Selasa, 04 Agustus 2015

Selama Kita Berpikiran Positif, Langit Akan Membantu Kita Mencapai Keberhasilan

Ceramah Dharma pada Inisiasi Altar di Guasan Leizan Temple oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, 23 Desember 2014

Pertama-tama kita sembah puja pada guru silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, Mahadewi Yaochi. Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, dan ketua Guasan Leizan Temple, Acarya Lianji, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, selamat malam semua! (Hadirin tepuk tangan)
Kali ini kedatangan ke Guasan Leizan Temple untuk inisiasi diputuskan baru tadi siang. Malam sehabis makan bersama dengan beberapa vihara Malaysia di Luyuan Restaurant, langsung bergegas ke sini, tak disangka ternyata ada begitu banyak orang yang datang! Hari ini inisiasi Mahadewi Yaochi dan semua Buddha Bodhisattva Vajra Dharmapala Dakini, dan para dewa, Mahadewi Yaochi yang di tengah ini juga sangat berjodoh dengan Acarya Lianji.

Suatu kali entah berapa tahun yang lalu, kami pergi ke Lukang, jalan-jalan di jalanan Lukang, Mahadewi Yaochi yang satu ini, Ia gemuk, Ia baru selesai dipahat, ditaruh di depan pintu sebuah toko. Lantas, saya perhatikan dengan seksama, Ia mengenakan mahkota feniks, tangan kiri-Nya memegang sebuah persik, tangan kanan memegang sebuah kebutan, di atas kepala adalah sebuah mahkota feniks, dipahat seekor feniks. Saat itu, saya melihat, saya pun beranjali pada-Nya, menikmati keindahan Mahadewi Yaochi di sana, Mahadewi Yaochi ini setinggi badan manusia. Saat itu, hati saya ada satu pikiran, ingin inisiasi Mahadewi Yaochi ini, saya pun mengembuskan napas ke arah Mahadewi Yaochi. Tentu saja, saya tidak boleh menjapa Mantra Inisiasi atau pegang cermin di sana! Mahadewi Yaochi itu juga bukan milik Anda. Mengembuskan satu napas, napas itu di badan Mahadewi Yaochi. Belakangan, saya mendengar Guasan Leizan Temple membeli satu pratima Mahadewi Yaochi. Saya pikir Acarya Lianji melihat pratima bagus pasti akan beli. Alhasil, saya bertanya padanya apakah rupang Mahadewi Yaochi tersebut? Ia menjawab “ya”, hati saya sangat senang. Tadinya, Mahadewi Yaochi ini diam-diam sudah saya inisiasi! (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa)

Malam ini di Luyuan Restaurant Aqiu, ada Persatuan Penganut Buddha Rey Tsang Shih Kota Kinabalu dan umat dari beberapa vihara makan bersama, total keseluruhan ada 123 orang. Saya mau menjamah kepala semua orang, saat jamah kepala, saya visualisasi Mahadewi Yaochi, alhasil yang datang adalah Mahadewi Yaochi dari Guasan! Nidana ini sangat aneh, siang ini baru mengatakan mau ke Guasan Leizan Temple untuk inisiasi Mahadewi Yaochi dan semua pratima.

Sebenarnya, sepengetahuan saya, Acarya Lianji sangat berjodoh dengan Buddha Hidup Jigong. Ia juga sangat berjodoh dengan Pangeran Ketiga (San Taizi). Acarya Lianji tidak pernah cerita kepada saya jodoh apa yang telah dijalinnya dengan Buddha Hidup Jigong, ia tidak pernah cerita. Hari ini, saya langsung mengatakan bahwa ia berjodoh dengan Buddha Hidup Jigong. Perilaku, kepribadian, dan gaya Acarya Lianji agak mirip Buddha Hidup Jigong, makin lama makin mirip Buddha Hidup Jigong! Jadi, Anda dengar kata-katanya, hanya boleh dengar separuh, karena kadang-kadang, kata-katanya itu “mengukus”, kadang-kadang “memasak”, kadang-kadang “menumis”, kadang-kadang “menyemur”. Banyak jenis ucapannya bisa dihiperbola, namun, orang yang bijaksana harus membedakan mana kata-katanya yang benar, mana baru mesti diamalkan. Banyak ucapannya yang tidka bisa didengar. (Mahaguru tertawa terbahak, hadirin tertawa)

