Rabu, 09 September 2015

Padma Guru Berpesan pada Mahaguru Lu Bahwa Menyeberangkan Insan adalah Nidana Langit

Ceramah Sadhana Dzogchen ke-122 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Bhagawati Kurukulle, Sabtu, 17 Januari 2015 di Taiwan Lei Tsang Temple

Pertama-tama, kita sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada adinata homa hari ini Bhagawati Kurukulle Atas, Bhagawati Kurukulle Bawah, Bhagawati Kurukulle Delapan Penjuru, dan semua Dakini yang hadir.

Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao dan istri Sdri. Judy, Secretary-General of the Taiwan Provincial Government Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen, Akademisi Academy of Sinica Prof. Hsi-yi Chu dan istri Ibu Chen Wen-wen, kepala Nantou County Cultural Affairs Bureau Bpk. You Shou-zhong, mantan Chief Director of the Ministry of Culture of the Executive Yuan Bpk. Lin Jin-tian, tim Profesor Doktor Zhenfo Zong – profesor yang direkrut khusus Prof. Wang Jin-xian, Prof. Wang Li, Prof. Hong Xin-yi, Prof. Cai Guo-yu, Prof. Mai Yin-huang, Prof. Gu Hao-xiang, Prof. Ye Shu-wen, Prof. Lin Xiu-ju, DR. Li Yi-lun, DR. You Jiang-cheng, DR. Liang Chao-fan, dr. Lin Jun-an, pembawa acara terkenal Bpk. Tai Zhi-yuan, ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society kawasan Taiwan Bpk. Li Chun-yang, my university classmater Bpk. Zhu Jinshui dan istri Ibu Chen Ze-xia, GM Ching Yi Biotech Co. Ltd. Ibu Zhang Yu-zhen, ketua komisaris Perusahaan Perabot Chipin Nona Huang Shu-yi, perwakilan anggota parlemen Kota Tainan, Cai Wang-quan, perwakilan anggota parlemen Kota Kaohsiung Xu Hui-yu, perwakilan Pacific Island of Guam Resort Ibu Zeng Yu, pengusaha terkemuka Hong Kong Bpk. Datuk Lei Feng-yi dan istri Ibu Nadine Zeng Mei-ting, produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, my sister Ibu Sheng-mei Lu. Terima kasih atas donasi konsumsi dari Sdri. Liu Ming-xing dari Hong Kong sebesar seratus ribu NT, terima kasih. Hari ini transmisi sadhana Bhagawati Kurukulle, karena ada sepuluh penjuru, sehingga saya baru menyebutkan “Bhagawati Kurukulle Atas, Bhagawati Kurukulle Bawah, Bhagawati Kurukulle 8 penjuru”, kehadiran-Nya juga sama dengan Vajravahari minggu lalu, banyak Dakini datang bersama. Terima kasih pada Bhagawati Kurukulle dan Bhagawati Kurukulle sepuluh penjuru serta seluruh Dakini yang datang ke Taiwan Lei Tsang Temple. Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Taiwan) Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Mandari) Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton) Hola Amigo! (Bahasa Spanyol: apa kabar) Good afternoon! (Bahasa Inggris) (Bahasa Jepang: apa kabar) Selamat siang and Selamat petang! (Bahasa Indonesia) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: terima kasih) Sawadika! (Bahasa Thai: apa kabar) Terima kasih semua!

Sadhana Bhagawati Kurukulle Memanah Sepuluh Penjuru, sebelumnya sempat ditransmisikan (Upacara agung musim semi di Taiwan Lei Tsang Temple tanggal 8 Februari 2014). Kali ini, Ia juga memancarkan cahaya yang sangat terang, cahaya yang berwarna merah. Saya sekarang melihat Anda semua, sebagian besar berpakaian merah. Di sini, mohon Bhagawati Kurukulle memberkati semua hadirin, agar doa kita dapat terwujud, agar doa kita dapat berhasil. Saya tahu tadi Bhagawati Kurukulle sempat  khusus memberkati Bpk. Tai Zhi-yuan, ia adalah artis terkenal, Bhagawati Kurukulle memberkatinya. Ia sangat cepat akan mendapatkan offer.

