Minggu, 20 September 2015

Vajravahari di Tengah Angkasa Memasuki Tubuh, Bisa Menyucikan Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya

Ceramah Keduapuluhsatu Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Vajravahari tanggal 25 Agustus 2013  di Rainbow Temple

Pertama-tama kita sembah sujud pada guru silsilah, sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa ke-16, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada Yaochi Jinmu, semua Tathagata, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Dakini, dan Para Dewa, sembah sujud pada adinata homa Vajravahari Dorje Palmo, sembah sujud pada 108 sosok Dorje Palmo.

Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, (Mahaguru membacakan nama-nama tamu agung), dan tamu agung umat se-Dharma yang berasal dari berbagai penjuru dunia, dan tamu agung di internet, semua hadirin adalah tamu agung.
  
Pertama-tama memperkenalkan adinata homa Minggu depan 1 September pukul 3 sore, Bodhisattva Maitreya. Pada zaman Buddha Tisya, ada dua Bodhisattva harus turun ke dunia manusia menjadi Buddha Raja Maha-dahsyat, pertama adalah Buddha Sakyamuni, satu lagi adalah Bodhisattva Maitreya, keduanya harus pilih salah satu. Saat itu, Buddha Tisya memperhatikan kedua siswa ini, Ia melihat jodoh Buddha Sakyamuni dengan dunia manusia lebih dekat, oleh karena itu, Ia meminta Buddha Sakyamuni lebih dulu turun, menjadi Buddha Raja Maha-dahsyat; Bodhsiattva Maitreya belakangan baru turun, juga merupakan Buddha Raja Maha-dahsyat, bernama Buddha Maitreya. Sesungguhnya, Bodhisattva Maitreya dan Buddha Sakyamuni adalah saudara, namun, Maitreya lebih belakangan menitis karena jodoh-Nya dengan dunia manusia belum matang, Buddha Sakyamuni lebih dulu matang, kemudian Maitreya, Ia dan Buddha Sakyamuni sama-sama mulia, juga penyelamat Dunia Saha. Tentu saja! Kekuatan Dharma tidak bertepi, kalian mau menjadi donatur atau tidak, terserah kalian. Perkenalan selesai.

Pengumuman personalia,  di Sacramento, California ada sebuah SACRAMENTO TRUE BUDDHA TEMPLE, ada dua orang ketua vihara, satu adalah Bhiksuni Lama Liancai, satu lagi adalah Bhiksuni Lama Lianqi, mereka sama-sama diabhiseka menjadi Acarya. Selain itu, ada seorang Bhiksu Lama Lianhong dari True Buddha Florida St. Dak Tong, Florida, juga diabhiseka menjadi Vajracarya. Bhiksu Lama Lianhong direkomendasi khusus oleh Acarya Lianzhi; Acarya Lianyin dari Seattle juga merekomendasi dua orang, satu adalah Bhiksu Lama Lianqing dari Rainbow Temple, satu adalah Bhiksuni Lama Lianxi, hari ini beberapa bhiksu/ni Lama akan diabhiseka menjadi Acarya. Di antara semua bhiksu/ni Lama, banyak orang berbakat, asalkan Mahaguru melihatnya, atau acarya melihatnya, mereka merekomendasi, Mahaguru melakukan abhiseka, menganugrahi abhiseka Pancadhayani Buddha, mendapatkan abhiseka mahkota dan menjadi acarya. (Hadirin tepuk tangan)

Homa yang hari ini saya lakukan adalah abhiseka Vajravahari, mantra nama Vajravahari yang terpendek adalah: "Om. Duo Jie Pa Mu. Suoha." Sama halnya memanggil nama-Nya. Dorje adalah Vajra, Palmo adalah Vahari, Beliau adalah titisan Bhagawati Prajnaparamita. Buddha 3 kali memutar Dharmacakra, pemutaran pertama adalah Empat Kebenaran Mulia, kemarin di dalam upacara menyampaikan tentang Sravakayana atau Arahat, ada 4 tingkat pencapaian, antara lain: Srotapanna, Sakadagami, Anagami, Arahat. Pemutaran roda Dharma kedua tergolong sistem prajna, akhir dari Sutra Hati: "Om. Jie di. Jie di. Bo luo jie di. Bo luo zeng jie di. Pu ti suo po he." tergolong sistem prajna. Sumber utama Vajravahari adalah Bhagawati Prajnaparamita. Sebenarnya, Bhagawati Prajnaparamita itu sendiri boleh dikatakan adalah sumber utama dari seluruh Bhagawati, Vajravahari Dorje Palmo yang dijelmakan-Nya adalah sumber utama dari seluruh dakini di dalam Tantrayana, sumber utama dari semua sistem Bhagawati dan sistem prajna. Di dalam Aliran Nyingmapa, bahkan di dalam seluruh aliran, menggunakan Vajravahari. Nyingmapa terdapat beberapa Dharmapala utama, seperti Simhamukha Dakini, Ekajati, dan Rahula, semua tergolong Dharmapala Nyingmapa yang sangat agung. Kita sebut Dakini Simhamukha adalah Senge Dongma, sebut Bhagawati Ekajati adalah Ralchigma, Rahula? Tubuhnya seperti naga, banyak wajah, dewa Dharmapala yang sangat agung, Rahula yang disebut di China adalah komet, yaitu sebuah bintang yang berekor panjang.

Vajravahari adalah yidam yang ditekuni oleh setiap yogi penekun Tantra untuk melatih bermacam-macam sadhana seperti nadi tengah, api tummo, bindu, dan anasrava, oleh karena itu, yidam Dorje Palmo yang satu ini sangat penting. Karena jika Anda hendak menekuni Sadhana Api Tummo, tentu harus memohon pemberkatan dari Vajravahari. Api tummo pada umumnya adalah dua buah segitiga bertumpuk, Dorje Palmo seperti api yang menyala, gaya-Nya, bentuk-Nya, seperti api yang membara-bara, Ia berdiri tegak di Shengfagong (生法宮), Shengfagong yang biasa saya katakan adalah segitiga dua dimensi, di tengah berdiri Vajravahari, selanjutnya adalah segitiga yang berdiri tegak, dua buah segitiga saling tumpang tindih. Oleh karena itu, Vajravahari yang satu ini merupakan yidam umum bagi semua yogi Tantra dalam melatih api tummo, dari Vajravahari lahir banyak Dakini. Oleh karena itu, hari ini di angkasa datanglah 108 Vajravahari Dorje Palmo. Saat saya mengadakan homa, ketika saya berkonsentrasi, semua Vajravahari di tengah angkasa masuk ke dalam tubuh saya dari nadi tengah, Ia mampu membersihkan nadi tengah, dapat membersihkan api tummo, membersihkan semua cakra, membersihkan lima cakra, tujuh cakra, membersihkan bindu. Membersihkan apa? Membersihkan nadi tengah kita, membersihkan prana kita, membersihkan bindu kita. Di dalam Tantra mengatakan, saat ia membersihkan prana kita, Anda sendiri berubah menjadi Nirmanakaya; ketika Ia sedang membersihkan nadi tengah kita, sama halnya membersihkan Sambhogakaya kita; saat membersihkan bindu kita, Ia akan menjadi Dharmakaya, sehingga Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya bisa dibersihkan. Oleh karena itu, Vajravahari adalah sesosok yang terpenting dalam bhavana kita, baik sadhana luar maupun sadhana dalam, Ia bisa dijadikan yidam. Tubuh-Nya seperti gadis cantik dan lincah, berwajah satu dan berlengan dua, tubuh tanpa busana berwarna merah, bergaya menari, kaki kanan ditekuk menggantung, kaki kiri menginjak di atas tengkorak teratai cakra candra, seluruh tubuh memancarkan sinar merah ke seluruh penjuru. Rambut berdiri, kepala mengenakan mahkota 5 tengkorak kepala, di samping kepala terdapat sebuah kepala babi, kata "Hai", sehingga disebut "Haimu". Tangan kanan Vajravahari mengangkat Trigug, tangan kiri memegang Kapala yang penuh dengan darah segar (yaitu Kapala) di depan dada, di dalam pundak kiri-Nya merangkul Vajra yang dihiasi dan tongkat langit yang terdapat 3 kepala, disebut juga Khatvanga (melambangkan menyingkirkan keserakahan, kemarahan, dan kebodohan). Kita tahu adinata homa hari ini adalah memegang Khatvanga, yang memegang Khatvanga masih ada Padmasambhava, Simhamukha Dakini, dan Senge Dongma, Mereka dan Padmasambhava mempunyai hubungan yang sangat erat, kerena sama-sama memegang Khatvanga.
  
