Jumat, 17 Juli 2015

Padmasambhava Mentransmisikan Sadhana Ratnasana

Ceramah Sadhana Dzogchen ke 137 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Yidam Avalokitesvara Bodhisattva, Sabtu 9 Mei 2015 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Sembah puja pada Para Guru Leluhur, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada yidam puja bakti bersama hari ini : Namo Mahamaitri Mahakaruna Avalokitesvara Bodhisattva, sembah puja pada Triratna mandala.
Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Istri dari Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao : Sdri. Judy, Welcome !  Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa. Penasihat Hukum Zhenfo Zong : Pengacara Zhou Hui-fang. dr. Zhuang Jun-yao dan dr. Lin Shu-hua. Selamat malam semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Thank you for coming, everybody ! Terima kasih atas kehadiran semuanya. Setelah lima bulan di Taiwan Lei Tsang Temple, hari ini adalah puja bakti pertama di Seattle. Masih sedikit jet lag. Sepertinya Gurudara sedikit batuk ? Juga masih ada sedikit pengaruh jet lag, lainnya baik-baik saja. Apakah Mahaguru menjadi semakin tua ? ( Hadirin menjawab : Tidak. ) Sudah lewat setengah tahun, masih lumayan ! Akhir-akhir ini harus tekun dalam sadhana, semoga dapat senantiasa awet muda. Kondisi tubuh masih lumayan, meskipun ada kalanya ada sedikit masalah. Sekembalinya harus periksa lagi ke dokter, tiap setengah tahun harus periksa ke dokter keluarga.
Hari ini kita berpuja bakti sadhana yidam Avalokitesvara Bodhisattva. Upacara Api Homa di Taiwan dengan puja bakti bersama di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dan api homa di vila ada sedikit perbedaan, secara urutan tata ritual juga sedikit berbeda. Barusan kita telah melafal Sutra Keagungan Budi Jasa Orangtua, untuk memperingati Hari Ibu, pada umumnya semua membahas penderitaan dan perjuangan seorang ibu, tidak ada yang membahas penderitaan dan perjuangan seorang ayah. Seharusnya Sutra Keagungan Budi Jasa Orangtua berganti nama menjadi Sutra Keagungan Budi Jasa Ibu, sebab di dalamnya tidak menyinggung perihal ayah, sebagian besar membahas tentang ibu. Mungkin sedang memperingati Hari Ibu ? Besok adalah Hari Ibu ! Kabarnya sebentar lagi ada pemotongan kue tart, sebenarnya yang paling penting adalah hati, kue tart adalah berikutnya.

◎ Gurudara telah bersusah payah, semua ibu di dunia telah sangat bersusah payah. Tapi tiap anak-anak pulang ke rumah, mereka tidak akan menanyakan : “Ayah di mana ?” Semua menanyakan : “Ibu di mana ?” Yang dicari pertama kali adalah ibu, tidak akan mencari kami ( ayah ).

Lihatlah Foqing dan Foqi mengundang Gurudara untuk makan bersama, terlebih dahulu mereka mengatakan : “Selamat Hari Ibu !” sebelumnya saya tidak tahu. Saya rasa Sutra Keagungan Budi Jasa Orangtua sungguh tidak membahas perihal ayah ! Yang dibahas adalah ibu, mengapa saat Sakyamuni Buddha membabarkan Dharma tidak mengulas ayah ? Biar yang belajar sastra mempelajarinya. Sutra ini hanya ada di Tiongkok, dalam kumpulan sutra India tidak ada sutra ini, menurut yang saya dengar, pada mulanya di dalam Tripitaka juga tidak ada sutra ini, demikian menurut sepengetahuan saya, bagi Anda yang bisa internet, silahkan memeriksanya. Sebenarnya dari mana sutra ini ? Dikatakan sutra ini diterjemahkan oleh Tripitakacarya : Kumarajiva, apabila merupakan hasil terjemahan maka seharusnya ada dalam Tripitaka. Tapi saya pernah membaca sebuah buku yang mengatakan bahwa Sutra Keagungan Budi Jasa Orangtua hanya populer di Tiongkok, tidak ada di negara lain, sepertinya dalam pitaka Tibet juga tidak ada.

