Sabtu, 25 April 2015

Bagaimanakah energi-energi negatif (hantu, iblis, setan, dll.) mempengaruhi orang-orang melalui pemikiran?

1. Pendahuluan

Dalam artikel kami sebelumnya, kami telah memastikan bahwa mayoritas dari populasi dunia dipengaruhi oleh energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) atau mereka akan merasakan efeknya di tahun-tahun yang akan datang. Kami juga telah memberikan nasehat mengenai bagaimana seseorang dapat mengenal dan mengurangi efek dari energi-energi negatif pada diri sendiri melalui penyembuhan dengan spiritual danpraktik spiritual.
Salah satu manfaat dari penyembuhan dengan spiritual dan praktik spiritual adalah kita dapat memhami perbedaan di antara pemikiran yang timbul dari Pikiran bawah sadar dan pemikiran yang diberikan olehenergi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.). Satu cara praktis untuk memahami perbedaan ini adalah dengan mempelajari apakah pemikiran tersebut lenyap atau apakah intensitas atau frekuensinya berkurang setelah penyembuhandengan spiritual.
Namun dalam tahap – tahap awal praktik spiritual, mungkin sulit untuk memahami perbedaan tersebut. Selain itu, ketika pengaruh dari entitas-halus negatif sangatlah kuat, kadang-kadang mungkin diperlukan berbulan-bulan atau bertahun-tahun penyembuhan dengan spiritual dan praktik spiritual untuk memastikan dari mana pemikiran-pemikiran tersebut berasal.
Dalam artikel ini, kami mendata contoh-contoh dari berbagai jenis pemikiran yang diberikan oleh energi-energi negatif dan bagaimana pemikiran tersebut mempengaruhi orang-orang. Kami juga telah menjelaskan bagaimana pengaruh energi-energi negatif tersebut terhadap masyarakat luas berbeda dengan pengaruh mereka terhadappara pencari Tuhan YME/ Spiritualitas. Beberapa tanggapan dan tindakan-tindakan untuk perbaikan juga direkomendasikan bersamaan dengan setiap contoh di atas.

2. Bagaimana energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) meningkatkan hasrat keinginan dalam Pikiran

Saat energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) mempengaruhi kita dengan meningkatkan hasrat keinginan dalam Pikiran, di mana hal ini biasanya terjadi melalui mekanisme berikut ini.
Energi negatif mengirimkan suatu perintah langsung kepada Pikiran bawah sadar yang sasarannya adalah pusat insting dan hasrat keinginan. Misalnya: “Minumlah alkohol sekarang”, “Makanlah cokelat sekarang”, “tontonlah film sekarang”, “Dengarkan musik sekarang”, “Konsumsilah narkoba sekarang”, “Berhubungan badanlah sekarang”. Sebagai hasilnya, hasrat keinginan untuk bertindak sesuai perintah meningkat pada orang tersebut dan iamerasa ingin melakukan tindakan-tindakan tersebut.
Jika orang tersebut menentang hasrat keinginan ini, atau jika terdapat perlindungan Ilahi, atau jika orang itu merasakan kesadaran Ilahi (Chaitanya) atau Bliss/ Kebahagaiaan abadi (Anand, Ānand), maka energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll), meningkatkan intensitas dari perintah tersebut. Seperti contohnya: “Makanlah berkilo-kilo makanan; makan semua makanan yang ada dalam rumah”, “Berhubungan badanlah dengan 30 wanita” dll. (Perintah-perintahnya mungkin tidak persis seperti yang dijelaskan disini, tetapi prinsip dari perintah dan perasaan dalam Pikiran begitulah adanya)
Autosuggestion
Metode lain yang digunakan adalah dengan serangan sasaran ke pusat ‘suka’ dan ‘tidak suka’ dengan mengirimkan pemikiran dalam bentuk suatu ‘auto sugesti’, seperti: “Saya suka cokelat”, “Saya cinta alkohol”, “Saya cinta daging”. Kemudian pusat ‘suka’ mengirimkan impresi pada orang itu untuk melakukan tindakan tersebut. Seorang pencari mungkin tidak memiliki sebuah pusat ‘suka’ yang dikembangkan untuk hal-hal ini, namun ia tetap akan mersakan pusat ‘suka’ ini ada pada pikiran bawah sadarnya. Energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) membuat upaya ekstra dalam kasus ini, karena seorang pencari memiliki sebuah pusat untuk hasrat keinginan sattvik/ murni spiritual (sāttvik) yang memerangi hasrat-hasrat keinginan buruk tersebut.