Kemarin kita menyampaikan tentang Sravakayana, ada satu titik berat, jika mau menekuni Sravakayana, asalkan keserakahan disingkirkan, maka bisa menebas pikiran serakah. Semua kejahatan manusia terutama berasal dari keserakahan, keserakahan ada tiga jenis, satu adalah serakah kedudukan, Anda ingin menjadi pejabat besar, ingin naik pangkat, itulah kedudukan dan popularitas; selain itu adalah serakah materi, semua orang ingin mendapatkan uang yang banyak, yaitu serakah materi, ada yang menggunakan segala cara, sehingga melakukan karma keserakahan; ketiga adalah serakah rupa, manusia berasal dari hasrat, pria dan wanita pun memilikinya, setiap orang memilikinya. Diri kita manusia adalah kotor, dan kotoran tersebut harus dibersihkan, sehingga terlebih dahulu harus menyingkirkan keserakahan. Sravakayana yang kemarin sempat diulas, terlebih dahulu harus menyingkirkan keserakahan, kemudian terbebas dari keserakahan, Anda pun bisa mencapai tingkat tertinggi dari Arahat. Oleh karena itu, terutama adalah keserakahan, serakah materi, serakah rupa, serakah kedudukan, ketiga keserakahan ini paling penting, kita cukup menyingkirkannya hingga tuntas. Tangan Arahat penekun Sravakayana tidak menyentuh uang, tangan tidak boleh menyentuh uang, artinya tidak serakah materi. Namun, ada orang mengatakan, "Tangan saya tidak menyentuh uang, saya jepit dengan sumpit", ini tidak baik. Arahat juga tidak serakah makanan, makan juga tidak serakah, juga tidak serakah rupa, oleh karena itu, Arahat meninggalkan kota, melatih diri seorang diri di dalam pedalaman gunung, di sana tidak ada wanita; seperti di dalam goa Gridhra-kuta Hill tidak ada wanita; melatih diri di dalam pemakaman juga tidak ada wanita; di padang belantara, di tempat yang jauh dari kota, di sana tidak ada wanita. Melatih diri di tempat yang tidak ada wanita, maka tidak akan serakah rupa, tidak serakah materi, tidak serakah kedudukan, masih ada popularitas dan kedudukan apa lagi? Niat meninggalkan keduniawiannya sudah sangat kuat, ia tidak menginginkan popularitas dan kedudukan lagi, dengan demikian, barulah dapat benar-benar melatih diri, menjadi Arahat sejati. Itu sebabnya, dalam hal sandang, ada yang namanya Pamsu-kula, dalam hal pangan, makan makanan hasil pindapata, seperti tidak tidur berbaring, sering kali ada yogi demikian tinggal di dalam pedalaman gunung, tidak ada makanan, ia pun turun gunung, berharap orang lain memberikan persembahan kepadanya, setelah ia mendapatkan benda-benda tersebut, lalu kembali ke dalam pedalaman gunung dan melatih diri. Di India, Nepal, Bhutan, Tibet, ada yogi demikian, ini tergolong penekun Sravakayana. Selain pakaian, ada sebuah patra, dan barang keperluan sehari-hari, selain itu, tidak ada materi lain lagi, tidak ada yang namanya rumah, mobil, apapun tidak ada. Kemarin kita mengulas tentang Sadhana Arahat, kita semua tahu bahwa sulit sekali ditekuni, sebenarnya ini hanya sabda Buddha pada pemutaran roda Dharma yang pertama -- Dukha, Samudaya, Nirodha, dan Marga, sangat penting. Ada lagi tidak makan setelah lewat tengah hari, bagaimana jika perut lapar pada senja hari? Hanya minum cairan, atau permen, seperti Amerika ada semacam permen, seperti coklat...(protein bar), benar, makanan semacam itu, benar, setelah makan makanan tersebut, bisa menahan lapar. Kita telah memperkenalkan Vajravahari, juga telah memperkenalkan penekunan Sravakayana, sangat sulit, namun, jika Anda berteguh hati, Anda pasti bisa.

Saya jelaskan lagi Trekcho pada Anda semua, yaitu langsung menghentikan. Kebetulan ada seseorang membawa hasil memanah, saya bacakan dulu pada Anda semua, "Pertama-tama, terima kasih kepada Mahaguru tanpa kenal lelah menyeberangkan insan di enam alam kehidupan, siswa bersarana pada Mulacarya dan Triratna, terima kasih sedalam-dalamnya kepada Mahaguru atas maitri karuna tidak terhingga, mudita upeksa tidak terhingga menyeberangkan para insan, semoga Mahaguru sehat selalu, menetap selamanya di dunia, tidak memasuki parinirvana, memutar Dharmacakra. Pemahaman Dharma siswa tidak dalam, memberanikan diri memanah, mohon Mahaguru membacanya. Si A bertanya, "Bagaimana menghentikan kerisauan?" Si B menjawab, "Merenungkan, melatih diri berpedoman pada Mahaguru maka dapat menghentikan kerisauan." Si A berkata, "Mahaguru mengatakan bahwa Ia tidak menyampaikan Dharma apapun." Si B pun berkata, "Kalau begitu, merenungkan dan melatih diri tidak berpedoman pada apapun." Si A berkata, "Jika merenungkan dan melatih diri tidak berpedoman pada apapun, maka apapun tidak dipikirkan." Si B berkata, "Benar! Apapun tidak dipikirkan, di mana kerisauan?" Memanahnya adalah "apapun tidak dipikirkan", maka tidak ada kerisauan. Oh! "Dana persembahan 55 CAD", ia mengatakan 55 CAD adalah "wu wu duan wu", nama samarannya "Si Da", nama alias "Wu Zhu", "Tidak menetap tiada kerisauan", bagus sekali. "Apapun tidak dipikirkan, kerisauan ada di mana-mana, tidak menetap dan tiada kerisauan", hasil memanahnya bagus sekali. Namun, pertanyaan saya adalah, "Mengapa Anda bisa tidak memikirkan apapun?" Mohon jawab pertanyaan ini, Anda pun mencapai pencerahan. "Mengapa Anda bisa tidak memikirkan apapun?" Mengapa? Anda langsung menghentikan kerisauan, kerisauan disingkirkan, seketika, kerisauan "Hum. Pei." Pei adalah menghentikan, kerisauan dihentikan sepenuhnya, tak disangka Anda dapat menghentikan sepenuhnya, di mana alasannya? Anda dapat menghentikan kerisauan, Anda bisa tidak memikirkan, menghentikan semua pikiran, mengapa Anda bisa? Jika Anda dapat menjawabnya, itulah pencerahan. Itulah Trekcho.

