Jumat, 04 Desember 2015

Mahaguru Bersadhana Begitu Hening, Satu Demi Satu Cahaya Prajna Melebur ke dalam Tubuh Saya

Ceramah Kelimabelas Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Kebaktian Sadhana Yidam Bhaisajyaguru Buddha tanggal 3 Agustus 2013 di Ling Shen Ching Tze Temple

Sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada yidam kebaktian Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet. Tamu agung kita hari ini adalah akuntan TBF Sdri. Teresa, produser CTI Gei Ni Dian Shang Xin Deng Sdr. Xu Ya-qi, dr. Lin Shu-hua, dr. Zhuang Jun-yao, dan tamu agung dari berbagai penjuru dunia, selamat datang semua! Thank you for coming! Apa kabar! Apa kabar semua. (Bahasa Kanton)
  
Hari ini kita menekuni Sadhana Yidam Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata. Saya pernah melihat Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata, saya telah berkali-kali cerita, pada saat bersamaan juga muncul Suryaprabha Bodhisattva, Candraprabha Bodhisattva, Bhaisajyaraja Bodhisattva, Bhaişajya-samudgata Bodhisattva, selain itu juga ada 12 dewa yaksa, semua dilihat sekaligus. Saat itu karena saya sakit, sehingga pergi ke Korea untuk sembah sujud pada Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata, dalam perjalanan pulang, begitu mata terpejam, melihat kilau cahaya Mereka yang berbeda-beda. Melihat, halusinasi, dan bermimpi itu tidak sama, walaupun sangat mirip, namun, sebenarnya tidak sama. Gambar dalam mimpi, walaupun ada yang sangat jelas, namun, jika melihat di dalam meditasi, itu lain hal. Penglihatan Mahaguru, melihat kilau cahaya mereka yang berbeda-beda; setiap kali saya melihat Buddha Bodhisattva, Mereka akan kilau cahaya yang Mereka pancarkan berbeda-beda. Saat melihat cahaya yang sangat berkilau di depan mata saya, saya pun tahu, "Sudah datang! Sudah datang! Ini bukan dusta, benar-benar melihat." Saat itu, begitu mata saya terpejam, berkilauan banyak cahaya, yakni saat saya baru bernamaskara pada Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata, Bhaisajyaguru di tengah, di belakang terdapat banyak gambar, juga ada Suryaprabha Bodhisattva, Candraprabha Bodhisattva, Bhaisajyaraja Bodhisattva, Bhaişajya-samudgata Bodhisattva, 12 dewa yaksa, pengikut Bhaisajyaguru, banyak sekali. Setelah saya melihat Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata, kemudian melihat Bodhisattva tersebut, Yaksa, Dharmapala, semua melihat. Saya bernamaskara pada Mereka, dulu, saat saya bernamaskara, saya japa satu demi satu, Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata begitu besar, yidam yang satu itu sangat tinggi, bahkan berdiri, Ia melihat saya seperti melihat seekor semut di lantai. Kemudian, saya mengelilingi belakang-Nya, di belakang-Nya banyak pratima, Yaksa! Dharmapala! Bhaisajyaraja Bodhisattva, Bhaişajya-samudgata Bodhisattva, Suryaprabha, Candraprabha, 12 Jenderal Yaksa....., selesai bernamaskara, saya pun naik kendaraan. Setelah naik kenderaan, begitu mata terpejam, wah! Mata mulai silau. Sungguh, semacam cahaya yang sangat luar biasa muncul. Kondisinya sama dengan dulu saya melihat Buddha Bodhisattva. Begitu saya melihat guru vaidūrya prabhārāja Tathagata, melihat Suryaprabha, Candraprabha, Bhaisajyaraja, Bhaişajya-samudgata, 12 Jenderal Yaksa, dan semua Dharmapala, saya melihat sangat senang, merasa ada harapan, penyakit saya ini bisa sembuh. Saat itu saya juga berkata pada Gurudhara, "Penyakit saya ini pasti bisa sembuh, saya yakin." Karena, telah melihat! Setelah melihat tentu saja bisa sembuh.