Saya tanyakan sebentar, “Shenglong Shengming Liyi”, apakah mendaftar menjadi donatur utama? Masih belum. Sehingga, Bhagawati Kurukulle tadi sempat mengatakan pada saya, “Shenglong Shengming Liyi ketinggalan.” Anda (Acarya Lian’ou) apakah mendaftar menjadi donatur utama,  hari ini seharusnya mendaftar menjadi donatur utama, karena jika Anda mendaftar, “Shenglong Shengming Liyi” akan membuahkan hasil yang sangat cemerlang. Oh! Pendaftaran biasa. Pendaftaran biasa adalah pemberkatan biasa. Hari ini Anda seharusnya mendaftar menjadi donatur utama, namun, Anda tidak mendaftar menjadi donatur utama, menurut peluang dalam Tantra, “Shenglong Shengming Liyi” menjadi kesuksesan biasa. Silahkan duduk. Bhagawati Kurukulle khusus mengabsen, karena tadi ada suara memberitahu saya, “Aneh, “Shenglong Shengming Liyi” baru mulai pembukaan, mengapa tidak mendaftar menjadi donatur utama?” Saya pun tahu Anda tidak mendaftar menjadi donatur utama. Sehingga, saya baru menanyakan Anda sebentar. Alhasil benar-benar tidak ada. (Acarya Lian’ou: apakah boleh menyusul setelah ini?) Boleh. Tahun depan saja! Ini adalah takdir. Tahukah Anda? Hari ini setelah semua donatur utama selesai mempersembahkan khata, Tai Zhi-yuan dari Taipei terjang sampai ke sini, ia datang menjadi donatur utama. Ia terjang sampai ke sini, Bhagawati Kurukulle melihat, khusus memberkatinya. Ia adalah donatur utama yang terakhir menerjang masuk, sehingga khusus memberkatinya. Saya melihat Bhagawati Kurukulle khusus memberkatinya. (Ada umat berkata: Mahaguru, saya menerjang dari Hong Kong.) Anda menerjang dari Hong Kong? Saya tahu Anda menjadi donatur utama, namun Anda mengikuti perputaran nasib, boleh dikatakan mengikuti perputaran kurs, mengikuti perputaran emas, okay? Itu beda. Ia itu mengikuti perputaran emas dan kurs. Sebenarnya, Bhagawati Kurukulle memberkati semuanya.

Bhagawati Kurukulle adalah yidam guru saya Guru Thubten Dhargye, adinata yang satu ini sangat mulia, bahkan di dalam Tantra Tibet, banyak orang menjadikan adinata yang satu ini sebagai sadhana rahasia-Nya, penekunan rahasia, dirahasikan dari orang lain. Namun, Beliau menekuni sadhana ini secara diam-diam, tidak memberitahu siapapun, sehingga disebut yidam rahasia.

Adinata yang satu ini adalah yidam Guru Thubten Dhargye, sangat mulia. Mereka membuat sebuah busur dan panah (Mahaguru mengangkat busur dan panah), asalkan kita pegang sebatang busur dan panah, dengan adanya daya pemberkatan dari Bhagawati Kurukulle, kemudian Anda berputar 8 penjuru, wah! Di belakang juga harus berputar, setelah berputar 8 penjuru, masih harus berputar atas, kemudian berputar bawah, luar biasa, atas, bawah, sepuluh penjuru adalah fans kita. Ini juga memancarkan cahaya, panah tergolong warna merah, namun juga menghasilkan cahaya, menghasilkan terang, terang memenuhi seluruh dunia atas, bawah, dan delapan penjuru. Cinta kasih besar-Nya menjadikan kita seorang pemimpin negara, pemimpin berkelas dunia; cinta kasih besar-Nya menjadikan kita seorang seniman yang sangat mulia, seorang selebriti yang sangat mulia, karir yang kita geluti, menjadi paling besar, cinta kasih sedang ada tingkat semacam itu; cinta kasih kecil menjadikan rumah tangga kita harmonis, setiap kehidupan kita, punya banyak jodoh, ibarat bunga-bunga persik yang bermekaran.

“Bunga persik merah, bunga pir putih, di dalam bunga dihinggapi banyak kumbang kecil, wēng wēng wēng, wēng wēng wēng.” Ada sebuah lagu, lagu kumbang, kalian bisa nyanyi? “Wēng wēng wēng, wēng wēng wēng, dàjiā yì qǐ qù zuògōng. Lái cōngcōng, qù cōngcōng, zuògōng xìngwèi nóng. Tiān nuǎn huā hǎobù zuògōng, jiānglái nǎlǐ hǎo guòdōng. Wēng wēng wēng, wēng wēng wēng, bié xué lǎnduò chóng.”Saat bunga persik mekar, semua kumbang, kupu-kupu pun datang. Dulu, saya menyanyikan lagu ini untuk diperdengarkan untuk Ping’er di Seattle, setiap kali saya bertanya padanya, “Kamu mau mendengar lagu apa?”Ia pasti mengatakan pada saya, “Kumbang kecil.” Kemudian, saya pun menyanyikan lagu ini! Benar tidak? Ini diperdengarkan untuknya. Yang paling suka saya nyanyikan adalah “menjalankan kereta api”, saya sering mengatakan tidak mau menyanyikan kumbang kecil lagi, mau menyanyikan “menjalankan kereta api”, Ping’er tidak suka dengar. Akhir-akhir ini, ia juga sedang belajar “menjalankan kereta api”, saya dengar ia sedang bernyanyi, “Xiǎo bǎndèng er bǎi yī pái, xiǎopéngyǒumen zuò shànglái ya, zuò shànglái ya, zuò shànglái ya, zuò shànglái ya, wǒmen de huǒchē jiù yào kāi, wǒ zuò sījī bǎ chē kāi, hōng lónglónglónglóng, hōng lónglónglónglóng, hōng lóng lóng lóng lóng, wū ~” saya suka sekali menyanyikan lagu anak-anak, bernyanyi dengan sangat santai, “Yī'èrsānsìwǔliùqī, wǒ de péngyǒu zài nǎlǐ, zài nǎlǐ, zài nǎlǐ, wǒ de péngyǒu jiùshì nǐ.” Bernyanyi untuk diperdengarkan pada anak-anak, anak-anak yang hadir hari ini, saya bernyanyi untuk diperdengarkan pada kalian.

