Minggu, 02 Agustus 2015

Berakhirnya Kata-kata dan Pemikiran Telah Memahami Segalanya

Ceramah Sadhana Dzogchen ke 153 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Api Homa Buddhalocani Bhagavati, Minggu 5 Juli 2015 di True Buddha Rainbow Temple

Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada Buddhalocani Bhagavati.

Gurudara, Tenzin Gyaltso Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Sdri. Judy, Istri dari Dubes Daniel T.C. Liao Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs.  Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa dan suami. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Taiwan : Sdri. Xu Ya-qi. dr. Lin Shu-hua, dr. Gao Huan-xian dan dr. Zhuang Jun-yao. Para saudari Sedharma Tim Tari Pujana Yang-guang dan Sdri. Su Guo-ying dari Hong Kong. Sdri. Xue Wang-shu-mei istri dari Bpk. Xue Sheng-hua Pimpinan Overseas Credit Guarantee Fund ( Terdahulu ). dr. Huang Mei-juan, Pengusaha Kehormatan Hong Kong : Dato Lei Feng-yi dan keluarga. Selamat siang semua ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Mandarin )  Selamat siang semua ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Taiwan ) Apa kabar ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Kanton ) 

Minggu depan adalah Festival Bahari Seattle, saya akan pergi ke China Town untuk mengabhiseka True Buddha Chapter Seattle sekaligus merayakan Festival Bahari. Hari Minggu selanjutnya tanggal 19 Juli 2015 adalah Upacara Api Homa Dewi Manohara Vasudhara. Apabila kalian merasa tidak perlu uang, hanya butuh bhavana, tidak menginginkan apapun lagi, boleh saja tidak menjadi Pemohon Utama, namun apabila masih memerlukan uang, maka jadilah Pemohon Utama ! Bagi yang tidak memerlukan uang tidak perlu menjadi Pemohon Utama.

◎ Hari ini kita melaksanakan api homa Buddhalocani Bhagavati, asal-usul Beliau sangat agung, Ia adalah Bhagavati Guru Silsilah kita, Mantra Hati-Nya adalah : “Namo. Sanmanduo. Motuonan. Om. Motuo. Luzuoni. Suoha.” Tubuh Buddhalocani berwarna putih, bermata tiga, berlengan dua, kepala mengenakan mahkota ratna, telinga mengenakan anting, lengan-Nya mengenakan gelang untaian permata, mengenakan jubah surgawi berwarna putih, tangan membentuk Bodhasri Mudra, duduk bersila penuh di atas padmasana. Kedua tangan-Nya membentuk Bodhasri Mudra, sesungguhnya mudra dari Buddhalocani Bhagavati tidak sama dengan Bodhasri Mudra, terlebih dahulu membentuk Vajranjali, kemudian ujung jari telunjuk dan ibu jari bertemu, ketiga jari dibelakangnya saling silang, jari telunjuk dan ibu jari di hadapan membentuk mata, inilah mudra dari Buddhalocani Bhagavati.