Kira-kira dua, tiga hari yang lalu! Saya lebih dulu ke TBF, saya selalu memohon Yaochi Jinmu -- yidam saya memberkati surat-surat. Ketika saya ambil surat, ada beberapa pucuk surat yang harus saya balas secara langsung, yaitu surat yang berisi masalah besar, masalah yang harus saya putuskan, atau masalah yang perlu diramal, semua saya yang balas. Setelah saya selesai balas, saya pun memberkati, saya taruh surat di dalam otak, kemudian saya visualisasi yidam. Begitu mata dipejam, yang terlihat bukan Yaochi Jinmu, yang terlihat adalah Avalokitesvara Bodhisattva berjubah putih yang menunggang naga! Surat kedua diambil, saat melakukan pemberkatan, juga Avalokitesvara Bodhisattva Berjubah Putih yang menunggang naga! Saya pun berkata pada umat di dalam TBF, "Bodhisattva yang datang hari ini beda, yang datang adalah Avalokitesvara Bodhisattva berjubah putih yang menunggang naga!" Kalian yang dengar, silahkan angkat tangan sebentar, semua yang bekerja di TBF mendengarnya. Malam itu, saya memberkati dengan menjamah kepala umat, sama halnya, saya visualisasi yidam menetap di atas kepala, kemudian melakukan pemberkatan, begitu visualisasi, begitu mata terpejam, tetap melihat Avalokitesvara Bodhisattva Berjubah Putih yang menunggang naga! Kedatangannya sangat berbeda, yidam yang satu ini tidak pernah muncul, karena saya melihat, saya baru mengatakan Bodhisattva Avalokitesvara berjubah putih yang menunggang naga. Oleh karena itu, bukan berarti hari ini saya melihat sesosok yidam, seperti saya melihat Bhaişajya guru vaidūrya prabhārāja Tathagata, namun yang datang belum tentu Beliau, tiba-tiba datanglah yidam lain, ada fenomena demikian. Namun, begitu fenomena demikian muncul, saya langsung mengasosiasikan, "Ternyata kemunculan Avalokitesvara Bodhisattva berjubah putih yang menunggang naga adalah demi masalah tertentu." Ia datang memberitahu saya, saya pun sangat yakin.

Seperti suatu kali, saya di Taiwan, ada sebuah bencana yang sangat kecil, namun, mau tunggu hingga reda, entah kapan. Suatu pagi, saya bangun tidur, begitu mata terpejam, wah! So beautiful, cahaya yang sangat indah, sesosok Avalokitevara yang sangat cantik, beda dengan Avalokitesvara berjubah putih, Avalokitesvara yang saya lihat tersebut adalah wanita tercantik di dunia, Ia memperlihatkan wujud tampak samping, seluruh tubuh berkilauan, sekujur badan adalah perhiasan, cahaya yang terpancar sangat indah. Wajah-Nya menoleh dan melirik saya sebentar, tersenyum kecil pada saya, yaitu sebuah senyuman. Wah! "Di bawah langit mana ada Avalokitevara yang begitu cantik! Sangat agung!" Siangnya, ada sebuah kabar tersiar, bencana kecil saya itu sudah redam. Saat saya melihat, artinya ada tanda, penglihatan itu nyata, termasuk penglihatan nyata. Penglihatan biasa, seperti di dalam mimpi, bermimpi, kadang-kadang mimpi juga ada yang nyata. Namun, mimpi agak buram, penglihatan nyata lebih jelas, sangat jelas, bahkan bercahaya. Oleh karena itu, biasanya, kemunculan Buddha Bodhisattva, kita dapat bermimpi juga sangat baik, atau melihat di dalam meditasi juga sangat baik, melihat di dalam keadaan sadar lebih bagus lagi. Oleh karena itu, sebenarnya melihat Buddha Bodhisattva belum tentu sangat istimewa, sungguh! Banyak umat juga bisa melihat.
Seperti Mahaguru sedang bersadhana, sudah banyak Buddha Bodhisattva masuk ke dalam nadi tengah; asalkan saya hening, sudah ada beberapa Dakini, Buddha, Bodhisattva masuk, dengan sendirinya bisa demikian.

