu Dharmakaya Buddha, kemudian bertransformasi menjadi sangat banyak untuk menuntun insan, yaitu dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, terus bertransformasi, disebut sebagai Nirmanakaya Buddha. 

Dharmakaya Buddha adalah nol, Sambhogakaya Buddha adalah satu, Nirmanakaya Buddha tak terhitung banyaknya, apakah dengan demikian Anda telah mengerti ? Tiada cara lain lagi. Metode bhavana adalah ‘advaita’ ( non dualisme ), hanya ada ‘Satu’, coba lihat pintu Buddha, begitu masuk di atas terdapat sebuah papan bertuliskan ‘Pintu Non Dualisme’, apa itu Pintu Non Dualisme ? Yaitu ‘Satu’, Laozi mengatakan : “Saat manusia dapat mempertahankan Yang Satu, segala sesuatu usai.” ( Mempertahankan Yang Satu, merupakan salah satu metode Taoisme.  Maksud utamanya adalah mempertahankan jing, qi dan shen, supaya tidak terjadi pelesapan energi ke dalam, juga tidak terjadi kebocoran energi ke luar, supaya senantiasa melimpah dalam tubuh, manunggal dengan tubuh jasmani. Penekunan metode ini dianggap dapat memperpanjang usia, bahkan dapat meremajakan kembali. Metode Mempertahankan Yang Satu berasal dari Laozhuang. Bab sepuluh dalam Daode Jing mengatakan : “Mendukung satu yaitu sifat dalam diri kita dan dapatkah tak terpisahkan pula ?” ) Apabila manusia mampu mempertahankan Yang Satu ini, maka segala sesuatu akan berakhir. Buddha mengatakan : “Konsentrasi penuh, maka tiada sesuatu apapun yang tidak sanggup dilaksanakan.” Apabila Anda mampu berkonsetrasi penuh pada satu hal, maka tiada suatu apapun yang tidak sanggup dilaksanakan. Konfusius mengatakan : “Satu menembus segalanya.” , yang disebut sebagai Tao Asali, Tao Tunggal, Tao Langit, adalah perkataan Konfusius yang diubah menjadi Tao Tunggal, mengubah kata-kata Konfusius : “Satu menembus segalanya.” Menjadi “Tao Tunggal”. Sesungguhnya makna dari ucapan Konfusius adalah beliau tidak mempunyai metode apapun, hanya ada ‘Satu’, Laozi juga mengatakan demikian, Guru Leluhur Taoisme mengatakan, “Saat manusia dapat mempertahankan Satu, segala sesuatu usai.” Sang Buddha mengatakan : “Konsentrasi penuh, maka tiada sesuatu apapun yang tidak sanggup dilaksanakan.” Konfusius mengatakan : “Jalanku, Satu menembus segalanya,” menggunakan ‘Satu’ sama dengan semuanya. Sebuah hal yang sangat unik ! 

Asalkan tubuh Anda tak tergoyahkan, mulut tak goyah, pikiran juga mencapai kondisi trekcho, telah terjadi penghentian seketika, maka Arus Dharma Semesta akan mengisi diri Anda, Yidam Anda hadir dalam diri Anda, Anda manunggal dengan Yidam, manunggal dengan Semesta, manunggal dengan Langit, melebur dengan Arus Dharma. Bagaikan sebuah botol yang semula tertutup, tiada sirkulasi udara di dalam dan udara di luar, kemudian Anda memecahkan botol tersebut, begitu botol itu pecah, udara di dalam dan udara di luar menjadi satu, inilah yang dikatakan oleh Gyalwa Karmapa ke-16 sebagai ‘Penghubungan’ : “Setelah Anda terhubung, Anda telah terhubung dengan Saya.” Anda telah terhubung dengan Guru Anda, terhubung dengan Yidam Anda, dan terhubung dengan Dharmapala Anda, inilah metode bhavana sejati. Sesungguhnya apakah metode bhavana sejati ? Visualisasi, japa mantra , membentuk mudra dan memasuki samadhi, inilah tahap inti dari semua sadhana, ada tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, tahap inti selalu seperti ini : visualisasi, japa mantra, membentuk mudra dan memasuki samadhi, ini semua tergolong tahap inti, sedangkan tahap akhir adalah pelimpahan jasa dan gatha. Tahap awal ada tujuh bagian, seperti mahanamaskara, mahapujana, Catursarana, Caturapramanacitta, pertobatan, simabandhana diri, ini semua adalah tujuh bagian tahap awal.