Kemuliaan Bhagawati Kurukulle berada pada daya tarik-Nya, Ia memiliki daya tarik yang sangat kuat dan sangat ber-power. Sehingga, banyak orang menekuni Sadhana Bhagawati Kurukulle, kelak sukses besar, usaha apapun yang dijalankan pasti menajdi besar, adinata yang satu ini sangat penting. Selain itu, masih ada satu lagi, Ragavidyaraja sama dengan adinata yang satu ini, semua besar, sangat ber-power, tergolong salah satu adinata maha-cinta kasih. Anda mau ujian, Anda mohon pada-Nya, juga sangat manjur. Karena hasil ujian Anda, akan sangat disukai oleh para dosen, sangat disukai, karena Anda menekuni Sadhana Kurukulle. Tulisan Anda, ia juga suka, istilah Anda, ia juga suka, jawaban Anda, ia juga suka, ia pun akan memberikan Anda nilai paling tinggi. Ia memiliki fungsi terang, itu sebabnya, kita juga sebut Bhagawati Kurukulle sebagai Zuoming Fomu, Ia meningkatkan terang pada diri kita, meningkatan terang pada usaha kita, meningkatkan terang pada politik kita, meningkatkan terang pada kesuksesan kita. Adinata yang satu ini memiliki power demikian, kita semua jangan melupakan adinata yang satu ini. Kelak, homa Bhagawati Kurukulle, tentu harus menjadi donatur utama. Benar tidak? Lian’ou harus bergegas menyusul.

Mengulas Dzogchen Tantra, “Padmasambhava berkata, “Liansheng, ketrampilan yang dicapai di dalam Dzogchen adalah memperlihatkan peluang!” Saya berkata, “Sekedar mengemban titah dari Guru.” “Nyingma, Gelug, Kargyu, Sakya, sama-sama berasal dari satu sumber, tidak seharusnya membeda-bedakan.” Padmasambhava juga berkata demikian.

“Saya berkata, “Tahu, tahu.” Padmasambhava berkata, Sadhana Dzogchen ini di India sedari awal telah punah.” Sebagian besar penganut Hindu, tidak termasuk Dzogchen, Bahasa India adalah Atimahashantiyoga” di Tibet juga jarang diketahui orang.” Biasanya, Gelugpa tidak menekuni Sadhana Dzogchen, Nyingmapa menekuni Sadhana Dzogchen, Kargyupa menekuni Sadhana Mahamudra, Sakyapa juga menekuni Sadhana Dzogchen, juga menekuni Sadhana Mahamudra, juga menekuni Lamdrey, beda. “Di Tibet juga jarang diketahui orang, di Nepal, di Sikkhim, hanya diketahui oleh sedikit acarya. Hari ini, ingin mencapai kebuddhaan dalam tubuh sekarang, ingin menarik kembali rupakaya dari alam Dharma.” Alam Dharma adalah angkasa, dengan kata lain menarik rupakaya ke dalam angkasa, “dari rupakaya menembus alam Dharma, mau tak mau harus lewat Anuttarayoga Tantra Dzogchen. V.A. Sheng-yen Lu Tantrika Liansheng, tuliskan esensi Dzogchen, agar Buddhadharma tidak punah, para insan seharusnya berbahagia dan bersyukur, jodoh Dharma sulit ditemui!” Mari bahas lagi “18 Bagian Sadhana Dzogchen”, “pada suatu sore, saya masuk vihara, menyalakan lampu minyak, membakar dupa cendana, mengganti delapan persembahan, mempersembahkan persembahan, saya dengan tenang duduk di hadapan Buddha Bodhisattva, batin dari mengatur pernapasan perlahan-lahan menuju ketenangan.” “Segalanya sangat hening, pintu vihara tertutup, cuaca walaupun dingin, namun, di dalam vihara justru terasa hangat, api dupa di bawah kondisi tanpa ditiup angin, mengepul ke atas. Saat ini adalah saatnya saya melatih diri, saya selalu pada saat ini memasuki samadhi – mahasamadhi vajra.” Apa yang dimaksud “samadhi”? Setiap kali selesai bersadhana, mau memasuki “samadhi”, mc pun berkata, “Memasuki samadhi x menit.” Arti “memasuki samadhi”, sebenarnya sangat sederhana, ketika pikiran kita fokus pada satu titik, maka disebut “memasuki samadhi”, tidak ada khayalan, itulah “memasuki samadhi”. Hari ini pada saat ini, adalah saat paling baik memasuki samadhi. Apa arti “memasuki samadhi”? Yaitu ketiduran, memasuki kekosongan. “Samadhi” adalah kita masih ada sedikit pikiran, namun, pikiran ini fokus, disebut “samadhi”. Penjelasan demikian lebih dimengerti semua orang, atau semua orang tidak mengerti apa itu “samadhi”.
Saya memasuki hati Padmasambhava, sedangkan Padmasambhava membawa saya terbang di tengah angkasa, segalanya berada di bawah kami, kami terbang dengan sangat cepat. Saya melihat Gunung Himalaya di depan, saya melihat Sungai Le, Sungai Lhasa, saya melihat istana yang sangat besar, namun Padmasambhava, tidak membawa saya memasuki istana, namun sebuah Stupa Makam Emas di samping vihara, kami masuk ke dalam stupa.”