Jika kalian punya mata langit, jika minta Ping'er melihat, Ping'er pun bisa melihat, "Wah! Banyak cahaya." Banyak cahaya masuk dari ubun-ubun kepala, satu demi satu cahaya prajna melebur ke dalam tubuh saya.

Ketika kita memohon amrta Bhaisajyaguru Buddha dipercikkan ke seluruh umat, amrta Bhaisajyaguru Buddha, denan sendirinya terpercik, ketika terpercik ke ubun-ubun Anda, saat melebur ke tubuh Anda, seluruh tubuh Anda pun berubah menjadi warna cahaya lazuardi. Jika Ping'er mengintip di sana, ia bisa melihat. Minggu lalu, saat saya menekuni Padmakumara, Ping'er lari dari sana, melihat saya di pintu samping, melihat sebentar, ia pun kembali lagi. Ibunya Dai Lin bertanya padanya, "Tubuh Mahaguru ada cahaya apa?" Ping'er pun berkata pada ibunya, "Kali ini, tubuh Mahaguru ada cahaya 7 warna." Cahaya 7 macam warna. "Cahaya apa itu?" "Sama seperti pelangi! Biru, putih, hijau, merah, kuning, banyak cahaya." Di antaranya, ia bahkan berkata, "Ada cahaya hitam." Ibunya berkata, "Ah! Ada cahaya hitam? Bukankah itu cahaya rintangan karma?" Ibunya berkata, "Kamu bicara lebih jelas, sebenarnya ada cahaya hitam atau tidak?" Ping'er berkata, "Saya tidak berbohong, ada cahaya hitam." Umat pun berkata padanya, "Ada cahaya hitam karena ada Padmakumara hitam." Mahaguru berkata, "Ada cahaya hitam, kadang-kadang juga menaklukkan, biru dan hitam tergolong menaklukkan." Oleh karena itu, Ping'er bisa melihat, anak perempuan berumur 3 tahun bisa melihat. Yakni orang dewasa seperti kita ini, banyak makan nasi, banyak makan ikan, banyak makan daging, pikiran terlalu rumit, banyak pikiran, ini tidak mampu melihat cahaya. Ada sebagian anak kecil, saat baby bisa melihat. Seperti dulu adik perempuan saya, adik pertama Lu Sheng-mei, adik kedua Lu Yu-yi, adik ketiga Lu Guo-ying, adik keempat Lu Ni-ying. Adik kedua, Lu Yu-yi saat kecil, ia juga dapat melihat. Saat itu kita sudah lebih mengerti, namun adik kedua masih sangat kecil, kadang-kadang kita sembahyang, saat sedang sembahyang leluhur, panggil dia, "Apa yang kamu dlihat di kolong meja?" Begitu ia lihat, "Di kolong meja ada beberapa orang duduk di sana." Sosok-sosok kecil, mengambil makanan di meja persembahan dan dimakan. Ia berkata, "Di kolong meja ada orang." "Di samping pintu ada satu." Dan di sana ada satu, ia pun bisa melihat. Namun, setelah dewasa, ia tidak bisa melihat lagi, dengan sendirinya, tidak ada lagi. Saat kecil, Lu Yu-yi mampu melihat benda kecil tersebut, manusia kecil tersebut, saya pernah mengatakan, "Mereka tidur di atas meja altar, tidur berderet." Saat mereka tidur, berselimutkan kertas mantra di depan dada, ia pun bisa melihat. Anak kecil bisa melihat. Sangat menakjubkan, juga tidak menakjubkan, benar-benar banyak anak kecil demikian, saat sangat polos, benar-benar melihat. Begitu lubang (ubun-ubun) tertutup, maka tidak dapat melhat lagi, tidak ada lagi. Hari ini, kita menekuni Sadhana Yidam Bhaisajyaguru, sekian penjelasannya!
  