◎ Dalam sebuah sadhana, tahap inti adalah yang paling utama, memasuki samadhi adalah yang paling penting, mengajarkan Anda supaya tubuh, mulut dan pikiran tak tergoyahkan, pikiran yang tak tergoyahkan adalah penghentian seketika, trekcho dari Dzogchen. Prana tersebut akan bertransformasi menjadi cahaya, menjadi Togal, yaitu langsung melampaui, telah melampaui. 

Saya ceritakan sebuah lelucon, saya menemani pacar berjalan melewati toko ponsel, gadis itu mengatakan ia telah jatuh hati pada iPad6. Saya mengatakan : “Jika suka maka tataplah lebih lama lagi !” Kami berdua menatapnya dari siang hingga malam hari. Mendadak ia menanyai saya : “Aku menyukainya, tapi mengapa kamu tidak membelikannya untuk-ku ?” Saya menjawab : “Orang yang mencintai-mu, tidak selalu merupakan orang yang rela menghamburkan uang demi kamu, tapi dia pasti adalah orang yang rela menghabiskan waktu untuk selalu menemanimu.” Dia menahan tangis, mengangguk dan mengatakan : “Saya menyukai sifatmu ini, tidak punya uang tapi tetap bisa berlagak bodoh, masih bisa mengarang alasan.” Saya beritahu Anda semua, yang kita pelajari tidak berwujud, dari  manakah munculnya kekuatan ? Asalkan Anda memasuki samadhi, maka Yidam Anda dapat membangkitkan kekuatan. Seperti saya mengadhistana Gurudara, ada beberapa kali dia memohon adhistana, hari ini mengadhistana, besok langsung sembuh, berulang kali selalu demikian, Gurudara benar tidak ? ( Gurudara : “Benar !” ) Sungguh mengherankan, Yidam saya sangat menyukai Gurudara, asalkan mengadhistananya, dia pasti sembuh, tidak pernah tidak sembuh. Setelah kembali, dia tidak pernah tidur dengan nyenyak, akhirnya saya mengatakan : “Baiklah, saya memberi Anda adhistana, sebab saya lihat Anda sudah tidak sanggup lagi.” Saya langsung mengadhistananya, dia langsung sembuh, setelah dia sembuh, dia bertanya : “Kenapa tidak sejak awal mengadhistana saya, mengapa baru mengadhistana saya setelah saya tidak sanggup menahannya.” Saya mengatakan kepada Gurudara : “Supaya Anda memiliki kenangan rasa sakit, barulah Anda tahu betapa berharganya saya Lu Sheng-yan.”