Anda dapat melihat pratima-Nya, Ia membentuk Bodhasri Mudra. Ia adalah Bhagavati Yang Memahami Segalanya, di antara berbagai gelar Buddha terdapat : Samyaksambuddha, makna dari Samyaksambuddha adalah Ia memahami segalanya, Sang Buddha juga demikian, sebab Sang Buddha memahami segalanya, oleh karena itu salah satu gelar Buddha adalah Samyaksambuddha. Buddhalocani Bhagavati merupakan tubuh emanasi universal dari Mahavairocana Tathagata, yang disebut dengan tubuh emanasi universal adalah tubuh yang sama, dengan kata lain sama dengan Mahavairocana Tathagata. Dalam Garbhadhatu-mandala tantrayana, ada dua sala, yang satu disebut Parijanasala dan yang satu adalah Sakyasala, di dalam Parijanasala terdapat Buddhalocani Bhagavati, di dalam Sakyasala juga terdapat Buddhalocani Bhagavati, Buddhalocani Bhagavati berada di kedua sala tersebut. Ia memiliki banyak sebutan, dapat disebut : “Mata Buddha, Yang Termulia Mata Buddha, Yang Termulia Buddha Ibu, Tubuh Buddha Ibu, Bunda Divisi Mata Buddha, Buddhalocani Vidyarajni, Akasalocani Vidyarajni, Akasagarbhalocani Vidyarajni, Sarvatathagatabuddhalocanimahavajrasrisarvabuddhamatrka.”. Parijanasala disebut juga Sambuddha, yaitu memahami segalanya. Buddhalocani Bhagavati adalah Samyaksambuddha, kedudukannya setara dengan Buddha, yang paling utama adalah sepasang Matanya, Mahapadminiloka merupakan manifestasi dari sepasang Matanya. Oleh karena itu kita menyebut Guru Silsilah kita : Mahavairocana Tathagata, kemudian Buddhalocani Bhagavati, berikutnya Amitabha Buddha dan barulah Padmakumara. Demikianlah silsilah Dharmadhatu kita : Mahavairocana Tathagata – Buddhalocani Bhagavati – Padmakumara. Buddhalocani Bhagavati merupakan tubuh emanasi universal dari Mahavairocana Tathagata, sepasang Matanya bermanifestasi menjadi Mahapadminiloka, di dalamnya bermanifestasi Padmakumara, demikianlah silsilahnya, Buddhalocani Bhagavati merupakan manifestasi dari Adinata Inti Ibu Semua Buddha Mata Para Buddha Vajra Agung Yang Sempurna Dalam Berbagai Kebaikan, juga merupakan manifestasi dari Pancadhyani Buddha. Masing-masing dari Pancadhyani Buddha merepresentasikan satu Prajna, Dharmadhatusvabhavajnana dengan empat jnana di luar, Pancadhyani Buddha memiliki semua jnana tersebut, adinata yang paling utama adalah Vairocana Buddha atau Dari Rulai. Buddhalocani Bhagavati sendiri merupakan manifestasi dari Mahavairocana Tathagata, inilah makna dari tubuh emanasi universal. Oleh karena itu, tubuh sejati adalah Pancadhyani Buddha, Dharmakaya adalah Buddhalocani Bhagavati, dulu saya menyebut-Nya sebagai Tathagata Mata Tanpa Cela, Sambhogakaya adalah Padmakumara, Nirmanakaya adalah Buddha Hidup Lian-sheng. Mudra yang dibentuk oleh Buddhalocani Bhagavati adalah Bodhasri Mudra dari Mahavairocana Tathagata, saat Ia adalah adinata tunggal, mudra yang dibentuk adalah demikian : Terlebih dahulu Vajranjali, telunjuk dan ibu jari saling mengait, inilah mudra-Nya. Adinata ini merupakan Bhagavati yang sangat agung, hari ini yang menjadi Pemohon Utama berarti memiliki silsilah lurus, silsilah benar, sedangkan yang mendaftar dalam upacara memiliki silsilah lurus pertama, jadi ada silsilah lurus, ada silsilah lurus pertama, silsilah lurus kedua, silsilah lurus ketiga. Apabila Anda telah menyimpang, berarti Anda memiliki silsilah bengkok, walau masih merupakan silsilah ; Namun dikarenakan Anda telah berjalan menyimpang, maka menjadi silsilah bengkok, silsilah pinggiran, silsilah jalan kiri, silsilah jalan kanan, sedangkan yang di tengah adalah silsilah lurus. Di dalam Taoisme juga ada ! Sekte dari Zhang Tian-shi disebut sebagai Sekte Dharma Tunggal Yang Lurus. 

◎ Lanjutkan Maha-ati Tantrayana, saya baca satu paragraf : “Keberhasilan dalam penekunan trekcho merupakan berakhirnya kata-kata dan pemikiran, telah memahami segalanya, setiap saat berjalan, berdiam, duduk maupun berbaring senantiasa menyaksikan kondisi tak terperikan, kondisi tak terperikan ini merupakan Buddhata yang pada hakikatnya demikian, telah menyingkirkan ketidaktahuan, segalanya telah nampak sepenuhnya.”

Di sini dikatakan : “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.”, apa artinya berakhirnya kata-kata ? Berakhir berarti telah tiada, juga tiada pikiran, keberhasilan trekcho adalah berakhirnya kata-kata dan pemikiran, inilah yang dikatakan oleh Sakyamuni Buddha sebagai : “Tak terkatakan.”, saat orang bertanya, Ia mengatakan : “Tak terkatakan ! Tak terkatakan !” Tak terkatakan berarti tidak mengungkapkan sesuatu apapun. Pada akhirnya Sakyamuni Buddha mengatakan : “Aku sama sekali tidak membabarkan Dharma apapun, apabila mengatakan bahwa Aku telah membabarkan suatu Dharma, berarti itu jalan sesat.” Mengatakan Ia telah membabarkan Dharma berarti memfitnah-Nya. Oleh karena itu Dharma sejati yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha adalah : “Tak terkatakan.”, tak dapat terungkapkan. “Berakhirnya kata-kata” adalah jangan diungkapkan, “Berakhirnya pikiran” adalah sama sekali jangan memikirkannya, dipikirkan juga tiada gunanya. “Telah memahami segalanya.”  adalah Samyaksambuddha. “Setiap saat berjalan, berdiam, duduk maupun berbaring senantiasa menyaksikan kondisi tak terperikan.” Sifat Mula adalah demikian adanya, asalkan berbagai kebodohan batin para insan telah tersingkirkan, maka segalanya akan nampak jelas. Demikianlah makna paragraf ini.