Mari kita bahas lagi tentang Sadhana Dzogchen. Minggu lalu memperkenalkan "bagian hati", selanjutnya memperkenalkan "bagian alam", hari ini memperkenalkan pada Anda semua "bagian kunci". Sebenarnya, ketiga bagian ini tidak boleh dibagi, tidak bisa dibagi. Namun, demi diulas, sehingga dibagi. Mengapa disebut "bagian hati"? Lebih banyak mengulas tentang hati, apa yang dimaksud "bagian alam"? Lebih banyak mengulas tentang terang, keduanya digabungkan, ditambah kunci yang sangat penting, atau Nyingthig, Nyingthig adalah hati dalam hati, metode yang sangat penting, ketiganya digabugkan disebut "bagian kunci", "bagian hati", "bagian alam", dan metode yang sangat penting digabungkan, disebut "bagian kunci", agar kita semua tahu apa yang dimaksud "bagian kunci".

Lebih dulu menjelaskan pada Anda semua, hari ini ada yang memanah, ia menulis seperti ini, "Namaskara pada Mahaguru Lu, bersyukur atas pemberkatan dan ajaran Mahaguru, murid memberanikan diri, mohon Mahaguru berwelas asih." Memanahnya seperti demikian, "Memahami hati hati ilusi, menyaksikan Buddhata Buddhata kosong, hakikat adalah kosong, wujud adalah ilusi, fungsi adalah jalan tengah." Kedua, ia mengatakan "sunya": "Sunya, anatman, jati diri alam semesta, nirvana dan keheningan mutlak, tidak menetap di mana-mana, fungsinya menyaksikan Buddhata." Ia mengatakan "ilusi", "Ilusi, anitya, wujud sejati alam semesta, menitis sesuai jodoh, tidak mendapatkan apa-apa, memahami hati di dalam semua Dharma." Ia menulis ketiga pernyatan ini, kemudian ada persembahan ala kadarnya, semoga menerima dengan sukacita. Yang ditulisnya lumayan, ketiga pernyataan yang ia tulis, bagus sekali. Instruksi saya adalah demikian, "Semua yang ditulis tidak salah." Semua yang ditulis tidak ada yang salah, namun, "apa sebabnya?" "Apa sebabnya kerisauan dapat segera dihentikan?" Jawaban sederhana saya adalah, "Apa sebabnya kerisauan dapat segera dihentikan?" Yang ditulis tidak salah, semua benar. Namun, mengapa kerisauan dapat segera dihentikan? Di mana penyebabnya? Harus diungkapkan. Hari ini kita mengulas tentang hati, "bagian hati" dari "Sadhana Dzogchen" adalah "Trekcho", diterjemahkan menjadi Bahasa Han adalah "menghentikan segera", langsung dihentikan. Anda mau memahami hati, tentu harus menghentikan segera, setelah Anda memahami hati, kerisauan langsung dihentikan, semua kerisauan dihentikan, ini baru disebut "memahami hati". Kalau begitu, apa yang menyebabkan kerisauan dapat dihentikan segera? Ini baru disebut mencapai pencerahan. Semua insan memiliki kerisauan, jika saya bertanya, "Sekarang kalian yang tidak memiliki kerisauan, silahkan angkat tangan?" Tidak ada yang angkat tangan, artinya Anda semua masih memiliki kerisauan, kerisauan tubuh, kerisauan usaha, kerisauan keluarga, kerisauan anak-anak, kerisauan ujian, kerisauan karir, kerisauan kesehatan, kerisauan berteman, kerisauan personalia, tak terhingga, benar tidak? Banyak kerisauan.

Namun, kerisauan ini dapat segera dihentikan, apa sebabnya? Ini justru menghendaki Anda untuk mencapai pencerahan, mencapai pencerahan dapat menghentikan, dapat segera menghentikan, inilah "bagian hati".