Avalokitesvara Bodhisattva adalah Bodhisattva yang sangat maitri-karuna, merupakan sadhana yidam Bodhisattva pertama kali setelah kembalinya saya. Bodhisattva ini sangat maitri-karuna, merupakan Bodhisattva yang paling berafinitas dengan para insan, dari-Nya kita dapat memahami maitri-karuna. Rupang Avalokitesvara Bodhisattva yang dipersemayamkan di sini adalah Avalokitesvara Bodhisattva dalam wujud berapa tahun ? Rupang ini sudah ada sejak awal, namun sepertinya rupang ini dalam wujud usia pertengahan, menurut penilaian Anda berapa usia wujud rupang ini ? Oh ! Rupang ini dikirim tahun 1982, tahun 1982 kami baru saja berimigrasi kemari.

Mengenai Sutra Keagungan Budi Jasa Orangtua, sutra ini diterjemahkan oleh Tripitakacarya Kumarajiva pada masa akhir Dinasti Qin, banyak cendikiawan yang meyakini sutra ini merupakan tafsiran dari Kumarajiva dan dicatat oleh siswanya. Kumarajiva adalah seorang Sangha Agung dari India, datang ke Tiongkok pada masa Dinasti Jin Timur melalui jalur sutra, disambut dengan hormat oleh Kaisar Negeri Qin, beliau membabarkan Dharma di Tiongkok, telah menafsirkan banyak sutra Buddha, termasuk di antaranya adalah Vajracchedika Sutra yang terkenal hingga saat ini, penulisannya sangat sederhana, jelas dan mendalam, jauh lebih sederhana dari hasil terjemahan Tripitakacarya Tang Xuan-zang belakangan, namun hal itu juga menyebabkan banyak isi yang hilang, tidak selengkap hasil terjemahan Tang Xuan-zang. Dari segi judul sutra, Kumarajiva menerjemahkannya sebagai Vajra-prajnaparamita Sutra, sedangkan Mahabhiksu Tang Xuan-zang menerjemahkannya sebagai : Vajra Prajnaparamita Sutra Yang Mampu Mematahkan. Terjemahan Mahabhiksu Tang Xuan-zang lebih tepat dan lebih mendetail. Namun Kumarajiva tidak paham Bahasa Han, entah dari mana diketahui isi interpretasinya, namun hasil terjemahannya lebih sederhana, oleh karena itu menjadi lebih terkenal dan terus tersebar luas hingga saat ini. Ini membahas perihal Vajracchedika Sutra. Sutra Keagungan Budi Jasa Orangtua adalah sutra ajaran bakti dalam Buddhisme, memang ada dalam Tripitaka, namun bagaimana dengan pitaka lainnya ? Menurut sepengetahuan saya sutra ini lebih populer di Tiongkok, sepertinya dalam pitaka Tibet tidak ada sutra ini, apa yang dinyatakan dalam beberapa artikel ( Keterangan penerjemah : pernyataan artikel yang menyatakan bahwa Sutra Keagungan Budi Jasa Orangtua adalah sutra palsu ) tidak ada hubungannya dengan saya.

Avalokitesvara Bodhisattva yang saya lihat sangat muda, pada umunya sangat jarang orang yang membentuk figur Bodhisattva dalam usia muda, yang paling muda dan penuh energi adalah Veda Dharmapala, yang lain kebanyakan dilukiskan berkumis. Rupang Padmakumara ini juga kelihatan tua. Saya telah melihat banyak rupang Avalokitesvara Bodhisattva, orang Taiwan sangat suka mempersemayamkan Avalokitesvara Bodhisattva, tapi sangat jarang yang muda, kebanyakan dalam rupa usia pertengahan. Seperti Yaochijinmu, jika bukan dalam rupa tua, maka pasti dalam rupa usia pertengahan. Seperti rupang Avalokitesvara Bodhisattva ini kurang lebih usia pertengahan, Avalokitesvara Bodhisattva dalam rupa obasan ( Bahasa Jepang : Wanita dewasa ). Sedangkan Avalokitesvara Bodhisattva yang pernah saya lihat sangat rupawan, dalam rupa sekitar usia dua puluh tahunan, usia yang bersinar dan penuh semangat, Ia mengenakan gaun surgawi berlapis-lapis, Ia muncul membelakangi saya, kemudian berbalik dan menatap saya, Wah ! Hampir saja saya pingsan, saya belum pernah menyaksikan Avalokitesvara Bodhisattva yang demikian rupawan, peristiwa ini meninggalkan kesan mendalam, sebab rupang Avalokitesvara Bodhisattva yang sering saya lihat, termasuk altar guha Avalokitesvara yang umum di Taiwan, yang suka dipersemayamkan oleh orang Taiwan, Avalokitesvara Bodhisattva ada di tengah, kemudian di kedua sisinya adalah Tianshangshengmu dan Guanshengdijun, pada umumnya juga dalam wujud usia pertengahan, tidak ada yang dalam usia muda.