Bagaimana menjelaskan : “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.” ? Sebelumnya saya telah mengulas : “Tiada apapun, di bumi tiada manusia, di bulan juga tiada manusia.” , “Di dalam kue bulan tidak ada bulan.” , “Di dalam kue matahari tidak ada matahari.” , “ Di dalam kue istri tidak ada istri.”. Di bumi ini jelas-jelas ada manusia, mengapa Mahaguru mengatakan tidak ada ? Ada sebuah perumpamaan, dulu saya telah menulis sebuah buku berjudul Rembulan Dalam Air, merupakan sebuah buku antologi puisi, kata : “Rembulan Dalam Air” melambangkan bumi ini. Saat rembulan sangat penuh ( purnama ), Anda dapat melihat bayangan rembulan direfleksikan di permukaan laut, apakah di atas permukaan laut terdapat rembulan ? Tentu saja dikatakan ada ! Di laut sungguh ada bulan, apakah di sungai dan danau terdapat rembulan ? Juga ada. Saat bayangan rembulan terpantul pada permukaan danau, Anda mengatakan ada ! Jelas-jelas ada bulan ! Anda juga tahu bahwa itu adalah pantulan bulan di permukaan danau, mata Anda melihatnya ada, namun saat Anda masuk ke dalam air untuk mengambilnya, maka dia tiada. Melihat ke permukaan laut, ah ? di atas permukaan laut terdapat rembulan, namun saat terjun untuk mengambilnya, dia tiada.

Saya ingat ada sebuah lelucon, ada seorang penyair yang menulis puisi, ia suka menatap lautan, ia pergi ke pantai untuk membaca puisi : “Laut oh laut ! Engkau adalah ibuku.” Sebenarnya ucapannya tidaklah salah, dari manakah asal manusia ? Ada air maka ada makhluk hidup, manusia juga datang dari air. Mendadak sebuah ombak besar menerjang, hingga penyair tersebut hampir terjatuh, penyair itu berseru : “Laut oh laut ! Ternyata engkau adalah ibu tiri.” Begitu diterjang ombak, langsung menjadi ibu tiri.

◎ Setelah Anda benar-benar Tercerahkan, Anda akan mengenali bahwa dunia ini adalah ilusi, Anda dapat melihatnya, namun sesungguhnya semua merupakan manifestasi dari maya ( ilusi ), semua adalah tubuh maya, semua manusia, semua hewan, semua bangunan, semua mobil, semua kota, semua gunung, semua gunung dan sungai, semua adalah manifestasi maya, demikianlah dalam pandangan Tathagata, demikian pula dalam pandangan orang yang telah Tercerahkan. Penjelasan ini sudah sangat jelas, jika tidak, mengapa Sakyamuni Buddha mengatakan bahwa membabarkan Dharma di dunia sama dengan tiada membabarkan Dharma ? Ia tidak pernah membabarkan satu kata pun, sebabnya adalah tiada alam manusia, apabila ada alam manusia, alam manusia sungguh ada, maka Ia akan mengatakan : “Saya membabarkan Dharma.”, dikarenakan alam manusia adalah manifestasi maya, maka Ia mengatakan : “Saya tidak pernah membabarkan sepatah kata pun.”, inilah “Berakhirnya kata-kata.”