Yang namanya "Togal", yang dimaksud "Togal"? "Togal" adalah Bahasa Tibet, "Togal" adalah "bagian alam". Apa yang dimaksud "bagian alam"? Yaitu terang yang saya jelaskan, karena tubuh Anda menghasilkan cahaya, terang di tubuh Anda, terang jati diri muncul. Anda menggunakan bermacam-macam cara agar tubuh Anda menghasilkan cahaya, inilah "Togal". "Togal" adalah "lansgung melampaui", cepat sekali, menggunakan terang tubuh Anda, tubuh fisik dialihkan, Anda sendiri berubah menjadi sinar pelangi, itulah "Togal". Menghentikan segera (Treckho) kerisauan dan "Togal" dan mendapatkan terang, digabungkan, ditambah lagi yang sangat penting, dengan kata lain, saat Anda sedang menghentikan, tetap harus menggunakan kesadaran Anda, menggunakan pikiran Anda, saat Anda menghasilkan terang, juga harus menggunakan pikiran Anda, kemudian tambah "bagian kunci". "Bagian kunci" tidak menggunakan pikiran, karena ia adalah tingkatan yang paling tinggi, sepenuhnya tidak ada pikiran lagi. Oleh karena itu, "bagian kunci" lebih luar biasa dibandingkan "bagian hati" dan "bagian alam".

Lebih dulu menceritakan lelucon tentang menggunakan pikiran. Di tembok dekat Departemen Pertahanan Pentagon, Amerika Serikat, ada orang menuliskan kata-kata mutiara dari Jenderal Douglas MacArthur, "Old soldiers never die." Namun, ada orang berpikir, di bawah "Old soldier never die" menuliskan beberapa kata, "Yang mati adalah tentara muda." Ini semua berpikir dengan pikiran. Di sebuah tembok London, ada orang menulis, "Saya punya benda yang paling disukai wanita." Ada orang berpikir, menambahkan sebaris kalimat, "Apakah Anda penjual berlian?" Ia berpikir dengan pikiran, boleh asosiasi. Pemerintah Kota New York, Amerika Serikat pernah mencetak selembar poster. Judulnya adalah, "Apakah hari ini Anda mengotori New York?" Di bawah poster, ada orang menulis satu kalimat, "New York setiap hari mengotori saya", ini adalah hasil pemikiran. Di Kota Saigon, Vietnam, sekarang dinamakan Ho Chi Minh City, ada orang menulis beberapa kata di tembok, "Yankees go home", saat itu perang Vietnam, sehingga menulis kata-kata tersebut, di bawah ditambah kata-kata, "Sekalian bawa saya pergi." Ini menggunakan pikiran. Pikiran tergolong pencerahan, Anda harus berpikir "apa yang mutlak?" "Apa yang bisa langsung menebas kerisauan? Supaya kerisauan tidak tumbuh?" Inilah berpikir dengan pikiran. Saya pernah mengilustrasi seperti ini, dewa penyair zaman dulu Li Bai, konon ia naik perahu berlayar di danau, di dalam danau ada bulan, ia telah mabuk, ia adalah dewa arak, kiat sebut ia dewa penyair, minum banyak arak, ia mengatakan mau menangkap bulan, sehingga, ia pun loncat ke dalam danau. Alhasil ia pun mati tenggelam. Maksud saya membuat ilustrasi ini adalah, kita tahu bulan di dalam danau itu tidak ada, bulan di angkasa, terpantul di permukaan danau, di dalam danau tampak sebuah bulan. Sebenarnya danau ada bulan atau tidak? Kita lihat ada bulan, benar-benar meraup bulan ini, meraup bulan di dasar laut, kita tidak dapat meraup bulan ini. Ia sama sekali adalah benda yang tidak nyata. Saya menggunakan ilustrasi ini untuk mengajari kita memikirkan "menghentikan segera", memikirkan pencerahan, berpikir dengan pikiran, mengapa bisa menghentikan kerisauan? Di mana alasannya? Saya minta orang yang memanah itu untuk menjawab pertanyaan ini. Mengapa Anda bisa segera menghentikan kerisauan, apa sebabnya, kita dapat segera menghentikan kerisauan? Jika Anda dapat menjawab berarti telah mencapai pencerahan. Bukan "tidak apa-apa, tidak dapat apa-apa, tidak menetap di mana-mana", semua ini disebut di dalam Sutra Buddha, di dalam Sutra Buddha tertulis, ilusi, sunya, terang, kemudian, yang terpenting adalah satu pertanyaan, "Bagaimana Anda segera menghentikan semua kerisauan? Mengapa?" Anda dapat menjawabnya, Anda pun mencapai pencerahan. Dan, itulah "Treckho".
  