Saya dari Seattle, Amerika Serikat, tadinya menyepi di Tahiti. Tahiti adalah milik Perancis, kita masuk dengan paspor Amerika, ia akan memberikan visa 3 bulan, kita hanya bisa menetap 3 bulan, maka kita harus keluar. Awalnya, saat saya menyepi, saya berpikir, di Seattle, saya ada satu tempat, ada satu rumah di sana. Di Hawaii ada satu rumah, karena dari Hawaii ke Tahiti harus terbang 4 jam. Kemudian, dari Tahiti ke Jepang, di sana dibuat lagi satu tempat. Dari Jepang ke Taiwan dibuat lagi satu tempat, saat itu bersiap-siap membuat sebuah tempat di Taihiti. Tadinya saya rencana menyepi di Tahiti, mau beli sebuah rumah, beli sebuah tempat di tower Hawaii, tingkat tower Hawaii sangat tinggi, bernama lantai 11 nomor 70! 1170, tinggal di sebuah kamar suit di lantai 11 nomor 70, kemudian, menyepi 3 bulan di Tahiti lalu kembali lagi ke Hawaii. Pas mau tandatangan, bertemu seorang umat Chicgo, ia mengatakan adiknya tinggal di tower Hawaii, setelah ia pensiun, juga mau tinggal di tower Hawaii. Begitu saya melihat mereka dua orang umat tinggal di tower Hawaii, jika saya tinggal lagi di tower Hawaii, alamat itu langsung akan terbongkar, Ling Shen Ching Tze Temple Chicago akan tahu tempat itu, jadi saya tidak beli. Lantas, kembali ke Seattle, saat kembali ke Seattle, Mahadewi Yaochi menyarankan saya menyepi di Taiwan!

Terus-terang, di Taiwan ada rumah ayah, yaitu rumah saya sendiri, saat itu saya berikan pada ayah dan ibu untuk ditempati, sehingga saya juga tidak bisa kembali; lain kali ayah ibu tahu, maka terbongkar! Menyepi tentu saja tidak boleh diketahui oleh orang lain. Mahadewi Yaochi memberikan saya nama dan telepon seseorang, Ia mengatakan saya cukup mencari orang ini saja, kemudian Ia memberikan saya sebuah telepon, Ia memberikan saya telepon Acarya Lianji di Taipei, Mahadewi Yaochi meminta saya mencari orang ini! (Hadirin tepuk tangan) Baiklah! Lantas, saya dari Seattle, Amerika Serikat terbang ke Taiwan, telepon padanya, saat itu, ia adalah seorang gelandangan yang menganggur. (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa) Tidak bekerja, pengangguran. Jika saya mencari orang yang berkarir, ia tidak mungkin menemani saya, karena Acarya Lianji menganggur, juga tidak melakukan apa-apa, juga tidak bekerja, apapun tidak dikerjakan, gelandangan dari pagi sampai malam. Kemudian, Acarya Lianji bantu saya menyepi di Taiwan selama 3,5 tahun. (Hadirin tepuk tangan) Saya 3,5 tahun di Taiwan, setiap kali makan saya mau bayar, setiap kali uang sudah dikeluarkan, ia tidak mau saya bayar, 3,5 tahun semua dipersembahkan olehnya! (Hadirin tepuk tangan) Termasuk sarapan, makan siang, makan malam, dan cemilan malam; bahkan setiap hari kami jalan 2 jam, kebiasaan saya adalah setelah makan jalan kaki setengah jam layaknya olahraga. Sehari ada 4 kali makan, maka 2 jam, setiap hari jalan kaki 2 jam hampir di semua Jalan Raya Shimin, Jalan Raya Guo, dan jalan raya di depan Taichung Metropolitan Opera House yang sekarang, dan Shin Kong Mitsukoshi, selain itu masih ada yang namanya Yumaowu. Saat kami jalan kaki malam-malam, selalu cari tempat yang ber-ac. Ia menemani saya jalan-jalan, kemudian, makan bersama, jalan bersama, seperti ini berlangsung 3,5 tahun. Belakangan,s aya meninggalkan Taiwan kembali ke Seattle, dua tahun kemudian, saya keluar dari pertapaan.

Saya total menyepi kurang lebih 6 tahun lamanya, selama 3,5 tahun saya dirawat oleh Acarya Lianji. Budi semacam ini, saya tidak pernah lupakan. Saat itu, ia benar-benar mengabdi pada Mahaguru, benar-benar 99 persen mengabdi pada Mahaguru. (Hadirin tepuk tangan) Budi ini tidak dapat dilupakan.

