Senin, 05 Oktober 2015

Kegiatan Beragama Hindu Membangun SDM Bermutu

Adbhirgaatrani suhdyanti
Manah satyena suddhyati
Widyatapobhyam bhutaatma
BUddhir jnyanena suddhyati.
(Manawa Dharmasastra V. 109)

Maksudnya: Badan dibersihkan dengan air, pikiran dengan Satya (kebenaran), Atman dengan pengetahuan suci dan tapa. Budhi disucikan dengan Jnyana (kesadaran suci). 


BANYAK teori dalam ajaran Hindu tentang keberadaan diri manusia sebagai makhluk individu. Dalam Taiterya Upanisad dinyatakan bahwa diri manusia itu terdiri atas Atman sebagai unsur yang paling utama. Atman itulah sesungguhnya diri manusia, bukan badannya. Pada diri manusia yang disebut badan itu ada selubung yang membungkus Atman. Selubung Atman itu adalah sesuatu yang maya atau bersifat tidak kekal. 

Menurut Taiteria Upanishad itu ada lima selubung Atman yang disebut Panca Maya Kosa. Sedangkan menurut Katha Upanisad, diri manusia itu diumpamakan bagaikan kereta. Badan manusia diumpamakan badan kereta, indria-nya diumpamakan kuda kereta. Pikirannya bagaikan tali kekang kuda. Kesadaran-Budhi-nya (intelek) diumpamakan bagaikan kusir kereta. Atman yang bersemayam dalam diri manusia adalah pemilik kereta. 

Ada juga teori tentang diri manusia itu dalam Sastra Hindu lainnya seperti dalam Bhagawad Gita, Wrehaspati Tattwa, dll. Dalam Sloka Manawa Dharmasastra tersebut di atas dinyatakan cara membangun diri manusia sehingga menjadi SDM yang bermutu. Airlah dinyatakan untuk membangun kesehatan badan jasmani manusia. Dalam Bhagawad Gita III.14 dinyatakan bahwa makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan berasal dari air. Air itu adalah Yadnya. Maksudnya air menyucikan badan adalah agar badan dibangun kesehatannya dari makanan yang bermutu. Makanan yang baik dan sehat itu dinyatakan dalam Bhagawad Gita XVII.8 Satvika Ahara, artinya makanan yang Satvika. Membangun SDM yang baik diawali dengan menguatkan badan jasmaninya dengan makanan yang Satvika Ahara. Sehat dan bugar adalah salah satu syarat SDM bermutu menurut ajaran Hindu. Karena menurut ajaran Hindu menjaga kehidupan yang sehat dan bugar secara jasmani sebagai suatu syarat mengamalkan Dharma. 

Syarat berikutnya adalah pikirannya harus disucikan dengan konsisten memikirkan agar selalu dapat melangkah di jalan yang benar (Satya). SDM Hindu yang bermutu adalah SDM yang selalu berikhtiar untuk melakukan dan membela kebenaran Weda yang disebut Satya itu. Pikiran itu adalah rajanya Indria. Pikiranlah yang harus diperkuat setelah badan jasmani. Dalam Manawa Dharmasastra II.92. diamanatkan agar sepuluh indria itu ditundukan bukan dimatikan. Ibarat kuda yang dikendalikan oleh sang kusir dengan tali kekangnya. 

Menurut Sloka 98 pada kitab yang sama dinyatakan bahwa ciri indria itu sudah dikuasai apabila muncul sikap yang seimbang dalam menerima suka dan duka. Kalau ada orang yang masih mudah terguncang oleh dinamika suka dan duka itu berarti indria itu belum tertundukan oleh pikiran. Ini juga berarti pikiran belum kuat berpegang pada Satya atau kebenaran Weda. Jadinya SDM yang berkualitas itu adalah SDM yang kuat dan teguh berpegang pada kebenaran. Lebih-lebih zaman Kali ini banyak birokrat, pengusaha, politisi, ilmuwan, dll. yang mudah jatuh karena SDM yang melakukan kegiatan itu tidak kuat berpegang pada kebenaran. 

Pada zaman krisis dalam berbagi kehidupan dewasa ini sangat dibutuhkan SDM dalam segala bidang kehidupan yang kuat dan teguh berpegang pada kebenaran. Karena godaan untuk menyimpang dari norma-norma kehidupan itu semakin kuat dan beraneka bentuknya. Karena lemahnya pikiran berpegang pada Satya, muncullah SDM yang tidak bermutu akibat mudah tergoda oleh berbagai godaan hidup. Untuk menguatkan pikiran itu banyak cara yang ditunjukan oleh ajaran Hindu. Seperti memilih makanan Satvik, melakukan latihan Astangga Yoga. Mengucapkan mantra-mantra tertentu. Cara membangun SDM Hindu selanjutnya membersihkan Atman dari debu Karma. Atman itu adalah suci bening ibarat kaca. Karma buruk mengotori kebeningan kaca tersebut. Kesadaran Budhi dapat disucikan dengan Jnyana sebagai media awal menyucikan kotornya kaca Atman. Dengan Widya dan Tapa, kotoran yang menutup kebeningan kaca Atman itu dapat dibersihkan pada tahap selanjutnya. Dengan bersihnya kaca Atman itu maka sinar suci Brahman dapat menembus kebeningan Atman itu. Hal itu sebagai suatu kekuatan yang mahahebat untuk membangun SDM Hindu yang berbudi luhur dan bermental baja, tidak mudah goyah pada prinsip Dharma. 

Widya dan Jnyana membangun bangkitnya Guna Karma atau profesi sesuai dengan endapan Karma sebelumnya. Jadinya SDM yang bermutu menurut Hindu adalah SDM yang sehat dan bugar secara jasmani. Seimbang secara rohani dan memiliki keterampilan yang pasti atau profesional. Karena itu, sangat dibutuhkan lembaga Hindu untuk membangun SDM dengan tiga sasaran tersebut. Sasaran itu harus dijabarkan lebih jelas dalam suatu rencana yang mantap. 

* I Ketut Gobyah

sumber : www.balipost.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net