Mengenai Togal, saya pernah menjelaskan. Ketika saya belum menjelaskan sadhana "menghimpun cahaya", Acarya Lianyou berkata pada saya, "Mahaguru, bolehkah berikan saya abhiseka "menghimpun cahaya"?" Saya belum menerangkan sadhana "menghimpun cahaya", tunggu sampai saya selesai menerangkan sadhana menghimpun cahaya, memberikan abhiseka sadhana menghimpun cahaya pada Anda semua disebut Togal. Anda dapat memasukkan cahaya ke dalam diri Anda, dan menghasilkan cahaya suci di dalam diri Anda, sepenuhnya bersih, sepenuhnya sunya, maka dapat menghasilkan terang. Ada cahaya terserap dari luar ke dalam, diri sendiri juga memancarkan cahaya, cahaya induk dan anak saling bertemu, maka dengan sendirinya menghasilkan terang, tubuh fisik Anda dengan sendirinya bersinar di dalam terang. Ini banyak caranya, cara-cara ini boleh dikatakan adalah "bagian kunci". Ketika Anda telah menguasai "bagian kunci", Anda pun menghasilkan hati yang welas asih. Apa yang dimaksud hati yang welas asih? Yakni Anda sudi menyeberangkan insan, agar insan mengerti kunci yang penting ini. Anda dapat "segera menghentikan", juga dapat menghasilkan terang, kunci yang penting, yaitu Anda dapat mengajari semua orang menghasilkan hati yang welas asih. Itu sebabnya, "bagian kunci" dapat menghasilkan beberapa poin yang sangat penting, satu adalah welas asih, satu adalah terang. Welas asih adalah Bodhicitta, satu adalah "pencerahan sejati", Anda sendiri telah mencapai pencerahan, pencerahan sejati Anda juga muncul, Buddhata sejati, disebut "pencerahan sejati", itu disebut "diri sendiri memahami", bahkan konsisten. Tidak bisa sebentar "saya mencapai pencerahan, saya telah memahami apa itu pencerahan", sebentar lagi tidak mengerti, kemudian sebentar "saya telah mencapai pencerahan", sebentar "saya tidak mengerti lagi", itu sama sekali bukan pencerahan. Yang namanya pencerahan, membaur sepenuhnya, konsisten. "Tiada dua", di sinilah titik beratnya.
"Bagian kunci" adalah "tiada dua", tidak ada yang kedua, mutlak. Di dunia ini ada yang namanya relatif, harum dan bau, terang dan gelap, pria dan wanita adalah relatif; baik dan jahat itu relatif; hitam dan putih adalah relatif; langit dan bumi adalah relatif; hampir setiap hal adalah relatif. Di sini mengatakan "tiada dua", yakni jika Anda telah mencapai pencerahan, hanya ada satu, yaitu mutlak.

Oleh karena itu, Anda mesti "Treckho" (segera menghentikan), bahkan, setelah segera menghentikan dapat mencapai pembebasan. Selanjutnya, yaitu nirvana, Anda akhirnya menemukan Buddhata Anda sendiri, pencerahan sejati Anda, Anda harus menyeberangkan para insan, semua ini adalah hal yang penting di dalam "bagian kunci".