Ini adalah lelucon dari Chen Chuan-fang, sekedar menghibur. Berantam dengan istri, saya tidur di dalam kamar kecil, namun, istri masih sangat marah, kelambu saya digunting hingga berlubang, berkata, "Biarlah nyamuk menggigit kamu sampai mati." Saya berpikir, "Malam ini nyamuk beruntung." Setelah lewat satu jam, istri membawa sebuah lem transparan, saya sangat terharu, istri memang bermulut pisau, namun berhati lembek. Ketika saya mau mengucapkan terima kasih, ia pun bergumam, "Nyamuk sudah masuk lumayan, jangan biarkan mereka kabur." Ini adalah dunia manusia, dunia manusia bisa berantam, istri dan suami sering berantam, bisa saling mengerjai. Anda mampu tidak memikirkan, tidak memikirkan semua ini? Lelucon kedua, saya dan rekan kerja saya sedang jalan-jalan, tidak sengaja kotoran burung jatuh ke hidung, hidung berubah menjadi putih, rekan kerja langsung menarik tasnya, mencari sesuatu, saya sangat terharu memperhatikannya, karena ia sedang mencari tisu untuk membantu saya menyeka kotoran burung. Alhasil, rekan kerja saya tak disangka mengeluarkan telepon selular, memotret hidung saya yang berwarna putih, bahkan berkata, "Jangan bergerak, rasio peluang semacam ini sangat rendah, saya harus memasang foto ini di internet." Ini juga pikiran, sangat lucu. Kedua lelucon ini adalah lelucon lain dari Chen Chuanfang, ini kita gunakan dalam hal bahasa, asosiasi, oleh karena itu, hendak menghentikan semua pikiran itu sangat sulit. Apa yang dimaksud Zongcai (komisaris)? Yaitu selalu memecat orang. Apa yang dimaksud Laoban (bos)? Selalu berwajah cemberut adalah laoban. Apa yang dimaksud Zongjian (pengawas umum)? Selalu mengawasi orang. Apa yang dimaksud Jingli (manajer)? Yaitu selalu tidak memegang prinsip. Apa yang dimaksud Mishu (sekretaris)? Ini sungkan diucapkan, agak berwarna. Aneh, selalu bercampur sedikit warna. Ini juga disebut semacam pikiran, semua ini adalah lelucon dari hasil pemikiran, benar-benar ingin menghentikan kerisauan, sebenarnya harus mencapai "Surga Asanjnisattva", begitu mencapai "Surga Asanjnisattva", maka menghentikan kerisauan, jika Anda dapat menghentikan kerisauan, Anda pun dapat memasuki "Asanjnisattva", boleh dikatakan itu adalah "Lima Surga Suddhavasa".
  
Kebetulan banyak orang menjadi donatur utama, satu demi satu dijamah kepala, satu demi satu mempersembahkan khata, kedua tangan hampir bukan milik saya lagi, donatur utama kali ini benar-benar sangat banyak. Terima kasih kepada Anda semua atas kehadirannya pada upacara homa hari ini, terima kasih kepada seluruh donatur utama, dan donatur utama dari mancanegara, dan banyak donatur utama dan umat se-Dharma yang menyaksikan internet, terima kasih banyak. Apa kabar, Tai Ka Hou (Bahasa Kanton), Ni hao, Da Jia Hao (Bahasa Mandarin), どうもこんにちわ(Bahasa Jepang: apa kabar), and Good afternoon (Bahasa Inggris: selamat siang) and selamat siang and selamat petang (Bahasa Indonesia), memberikan salam sejenak.

Mari kita bahas lagi tentang Togal, di dalam Sadhana Dzogchen, ada dua Nyingthig, satu bernama Khandro Nyingthig, milik Padmasambhava, satu lagi bernama Pema Nyingthig, milik Vimalamitra, Nyingthig adalah sumsum, selanjutnya adalah Longchen Nyingthig, Longchen Rachampa menggabungkan Khandro Nyingthig dan Pema Nyingthig, disebut sebagai Longchen Nyingthig. Di dalam Nyingthig, terutama menjelaskan tentang Trekcho di dalam Atiyoga, satu bernama Togal, Trekcho diterjemahkan menjadi langsung menghentikan, dengan kata lain, memahami hati; Togal, boleh dikatakan adalah terang jatidiri muncul, yaitu melampaui seketika. Ketika kita menghentikan semua pikiran, saat ini, nadi tengah dengan sendirinya bersih, karena pada dasarnya, prana Anda adalah prana kemudahan, setelah berubah menjadi prana kebijaksanaan, ketika sedang membersihkan nadi tengah, sampai saatnya, nadi tengah akan bercahaya, cahaya nadi tengah akan terpancar, terang semacam ini terpancar, disebut juga melampaui seketika, yang berarti bebas leluasa. Menurut Aliran Pema, yang namanya Togal Atiyoga adalah Sadhana yang sangat tinggi, secara singkat memperkenalkan pada Anda semua. Ia sendiri meminjam cahaya dari luar. Apa cahaya dari luar? Seperti langit cerah tanpa awan, Anda membayangkan diri sendiri sebagai angkasa, tidak ada pikiran, Anda menghentikan pikiran, terang jati diri Anda itu akan terpancar keluar, ini diperoleh dari memandang langit cerah tanpa awan. Selain itu, Anda melihat cahaya matahari, namun, Anda tidak boleh langsung melihat cahaya matahari, Anda hanya bisa melihat cahaya matahari yang baru saja terbit dan cahaya matahari senja yang hampir terbenam, ini adalah melihat cahaya matahari. Juga melihat cahaya lampu, seperti cahaya lampu kita ini, cahaya matahari harus Anda bayangkan menjadi cahaya putih, seluruh tubuh Anda dileburkan menjadi cahaya putih; cahaya bulan adalah cahaya berwarna kuning, leburkan seluruh tubuh Anda; cahaya lampu tergolong cahaya merah, leburkan seluruh tubuh Anda; semacam cahaya warna-warni, termasuk memancarkan cahaya, metode yoga semacam ini dinamakan Yoga Putih, sementara, yang namanya Pertapaan Hitam, merupakan Yoga Hitam, oleh karena itu, ada Yoga Putih, ada Yoga Hitam, ada cahaya banyak warna. Mengapa memandang cahaya, cahaya dari luar memicu cahaya dari dalam untuk membersihkan nadi tengah Anda, membersihkan prana Anda, mnembersihkan bindu Anda? Itu karena sebuah pembuluh nadi mata Anda hingga jantung Anda, hati juga bukan hati fisik, namun, teratai yang mekar dari cakra hati, di dalam ada surya, cakra candra, di dalamnya ada cahaya biru. Homa hari ini, jika Anda telah melihat, di dalam homa hari ini, ada cahaya Vajravahari, merupakan cahaya biru. Api merah, cahaya biru, warna biru adalah api induk, Anda melihat api induk sama halnya melihat Buddhata. Saat cakra hati Anda terbuka, ada sebuah api berwarna biru yang setinggi ibu jari, itu adalah cahaya induk, itu adalah Buddhata sejati. Cahaya di luar masuk ke dalam, cakra hati dari lima cakra terbuka di dalam muncul cahaya biru, inilah Buddhata, Buddhata ini akan membuat tubuh Anda terus bertambah, hingga seluruh tubuh Anda melebur semua, Anda pun berubah menjadi penjelmaan tubuh sinar pelangi. Demikian penjelasan singkat dari metode melampaui seketika.