Mungkin stupa-stupa Tibet, kami melihat di Tibet banyak stupa, ada stupa putih. “Di dalam stupa tidak tembus cahaya, sebuah lubang.” Saat ini, Padmasambhava berkata pada saya, “Anda telah menjadi seorang Lama, tidak hanya seorang Lama, bahkan seorang Lama yang paling bergengsi.” Saat ini, seorang Lama agung yang paling bergengsi adalah Dalai Lama, Panchan Lama. Selain itu, masih ada satu lagi, yaitu Ganden Tripa, Beliau adalah Sekte Gelugpa.

Pemimpin politik dan spiritual Tibet depan dan Tibet belakang adalah Dalai Lama dan Panchan Lama, kalau begitu, siapa Ganden Tripa? Sebenarnya Beliau adalah pendiri Sekte Kuning Gelugpa – pendiri Sekte Kuning ke-100, Beliau pernah pergi ke Seattle Ling Shen Ching Tze Temple menggelar upacara bersama saya, Beliau adalah Lama agung Tibet, merupakan inkarnasi keseratus dari Tsongkhapa atau mewakili Tsongkhapa, bersama-sama saya pernah menggelar upacara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple. Saat itu yang hadir silahkan angkat tangan. Ganden Tripa adalah pendiri Sekte Gelugpa. Sebenarnya, sebagian besar bciara tentang Lama agung Tibet, yaitu Dalai dan Panchan, ada lagi Ganden Tripa, setara dengan Tsongkhapa, merupakan pendiri Sekte Gelugpa. Karena Dalai Lama dan Panchan Lama adalah pemimpin politik dan spiritual Tibet, sekarang Sekte Kuning sedang menjalankan pemerintahan, Ganden Tripa adalah pendiri Sekte Gelugpa.

Pada saat Tsongkhapa hampir mangkat, ada seorang murid kecil mengikutnya, ia hanya mengikuti Tsongkhapa 5 tahun, namanya Dge-vdun-vgrub atau Dge-vdun-vgrub-pa. Murid paling utama Tsongkhapa bernama Grub rje, Gyaltsab Je, mereka berdua adalah murid yang sangat agung, selain itu masih ada satu lagi bernama Sakya Yeshe. Sedangkan Sakya Yeshe adalah murid yang paling disukai Tsongkhapa, Dge-vdun-vgrub itu paling belakangan, murid yang paling kecil. Murid yang paling kecil ini tak disangka berinkarnasi menjadi Dalai Lama, murid idaman Tsongkhapa yang sebenarnya adalah Grub rje dan Gyaltsab Je. Siapa yang berinkarnasi menjadi Panchan? Inkarnasi menjadi Panchan adalah murid idaman Tsongkhapa yang sebenarnya, yaitu Grub rje.

Satu pertanyaan lagi, dulu, Tsongkhapa meminta Sakya Yeshe pergi ke Beijing, karena Beijing sana memohon Tsongkhapa untuk mengunjungi kaisar saat itu. Sehingga, Tsongkhapa mengutus murid yang paling disukainya untuk pergi. Kaisar berpikir, “Meminta Anda (Tsongkhapa) datang, Anda tidak datang, malah menyuruh murid Anda datang.” Karena Tsongkhapa tidak pergi karena alasan sakit, alhasil Sakya Yeshe pergi. Sakya Yeshe diangkat menjadi Dharmaraja Mahadhara, juga diberikan stempel emas, kitab emas, dan segel emas. Sehingga, Sakya Yeshe menjadi seorang murid utama yang sangat mulia. Sakya Yeshe inkarnasi menjadi apa? (ǰangɡiy_a hütügtü) Anda pernah dengar saya pernah mengatakan, benarkah? Ia inkarnasi menjadi ǰangɡiy_a hütügtü, yaitu ǰangɡiy_a hütügtü yang ikut pemerintahan Manqing, yaitu Kanjurwa Rinpoche, Jetsun Dampa, Dabao Fawang Kargyupa, ada lagi beberapa raja, seperti Dashe Fawang, Dasheng Fawang, pada saat itu, semua diangkat oleh kaisar. Sehingga, silsilah Mahaguru ada Kanjurwa Rinpoche, sedangkan Kanjurwa Rinpoche juga inkarnasi dari Sakya Yeshe. Silsilah Mahaguru (silsilah Mahaguru di Sekte Kuning adalah Jetsun Dampa – Kanjurwa Rinpoche – Thubten Nima—Thubten Dali—Thubten Dhargye—Thuben Kimo) Itu sebabnya, Padmasambhava mengatakan, “Seorang Lama yang paling bergengsi”, mengapa Padmasambhava mengatakan demikian, sekarang kalian semua sudah jelas?