◎ Namun tiap kali mengadhistana selalu manjur, sama sekali tidak pernah kehilangan keampuhan. Kenapa demikian ? Sebab Yidam ada pada diri saya, kekuatan Yidam ada pada saya, demikianlah. Saya tidak perlu mencari contoh lain, memakai Gurudara sebagai contoh adalah yang paling jelas. Setiap hari dia bangun pukul empat atau lima, langsung bekerja, saya melihatnya hanya tidur selama empat sampai lima jam, paling lama adalah lima jam, demikian terus hingga satu bulan, hingga lambungnya bermasalah, terus selama hampir setengah tahun, saya lihat dia sudah tidak dapat menahannya, maka saya mengadhistananya. Wah ! Dengan demikian membuatnya memiliki kesan mendalam, dia tahu tidak bisa tanpa saya. Namun saya juga tidak bisa tanpa Anda, sebab dia menguasai banyak hitungan, dia yang membuat deklarasi pajak, saya tidak mengerti apapun, saya sama sekali tidak mengerti deklarasi pajak, sedangkan dia sangat hebat, dia melakukan banyak hal dengan sangat baik, ada banyak hal yang tidak saya pahami, saya juga tidak bisa melakukannya, semua dilakukan oleh dia. Namun sungguh mengherankan, begitu Yaochijinmu mengadhistananya, maka harapannya langsung terpenuhi.
Sebuah lelucon lagi, orang mabuk sedang mengendarai mobil, ia menabrak tiga orang di dalam sebuah rumah, namun untungnya hanya luka ringan, polisi segera tiba di lokasi dan menanganinya, pria mabuk itu mengatakan : “Pak polisi, saya hanya minum secangkir bir, sungguh bukan salah saya, saya tidak pernah melihat sebuah keluarga tiga orang yang makan hotpot di tengah jalan.” Polisi mengatakan : “Jangan banyak bicara lagi, segera mundurkan mobil Anda keluar dari rumah orang ini ! ” Saya beritahu Anda semua, Mahaguru adalah orang yang sangat sadar, bukan orang yang tidak sadar, tubuh tak tergoyahkan, mulut tak tergoyahkan dan pikiran yang tak tergoyahkan merupakan kebajikan tertinggi, merupakan suatu hal yang paling baik, coba Anda renungkan, saat tubuh tak tergoyahkan, berarti tiada lagi karma perbuatan tubuh jasmani. Mulut tak goyah, berarti tiada lagi karma ucapan. Pikiran tak tergoyahkan, berarti tiada lagi karma pikiran, kondisi seperti itu apalagi kalau bukan kebajikan tertinggi ? Dalam tiga yang tak tergoyahkan ini, karmavarana Anda telah tersingkirkan. Bagaimana menyingkirkan karmavarana Anda ? Karma ucapan yang paling mudah dilanggar, terlalu banyak bicara sudah melanggar karma ucapan ; Begitu menulis, langsung menciptakan karma buruk, mengangkat pena menulis sebuah artikel juga sangat mudah berbuat karma buruk ; Demikian pula dengan tubuh jasmani, segala perbuatan tubuh merupakan karma, segala ucapannya adalah karma buruk, segala pikirannya adalah karma buruk. Meminta Anda untuk memvisualisasikan Yidam, malah tidak mampu memvisualisasikannya, begitu mata terpejam yang muncul malah wanita cantik, bagaimana itu  ? Apalagi wanita itu tidak berpakaian, dengan demikian telah menciptakan karma buruk pikiran.

Dalai Lama ke-6, tiap kali ia hendak memvisualisasikan Gurunya, Gurunya tidak hadir, tiap kali visualisasi malah teman wanitanya yang muncul, ia menuliskannya dalam puisinya, hendak memvisualisasikan Yidam, Yidam tidak muncul, yang muncul hanya teman wanitanya. Oleh karena itu cara yang paling baik adalah memahat Yaochijinmu menjadi sangat-sangat cantik, saat memvisualisasikan Yaochijinmu saat itu juga wanita cantik juga muncul. Di Taiwan sedang memahatkan rupang Yaochijinmu yang sangat muda dan cantik, Anda tidak akan melupakannya, dengan demikian Anda tidak akan melupakan Yidam, benar tidak ? Ini merupakan metode yang saya ciptakan. Sebab yang sering saya visualisasikan adalah Yaochijinmu ini ( Rupang di belakang Mahaguru ), rupang ini sangat agung, seperti rupang di Miyuan, tangan-Nya membawa vyajana, kepalanya agak menunduk.

◎ Yang saya visualisasikan saat berkonsultasi, parasnya sangat muda, mengenakan mahkota feniks, satu tangan membawa ruyi, satu tangan membawa vyajana, raut wajahnya tersenyum, dengan  demikian sangat mudah divisualisasikan. Rupang di Nanshan Yashe mengenakan mahkota feniks bersayap, satu tangan membawa ruyi, tangan yang satunya membawa vyajana, duduk, sebelah kanannya adalah Suryaprabha Bodhisattva, sebelah kirinya adalah Candraprabha Bodhisattva. Selain itu ada tiga adinata Yaochijinmu di Taiwan, begitu saya mengerahkan pikiran, Mereka langsung hadir. Saya selalu mengetahui adinata yang mana yang hadir memberi adhistana.