Ada seorang pemuda tampan, ia berkata pada teman wanitanya, "Sayang, kamu lihat di kalung ini kebetulan ada 22 butir berlian, saya mau berikan padamu." Si teman wanita bertanya, "Mengapa kamu mau memilih 22 butir berlian?" Si teman pria berkata, "Sama seperti umurmu!" Hati si teman wanita diam-diam menyalahkan diri sendiri, "Alangkah baiknya jika saya beritahu umur saya yang sebenarnya." Dengan demikian ia pun bisa untung lebih banyak berlian. Saya beritahu Anda semua, di antara umat kita, ada orang melihat cahaya bindu, cahaya bindu berkilauan seperti berlian; di antara umat, sudah banyak orang bisa melihat cahaya bindu, Anda mampu memejamkan mata, melihat bindu Anda sendiri muncul, ini sudah sangat luar biasa. Anda menambah terang, jumlah sebutir bindu, tadinya 22 butir bindu. (Seketika sebotol parfum di belakang Mahaguru terjatuh), wah! Fenomena gaib, dakini masih belum puas? Ada orang menyentuhnya? (Tidak ada) Tidak ada orang menyentuh! Semprot lagi sebentar! Mempersembahkan kepada seluruh dakini, mempersembahkan kepada bunda pelindung empat penjuru, dakini delapan penjuru, dewi dua puluh dua surga. Di sini masih ada sebotol lagi, ini adalah persembahan dari Acarya Lianning, mempersembahkan kepada bunda pelindung empat penjuru, dakini delapan penjuru, dewi dua puluh dua surga, fenomena gaib, Dorje Palmo yang menjatuhkan beberapa persembahannya, parfum itu dipersembahkan kepada dakini. Sampai mana ceramah saya? Dua puluh dua butir berlian, kita harus visualisasi agak banyak, kita harus dapat melihat agak banyak, Anda melihat semua cahaya berkumpul dan berubah menjadi sebuah cahaya. Saya beritahu Anda bagaimana melihat cahaya, bola mata diputar-putar, setiap pagi saya memutar bola mata 14 kali, mata dipejamkan dan diputar 14 kali, berhenti sejenak, Anda bisa melihat sebagian cahaya; Anda memperhatikan cahaya, kemudian mata terpejam, bola mata diputar 14 kali, berhenti sebentar, Anda bisa melihat cahaya, jika Anda dapat mempertahankan cahaya, kemudian, terus menambahkan terang, tadinya sebutir cahaya bindu berubah menjadi banyak cahaya bindu, berubah menjadi rantai Vajra. Pada upacara Kalacakra saya sempat menyampaikan tentang rantai Vajra, setelah depan kita diubah menjadi cahaya, berubah menjadi layar vajra, saat ini dari dalam cahaya muncullah Buddha, kepala Buddha, separuh tubuh Buddha, kemudian muncul keseluruhan tubuh Buddha, kemudian di dalam samadhi Anda sendiri, memasuki ke dalam layar Vajra dan menyatu dengan Buddha, itulah samadhi sejati. Saat ini Anda pun mencapai kebuddhaan. Apa fenomena saat mencapai kebuddhaan? Semua Buddha di sepuluh penjuru dan tiga alam pun muncul di tengah angkasa, semua memancarkan cahaya menerangi Anda, sama dengan layar Vajra, Anda sendiri pun berubah menjadi transparan ibarat layar vajra, Anda menyatu dengan layar vajra, menyatu dengan semua Buddha, ini barulah disebut mencapai kebuddhaan. Semua Buddha di sepuluh penjuru dan tiga alam muncul dalam bentuk cahaya, Mereka menerangi Anda dengan cahaya, semua cahaya cakra hati Anda pun terpancarkan, Buddhata di dalam hati Anda pun meninggi, menguat, juga berubah menjadi layar Vajra, Anda menyatu dengan semua Buddha di sepuluh penjuru dan tiga alam, Anda pun menjadi Buddha, ini barulah mencapai kebuddhaan, menjadi Buddha Sambhogakaya. Karena Buddha Dharmakaya itu tidak berwujud, Buddha Sambhogakaya adalah cahaya, Buddha Nirmanakaya adalah titisan di dunia, menyeberangkan para insan.
  
Buddha memiliki tiga tubuh, satu adalah Dharmakaya, tidak berwujud; satu adalah Sambhogakaya; satu adalah Nirmanakaya. Sambhogakaya adalah terang yang cemerlang, dirias sangat agung. Buddha Sambhogakaya semacam ini juga kita butuhkan dalam melatih Rupakaya dewa, Buddha Sambhogakaya adalah wujud Buddha yang dijelmakan dari Rupakaya dewa; Buddha Nirmanakaya adalah titisan di Dunia Saha, Buddha yang menyeberangkan para insan, itulah Buddha Nirmanakaya, Buddha yang menitis di mana-mana. Kadang-kadang, sesosok Buddha bisa menjelma menjadi banyak Buddha, seperti Bodhisattva Avalokitesvara, ini adalah titisan dari Bodhisattva Avalokitesvara, itu juga titisan Bodhisattva Avalokitesvara. Begitu banyak Bodhisattva Avalokitesvara? Karmapa juga merupakan titisan dari Cherenzig (Avalokitesvara berlengan 4), Dalai Lama juga titisan dari Cherenzig, mana ada begitu banyak Cherenzig? Sungguh, banyak titisan Avalokitesvara di dunia manusia, satu adalah Dakini putih, Ia boleh menitis banyak dakini di dunia manusia; sesosok Vajravahari, sesosok Dakini merah juga bisa menitiskan banyak Dakini di dunia manusia; demikian juga, prinsip penitisan adalah dakini yang tidak terhingga di Dunia Saha.