Saya juga melihat perilaku dan tutur katanya, tutur katanya terbang ke sana ke mari, Anda harus mengerti suaranya, tentu saja juga tahu kebiasaannya. Ia suka halahala, (hadirin tertawa) terutama halahala dengan wanita. Namun, mulutnya sangat cepat, hatinya sangat jujur. Saat itu, saya melihat, ia lebih suka mencampuri urusan orang. Ia kira ini seharusnya diurus, ia pun urus. Seperti di dalam got ada seekor anjing sedang menggonggong. Jika kami hampiri, mendengar anjing ini sedang menggongong, Anda akan kira ini tidak ada apa-apanya, itu hanya seekor anjing sedang menggonggong di dalam got. Ia akan cari, anjing itu mengapa menggonggong di dalam got, menggonggong sangat pilu. Ia akan mengurusnya, ia berkata, “Aduh! Anjing ini pasti terkurung di dalam got dan tidak bisa keluar.” Sehingga, ia secepatnya mencari akal untuk memanggil orang, bagaiman supaya anjing ini diselamatkan, ia ada niat seperti ini. Selain itu, ia melihat di jalan ini ada seseorang kejatuhan papan, di atas papan masih ada paku, ia akan menghentikan mobil, berhenti, kemudian, turun menggeser papan yang berpaku itu ke pinggir jalan, bahkan paku itu dipalu hingga rata dengan papan, tidak boleh membiarkannya menancap kaki orang. Ia pernah melakukan hal seperti ini, saat itu saya melihat. Wah! Diam-diam, ia juga melakukan beberapa positif membantu orang lain. Saat itu, saya dan dia telah sama-sama makan prasmanan, saat itu, kami lebih sering makan prasmanan. Saat makan, ia melihat seorang manula menyeberang jalan, berjalan sangat lambat, ia pun lari keluar, menggendong manula itu, digendong ke pinggir jalan, dari seberang jalan digendong ke sini, ia melakukan hal seperti ini. Jadi, di mata saya, hati Acarya Lianji sangat baik. (Hadirin tepuk tangan) Saat itu, ada seorang bernama Cai-qun, dulu bernama Huang Qun, yaitu manajer di Cullinan Hotel bernama Huang Qun, belakangan ganti nama menjadi Huang Cai-qun. Huang Cai-qun menyalakan kompor untuk tamu, menyalakan api, alhasil membakar alis dan diopname. Saat opname, Acarya Lianji mau menghiburnya, saya juga pergi. Saya merasa ia “bermulut tajam, berhati lembek”. Saat itu ia minum banyak, sekarang apakah masih minum minuman keras atau tidak, saya tidak tahu! Karena ia juga sembayang Jigong. Namun, saya memintanya berhenti minum minuman keras. Setiap kali ia buka kulkas, satu tangan mau mengambil arak, ia pun berpikir, saya menyuruhnya berhenti minum minuman keras, ia benar-benar tidak minum minuman keras, lalu kulkas pun ditutup. Saat itu memang begitu, sekarang ada Jigong, lain kali saya tidak tahu lagi! (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa) Sebenarnya dikatakan manusia itu tidak seratus persen, manusia mempunyai masa lalu, juga bisa berubah. Sabtu lalu saya juga mengatakan, apapun sedang berubah, masalah apapun sedang berubah, di luar dugaan kita. Belakangan, ia di Guasan, ia bangun Guasan Leizan Temple ini, juga bangun Daxiong Baodian (altar utama). Mari kita lihat Daxiong Baodian ini, masih ada Buddha Bodhisattva dan para arya, ia boleh dikatakan, membangun vihara ini dengan tangan kosong. Ia ikut saya masih ada sedikit manfaat! Saat itu saya beli sebuah tempat, saya tahu ia ikut-ikutan saya beli satu tempat, tempat itu sekarang luar biasa, harga naik berkali-kali lipat. Kemudian, saya beli lagi tempat kedua, ia ikut-ikutan saya beli tempat kedua lagi, harga tempat itu juga naik hingga sekarang, kira-kira tujuh hingga delapan kali lipat! Sebenarnya saya juga mengembalikan uangnya! (Mahaguru tertawa terbahak, hadirin tepuk tangan) Ia traktir saya 3,5 tahun, saya beli 2 tempat, ia juga beli 2 tempat. Sebenarnya kedua tempat ini sangat untung, benar-benar untung. Awalnya saat saya beli, saat itu Gurudhara berkata pada saya, “Jangan! Jangan beli! Kita juga tidak selamanya tinggal di Taiwan, mengapa harus beli di sini?” Saya berkata, “Dewa Bumi di sana suruh saya beli.” Gurudhara berkata, “Dewa Bumi suruh Anda beli!? Benarkah?” Saya berkata, “Benar, Dewa Bumi suruh saya beli, atau, kita langsung puapue. (Bahasa Taiwan)” Kita puapue di depan agent, dengan koin, satu sisi adalah bapak negara, satu sisi adalah 1 yuan, gunakan dua koin, dilempar, jatuh, satu bapak negara, satu 1 yuan, dengan demikian ‘shengpue’ 3 kali! Wah! Harus beli, lalu saya pun beli! Lianji juga berkata, ia juga beli! Ikut-ikutan beli dua kali, ini seharusnya sangat untung, ia sekarang juga lumayan.