Oleh karena itulah saya dan Sakyamuni Buddha mengatakan : “Lu Sheng-yen juga tidak pernah membabarkan Dharma.” ,”Lu Sheng-yen juga tidak pernah menulis buku.” , Buku Maha-ati Tantrayana ini sepertinya ditulis oleh saya, sesungguhnya juga tidak ada yang ditulis. Dulu saya pernah mengatakan, setelah saya merampungkan buku ke-100 , saya akan menumpuk keseratus buku tersebut, kemudian membakar semuanya, kemudian di tengah malam, saya akan berlari mengitari Seattle Ling Shen Ching Tze Temple tiga kali, apa artinya ? “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran”, buku tiada, Dharma yang saya babarkan juga tiada, inilah Pencerahan, dikarenakan tiada suatu apa pun, Dharma apa yang dibabarkan ? Dikarenakan tiada pemikiran apapun, buku apa yang bisa dibaca ? Tidak perlu lagi. Ini merupakan tingkatan yang sangat tinggi, namun di dalamnya telah membangkitkan Pemberdayaan Agung, dikarenakan menurut Anda segala sesuatu adalah manifestasi maya, segalanya palsu, dari yang palsu dapat merealisasi yang asli, meminjam yang palsu untuk merealisasi yang asli, setelah Anda memahaminya, Anda dapat mencapai Kebuddhaan, bahkan dari dalamnya Anda dapat membangkitkan Bodhicitta, sebab Anda mengutamakan memberi manfaat pada semua makhluk dan bukan demi ego, sebab diri sendiri telah tiada, hanya ada aktivitas demi semua makhluk, semua makhluk juga ilusi, meminjam tubuh yang palsu untuk merealisasi Buddha sejati, inilah Pemberdayaan Agung.
Seharusnya banyak orang telah mengetahui lelucon ini, puisi Libai : “Sinar terang rembulan terpancar di depan ranjang, nampak bagai embun di tanah. Menengadah memandang rembulan, menunduk merindukan kampung halaman.” Banyak orang mengetahui puisi Libai ini. Guru berkata kepada Xiaoming : “Xiaoming, coba kamu jelaskan makna puisi tersebut !” Xiaoming : “Ada seorang gadis bernama Mingyue ( Terang Bulan ), yang telanjang bulat di depan ranjang Libai.” Sinar terang rembulan terpancar di depan ranjang, Mingyue telanjang bulat. “Kulitnya seputih embun di tanah.” Kulit putih sangat penting. Kulit wajah Mahaguru sedikit gelap karena sinar matahari di depan ranjang, tiap pagi pukul lima sinar matahari langsung masuk menyinari ranjang saya, dari ranjang saya dapat langsung melihat matahari terbit, begitu matahari terbit langsung menyinari ranjang saya, jika saya tidur sampai jam tujuh berarti saya akan terpapar sinar matahari selama dua jam, sehingga kulit wajah semakin gelap. Lian-man, Lian-jie dan Lian-chuan memikirkan sebuah cara, menempatkan sebuah tirai di antara sinar matahari dengan ranjang, di atas tirai tersebut terdapat lukisan Claude Monet, setelah diletakkan, sekarang saya juga mengalami “Sinar terang rembulan terpancar di depan ranjang.”. Xiaoming mengatakan : “Libai menengadahkan kepala memandang nona Mingyue, menengadahkan kepala memandang rembulan, menundukkan kepala teringat istri di kampung halaman ! Puisi ini mengungkapkan bahwa penyairnya memiliki kebimbangan mengenai istri kedua !” Guru mengatakan : “Sekarang juga kamu berdiri di belakang !” Ternyata bisa dijelaskan seperti apa pun, saat Anda menjelaskannya dengan tepat, maka ia menjadi lurus, saat Anda menjelaskannya dengan menyimpang, maka dia menjadi bengkok, apa yang tidak dapat dijelaskan ? “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.”, tiada apapun yang dapat dikatakan, tidak dapat dijelaskan, sama sekali tidak terkatakan. Banyak yang mengatakan : “Dari karya tulis Mahaguru banyak yang dapat digunakan untuk mengkritik dan mencelanya.”, “Begitu Mahaguru Berdharmadesana, orang juga bisa menggunakan Dharmadesana tersebut untuk mencela.” Begitu Mahaguru menyanyi, reaksinya luar biasa, “Bhiksu tua itu mana boleh menyanyi lagu cinta ?” Yang demikian juga bisa dijadikan bahan celaan ! Baiklah ! Saya tidak menyanyi lagi, tidak menulis lagi dan tidak Berdharmadesana lagi. Bagaimana Anda mencela ? Sangat sukar. Sesungguhnya untuk mencela seseorang, bahkan cara berjalan pun bisa dicela, “Coba lihat cara berjalan Buddha itu, bentuk kakinya O.” , “Coba lihat cara berjalan Buddha itu, bentuk kakinya X.” . “Coba lihat mahkota Pancadhyani Buddha yang dikenakan oleh Buddha itu miring !” , segala sesuatu bisa digunjingkan, setiap gerakan bisa dijadikan bahan celaan.