Ada sebuah lelucon tentang gagap mau diperdengarkan pada Anda semua, kita harus melatih diri sungguh-sungguh, agar gagap kita bisa sembuh, juga bisa menyucikan diri kita sendiri, menyucikan seluruh pembuluh nadi di dalam tubuh sendiri, semua harus disucikan. Suatu hari, Aming yang gagap membawa teman wanitanya pulang mengunjungi orang tuanya, ayah bertanya, "Siapa nama Anda?" Aming berkata, "Ia adalah ji...ji...ji..." Ayah berkata, "Apa? Ia adalah 'jinv'?" (wanita tunasusila) Aming sampai akhirnya baru bisa melontarkan kata, "Dia adalah Nona Ji." Gagap juga harus disucikan, melatih Visualisasi Peti Pedang Bodhisattva Manjushri, bisa menyembuhkan gagap. Ayah bertanya, "Apa pekerjaan teman wanitamu?" Aming berkata, "Ia menjual chun...chun...chun...chun..." Ayah berkata, "Menjual chun (keperawanan) bukankah itu wanita tunasusila!" Aming berkata, "Bukan, dia menjual chunjuan (lumpia)!" Suatu hari, ayah Aming mengalami kecelakaan lalu lintas, ibu mendengar kabar langsung menuju rumah sakit, ibu bertanya, "Bagaimana dengan ayahmu?" Aming menjawab, "Si...si...si...si..." Si ibu langsung menangis keras, "Sudah matikah?" Aming menjawab, "Si bu liao." (Tidak mati-mati) Ternyata masih hidup, sia-sia menangis. Suatu hari, Aming sakit demam, perawat yang piket tengah malam, ia lupa apakah telah menyuntik Aming atau belum, perawat bertanya pada Aming, "Apakah sudah disuntik?" Aming menjawab, "Da..da..da.." Perawat langsung menusukkan jarumnya, Aming berkata, "Sudah disuntik." Kadang-kadang begini, kita harus menyucikan tubuh kita sendiri, sebenarnya lidah juga harus disucikan, lidah mengalami penuaan juga bisa gagap, manusia mengalami penuaan! Kemarin saya sempat mengatakan, ibu saya sering berkata, "Kamu akan tahu setelah kamu tua." Saat kita kecil berloncatan, dari atas tempat tidur loncat ke bawah, dari bawah tempat tidur, loncat ke atas, dari atap loncat ke bangku, dari bangku loncat ke atap, berloncatan, menyusup. Seperti saya mengeluhkan ibu saya berjalan sangat pelan, "Mengapa ibu berjalan begitu pelan? Mengapa ibu tidak mau lari? Mengapa tidak mau agak cepat?" Ia berkata, "Lutut saya sakit." Ibu saya mengatakan lututnya sakit, saya berkata, "Mengapa kami loncat ke sana ke mari, lutut tidak sakit?" Ibu saya berkata, "Kamu akan tahu setelah kamu tua." Lanjut usia, penuaan dimulai dari lutut dan kaki. Oleh karena itu, perhatikan! Jika Anda sakit lutut, seperti hormon kehilangan keseimbangan, karena hormon di sana tidak keluar lagi, tidak licin, sehingga tulang bertemu tulang, mana mungkin tidak sakit? Penuaan, lutut, kaki lebih dulu rusak, kaki lebih dulu rusak, lebih dulu menua. Oleh karena itu, ingat, kita harus melatih yoga, melatih Sadhana Air Dewa, agar hormon kita selamanya bertahan di dalam tubuh kita, Anda pun awet muda selamanya, hidup hingga umur 120 tahun.

Chen Chuanfang menceritakan lelucon. Hari ini tidak sempat memperkenalkan Four Big Mothers, Four Big Mothers juga tamu agung, four small little girls, four big mothers. Ia menceritakan lelucon tentang hidup sampai 100 tahun, saya hanya ingat 2, satu adalah "hidup sampai umur 100 tahun, gratis daki gunung", karena sekarang di gunung daratan China, harus beli tiket, kita baru dapat masuk ke dalam gunung, jika Anda berumur 100 tahun boleh tanpa tiket, Anda daki sendiri! Gratis. Saya masih ingat, satu lagi adalah 120 tahun, entah propinsi mana yang mengeluarkan satu perintah, "Anda hidup sampai umur 120 tahun, Anda boleh berpoligami." Anda boleh memilikih lebih dari seorang istri. Saya beritahu Anda, di dalam tubuh yogi itu sendiri selalu penuh dengan hormon, terus-menerus melatih Sadhana Air Dewa, terus melatih, umur 120 tahun, hormon tidak berkurang. Sebenarnya, ada orang berkata, yaitu Li Ao berkata, ia mengatakan Anda berumur 70 tahun tidak perlu melihat-lihat toko peralatan seks. Mengapa? Karena di atas umur 70 tahun sebagian besar alatnya sudah tidak berfungsi lagi. Namun, saya mengatakan sebagian kecil juga bisa, umur 80 tahun juga bisa, umur 90 tahun juga bisa, umur 100 tahun juga bisa, sebagian besar masih bisa berfungsi. Karena fisik manusia berbeda-beda. Namun, sampai umur 70 tahun, hampir tidak berfungsi lagi, Li Ao sendiri tidak sanggup, ia bahkan mengatakan orang lain tidak sanggup. Benar tidak? Sebenarnya, masih sanggup, karena jika Anda masih seorang yogi, Anda sedang bersadhana, hormon Anda tidak akan berkurang, di atas umur 40 tahun, melatonin berkurang separuh, saat tidur malam pun mengalami gangguan tidur; Anda dapat pada umur 40 tahun lebih, tidak mengalami gangguan tidur; sampai umur 60 tahun lebih, 70 tahun lebih, masih tidak mengalami gangguan tidur, sudah sangat luar biasa. Karena hormon melatonin kehilangan keseimbangan, gangguan tidur pun muncul. Tadinya kita saat tidur, otak akan mengeluarkan sesuatu, benda semacam ini dinamakan melatonin, dengan sendirinya membuat Anda memasuki kondisi tidur, ia mengeluarkan melatonin, agar Anda tertidur. Namun, Anda sampai umur 40 tahun lebih, hormon pun berkurang separuh, wah! Melatonin telah berkurang, tidur Anda pun mengalami gangguan. Dokter ahli tidur kita ada di sana! Saya bukan dokter, Anda barulah dokter. Namun, jika saya salah bicara, Anda jangan utarakan, namun, saya dengar-dengar, dokter mengatakan pada saya, ia berkata, "Sebenarnya tidur berhubungan dengan hormon, banyak penuaan berhubungan dengan hormon, asalkan hormon Anda bertahan dan tidak berkurang, tubuh Anda tidak akan menua." Saat kita kecil bisa melihat, saat itu pineal body kita, apa yang dimaksud "pineal body"? Di dalam otak ada sebuah pineal body, ia bisa bercahaya, ia adalah mata ketiga. Oleh karena itu, bisa melihat cahaya, seperti Ping'er kita, sekarang berumur 3 tahun, ia dapat melihat cahaya, tubuh Anda ada cahaya apa, minta Ping'er lihat, kadang-kadang ia suka, ia akan melihat cahaya Anda, tidak suka, ia tidak akan melihat cahaya Anda, ini harus lihat peruntungan. Ia melihat tubuh Mahaguru ada cahaya, kadang-kadang Mahaguru sedang berjalan, akan memancarkan cahaya biru yang sangat terang di tubuh, Ping'er akan berkata pada ibunya, "Jangan mendekati Mahaguru, berjalan agak pelan." Ia berkata pada ibunya, "Tubuh Mahaguru ada cahaya biru yang sangat terang, jangan terpancar olehnya, begitu terpancar, ibu akan terluka." Suatu kali saya sedang berceramah Dharma, saat menyampaikan tentang tubuh pelangi, Ping'er berjalan ke samping pintu untuk melihat saya, "Tubuh Mahaguru terpancar cahaya banyak warna", ia bisa lihat. Selain itu, ada seorang wanita yang mengalami sedikit gangguan, Ping'er berkata, "Di tubuh wanita ini terdapat banyak ulat, setelah ulat ini ditangkap, datang lagi ulat ini, seluruh tubuh adalah ulat, bukan ulat pemalas. Melainkan snakes, satu ditangkap, datang lagi yang lain, selamanya tidak habis-habisnya ditangkap, ada fenomena semacam ini. Ping'er bisa melihat, bertanya padanya, "Di tubuh wanita ini ada apa?" Ia berkata, "Ada banyak ulat." Begitulah, ia anggap snakes itu ulat. Sesungguhnya, ada fenomena demikian, ini disebut pineal body, yaitu mata langit yang memang sudah kita miliki, hanya karena Anda telah dewasa, terkontaminasi, pineal body kita tidak muncul lagi, pineal body ini tersambung ke pembuluh mata, dari mata kita ke ulu hati kita, saat ini, Anda melihat cahaya adalah melihat hati Anda sendiri, akan muncul cahaya, juga ada cahaya lain yang masuk, kemudian ke dalam diri Anda, tubuh Anda melebur, ini adalah arti dari melihat cahaya. Juga ada kekosongan secara pikiran, pikiran kita adalah langit cerah tanpa awan, mulut kita diam, arti dari diam adalah mulut tertutup, Anda harus begitu saat melihat cahaya. Tubuh Anda sendiri adalah bersih, ada mudra, ada duduk singa, ada duduk gajah, ada duduk dewa, ketiga gaya duduk ini, duduk dewa, seperti Milarepa, 6 mudra perapian dalam melatih api kundalini, namun, kakinya tidak disilangkan, kaki lurus, berusaha didekatkan, agar lutut menempel ke dada, gaya duduk memeluk disebut duduk dewa; duduk singa adalah kedua kaki lebih dulu saling bertahan, menjadi sebuah segitiga, kedua tangan ditaruh di antara kaki, ditegakkan, seperti gaya duduk singa; satu adalah duduk gajah, duduk gajah, sama seperti gajah, berlutut, kedua tangan menahan kepala sendiri, menahan kepala sendiri, di bagian kedua pii, kedua pergelangan tangan menahan tanah, kedua kaki berlutut, inilah duduk gajah. Baik duduk gajah, duduk singa, duduk dewa, ketiga cara ini boleh digunakan, melihat cahaya dengan mudra tubuh, melihat cahaya tersebut.
  