◎ Mungkin penyebabnya adalah hati saya masih muda, oleh karena itu yang saya lihat adalah Bodhisattva dalam usia muda. Sungguh, begitu saya melihat, Avalokitesvara Bodhisattva sungguh cantik, tampil dalam usia dua puluh tahun. Saat Avalokitesvara Bodhisattva berbalik menghampiri, Wah ! Sangat cantik, barangsiapa melihatnya pasti akan bersukacita, kemudian Ia menolong saya untuk menyelsaikan sebuah persoalan yang sangat pelik. Oleh karena itulah kesannya sangat mendalam. Avalokitesvara Bodhisattva dan Yaochijinmu yang saya lihat sangat muda.

Coba Anda lihat, di Cihui Tang Taiwan, adinata utamanya adalah Yaochijinmu, tapi semua rupangnya adalah obasan, tidak ada Yaochijinmu yang muda, namun Yaochijinmu yang pernah saya jumpai sangatlah muda. Rupang Yaochijinmu di Taiwan Lei Tsang Temple seperti ibu saya, ada kalanya begitu saya melihatnya, Ia akan berubah menjadi Yaochijinmu muda, setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata masih ibu saya. Acarya Chang-ren mengatakan, setengah tahun lagi saat saya kembali ke Taiwan Lei Tsang Temple, saya dapat melihat Yaochijinmu yang muda, ia meminta seorang ahli ukir untuk mengukir rupang Yaochijinmu berusia enam belas tahun sesuai dengan instruksi saya. Sebab semangat dalam hati saya juga masih sekitar usia enam belas tahunan. Avalokitesvara Bodhisattva sangat maitri-karuna, tiap kali Ia menampakkan diri pada saya, maka pasti itu merupakan pertanda baik, pasti merupakan kabar baik ; Asalkan saya melihat Avalokitesvara Bodhisattva, maka pasti akan menjadi manggala, semua persoalan akan terselesaikan.
◎ Hari ini kita lanjutkan pengulasan Sadhana Dzogchen : “Di masa-masa ini, Guru Padmasambhava mentransmisikan Sadhana Rsi-asana, Sadhana Simhasana, Sadhana Gajasana, Sadhana Garudasana dan Sadhana Vajrasana. Selain lima asana ini, juga diajarkan sadhana asana yang lain, pada penekunan tiap asana harus menekan titik nadi yang berbeda, sebab titik nadi berhubungan dengan sirkulasi Prana Sejati dalam Sadhana Dzogchen. Berikut merupakan penjelasan dari Guru Padmasambhava : Para Buddha Bodhisattva telah mencapai realisasi Bodhi, dikarenakan mencapai Bodhi, maka memiliki Ratnasana, Sadhana Ratnasana merupakan Dharmasana semua Buddha Bodhisattva. Sadhana Rsiasana dibagi menjadi dua, yaitu Divyacivara-asana dan Citrastarana-asana, Divyacivarasana adalah membentangkan jubah surgawi di atas tempat duduk, sedangkan Citrastaranasana adalah membentangkan bulu domba di atas tempat duduk, saat menekuni sadhana ini, tangan menekan titik nadi di bagian pinggang.” 

