Selasa, 29 September 2015

Dengan Ilmu Mengendalikan Indria

Idaaniim indriya samyamopaaya maha.
Na tathaitaani sakyante. Samniyantum sevayaa
Visayesu prajustaani tahta jnyanena nityasah.
(Manawa Dharmasastra.II.96) 

Maksudnya:
Indria yang sangat terhambat oleh benda-benda jasmani yang memberi kepuasan itu, tidak akan terkendali secara baik hanya melalui pengendalian nafsu saja. Melainkan juga dengan cara menuntut ilmu pengetahuan dan kebenaran. 


SALAH satu gunanya ilmu pengetahuan yakni mengendalikan indria. Idria yang tidak terkendali dengan baik dapat menimbulkan penderitaan baik bagi diri sendiri maupun penderitaan orang lain. Ilmu memudahkan hidup, sedangkan seni menghaluskan hidup. 

Fungsi ilmu memudahkan hidup untuk melancarkan tujuan hidup mencapai hidup yang dikaruniai oleh Tuhan (Sreya Kama). Akan menjadi lain kalau ilmu itu untuk memudahkan manusia mengumbar nafsunya (Wisaya Kama) untuk memenuhi kesenangan indriawinya semata. Dalam konteks ini ilmu menjadi penyebar dosa dan derita. Ilmu adalah hasil pengembangan pengetahuan yang bersistem. 

Veda disebut sebagai ibu atau Veda Mata karena dari Veda lahir ilmu pengetahuan. Dalam Agni Purana dinyatakan dari Veda itu lahir dua ilmu yaitu Para Vidya dan Apara Vidya. Para Vidya, ilmu tentang Tuhan atau Brahmavidya yang isinya tentang metode untuk menguatkan keyakinan umat manusia pada keesaan, kemahakuasaan dan keberadaan Tuhan itu sendiri. 

Sementara Apara Vidya,ilmu pengetahuan tentang alam semesta dengan segala dinamika dan isinya. Pertemuan dua ilmu itulah melahirkan tidak kurang dari 50 cabang ilmu pengetahuan. Misalnya tentang kosmologi yaitu ilmu tentang penciptaan alam semesta. 

Ayuveda yaitu ilmu kesehatan, Arthasastra ilmu ekonomi, Nitisastra ilmu politik, Gaandharvaveda ilmu tentang seni, Kalpa ilmu tentang waktu dan perjalanan zaman. Ilmu bunyi atau fonetika yang disebut Siksa, ilmu militer atau Dhanurveda, dst. Bagaimana ilmu itu diperlakukan selanjutnya sangat tergantung pada kemauan umat manusia untuk menggunakannya. 

Tuhan memberikan kemampuan kepada umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi kebahagiaan hidupnya. Dalam Sastra disebutkan Jnyana wisesa sudha, artinya kuasailah ilmu itu untuk tujuan suci. Ini artinya agama Hindu memberikan batasan bahwa ilmu itu hendaknya dikuasai untuk melancarkan tujuan hidup yang suci. 

Janganlah manusia yang dikuasai oleh ilmu. Apalagi ilmu itu dikembangkan bukan untuk melancarkan tujuan hidup yang suci. Manawa Dharmasastra V.109 menyatakan, ilmu dan tapa untuk melindungi kesucian Atman (widyatapobhyam bhuta atma). Demikian juga dalam Manawa Dharmasastra XII.104 menyatakan bahwa capailah hidup yang bahagia dan kekal dengan ilmu (widyaa'mrtam masnute). 

Berpedoman dari berbagai Sastra suci Hindu itu sangat jelas tujuan dari pengembangan ilmu pengetahuan sebagai media untuk menopang hidup manusia mendapatkan hidup bahagia yang dikaruniai oleh Tuhan. Berangkat dari pemikiran Sastra suci Hindu itu pengembangan ilmu pengetahuan itu harus menguatkan jati diri manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 

Tentu sangat berbeda dengan keadaan dewasa ini. Banyak sekali fakta sosial yang dijumpai dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan hakikat pengembangan ilmu pengetahuan tersebut. Banyak ilmu dikembangkan dengan menciptakan berbagai fasilitas untuk memudahkan orang melakukan kejahatan. 

Ini artinya ilmu itu disalahgunakan oleh manusia itu sendiri. Jadi bukanlah salahnya ilmu tersebut. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan ini Mahatma Gandi menyatakan bahwa: ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan akan dapat menimbulkan dosa sosial. 

Peringatan Mahatma Gandi ini patut dijadikan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ke depan. Ilmu itu hendaknya dikembangkan untuk menajamkan peran umat manusia dalam mengelola hidup dan kehidupan isi alam semesta ini menjadi makin mulia. 

Harus dihindari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini menjadikan umat manusia sebagai objek ilmu semata. Kalau umat manusia menjadi objek semata dalam pengembangan ilmu pengetahuan, manusia akan menghalalkan segala cara demi ilmu tersebut. 

Tujuan mencari ilmu bukan untuk menjadi orang pandai, tetapi menjadi orang bijak mengelola hidup agar dengan ilmu hidup umat manusia menjadi makin dipermulia. Ilmu atau Vidya yang bersumber dari Veda sabda Tuhan sangatlah tidak benar kalau sampai merendahkan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 

* I Ketut Gobyah 

sumber : www.balipost.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net