Seseorang pergi ke kios tukang ramal dan memaki habis-habisan, "Anda seorang penipu, bukankah Anda mengatakan tadi malam saya mengalami bencana pendarahan? Mengapa tidak terjadi?" Tukang ramal kebingungan, "Tidak mungkin, saya tidak pernah meleset dalam meramal, tadi malam apa yang Anda lakukan?" Bapak itu pun berkata, "Makan bersama seorang nona yang berdada besar." Tukang ramal menepuk pahanya, "Kalau begitu, benar, karena Anda bertemu dada (senada dengan kemalangan) berubah menjadi kemujuran." Ini tentu saja lelucon kita Orang China, orang bule kurang mengerti. Lantas, mengapa lutut Anda harus menahan dada Anda? Itu artinya harus mendesaknya, karena, saat Anda menekuk, seluruh bagian perut didesak, berhubungan dengan Dorje Palmo kita. Anda desak di sana, untuk membangkitkan api kundalini, asalkan api kundalini menyala, tubuh Anda pun akan bercahaya, api kundalini sebenarnya adalah suhu badan. Namun, saat suhu badan masuk ke dalam nadi tengah Anda, seperti api teduh, seperti api induk, kemudian cahaya api induk yang berwarna biru dari Dorje Palmo, digabungkan dengan cahaya nadi tengah yang berwarna merah, maka sangat cemerlang, terang pun akan muncul, itu adalah metode mendesak. Acarya Lianhe dari Brazil, saya mengajarinya metode melatih api kundalini, mengajarinya semacam metode mendesak, dada dan lutut ditekan erat, lebih mudah menyalakan api kundalini, karena menekan bagian perut, karena Anda menggosok, menggosok sekitar pusar Anda, menggunakan cara menggosok, memutar ke kiri 14 kali, memutar ke kanan 14 kali, memutar seperti ini, menggosok juga akan menghasilkan panas, suhu badan dengan sendirinya meningkat. Oleh karena itu, baik menggunakan cara mendesak, menggosok, semua bisa menyalakan api kundalini. Kadang-kadang rupa tidak membuat orang mendambakannya, namun, manusia sendiri yang mendambakannya, tentara pun tahu, di dalam mimpi muncul mimpi basah sehingga menggambar peta, bagaimana setelah menggambar peta? Yaitu bangun tengah malam cuci selimut, takut dilihat orang, bahkan harus mencuci celana sendiri, parah sekali. Sebenarnya, setelah Anda tahu metode ini, saat itu, bagian bawah tubuh Anda dingin, jika Anda mengerti metode menyalakan api kundalini, Anda menggunakan cara menggosok, di bagian pusar, kiri 14 kali, kanan 14 kali, kiri 14 kali, kanan 14 kali, ia pun berubah menjadi kukuh, tidak akan tiris, ini adalah sebuah metode atau teknik, jika Anda tiris di dalam mimpi, tidak baik! Bindu Anda yang paling penting telah tiris. Yang namanya bindu, seluruh kadar air di dalam sekujur tubuh, semua hormon disebut dengan bindu, tidak hanya di sana barulah bindu, namun, bindu ini juga sangat penting. Itu sebabnya, kita harus menekuni Sadhana Anasrava, agar hormon kita tidak terbuang, agar diri kita selalu awet muda, selalu bertenaga, seperti Vajra yang tidak rusak. Ini merupakan sebuah teknik dan metode kita. Sadhana Anasrava Anda berhasil, Sadhana Api Tummo pun lebih mudah menyala, karena Anda harus menyucikan nadi tengah Anda, mesti menyucikan dengan api tummo, yaitu samadhi api tummo Vajravahari, memohon Dorje Palmo memberkati Anda, agar api tummo Anda menyala, dengan mendesak, dengan menekan, harus menggosok, atau diikat erat dengan tali, saat tidur malam, menggunakan tali kungfu, kedua kaki diluruskan, sepeti busur, dada dan kaki sendiri diikat erat, sering digosok, sering ditempel erat seperti ini, api akan menyala. Dan melatih pernapasan botol, agar prana kemudahan berubah menjadi prana kebijaksanaan masuk ke dalam nadi tengah, api tummo Anda pun akan mudah sekali menyala, saat ini meniup api dengan angin, tadinya visualisasi sedikit api kecil, karena angin terus meniup, prana kemudahan terus meniup, meniup ke dalam nadi tengah, berubah menjadi api induk, kemudian berubah menjadi api tummo yang menyala, Anda pun bisa melihat terang. Jerapah kawin dengan monyet, setahun kemudian, jerapah mengajukan cerai, "Saya tidak mau lagi hidup dengan melihat monyet berloncatan di pohon." Monyet juga sangat marah, "Bercerai ya bercerai, siapa pernah melihat mau berciuman saja harus memanjat pohon?" Berciuman pun harus memanjat pohon, sangat merepotkan. Sebenarnya Togal adalah memicu cahaya di dalam tubuh Anda dengan cahaya dari luar, bagaimana sensasinya? Sensasinya akan lama. Saat mulai, pikiran kita adalah kosong, api itu untuk menyucikan nadi, tubuh itu gaya duduk, sensasi perlahan-lahan meningkat; nanti cahaya ini bisa memenuhi alam Dharma, dari titik kecil, berubah menjadi titik besar, dari gelap berubah menjadi terang, dari tidak ada berubah menjadi ada, semuanya tersimpan di dalam Dharmata. Sebenarnya, ini adalah metode bebas leluasa dari Togal, Trekcho adalah langsung menghentikan, Anda bisa Trekcho, baru dapat sepenuhnya mencapai kesucian perbuatan, ucapan, dan pikiran, pikiran baru dapat kosong, tidak memikirkan. Mulut itu diam, tubuh itu bersih, karena kita mampu Trekcho, langsung menghentikan kerisauan, semua pikiran, seketika terang jati diri, dengan sendirinya akan muncul, pienal body Anda baru dapat bercahaya. Menurut antropologi dan zoologi, pienal body tidak hanya dimiliki oleh umat manusia, juga dimiliki oleh hewan. Oleh karena itu, kita melihat, benda yang bisa dilihat oleh sebagian hewan, manusia belum tentu bisa melihat. Anda lihat anjing, dog itu melihat cahaya tersebut, ia dapat melihat benda halus, benda tidak kasat mata, ia bisa melihat, matanya berubah menjadi warna biru atau berubah menjadi warna merah untuk melihat cahaya tersebut, ia bisa melihat, ia sendiri memiliki pineal body. Selain itu, makhluk apa lagi memiliki pineal body? Di dalam laut ada semacam ikan, ia sendiri juga memiliki pineal body, seperti kunang-kunang, ia sendiri juga bisa bercahaya. Oleh karena itu, kita sering menyanyikan lagu kunang-kunang untuk diperdengarkan kepada Ping'er, "Xiao xiao ying huo chong, fei dao xi, fei dao dong, zhe bian liang, na bian liang, hao xiang yi ge xiao deng long." Kunang-kunang juga bisa bercahaya, kita manusia mengapa tidak bisa bercahaya? Manusia juga bisa bercahaya, pineal body kita bisa melihat cahaya, setelah dewasa tidak ada lagi. Karena Anda telah terkontaminasi, jantung tersumbat, semua nadi cakra tersumbat, semua tersumbat maka akan merasakan sakit, jantung Anda tersumbat akan meninggal, stroke otak, pembuluh darah otak Anda tersumbat juga akan meninggal. Jika prana nadi seluruh tubuh tidak tersumbat, saat ini tubuh terang Anda akan muncul, prinsip ini berarti, terang jati diri Anda akan muncul, dan terang yang semula Anda adalah Buddhata Anda, inilah prinsip Togal.
  