Impact of desires given by higher level negative energies

3. Bagaimana energi-energi negatif (hantu, iblis, setan, dll.) meningkatkan pemikiran negatif tentang diri sendiri, orang lain dan Spiritualitas

3.1 Pemikiran-pemikiran negatif tentang diri sendiri

Seperti pada contoh sebelumnya, energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) mempengaruhi kita melalui pemikiran-pemikiran negatif dan menempatkan pemikiran itu dalam pikiran kita. Dalam hal ini, prinsipnya pun sama, tetapi sugesti menyerang intelek dan ‘pusat’ identifikasi dan penafsiran.
Pemikiran yang mereka kirim tentang diri sendiri adalah, sebagai contohnya: “Anda adalah seorang pencari spiritual yang jahat. Anda layak menderita. Anda sangatlah jahat dan tidak ada jalan keluar. Bunuh diri adalah satu-satunya solusi bagi anda. Sebenarnya, anda seharusnya menghentikan praktik spiritual karena anda adalah seorang yang sangat jahat. “ Kemudian pencari tersebut mendapatkan pemikiran itu dalam pikirannya sbb: “Saya adalah seorang pencari spiritual yang jahat. Saya layak untuk menderita. Tidak ada jalan keluar. Satu-satunya solusi adalah bunuh diri. Saya seharusnya menghentikan praktik spiritual karena saya seorang yang jahat”.
Impact of negative thoughts about self given by higher level negative energies

3.2 Pemikiran-pemikiran negatif tentang orang lain

Jenis pemikiran yang ditempatkan oleh energi-energi negative (hantu, iblis, setan) tentang orang lain, sebagai contoh: “Orang ini sangatlah negatif”, “Dia memiliki ego yang besar”, “Apa yang ia katakan sekarang ini adalah ego”, “Orang ini tidak jujur”, “ Dia membecimu dan ingin merugikanmu”. Biasanya hal ini sepenuhnya tidak benar. Hal-hal yang sebenarnya tidak ada ditunjukkan, dan kita seperti melihat gangguan kepribadian dan ego yang tidak terdapat pada orang lain. Tetapi impresi akan hal tersebut ditempatkan dalam pikiran oleh energi negatif dan orang yang terpengaruh mulai berpikir seperti ini tentang orang lain. Dengan cara tersebut,pikiran dari orang yang terpengaruh menjadi keruh.
Impact of negative thoughts about others given by higher level negative energies

3.3 Pemikiran-pemikiran negatif tentang Spiritualitas

Pemikiran dikirim oleh energi-energi negatif (hantu, iblis, setan, dll.) yang bertentangan dengan praktik spiritual, termasuk pelayanan seseorang pada Kebenaran Absolut/ Tuhan (satseva, satsēvā), sebagai contohnya: “Praktik spiritual itu palsu”, “Tuhan itu tidak ada”, “ Tuhan membenci anda”, “Guru itu palsu dan menipu Anda”, “Guru/ Tuhan menyukai orang lain lebih dari anda”, “Anda tidak diperlakukan dengan adil”, “Satseva yang sedang anda lakukan bukanlah satseva”, “Penyebaran Spiritualitas tidak dapat terjadi”. Mereka juga dapat mengirimkan keraguan-keraguan intelektual untuk mengabaikan ilmu pengetahuan spiritual, sebagai contoh: “Daging itu bagus karena mengandung zat besi. Jika anda tidak memakan daging anda akan sakit. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan hal ini dan ilmu pengetahuan spiritual lah yang salah.
Energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) juga mengirimkan pemikiran yang mendistorsi/ menyimpangkan ilmu pengetahuan spiritual dengan tujuan membawa perilaku tamasik (tāmasik), seperti: “Tidak banyak yang akan terjadi jika anda tidak mandi atau membersihkan rumah. Ini hanyalah hal-hal kasar. Halus/ tak kasat mata lebih penting jadi anda tidak harus melakukan hal tersebut.” Atau bisa menjadi suatu pemikiran untuk mendorong praktik spiritual yang salah, seperti: “Anda seharusnya hanya duduk dan mengucap serta merepetisi dan tidak melakukan satseva karena pengucapan dan repetisi itu dilakukan di dalam diri dan satseva dilakukan secara eksternal pada tingkatan kasar/ fisik. Anda tidak perlu melakukan satseva karena anda telah melampaui hal itu. Anda sudah merasakan Bliss (Kebahagiaan abadi)”.
Dalam kasus-kasus yang lebih ekstrim untuk menyimpangkan atau mengganggu praktik spiritual, energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) dapat mengirimkan pemikiran untuk membuat seseorang berpikir bahwa aksi negatif tersebut adalah aksi positif, seperti: “Anda seharusnya membimbing diri anda sendiri. Dengan megikuti orang lain, anda tidak terhubung dengan Tuhan tetapi dengan orang itu. Setiap orang harus menjadi pembimbingnya sendiri”, atau “Narkoba memberikan pengalaman-pengalaman spiritual dan narkoba adalah alat spiritual untuk tumbuh secara spiritual”. Dalam hal memberi tahu orang lain tentang Spiritualitas, energi-energi negatif dapat juga mengirim pemikiran yang salah mengenai bagaimana Spiritualitas seharusnya disebar atau disosialisikan. Mereka dapat memberikan pemikiran-pemikiran untuk melakukan satseva dan menyebarkan Spiritualitas pada tingkatan psikologis yang justru dapat menyebabkan kesalahan. Mereka juga dapat memberikan pemikiran mengenaipenilaian tidak tepat atas seseorang yang ingin mengetahui spiritualitas (Contohnya, mengirimkan pesan bahwaseseorang adalah seorang pencari spiritual padahal dia bukan, dan sebaliknya bahwa seseorang bukanlah seorang pencari spiritual di mana sebetulnya ia adalah seorang pencari spiritual).
Impact of negative thoughts about Spirituality given by higher level negative energies