“Saya tidak mengerti apapun, Padma Guru.”  Saya ketakutan. “Anda telah mengerti segalanya, Liansheng.” “Semua ini, bukan daya imajinasi Anda, sekaya apapun daya imajinasi seorang anak, juga tidak akan memiliki deskripsi sedalam ini, sepanjang hidup Anda adalah legenda seabad, hanya karena talenta Anda berbeda, tanggungjawab Anda berbeda.” Padmasambhava saat itu berkata seperti itu pada saya. Saat itu, tertulis di dalam buku Sheng-yen Lu seri ke-55, Dzogchen Tantra, saat itu, siswa masih tidak seberapa, siswa juga tidak banyak. Namun, sekarang siswa sebanyak ini, nyatalah bahwa yang dikatakan oleh Padmasambhava saat itu adalah benar. Saya berkata pada Padmasambhava, “Tidak ada orang akan percaya.” “Tunggu sampai saya mentransmisikan 18 bagian Sadhana Dzogchen kepada Anda, maka ada orang yang percaya, sekalipun orang yang tidak percaya, juga sangat tercengang, merasa keheranan.” “Apakah ini maksud Padma Guru yang sesungguhnya?” “Bukan maksud yang sesungguhnya, melainkan nidana memang demikian.” Ada nidana ini, saya ingat saat saya kecil, ada sebuah mimpi, ada murid-murid sekelas keluar dari kelas, sepertinya Bodhisattva Avalokitesvara muncul, Bodhisattva Avalokitesvara yang sangat welas asih, selain itu, masih ada suara di tengah angkasa mengatakan, Anda pilih salah satu di antara murid kelas ini untuk dijadikan sebagai perintis aliran. Bodhisattva Avalokitesvara sangat welas asih, begitu Ia melihat, pasti mencari yang paling tinggi paling tampan, ketua kelas bernama Chen Tong-ren, juara satu dalam kelas, lulusan juara pertama, “Apakah Chen Tong-ren?” Suara di langit mengatakan, “Bukan Chen Tong-ren, Anda cari lagi.” Bodhisattva mencari seorang yang kaya raya, “Apakah Wu Kuan-ren?” Keluarganya sangat kaya! Ayahnya adalah ketua asosiasi orang tua murid, suara di langit mengatakan, “Juga bukan.” Kemudian cari lagi, cari seorang yang paling cantik, paling tampan, paling gagah, “Apakah Huang Xin-qin?” “Juga bukan.” Terakhir, apa boleh buat, melihat seorang yang berperawakan sangat pendek, tidak menonjol, kedua telinga seperti tikus, saat saya kecil, nama samaran saya adalah “Anak Tikus”. Karena saya mempunyai dua telinga tikus, lancip, wajah kurus, kering, kecil, tidak makan, Bodhisattva Avalokitesvara, “Apakah tikus kecil ini?” Suara di langit mengatakan, “Benar.” Paling pendek kecil di seluruh kelas, berbaris paling belakang, tidak mampu membedakan antara kiri dan kanan, bagaimana tidak mampu membedakan antara kiri dan kanan? Guru berkata, “Istirahat, berdiri tegak, belok kanan...”, kemudian, saya pun belok kiri. “Maju jalan....” semua orang berjalan lurus ke situ, saya malah berjalan lurus ke sini, tinggal saya seorang. Hingga saya dewasa, mempunyai istri, masih tidak mampu membedakan antara kanan dan kiri. Sehingga saya menyetir, mengatakan pada saya belok kiri, belok kanan, karena saya tidak mampu membedakan, turn right, turn left, saya sering tidak mampu membedakan antara kiri dan kanan. Kemudian, Gurudhara mengajari saya, “Belok kanan Anda pun angkat tangan kanan, situ adalah kanan.” Dengan demikian, saya baru ingat, Gurudhara-lah yang mengajari saya, setelah menikah baru mampu mengenali antara kiri dan kanan. Sehingga, saya ini tidak mampu membedakan antara lurus dan sesat, ajaran lurus dan ajaran sesat juga tidak mampu bedakan. Bukan daya imajinasi! Saat saya kecil, masih ada sebuah mimpi, saya bermimpi dua buah gunung, saya menjadi seorang raksasa, berbaring di antara dua buah gunung, di atas ada banyak orang sedang berjalan melewati dari salah satu sisi, berjalan di atas badan saya, dari gunung ini berjalan menuju gunung seberang, hingga sekarang, Buddha Bodhisattva baru memberitahu saya, “Itu adalah mimpi menyeberangkan insan, Anda akan menyeberangkan banyak insan, dari dunia manusia berjalan menuju Sukhavatiloka.” Ini bukan maksud saya yang sesungguhnya, bukan dari kecil saya mengatakan saya mau menyeberangkan insan, mutlak bukan maksud ini.