◎ Asalkan orang ingin mencela Anda, tiap ucapan dapat dibelokkan, semua dapat dijelaskan secara menyimpang. “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.”, bahkan manusianya juga tiada, maka Anda tidak akan dapat mencela. Oleh karena itu Kebenaran Absolut “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.” tidak dapat dicela.

Pada dasarnya Mahaguru memang suka menulis, sebuah tulisan dapat digunakan untuk meluapkan suasana hati, apabila ingin menggunakan pena untuk mencela seseorang, asalkan sedikit dibelokkan dalam menulisnya, maka sudah bisa mencela orang lain, membelokkan makna juga bisa mencela orang lain. Dulu semasa muda, emosi bergejolak, kurang bijak, saat itu saya juga sering mencela orang lain, saya bisa menulis untuk mencela orang, mencela orang ini, mencela orang itu, bisa memaki orang. Saya juga bisa mengutarakan sebuah alasan, asalkan dia berbicara, saya bisa menangkap ucapannya untuk digunakan memakinya, apabila tidak berbicara, siapa yang dapat memaki Anda ? Oleh karena itu Kebenaran Absolut tidak dapat dicela.

Ceritakan sebuah lelucon, A Yong bertanya kepada seorang Bhiksu Zen : “Bhiksu Agung, bisnis saya, kehidupan saya dan asmara saya, semuanya mengalami kegagalan, apa yang harus saya lakukan ?” Bhiksu itu membawanya untuk melihat sehamparan bunga prem. Mendadak A Yong tercerahkan : “Anda ingin supaya saya bersabar lagi, seperti kata pepatah : ‘Sebelum merasakan hawa dingin menusuk tulang, mana mungkin bisa mencium harumnya bunga prem.’ Bukankah demikian maksud dari bhiksu ?” Bhiksu itu menggelengkan kepala dan mengatakan : “Di hadapan bunga prem Anda hanya bisa kentut !” ( Keterangan : kata di hadapan bunga prem, homofon dengan : ‘Tidak punya uang.’ ) Dua minggu lagi,  semua perlu menjadi Pemohon Utama Dewi Manohara Vasudhara ! Tanpa uang, mana bisa bisnis menjadi sukses ? Mana bisa hidup menjadi sukses ? Terlebih lagi asmara Anda, benar tidak ? Seperti sebuah lelucon, ada seorang pemuda tiba di pusat kebugaran untuk melatih otot, pelatih di pusat kebugaran menanyainya : “Untuk apa Anda datang ke pusat kebugaran ini ?” Dia menjawab : “Saya ingin membentuk muscle, supaya kelak saat wanita yang melihat, dapat mengaggumi saya, kemudian berteman dengan saya, dengan demikian saya bisa mendapat seorang pacar.” Pelatih mengatakan : “Kami tidak mempunyai alat yang bisa membuat Anda mendapatkan pacar, silahkan keluar, di luar ada alat untuk mendapat pacar.” Dia pergi keluar, alat apa ? mesin ATM , makna lelucon ini sama, tanpa uang Anda tidak bisa berhasil. Maka minggu depan semua harus menjadi Pemohon Utama ! Apabila Anda tidak menjadi Pemohon Utama, jangan tanya kepada saya, tidak perlu konsultasi, oleh karena itu harus menjadi Pemohon Utama Dewi Manohara Vasudhara, harus ingat dua minggu lagi, sangat penting, Dewi Manohara Vasudhara adalah mesin ATM Anda ! Ini dapat dijelaskan, sebab Anda dapat memperoleh apapun yang Anda dambakan. Semua dapat dijelaskan.

Satu lelucon lagi, saya menelepon sebuah stasiun radio : “Penyiar, hari ini adalah hari ulang tahun istri saya, saya ingin memesan sebuah lagu untuk istri saya.” Dulu kita sering mendengar seperti ini. Penyiar itu bertanya : “Anda ingin lagu apa ?” Orang itu menjawab : “Istri saya memiliki tubuh yang indah, perangai yang baik, pandai dan bijaksana, berpendidikan, ia adalah wanita paling cantik di dunia, dapat memperistrinya merupakan berkah terbesar dalam hidup ini.” Penyiar itu bertanya : “Jadi Anda ingin memesan lagu apa  ?” Bapak itu menjawab : “Saya ingin lagu yang dinyanyikan oleh Lin You-jia, yang berjudul : ‘Dusta’.” Maksudnya adalah semua yang baru saja dikatakannya adalah palsu.