Kita lihat (Mahaguru memandang Daxiong Baodian) Guasan Leizan Templenya juga megah. Tadinya tempat ibadah itu juga sangat baik, juga sangat lumayan, saat di sini juga mulai tunggu rampung, lebih luar biasa lagi, ia bangun dengan tangan kosong. Dulu, ia adalah seorang tunawisma! (Mahaguru tertawa terbahak) Gelandangan yang menganggur, orang yang menganggur dan tidak ada pekerjaan, sekarang ia sibuk sekali, urusannya banyak, akhirnya ia menjadi seorang yang sangat sempurna, seorang sempurna! (Mahaguru tertawa terbahak, hadirin tepuk tangan)

Tadinya ia bisa bernyanyi, suatu kali saya dan ia pergi bernyanyi bersama. Saya pikir nyanyian saya sangat merdu, saya bertanya padanya, bagaimana nyanyian saya? Ia mengatakan pada saya, masih kepagian! (Mahaguru tertawa) Kali itu membuat saya sedih sebentar, sejak itu saya tidak berani bernyanyi lagi. Namun, nyanyiannya sangat merdu, belakangan ia menyanyikan lagu Dao dan banyak yang memuji, bernyanyi hingga mengorbitkan CD untuk dijual, ia juga tidak peduli apakah didaftarkan atau tidak. Belakangan ia bisa pijat, pijat saya tahu, biasanya ujung jarinya sangat kuat, sangat ber-power. Ia mengerti metode pijat China, ia menggunakan pijat akupuntur untuk membantu banyak orang, juga banyak orang berterima kasih padanya. Selanjutnya, ia juga bisa menulis sajak! Sajak itu bercampur dengan kata, juga ada rime, setiap kali “menangis tersedu-sedu”! (Mahaguru tertawa terbahak) Ia benar-benar seorang yang kasar, mana bisa menangis tersedu-sedu? Namun, ia juga bisa menulis sajak, juga bisa menulis kata-kata mutiara Padmasambhava, tulisannya sangat baki. Nyatalah bahwa Buddha di dalam hatinya sudah hampir terbentuk. Bagus sekali!

Malam ini ngobrol-ngobrol dengan Anda semua, mengobrol tentang masa lalu, mengobrol tentang masa sekarang. Kita merestuinya, Acarya Lianji kelak mencapai keberhasilan yang sangat tinggi, memperoleh keberhasilan yang paling tinggi. Ia bisa populer sepanjang masa. (Hadirin tepuk tangan) Apakah Acarya Lianji mau menyampaikan sepatah dua patah kata? Amitabha! (Mahaguru tertawa) Thubten Ksiti? Sampaikanlah sepatah dua patah kata! Mau tidak? Anda tidak mau! Anda pacaran saja dengan teman sekolah Anda. (Mahaguru tertawa terbahak, hadirin tertawa) Thubten Ksiti punya seorang pacar, ia terus mengejarnya, ia sungkan cerita, begitu cerita, wajahnya pun memerah. Apakah Anda pernah melakukan etiket internasional dengannya? (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa) Oh! Tidak. Ia mengatakan tidak ada etiket internasional! (Mahaguru tertawa)

Kita merestui Guasan Leizan Temple, kelak asap dupa tidak pernah putus, mentereng selamanya, kemudian Buddha Bodhisattva di sini berkembang luas, semoga Acarya Lianji kelak populer sepanjang masa, dapat memiliki keberhasilan tertinggi. (Hadirin tepuk tangan) Oleh karena itu, manusia harus memiliki sedikit pikiran positif, manusia memiliki sedikit pikiran positif saja, kelak akan mencapai keberhasilan. Sungguh, selama hati kita berpikiran positif, pikiran positif akan menggugah langit, maka langit akan membantu kita mencapai keberhasilan. 

Om Mani Padme Hum.

sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=49&id=1731
23 Des 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net