Guru bertanya, "Apa saja materi yang mudah terbakar?" Murid menjawab, "Ayah saya." Guru bertanya, "Mengapa bisa ayahmu?" Murid menjawab, "Setiap kali saya bawa pulang rapor, ia langsung terbakar." Jadi, ayahnya adalah materi yang mudah terbakar. Namun, apakah ini? Kita harus dapat menghasilkan cahaya, mesti mendatangkan cahaya dengan cahaya. Saya pernah menerangkan "Sadhana Menghimpun Cahaya", di tempat gelap, Anda nyalakan sebatang dupa, mata Anda melihat batang dupa tersebut, di atas dupa ada cahaya api yang berwarna merah, Anda bervisualisasi cahayanya pindah ke ulu hati Anda. Anda pindahkan ke cakra hati Anda, pindahkan ke ulu hati, pindahkan ke cakra pusar, semua adalah sebuah titik cahaya, Anda perhatikan cahaya tersebut. Apakah cahaya bisa panas? Tentu saja. Jika tidak percaya, Anda taruh tangan di atas, Anda akan merasa sangat panas. Panas, merah, dan bercahaya, Anda mendatangkan cahaya tersebut, mendatangkan banyak cahaya ke dalam, akhirnya api kundalini Anda muncul, sekujur tubuh memancarkan cahaya api kundalini. Anda telah menyucikan dan mengosongkan nadi tengah, maka cahaya nadi tengah akan muncul. Anda menghimpun bindu, cahaya yang terpancar dari bindu, ANda pun memiliki cahaya bindu. Cahaya ini adalah sebuah kunci, kelak akan dijelaskan. Pelanggan bertanya pada penjual, "Pak, jeruk ini manis atau tidak?" Penjual menjawab, "Tidak manis tidak perlu bayar." Pelanggan bertanya, "Tolong berikan saya yang tidak manis 2 kilo." Seekor tikus A mengambil selembar foto memberitahu tikus B, "Ini adalah teman wanita baru saya." Tikus B memperhatikan foto dengan seksama, kemudian berkata, "Itu seekor kelelawar!" Tikus A berkata, "Sebenarnya Anda mengerti atau tidak? Dia adalah pramugari." Ini bisa mengundang pemikiran lain. Anda mau menekuni "Togal", Anda mesti meminjam banyak cahaya dari luar, cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya bintang untuk menerangi Anda, kemudian, Anda menghimpun cahaya ini di dalam tubuh Anda, memikirkan cahaya ini. Ketika suatu hari, Anda telah menghimpun banyak cahaya, Anda akhirnya menghasilkan cahaya, yang saya katakan disebut meminjam cahaya. Oleh karena itu, "bagian kunci" terdapat banyak cara.

Kita harus menyeberangkan insan, justru harus menerangkan Sadhana Dzogchen, agar kita semua tahu Sadhana Dzogchen sangat penting. Xiaowei dan Xiaozhang di Tavern minum arak dan mengobrol, Xiaowei berkata, "Krisis ekonomi, sangat sulit menghidupi keluarga." Xiaozhang berkata, "Anda punya berapa anak?" Xiaowei berkata, "Ada lima." Xiaozhang berkata, "Wah! Lima anak benar-benar tidak mudah dihidupi." Xiaowei berkata, "Anak-anak justru mudah dihidupi, namun, kelima ibu anak-anak tidak mudah dihidupi." Kadang-kadang, sungguh, Kongzi berkata, "Perempuan dan musuh sulit dipelihara." Saya mengucapkan kalimat ini adalah meminjam cahaya, meminjam cahaya Kongzi. "Perempuan dan musuh sulit dipelihara." Kongzi merasakan! Mengapa ia keliling dunia dan tidak mau pulang?" Apa sebabnya? Ia telah mengatakan! "Perempuan dan musuh sulit dipelihara". Dayu mengapa "3 kali lewat pintu rumahnya namun tidak masuk"? Tiga kali melewati pintu rumahnya, namun ia tidak masuk, alasan utamanya adalah istrinya di dalam, ia tidak ingin masuk. Kongzi keliling dunia dan tidak pulang, semua orang cukup tahu alasannya, benar-benar "sulit dipelihara". Namun, juga ada yang sangat mencintai, itu sangat luar biasa! Karena Anda adalah "Togal"! Mengapa "Togal"? Karena Anda telah melampaui! Anda melampaui "sulit dipelihara", maka mudah dipelihara. Kadang-kadang pria bisa berpikir, "Ini boleh dilakukan, ini tidak boleh dilakukan." Begitu Anda lakukan, hatinya tidak senang, kadang-kadang tidak dilakukan, hatinya juga cepat sekali tidak senang. Ada orang berkata, "Hati wanita ibarat jarum di dasar laut." Hati wanita, jarum di dasar laut, Anda tidak dapat menebaknya, ia mau atau tidak, tidak mau berarti mau, mau berarti tidak mau, tidak jelas. Jelas-jelas mengatakan tidak mau, benar-benar tidak mau, tapi mau; jelas-jelas mengatakan mau, Anda benar-benar telah mau, ia tidak mau lagi. Tadi saya tidak mengeluh! Kalian yang mendengarnya merasa sependapat. Namun, wanita yang mendengarkan Dharma di sini sepertinya lebih banyak, saya berkata seperti ini, entah kalian suka atau tidak? Untung Mahaguru beserta yidam, dan dapat mencapai pencerahan. Oleh karena itu, boleh menghentikan semua kerisauan.
  