Saya ceritakan sebuah lelucon, sebuah perusahaan menyelenggarakan acara makan malam penutupan tahun, demi menaikkan tensi suasana pembawa acara menyerukan : “Prestasi !” Ia mengatakan : “Kalian harus lebih berprestasi !” Maka gegap gempita : “Prestasi ! Lebih berprestasi ! Prestasi ! Lebih berprestasi !” Mendadak pembawa acara meneriakkan : “Cai-yuan !” seluruh arena terdiam, pembawa acara mengatakan : “Cai-yuan sangat penting !” ( Caiyuan bisa berarti : Pecat karyawan. Juga bisa berarti : Sumber finansial ) . “Bagaimana mungkin cai-yuan ( memecat karyawan ) sangat penting ?” ,  “Cai-yuan ( sumber finansial ) terus berdatangan ! Anda semua tidak paham.” Semua karyawan menyangka pembawa acara sedang meneriakkan ‘Pecat Karyawan’. Yang demikian ini tidak dapat memasuki samadhi, sangat sederhana, seharian penuh berteriak : “Prestasi ! Tingkatkan !” , “Pemasukan terus bertambah !”, kapan baru bisa memasuki samadhi ? Begitu memejamkan mata yang muncul adalah emas. Seperti tokoh kisah lelucon itu juga tidak akan dapat memasuki samadhi.

Ada orang yang mendadak ingin mengikuti wajib militer, sebab yang sehari-hari diteriakkan dalam wajib militer adalah  : “Li-zheng ! Xiang-qian-kan ! Xiang-zuo zhuan ! Xiang-you zhuan ! Xiang-hou zhuan ! Yi er yi ! Yi er yi ! Shou-xi !” ( Semua merupakan pelafalan yang memiliki arti ganda : Lizheng ( Sikap sempurna / cari uang ) Xiangqiankan ( Menatap ke depan / Berusaha demi uang ) Xiangzuozhuan ( Balik kiri / Cari uang ke sisi kiri ), Xiangyouzhuan ( Balik kanan / Cari uang ke sisi kanan ), Xianghouzhuan ( Berbalik ke belakang / Cari uang ke belakang ), Yieryi ( satu.. dua.. satu / seratus atau dua ratus juta ), Shouxi ( Istirahat di tempat / ambil untung ).  Istirahat di tempat berubah menjadi :  “Mendapat laba”, memperoleh bunga. Aba-aba satu dua menjadi seratus atau dua ratus juta, semuanya serba ratusan juta, yang demikian tentu saja tidak sanggup memasuki samadhi. Sangat sederhana ! 

Ini juga sebuah lelucon, seorang pria muda bermarga Li memasuki keluarga istrinya yang bermarga Zhou, mereka membuat kesepakatan, anak pertama, tidak peduli pria atau wanita, harus bermarga Zhou, kemudian baru bermarga Li. Minggu lalu istrinya melahirkan bayi kembar, tetua mengajukan usul : “Pertama, memberi nama, yang satu bermarga Zhou, yang satu bermarga Li. Kedua, nama yang dipilih harus menyiratkan kenangan. Ketiga, karena merupakan saudara kandung tapi berbeda marga, maka nama keduanya harus memiliki arti sama.” Hari ini teman memberitahu saya, namanya telah dipilih, yang satu bernama “Zhou-ri” ( Marga Zhou, nama Ri, juga berarti : Hari Minggu ), dan yang satunya lagi bernama “Li Baitian” ( Marga Li, nama Baitian, pelafalannya bisa berarti : Hari Minggu ), sungguh sangat kebetulan, baik sekali, Zhouri dan Libaitian mempunyai makna yang sama, yang satu bermarga Zhou, yang satu bermarga Li. Hanya sama pelafalan , sungguh jarang yang bisa mencari makna sama.

◎ Hari ini Guru Padmasambhava memberitahu saya cara menekuni penghentian  seketika, kuncinya adalah : “Batin lampau tak dapat diperoleh, batin saat ini tak dapat diperoleh, batin yang akan datang juga tak dapat diperoleh.” 

Om Mani Padme Hom.
sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=50&id=36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net