Saat saya di sekolah geodesi, suatu kali mau melakukan Okultasi bintang, saya adalah jurusan teknik geodesi. Zhu Jin-shui, Anda jurusan apa? (Jurusan Geografi.) Saya adalah jurusan teknik geodesi, jurusan teknik geodesi melakukan Okultasi bintang, saat itu saya menjadi ketua jurusan, juga seorang ketua jurusan yang berperawakan paling kecil. Teman berkata, “Malam ini ada okultasi bintang, pindahkan instrumen dari observatorium ke lapangan, harus memindahkan banyak kursi dan meja, mohon teman-teman pindahkan.” Ketua jurusan menginstruksikan, “Mohon teman-teman pindahkan menja, kursi ke lapangan, malam ini kita mau melakukan okultasi bintang.” Mau mengamati bintang, oh, bintang! Begitu saya teriak, “Teman-teman jurusan teknik geodesi, bantu pindahkan meja, kursi ke lapangan, malam ini kita mau melakukan okultasi bintang.” Namun, semua orang duduk di sana tidak bergerak, saya benar-benar tidak ada kapasitas pemimpin, perawakan pendek lagi, suara kecil lagi, teman-teman tidak mendengarkan saya, menjadi ketua jurusan apa? Ketua jurusan yang tidak berguna. Sehingga saya pun angkat kursi, meja sendirian, pindah sendiri, dari kelas ke lapangan, semua saya pindahkan sendiri, tidak ada satu pun teman yang bersedia membantu saya, benar-benar tidak ada jodoh karma baik dengan orang lain, masih memilih saya menjadi ketua jurusan, sebenarnya mau mengerjai saya! Saat itu, saya sendirian memindahkan meja dan kursi ke lapangan, pindah setengah mati, tahu? Bayangkan saja!

Saat kuliah di sekolah geodesi, mana pernah terpikirkan akan menyeberangkan insan, wajah konyol! Menyeberangkan insan? Mana ada kapasitas pemimpin? Sama sekali tidak ada. Saat itu, saya juga tidak pintar, semua orang memilih saya menjadi ketua jurusan, “justru mau menyaksikan tragedi saya”. Guru datang, saya berteriak, “Berdiri, tegak, hormat, duduk.” Saat itu, suara saya sangat kecil, “Berdiri, tegak, hormat, duduk.” Ketua regu berkata, “Kucing mana sedang mengeong?” Sungguh, tidak ada kapasitas pemimpin. Mana tahu harus menyeberangkan insan? Ini bukan maksud saya yang sesungguhnya! “Apakah maksud Padma Guru yang sesungguhnya?” Ia menjawab, “Bukan maksud yang sesungguhnya, melainkan nidana memang demikian.”