◎ Dharma yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha, saya tidak bisa mengatakannya Buddha Dharma yang palsu, ataupun Dharma yang saat ini saya babarkan adalah Buddha Dharma yang palsu, bukan Buddha Dharma yang asli, sesungguhnya semua adalah upaya kausalya ( metode yang disesuaikan ), supaya mudah ditekuni ! Anda menggunakan mudra, melafal mantra, bervisualisasi, semuanya menuntun Anda semakin dekat dengan Buddha Dharma yang sejati. Sesungguhnya yang saat ini dibabarkan semua adalah yang palsu, sebab Buddha Dharma yang sejati adalah “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.”

Seperti halnya gambar Buddhalocani Bhagavati ini, apakah benar-benar Buddhalocani ? Tentu saja merupakan Buddhalocani yang palsu, dibuat dari kertas yang diwarnai, buatan manusia, apakah Anda melihat Buddhalocani yang asli ? Sekalipun Anda melihatnya, juga merupakan manifestasi maya, bukan yang asli, ini adalah kertas, apakah uang yang Anda gunakan adalah asli ? Tentu saja palsu ! Dicetak menggunakan mesin cetak, itu hanya kertas, bukan uang yang sesungguhnya. Saya tidak boleh mengatakan Amerika habis, tapi suatu ketika saat negara ini sudah tidak ada lagi, apakah uang ini masih berguna ? Apakah dolar Amerika masih berguna ? Benar ! Sebab ini semua palsu ! Hanya kertas. Di dunia ini banyak negara yang muncul dan sirna, uang yang digunakan saat itu, apakah saat ini masih dapat digunakan ? Jika bukan emas, perak, maka uang kertas perak, dahulu Tiongkok menggunakan uang kertas perak, apabila Anda masih mempunyai uang kertas perak yang dicetak oleh qianzhuang, apakah masih bisa digunakan ? Semua tidak bisa digunakan lagi, itu hanya kertas ! Semua hanya sebuah kertas, palsu !

Anda harus tahu, segala sesuatu palsu adanya, demikian pula dengan Buddha Dharma, pratima Buddha, mudra, mantra, ini semua hanya digunakan supaya tubuh Anda menjadi Dia, melafal mantra-Nya supaya dekat dengan-Nya, membentuk mudra-Nya berarti berubah menjadi Dia, memvisualisasikan-Nya berarti mendekati-Nya, supaya Anda dan Dia manunggal, terhubung dengan-Nya, beryukta, setelah terhubung, akan lebih mudah mencapai keberhasilan. Hingga akhirnya Anda merealisasi “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.”, memahami Terang Akan Batin dan Menyaksikan Buddhata, Anda benar-benar memahami Sifat Mula sendiri, inilah keberhasilan, disebut sebagai keberhasilan bhavana. Saat itu segalanya telah terpenuhi, yang palsu menjadi asli. Oleh karena itu sesungguhnya semuanya adalah palsu. Anda memaki Lu Sheng-yan ? Itu hanya memaki nama dari Lu Sheng-yan, bukan saya, saya bukan Lu Sheng-yan, “Jika Anda bukan Lu Sheng-yan, siapakah Lu Sheng-yan ?” Ada banyak macam Lu Sheng-yan, ada Lu Sheng-yen masa kecil yang tidak bercelana, telanjang bulat, baru lahir, Lu Sheng-yen yang foto di saat usia hampir genap satu tahun, itu bukan saya lagi, itu telah berlalu. Saat itu kondisi keluarga sangat miskin, oleh karena itu semasa sekolah dasar hanya berfoto satu kali, saat kuliah juga hanya satu kali foto, foto saya tidak banyak. Kemudian menjadi Guru Agama Buddha, umat Sedharma memotret saya, sehingga ada banyak foto saya. Apabila Anda menunjuk foto saya dan mengatakan : “Ini dia Lu Sheng-yan.” Yang mana ? Itu adalah Lu Sheng-yan dalam foto, itu adalah palsu, bahkan saya ( Mahaguru menunjuk diri sendiri ) juga palsu. 
◎ Yang manakah dapat merepresentasikan Lu Sheng-yan ? Apakah yang saat ini sedang duduk di sini adalah Lu Sheng-yan ? Kelak menginjak usia delapan puluh tahun, mungkin juga sangat renta, mungkin juga sudah tiada, yang manakah Lu Sheng-yan ? Lu Sheng-yan sama sekali palsu. Tidak ada gunanya memaki Lu Sheng-yan, harus memaki Lu Sheng-yan yang asli barulah berguna. Tapi apa itu Lu Sheng-yan yang asli ? “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran”, telah mencapai Kebuddhaan, itulah Lu Sheng-yan yang asli. Seharusnya pengulasan ini sudah cukup jelas.