Di sini ada sebuah lelucon, suatu hari, Xiaoming dan Xiaohua mengendarai sebuah motor melebihi kecepatan, dihentikan oleh polisi, polisi pun bertanya, "Kecepatan begitu tinggi, apa tidak takut mati?" Xiaoming berkata, "Tidak mungkin! Karena Tuhan beserta saya." Polisi berkata, "Saya akan memberikan Anda dua lembar surat tilang." Xiaoming berkata, "Kelebihan kecepatan hanya satu lembar surat tilang, mengapa jadi dua surat tilang?" Polisi berkata, "Kalian bertiga, jadi kelebihan penumpang." Sebenarnya, Tuhan itu adalah terang, Ia tidak berwujud. Hari ini Anda telah bersadhana, cahaya yang Anda hasilkan, tidak berwujud, cahaya itu, ada cahaya yang bisa terlihat, ada cahaya yang tidak terlihat oleh Anda. Cahaya yang Anda nyalakan, kadang-kadang juga bisa menghasilkan cahaya yang sejati, berubah menjadi seberkas pelangi, seperti menekuni Sadhana Dzogchen, kemudian semua berubah menjadi seberkas pelangi dan pergi, Manjushrimitra berubah menjadi seberkas pelangi, dan telah pergi! Shri Simha juga berubah menjadi seberkas pelangi, telah pergi! Hevajra juga berubah menjadi seberkas pelangi, telah pergi! Dulu, saat Gyalwa Karmapa ke-16 di tempat kremasi Tibet, juga berubah menjadi seberkas pelangi, telah pergi! Oleh karena itu, akan menghasilkan semacam cahaya pelangi, cahaya muncul. Di dalamnya terdapat banyak kunci, semua kunci ini melambangkan semacam welas asih, Bodhicitta, semacam cahaya, semacam pencerahan diri sendiri, dan semacam cahaya yang konsisten. Selain itu, satu-satunya, pembebasan, nirvana, penyeberangan. Semua fenomena ini akan muncul, belajar Buddha justru mau belajar hal-hal ini.

SD kelas 2 D masuk pelajaran IPA, guru bertanya, "Siapa yang tahu setelah manusia meninggal dunia, mengapa tubuhnya bisa menjadi dingin?" Seluruh kelas tidak ada yang menjawab, saat ini, ada seorang murid menjawab, "Hati tenang dengan sendirinya dingin." Jika hati telah tenang, hati dengan sendirinya dingin, hati telah tenang, dengan sendirinya merasa dingin. Kita juga sama, hati Anda telah tenang, terang pun muncul; jika hati kacau balau, terang tidak akan muncul. Oleh karena itu, pembinaan diri yang terpenting, tetap memperbaiki sikap kita, sehingga disebut "melatih diri". Anda memperbaiki sikap sendiri, singkirkan benda kotor di dalam otak Anda, perbaiki sikap, sehingga apa yang Anda lakukan, tidak ada karma buruk, tidak ada pikiran buruk muncul. Tubuh, ucapan, dan pikiran bersih, nadi tengah Anda dengan sendirinya akan lancar; begitu nadi tengah lancar, cahaya nadi tengah pun muncul. Oleh karena itu, hati tenang, terang pun timbul. 

Om Mani Padme Hum.

sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=47&id=1562

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net