Kita lihat, ada nidana demikian, maka akan menciptakan orang demikian, berperawakan pendek, bodoh lagi, dungu lagi, tidak ada kapasitas pemimpin, tak disangka juga menjadi ketua jurusan teknik geodesi, semua orang mau menyaksikan tragedi saya! Saat itu, tragedi saya benar-benar disaksikan semua oleh semua orang, seorang diri mengangkat meja dan kursi ke lapangan, tidak ada orang bantu saya, kasihan sekali. Jurusan geografi tidak ada okulasi bulan dan bintang? (Tidak ada) Itu adalah hak paten jurusan teknik geodesi. Belakangan, kedua jurusan berkolaborasi. Saya pernah menjabat ketua jurusan geografi, cukup lama, saya sudah lupa, pokoknya pernah menjabat. Lihatlah! Mana terpikirkan mau menyeberangkan insan? Tidak ada, tidak ada kejadian demikian, saya menyeberangkan diri sendiri saja sangat sulit. Suatu kali hari Minggu, saatnya istirahat, saya keluar dari sekolah, melihat teman sekolah bermarga Jiang, ia membawa seorang teman wanita, berperawakan sangat tinggi, saya berkata, “Anda mau main ke mana? Bawa saya ikut serta.” “Saya bawa teman wanita keluar bermain, saya mau bawa Anda keluar bermain, bukankah Anda menjadi bola lampu kami?” “Tolong! Biarkan saya ikut sebentar.” Sungguh sangat bodoh. Seketika, saya pun ditolak, kasihan sekali! Saya terpaksa menonton film pagi di bioskop Donghai, Taichung. Selesai menonton, seorang diri pergi makan bakmi daging sapi, tidak ada tempat yang bisa dikunjungi! Kadang-kadang pergi ke toko buku membaca buku, saat itu di Plasa Zonghe ada Toko Buku Yishi, ada Toko Buku Zonghe, yang menerbitkan buku saya adalah toko buku Zonghe. Mana terpikirkan mau menyeberangkan insan?  Suatu kali lagi, di balai guru, saya ingin berfoto, saya melihat dua orang berfoto di sana, seorang adalah teman sekolah bermarga Zhao, seorang adalah ketua jurusan, ingatkah? Seorang ketua jurusan geodesi yang terakhir, ia sudah meninggal dunia. Mereka berdua berfoto di balai guru, saya berjalan melewati tempat itu, saya tidak berani ke sana, keduanya adalah teman sekolah saya, prestasi mereka sangat bagus, prestasi saya tidak baik. Ketua jurusan melihat saya, berkata, “Sheng-yen Lu, kemari kemari! Duduk di samping saya, kita bertiga berfoto bersama.” Saya tersanjung, oh! Ada orang memanggil saya untuk berfoto bersama mereka! Saya tidak pernah berfoto! Saya pun berjalan ke sana, menyusut di samping, ketua jurusan berperawakan tinggi besar, kami pun berfoto di balai guru. Kacha! Berfoto selembar foto. Saya berterima kasih sekali pada ketua jurusan, saya berkata padanya, “Anda sungguh adalah teman terbaik saya dalam jurusan teknik geodesi, saya sangat menghormati Anda, saya sangat mengagumi Anda, apalagi Anda adalah ketua jurusan saya, bagus sekali!” Sungguh, ia benar-benar memperlakukan saya dengan sangat baik, ia iba pada saya! Saat itu, di sekolah geodesi mau masuk partai, Yang Xiong-fei merekomendasi saya masuk partai, “apa yang dimaksud masuk partai?” Saya tidak tahu ada partai apa? Belajar sekolah militer harus masuk partai? Saya pribadi sebenarnya tidak ada partai atau aliran, saya netral, masuk partai apa? Saya pun tidak masuk partai.
Saya tidak masuk partai, ada orang melapor ke atas, entah apa yang terjadi, asalkan ada orang kuliah, juga panggil saya kuliah, kuliah matakuliah politik. Merekomendasi saya masuk partai sekali lalu gagal, rekomendasi kedua kali lagi, akhirnya mengenal Direktur Jenderal. Direktur Jenderal di dalam pasukan memanggil saya, “Sheng-yen Lu, bantulah saya mengerjakan beberapa pekerjaan serabutan.”Saya pun terus-menerus membantunya, saya sangat serius, boleh dikatakan sangat serius membantunya, ia juga sangat menyukai saya, ada lagi ketua kompi, wakil ketua kompi juga sangat menyukai saya. Di dalam sekolah, yang lebih menyayangi saya, satu adalah Direktur Jenderal, satu adalah ketua jurusan, selebihnya tidak ada lagi. Kasihan sekali! Menyeberangkan insan apa? Mana mungkin? Namun, Padmasambhava berkata, “Anda mungkin saja menyeberangkan insan seperti ini.” Inilah nidana.

Sejak saya SD, SMP, SMA, lulus sekolah geodesi, lulus sekolah militer, lulus Chung Cheng Institute of Technology, saya benar-benar tidak ada pemikiran demikian, sama sekali tidak ada pemikiran menyeberangkan insan, segalanya diciptakan oleh nidana, takdir. Apa boleh buat! Dibukakan mata batin, sehingga bisa melihat, apa maksudnya melihat? Mari cerita sebuah lelucon! Rombongan wisata mengunjungi benteng Perancis, pemandu wisata mengatakan benteng ini dulu berhantu, pengunjung masuk dan bertanya pada penjaga, “Maaf, apakah di dalam benteng ini ada hantu?” Penjaga menjawab, “Mana ada hantu? Saya sudah 300 tahun di sini, tidak pernah melihat hantu.” Lelucon ini ternyata penjaga adalah hantu. Ada sebuah lelucon lagi, Xiaohua bertanya pada ayah, “Ayah, apakah dunia ini ada hantu?” Ayah menjawab, “Tidak ada hantu! Mutlak tidak ada hantu” si anak berkata, “Tetapi, baby sister saya mengatakan pada saya bahwa dunia ini ada hantu!” Ayah pun berkata, “Kita segera berkemas, cepat pindah rumah!” Xiaohua bertanya pada ayah, “Mengapa mau pindah rumah?” Ayah ini berkata, “Saya mana uang menggaji baby sister, saya tidak menggaji baby sister untuk kamu!” Karena baby sister adalah hantu! Saya berkata jujur, saya pertama kali buka mata batin, begitu mata terbuka, saya melihat cahaya, melihat Amitabha, melihat Ksitigarbha, melihat Mahadewi Yaochi muncul, melihat kain merah, di atas tertulis 2 kata, “Kedua kata ini untuk Anda, dijadika pedoman hidup Anda” apa kedua kata itu? Pertama adalah “kesetiaan”, satu lagi “keadilan”, memberikan saya kata “kesetiaan dan keadilan”, menulis dua kata ini untuk saya, saya melihat dalam keadaan mata terpejam.