Di dalam Tantra Tibet, ada ilmu prana dan nadi, yaitu semacam ilmu prana dan nadi. Sebenarnya, dalam bidang ilmu pengetahuan juga bisa dibuktikan, tubuh kita, semua pembuluh darah, semua pori-pori, semua menembus setiap bagian tubuh, semua ini tidak tersumbat, tubuh Anda sangat sehat; bagian mana yang tersumbat, bagian tersebut kekurangan hormon, bagian tersebut pun sakit, bagian tersebut pun tidak ada bindu, maka tamatlah riwayat Anda. Bindu otak terus-menerus berkurang, Anda pun akan amnesia, daya ingat tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, hormon, bindu di seluruh tubuh kita sama halnya dengan semua vitamin dalam tubuh kita, ia mempertahankan sirkulasi hidup kita, di bagian mana yang berkurang, organ di bagian tersebut pun sakit, contohnya Anda tidak mampu mengeluarkan insulin, Anda pun terkena diabetes, apa itu insulin? Yaitu hormon, yaitu bindu, gampang sekali, di bagian tubuh mana kehilangan hormon, kehilangan bindu, organ tersebut pun sakit, ini adalah pengetahuan tentang prana dan nadi di dalam Tantra Tibet. Sebenarnya, pineal body semacam ini, sepenuhnya sama dengan prinsip melihat cahaya, sedikit berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan ilmu kedokteran kita. Kita harus serius bersadhana, harus tekun.

Suami bertanya pada istri, "Kamu mengobrol dengan siapa di depan pintu hingga 3 jam?" Istri menjawab, "Tetangga kita, Nyonya Zhang." Suami bertanya, "Mengapa tidak mempersilahkannya masuk? Bukankah lebih baik mengobrol sambil duduk?" Istri menjawab, "Ia mengatakan tidak ada waktu." Mengobrol 3 jam mengatakan tidak ada waktu. Oh! Mereka sangat mulia. Di sini ada sebuah lelucon, kita harus tekun, harus menghargai waktu kita hidup dunia ini, setiap hari harus bersadhana, tingkat pencapaian kita dalam bersadhana harus meningkat, tingkat pencapaian yang kita peroleh harus meningkat, karena kita tekun, maka sensasi kita harus meningkat. Saat kita melihat cahaya, hanya ada satu, selanjutnya dua, kemudian tiga, selanjutnya banyak, justru mengandalkan ketekunan kita baru bisa tercapai. Jika kita hanya mengobrol di sana, suka mengutarakan banyak kemudahan, ucapan yang tidak berarti, suka duduk bersama mengobrol, waktu pun terbuang sia-sia. Sebenarnya, jangan mengobrol, alangkah baiknya saat mengobrol digunakan untuk bersadhana; Anda punya waktu luang, manfaatkan baik-baik hidup manusia, secepatnya tekun melatih diri itu jauh lebih penting.