4. Bagaimana energi-energi negatif (hantu, iblis, setan, dll.) meningkatkan pemikiran akan kebanggaan dan ego.

Untuk meningkatkan pemikiran kita akan kebanggaan dan ego, energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) mengirimkan pemikiran, seperti: “Anda telah melakukan hal ini dengan sangat baik”, “Semua orang akan melihatnya”, “ Anda akan dipuji”, “ Semua orang melihat anda”, “Anda tampak bagus”, “Anda sangat pintar”.
Pemikiran-pemikiran ini bisa saja mengenai hal-hal yang berbeda-beda, bahkan tindakan-tindakan kecil yang tidak penting. Dalam kasus pencari-pencari spiritual/ Tuhan, energi-energi negatif membuat sugesti-sugesti yang lebih kuat, sebagai contoh: “Anda adalah yang terkuat dari semua orang”, “Anda adalah yang terpintar dari semua orang”, dan “Tidak ada seorangpun di dunia ini dapat melakukan hal ini lebih baik dari anda”.
Impact of pride and ego-related thoughts given by higher level negative energies

5. Bagaimana energi-energi negatif (hantu, iblis, setan, dll.) memberikan pemikiran yang sangat buruk dan agresif.

Untuk mempengaruhi orang-orang dalam melakukan tindakan-tindakan yang sangat agresif, energi-energi negatif (hantu, iblis, setan dll.) mengirimkan visualisasi/ gambaran dari tindakan tersebut ke dalam pikiran orang itu. Orang terebut melihat tindakannya telah terjadi di dalam pikirannya dan kemudian termotivasi untuk bertindak sesuai apa yang divisualisasikan.
Selain visualisasi, energi-energi negatif dapat mengirimkan sebuah perasaan nikmat dari tindakan tersebut, artinya mereka menyebabkan seseorang mengalami rasa kenikmatan palsu dari membayangkan tindakan yang dilakukan tersebut.
Impact of aggressive thoughts given by higher level negative energies

6. Dalam rangkuman – Langkah-langkah untuk mengurangi pengaruh dari energi-energi negatif (hantu, setan, iblis dll) pada pikiran.

Tanpa diketahui sebagian besar umat manusia, pertempuran utama antara ‘baik’ melawan ‘jahat’ telah terjadi di wilayah-wilayah halus/ non-fisik sejak tahun 1993. Dari waktu ke waktu sepanjang sejarah, kekuatan-kekuatan non-fisik ‘jahat’ memperoleh energi spiritual yang cukup untuk mencoba mendirikan sebuah kerajaan iblis di Alam Semesta. Salah satu cara di mana mereka dapat menganggumanusia melalui pertempuran non-fisik ini adalah dengan merajut pemikiran tentang perilaku jahat yang membawa orang-orang menjauh dari mengejar pertumbuhan spiritual dan meningkatkan komponen-komponen Raja and Tama dilingkungan sekitar.
Karena kebanyakan orang tidak mengetahui pertempuran ini, mereka tidak menyadari bahwa pemikiran yang mereka alami bisa berasal dari entitas-entitas negatif di alam spiritual. Hanyalah melalui praktik spiritual yang teratur seseorang mulai mengenali kejadian-kejadian tersebut, belajar untuk mengatasi efeknya dan terlindung dari kejadian tersebut.

sumber : http://www.spiritualresearchfoundation.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net