Benar-benar ada Buddha Bodhisattva, saat itu, semua yang terlihat, dan semua makhluk halus yang terlihat di dunia manusia ini, benar-benar ada, semua itu benar-benar. Sejak saat itu, saya baru memutuskan belajar Buddha, saat itu, mereka memberitahu saya, “sehati belajar Buddha”, “sehati belajar Dharma”, “sehati menuju kebajikan”, mengucapkan 3 kalimat ini. Malamnya, membawa saya melihat surga, melihat neraka, melihat semalaman, saat ini baru mengubah hidup saya. Multak bukan maksud saya yang sesungguhnya, melainkan nidana memang demikian. Padmasambhava bahkan berkata, “Karena talenta Anda berbeda.”

Talenta saya tentu saja berbeda! Dulu, saya pernah memeluk Agama Kristen, saat itu saya memanggil “Bapa di Surga” di Gereja Presbyterian, kami mengucapkan Bahasa Taiwan, “Bapa kami yang di surga”, Pendeta Su Tian-ming berkata, “(Bahasa Taiwan) Saya baptis Anda dengan air, supaya Anda berlindung atas nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.”Demikianlah ritual baptis, saat itu, saat dibaptis, saya juga tidak tahu apa yang dimaksud menyeberangkan insan! Saya juga pernah menjabat guru sekolah minggu, namun semua sudah berlalu. Namun, semua ini adalah nidana, memang demikianlah pengaturan nidana, diatur sampai akhirnya, tiba-tiba mata batin saya terbuka, memahami banyak hal di dunia ini, terakhir akhirnya mencapai pencerahan.

Saat kecil tidak belajar, belajar juga terakhir. Ada sebuah lelucon, Xiaoming tertidur saat sedang belajar, guru berkata, “Xiaoming, tolong berdiri, mengapa kamu tidur?” Xiaoming menjawab guru, “Kelopak mata saya tidak bisa dibuka.” Guru bertanya, “Kelopak mata tidak bisa dibuka itu penyakit apa?” Xiaoming menjawab, “Autisme.” Saat itu saya juga demikian, namun, saya ada sebuah kebiasaan, saat kecil, guru sedang mengajar di depan, kita pun menaruh bekal di kolong meja, ketika guru berbalik menulis di papan tulis, kami pun diam-diam makan bekal, makan beberapa suap, guru membalikkan badan, kami pun taruh; saat guru berbalik lagi menulis di papan tulis, kami pun lanjut makan. Apakah Anda punya pengalaman demikian? (Ada) Justru demikianlah, Anda baru menjadi segemuk itu! Saat kecil, diam-diam makan bekal, atau mengantuk, atau melamun, melihat keluar, sehingga prestasi tidak baik. Dapat duduk berceramah Dharma di sini, apa yang terjadi, saya pun tidak tahu, kadang-kadang sabtu pagi saya bangun tidur, tiba-tiba berpikir, “Apa yang terjadi! Hari ini mau ke Taiwan Lei Tsang Temple, mau naik Dharmasana lagi? Mau berceramah Dharma? Saya tidak ada persiapan!” “Tidak apa-apa!” Huijun berkata, “Apakah lelucon dibawa?” Saya berkata, “Ada! Ada!” “Yang penting lelucon dibawa, karena Anda akan menyampaikannya begitu naik Dharmasana.” Ketahuilah, ini adalah nidana, benar-benar adalah nidana. Lihatlah, mata batin terbuka juga nidana, mata batin tidak terbuka mutlak tidak ada Sheng-yen Lu duduk di atas Dharmasana. Saat itu bahkan menyuruh saya menyeberangkan insan, saya berkata, “Menyeberangkan insan?” Yang paling penting saya menyeberangkan diri sendiri untuk dapat makan dengan kenyang. Saya berkata pada Buddha Bodhisattva, “Yang penting saya kelak dapat menyeberangkan diri sendiri makan dengan kenyang! Menyeberangkan insan apa!” Sekarang benar-benar menyeberangkan insan! Melihat begitu banyak orang, sebenarnya hati saya sangat panik, hati sangat tegang! Tangan saya pun sedang gemetar, dulu saya saya tidak pintar bicara, hari ini mengapa bisa duduk di atas Dharmasana berceramah Dharma pada Anda semua? Jadi, apa itu nidana? Sungguh! Kadang-kadang, saat nidana itu datang, bagaimana pun tetap tidak bisa menghindar. Ketika jodoh datang, Anda harus menciptakan sesuatu yang tak terbayangkan oleh dunia manusia, umat manusia, dan orang-orang yang dulu mengenal Anda, tak disangka terjadi seperti ini. Dunia ini benar-benar sangat aneh, perubahan terlalu besar, berubah menjadi setiap sabtu pagi, saat saya bangun, deg-degan. “Ah? Mau naik Dharmasana lagi? Mengejutkan saya saja!” Namun, begitu naik Dharmasana, maka berjalan alami. Sungguh, hati saya masih sangat panik, jika berdasarkan kepribadian saya semasa kecil, berceramah, ber-Dharmadesana, mengulas Buddhadharma, mengulas pencerahan, mengulas Sadhana Dzogchen di depan begitu banyak orang, ini tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. 

Om Mani Padme Hum.

sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=50&id=3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net