Ada seorang dokter yang bertanya : “Anda sakit apa ?” , “Saya terkena amnesia tak langsung.” , dokter bertanya : “Penyakit apakah itu amnesia tak langsung ?” , “Begitu melihat wanita cantik langsung lupa bahwa saya telah menikah.”, dokter mengatakan : “Pergi kamu ! Jangan dekat-dekat saya ! Saya juga mempunyai penyakit ini, penyakit ini sangat sukar disembuhkan !” Acarya Huijun, apa pendapat Anda ? Melihat wanita cantik langsung lupa pernah menikah, tapi saat saya melihat Acarya Huijun, saya sepenuhnya ingat bahwa saya telah menikah, dengan demikian Anda sudah tahu siapakah Anda ? Anda adalah apel besar, saat melihat apel kecil, saya lupa bahwa saya telah menikah, tapi begitu saya melihat apel besar, saya langsung ingat bahwa saya sudah lama menikah.

Ceritakan sebuah lelucon, ada seorang pembeli yang datang ke pasar untuk membeli ikan, ia bertanya kepada penjual : “Pak, berapa harga ikan ini ?” Penjual itu menjawab : “Satu jin ( 0,6 kg ) 12 dolar.” Pembeli : “Terlalu mahal ! Saya tidak mau.” Penjual menunjuk seekor ikan di samping : “Ikan itu baru saja mati, saya beri 8 dolar satu jin untuk Anda.” Pembeli : “Bagaimana ikan itu mati ?” Dengan angkuh penjual itu mengatakan : “Dia mati kesal karena tidak ada yang beli.” Sebuah perkataan bisa dilontarkan secara sembarangan ! Siapapun bisa sembarang berucap. Buddha Dharma juga dapat dituturkan dengan sembarangan, namun Buddha Dharma yang kita bahas ini lebih dekat dengan upaya kausalya, supaya Anda dapat dekat dengan Buddha, sebuah metode untuk terhubung dengan Buddha, seharusnya pengulasan ini sudah cukup jelas. Apa itu Buddha Dharma ? Buddha Dharma juga palsu, hanya sebuah upaya, demikian juga pelafalan Nama Buddha juga palsu, “Namo Amituofo.” , Apakah Amitabha Buddha disebut Amitabha Buddha ?! Sebutan ini juga palsu, hanya supaya saat Anda melafal Nama Buddha dapat memvisualisasikan-Nya, batin hanya memerhatikan empat aksara : “Amituofo”, ( Mahaguru melantunkan : ) “Amituofo, Amituofo, Amituofo, Amituofo, Amituofo, Amituofo. . . ”

◎ Mengapa melantunkannya ? Supaya terpatri dalam benak Anda, supaya dalam pikiran Anda hanya ada Dia, supaya begitu memejamkan mata, Amitabha Buddha langsung berada di hadapan, saat Anda satu hati kepada Buddha, Anda akan terkait dengan Buddha, telah terhubung. 

Jalinan ini sangat penting, melafal Nama Buddha berarti terhubung dengan Buddha, supaya Anda memeditasikan Amitabha Buddha, menjapa Mantra Amitabha Buddha, membentuk Mudra Amitabha Buddha, menggunakan upaya kausalya untuk terhubung dengan-Nya, melafal Nama juga boleh, menjapa mantra-Nya juga boleh, “Om. Amidiewa. Xie.” Sangat penting, kita semua tahu bahwa ini semua merupakan upaya yang disesuaikan.