Di sini masih ada lelucon, apa yang dimaksud "zhi shu da li"? Penjelasan peribahasa, "Hanya tahu pengetahuan di buku itu tidak cukup, masih harus belajar memberikan cenderamata." Saya kira tidak seharusnya dijelaskan seperti ini, sepertinya kita hanya tahu pengetahuan di dalam Sutra Buddhis, tidak ada gunanya, hanya menjadi pengajar, saya bukan menunjuk Profesor Tam Wai Lun, juga bukan menunjuk Profesor Wang Li. Menjadi profesor, ia memahami pengetahuan di dalam buku, praktek nyata, belum tentu paham. Kita harus paham praktek nyata. Kita mengerti membaca Sutra Buddhis, kita hanya membaca Tripitaka, Sutra, Vinaya, dan Sastra, kita paham, namun, kita tidak mempraktekkan, tidak tekun melatih diri seperti yogi, yogi sepenuhnya tekun melatih diri, Milarepa tidak membaca terlalu banyak Sutra, Ia hanya tahu melatih Anasrava, Api Tummo, Ia berhasil dalam sadhana Api Tummo, tubuh-Nya dengan sendirinya berubah menjadi Buddhata. Oleh karena itu, yogi mengutamakan ketekunan dalam melatih diri, mengutamakan membaca Sutra, sekarang banyak umat Buddha mengutamakan membaca Sutra, tidak mengutamakan ketekunan dalam melatih diri, ini tidak boleh, paling baik keduanya harus ada, inilah "zhi shu da li". "Du ri ru nian", khusus mengacu pada hidup menjadi pengawai negeri, sangat enak, setiap hari seperti merayakan tahun baru, disebut "du ri ru nian". Sebenarnya, kita "du ri ru nian" seperti ini, sehari dianggap sebagai setahun, sangat tekun, tidak ada waktu yang dilewati sia-sia, mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan, melatih apa yang seharusnya dilatih, ini barulah "du ri ru nian". "Ma dao cheng gong", memiliki BMW barulah orang sukses, ia menjelaskan seperti ini. Kita tidak mengatakan seperti ini, kita melatih Vajrayana, apa itu Vajrayana? Vajrayana itu sendiri sudah sangat cepat, apakah ada yang lebih cepat daripada Vajrayana? Yaitu melatih Nyingthig Atiyoga, itu paling cepat. Atiyoga itu paling cepat, setidaknya harus Mahayoga, Anuyoga, Atiyoga, ini sangat penting. Ada lagi yang lebih penting lagi, yaitu sumsum Nyingthig. "Zhi zu chang le", mengetahui ada orang membersihkan kaki kita, tahu ada orang yang traktir, maka hati merasa senang. Kita "zhi zu chang le" itu begitu, setiap hari menyelesaikan tugas setiap hari, maka sangat puas; setiap hari harus bahagia, jangan depresi, karena depresi juga semacam penyakit, itu adalah penyakit kejiwaan. Jiwa Anda sakit, Anda baru bisa depression, Anda sangat depresi, sedikit-sedikit Anda meneteskan air mata, sedikit-sedikit Anda pun sedih, sedikit-sedikit Anda jengkel melihat orang lain, orang lain melihat Anda juga jengkel, saling melihat juga jengkel, setiap hari depresi di sana, menutup diri. "Saya tidak mau melihat orang lain, karena semua orang sedang mencelakai saya." Di antara orang-orang, juga ada yang mencelakai Anda, juga ada yang membantu Anda, juga ada yang ingin membahagiakan Anda, manusia harus "zhi zu chang le". "Jian yi si qian", melihat lawan jenis yang cantik ingin pindah dan tinggal di sana. Sebenarnya, melihat kecantikan, kita terpikir ke sana, namun, harus mengerti mengendalikan diri, di depan begitu banyak bunga, Anda tidak mungkin memetik setiap bunga, hati harus biasa saja. Tidak boleh "jian yi si qian".

"Yu zhong xin chang", orang lain mengucapkan kata-kata keras, hati terus-menerus membenci, ini adalah orang awam. Kita mesti melampaui rangka ini, terlebih sadhaka harus melampaui rangka ini, apa yang dilakukan orang lain, bukan urusan saya, ini adalah dhyana, dhyana luar, dhyana dalam, hati kita sendiri tidak galau adalah dhyana dalam. Bagaimana dhyana luar? Lingkungan sekitar memaki kita, kita sama sekali tidak hiraukan, pokoknya saya tidak melihat, tidak mendengar, tidak mengatakan, diri sendiri tidak melihat, tidak mendengar, tidak mengatakan, di luar tidak mampu mengganggu saya, hati saya sendiri juga tidak akan galau, yang penting hati tidak galau. "You ji ke cheng", melakukan penelitian di luar harus ada pesawat yang bisa ditumpangi, tidak boleh seperti ini, sadhana kita harus berurutan, "Sadhana Dzogchen" adalah 9 tingkatan, harus selangkah demi selangkah, tidak ada opotunitis, mutlak tidak boleh opotunitis, melatih diri dengan mantap dan sungguh-sungguh itu paling penting, seperti Sravakayana adalah tingkat ke-9, jika Anda tidak mampu mencapai Sravakayana, melatih Bodhisattvayana, Bodhisattva di dunia manusia, membangkitkan Bodhicitta, mengutamakan orang lain daripada diri sendiri, tidak mengambil keuntungan orang lain, ini paling penting. Niat meninggalkan keduniawian Anda sangat kuat, Anda pun melatih Sravakayana, Bodhicitta Anda sangat kuat, Anda pun melatih Bodhisattvayana, menyeberangkan insan di dunia manusia, banyak berbuat kebajikan, banyak berbuat karma baik, setidaknya bisa naik ke alam surga, tidak perlu masuk ke tiga alam samsara. Oleh karena itu, tidak boleh opotunitis. Apa yang dimaksud "bu xue wu shu"? Jangan menghabiskan waktu dan tenaga untuk belajar hal yang tidak praktis, "bu xue wu shu" tentu saja bukan seperti ini, namun, penjelasan peribahasa yang satu ini sangat bagus, sungguh, jangan menghabiskan waktu dan tenaga belajar hal yang tidak praktis. Tentu saja, dalam hal duniawi, kita harus menyeberangkan insan, kita harus belajar meramal, belajar fengshui, boleh. Kita memanfaatkan fengshui dan ramalan untuk menyeberangkan manusia memasuki Buddhisme boleh-boleh saja, itu adalah Dharma kemudahan. Namun, banyak hal yang tidak praktis, kita boleh tidak mempelajarinya, seperti Mahaguru belajar memasak, menjadi koki, setiap hari memasak di sana, tidak belajar Buddhadharma dengan sungguh-sungguh, setiap hari memasak di sana, apa gunanya? Itu tugas ibu-ibu, tugas ibu Anda, atau tugas istri Anda, atau Anda cari pembantu untuk melakukannya. Benar tidak? Tidak seharusnya dilakukan oleh sadhaka. Namun, jika Anda dapat melakukan, ada waktu mengerjakan, apa salahnya Anda memasak untuk istri, saling memupuk cinta kasih. "Shen ti li xing", penjelasan di sini adalah jika tubuh kuat, maka dapat berjalan jauh, apapun bisa dikerjakan, ini juga benar. "Gua yan shao yu", kurangi bicara, karena harus menjaga prana kita, karena sekali bicara, maka prana akan buyar. "Yao xiang hu ying", matahari, bulan, cahaya lampu, dan semua cahaya yang berwarna ini, saling kontak dengan cahaya hati kita sendiri, ini adalah melihat cahaya, inilah melihat cahaya Togal. "Tong xin ji shou", orang yang menderita angina, biasanya pembuluh darah otak juga akan sakit, penjelasan ini harus ditanyakan kepada dokter. Namun, penjelasan untuk "tong xin ji shou" adalah, kita telah memasuki pintu Zhenfo Zong, maka harus melatih diri sungguh-sungguh di dalam Zhenfo Zong, harus membaca Sutra, juga harus melatih yoga dengan mantap dan sungguh-sungguh, yogi harus melatih prana, nadi, dan bindu, melatih Yidam Yoga, jika tidak demikian, maka "tong xin ji shou", Mahaguru "tong xin ji shou". Ada sebagian orang masuk, lalu keluar dengan tangan hampa; ada orang masuk, keluar lagi, itu lebih lagi "tong xin ji shou". Memprihatinkan! Oh, insan! 

Om Mani Padme Hum.

sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=47&id=1604

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net