Pelafalan Nama Buddha dalam sekte Sukhavati juga merupakan sebuah upaya kausalya, penekunan tantrayana juga merupakan sebuah upaya kausalya, penekunan sekte vinaya juga merupakan sebuah upaya kausalya, penekunan sekte Zen juga merupakan sebuah upaya kausalya, segala macam Pintu Dharma merupakan upaya kausalya, semua bertujuan supaya Anda terhubung dengan yidam, saat Anda telah mencapai tingkatan-Nya, begitu Anda menoleh ke belakang, ternyata semua hanyalah sebuah upaya kausalya, semuanya palsu. Oleh karena itu dalam Vajracchedika Sutra, Sang Buddha mengatakan, segala Dharma lokiya harus dilepaskan, Satya-dharma harus dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma ? Saat Anda mencapai tingkatan tertinggi, Anda menoleh ke belakang, ternyata Satya-dharma pun harus dilepaskan, demikianlah Beliau memberikan perumpamaan. Anda menaiki bahtera untuk mencapai Sukhavatiloka, sampai di seberang, Anda telah mencapai Negeri Buddha, untuk apa lagi bahtera tersebut ? Sebab Anda telah tiba di Negeri Buddha, bahtera itu boleh dibuang, apakah Anda masih ingin menaiki bahtera tersebut untuk kembali pada dunia ilusi ? Tentu saja tidak. Perumpamaan naik rakit, apabila Anda telah mencapai seberang, Anda bisa membuang perahunya, tidak perlu menaikinya lagi, Anda telah berada di Negeri Buddha. Saat Anda mencapai keberhasilan, Anda akan mengetahui apa itu “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.”. Tak terkatakan, Anda juga tidak lagi memikirkannya, sebab saat itu Anda adalah Buddha. 

Sebuah lelucon, dua orang pria di sebuah kantor, Pria A berkata kepada B : “Saya beritahu kamu, saya sudah mau menikah.” Pria B mengatakan : “Wah ! Saya juga ! Ayo kita sama-sama memberitahu bos.” Maka mereka berdua bersama-sama menghadap bos, dan bersama-sama mengatakan : “Kami mau menikah !” Bos sangat terkejut dan mengatakan : “Hah ? Sejak kapan kalian menjalin hubungan ?” Di Amerika hubungan sesama jenis sudah legal, maka dua pria itu mengatakan kepada bos-nya : “Kami mau menikah !” Si bos mengira mereka adalah gay yang hendak menikah, padahal bukan demikian maksudnya. Ada kesamaan dan ada perbedaan, ada perbedaan dan ada kesamaan, demikianlah Buddha Dharma, ada persamaan ada juga perbedaan, ada perbedaan juga ada persamaan. Sangat banyak Buddha Dharma yang merupakan upaya kausalya, menuntun Anda untuk mencapai tingkatan tertinggi, saat itu Anda menoleh ke belakang, ternyata semua jalan yang dahulu ditempuh merupakan upaya kausalya, dapat juga dikatakan bahwa semua adalah palsu. Dalam Vajracchedika Sutra telah dikatakan dengan sangat jelas, kita menyebutnya Sutra Vajra yang merupakan singkatan dari Vajracchedika-prajnaparamita-sutra. Sebenarnya di India disebut sebagai Sutra Pemotong, apa maksudnya ? “Krak !” memotongnya ! Oleh karena itu disebut sebagai Sutra Pemotong. Apa Anda paham ? Apakah Anda pernah membaca Sutra Pemotong ? Siapa yang tahu apa itu Sutra Pemotong ? Sutra Vajra adalah Sutra Pemotong, sebab vajra bersifat tak lapuk, mampu memotong segala sesuatu. Seperti sebuah vajra yang merupakan senjata India kuno, ia dapat memotong segalanya, sifatnya tak terhancurkan namun mampu menghancurkan segalanya, disebut ‘pemotong’, Sutra Pemotong adalah Vajracchedika Sutra, memotong semuanya, sehingga Anda dapat mencapai Kebuddhaan.

Hari ini membabarkan “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.”, apabila Anda benar-benar mencapai tingkatan ini, Buddha Dharma pun telah tiada. Oleh karena itu memberitahukan kepada Anda semua, apakah di bulan ada Buddha Dharma ? Tidak ada, sebab di sana tidak ada manusia ! Untuk apa ada Buddha Dharma ? Apakah di bulan ada bajik dan jahat ? Di sana tidak ada ! Tidak ada manusia ! Tidak ada manusia yang melakukan kebajikan dan kejahatan ! Tiada kebajikan dan tiada kejahatan. Apakah di bulan ada vegertarian dan non-vegetarian ? Tidak ada, tidak ada vegetarian dan non-vegetarian, tidak ada bajik dan jahat, tidak ada Buddha Dharma, apabila Anda dapat mencapai tingkatan ini, disebut : “Berakhirnya kata-kata dan pemikiran.” Tiba di tingkatan ini, Anda membangkitkan Bodhicitta untuk menuntun para insan yang masih berada dalam delusi, menyadarkan mereka, menyadarkan para insan yang berada dalam mahamaya ( ilusi agung ), inilah Bijaksanawan sejati, benar-benar mempunyai ‘pemberdayaan agung’. 

Om Mani Padme Hum.

sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=50&id=40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net