Untuk Rsiasana, kelak saya akan memperagakannya di lantai, ada posturnya. Rsiasana mempunyai postur duduk Rsi. Simhasana mempunyai postur duduk singa, singa bisa duduk, masing-masing mempunyai aturan penempatan posisi tangan dan kaki. Gajasana seperti gajah, sebab dalam Sadhana Dzogchen perlu melihat sinar, saat melihat sinar harus membentuk Gajasana, postur duduk seperti gajah, yang ini lebih mudah untuk dipraktekkan, kedua tangan menopang dagu, postur jongkok, kedua kaki berlutut, ini adalah pustur Gajasana. Selain itu ada Rsiasana dan Simhasana, ini adalah postur duduk yang tergolong penting. Di sini tertulis Dharmasana. Sadhana Garudasana dan Vajrasana di sini dikatakan sebagai Dharmasana, bukan postur. Selain itu, masih ada postur satu lagi. Beberapa metode duduk ini berbeda, Rsiasana tergolong postur duduk Rsi, seperti cara duduk kita pada umumnya, padmasana adalah bersila, selain itu ada padmasana tunggal, yaitu bersila sebagian, satu kaki dimasukkan. Sedangkan bersila penuh adalah cara duduk Buddha Bodhisattva. Ada juga sukhasana, sukhasana bukan bersila penuh, hanya meletakkan kaki. Masih ada banyak macam postur duduk, seperti laltisana, satu kaki diposisikan seperti ini,  ini tergolong postur duduk Avalokitesvara Bodhisattva, postur duduk Avalokitesvara Leluasa sangat mudah, satu kaki dijulurkan ke bawah menginjak padma, kaki yang lain ada di atas Dharmasana, ini adalah postur dari Avalokitesvara Leluasa, ada banyak postur duduk. Postur duduk yang mana yang lebih sesuai untuk bhavana ? Tergantung diri sendiri, ada yang telah berusia lanjut, tidak sanggup duduk seperti postur Sakyamuni Buddha, kedua kaki tidak sanggup bersila penuh, maka tidak perlu dipaksakan, dikhawatirkan akan patah hingga harus periksa ke dokter tulang. Oleh karena itu postur duduk ada banyak macam.

Mari ceritakan sebuah lelucon untuk merayakan Hari Ibu ! Apabila telinga Anda gatal, berarti ada yang sedang merindukan Anda ; Apabila mata Anda gatal, berarti ada yang ingin berjumpa dengan Anda ; Apabila bibir Anda gatal, berarti ada yang ingin mencium Anda ; Apabila tubuh Anda gatal, tidak usah melantur lagi, cepat mandi !” Ini adalah aneka ragam rasa yang berbeda. Mahaguru juga adalah manusia yang memiliki perasaan. Jumlah orang di sini hanya sedikit, maka persoalan juga sedikit, namun pergunjingannya tidak sedikit ! Padahal orang mengatakan di mana jumlah orangnya sedikit maka pergunjingannya juga akan semakin sedikit. Tiap kali upacara di Taiwan Lei Tsang Temple selalu dihadiri puluhan ribu orang, merasa persoalan juga banyak, sekembalinya, tentu saja saya merasa persoalan hanya sedikit, namun ternyata masih banyak, pergunjingan juga masih banyak. Jangan meremehkan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dan Rainbow Vila, pergunjingannya juga banyak. Sebab di sini kita mempunyai CIA dan stasiun radio, oleh karena itu ada banyak pergunjingan. Sebuah tempat yang kecil, tidak sampai beberapa orang, namun pergunjingannya sangat banyak ! Kalau Taiwan Lei Tsang Temple tidak usah dibilang lagi, sebab di sana ada puluhan ribu orang, di hari terakhir, Mahaguru memberikan adhistana jamahan kepala hingga tiga jam lamanya, hingga pukul setengah sebelas malam, hampir jam sebelas, Mahaguru masih berada di Taiwan Lei Tsang Temple, sungguh terlampau banyak orang yang menanti adhistana jamahan kepala.

Namun saat itu juga telah terjadi beberapa peristiwa yang unik, sungguh, di antaranya ada yang usianya mendekati usia pertengahan, dia menjulurkan kedua tangannya ingin memeluk Mahaguru, ada banyak orang yang melihatnya. Mahaguru mengatakan : “Maaf, saya tidak bisa memeluk Anda.” Dia mengatakan : “Biar saya yang memeluk Anda.” Saya mengatakan : “Itu juga tidak boleh !”, Ia bertanya : “Jadi, sekarang bagaimana saya bisa menarik kembali tangan saya ?” Saya menjawab : “Tunggu afinitas.” Dia mengatakan ingin menyanyikan sebuah lagu untuk saya, saya mengatakan : “Baiklah, silahkan menyanyi.” Dia menyanyi dua kata di samping telinga saya , dia mengatakan : “Saya lupa.” Dia sudah lupa, ada juga peristiwa semacam ini. Selain itu, saat sesi adhistana jamahan kepala, Bhiksu Lian-zeng juga melihatnya, ada seorang gadis kecil mendadak mencium saya, bagaimana rupanya ? Dia sangat muda ! Usianya sekitar dua puluhan ! Sangat cantik, rambutnya sangat panjang, Bhiksu Lian-zeng mengatakan kira-kira usianya di bawah dua puluh tahun, tapi saat saya menanyainya : “Apakah Anda ingat dia ?” Dia mengatakan dia tidak ingat lagi. Saat saya bertanya pada Acarya Lian-ya yang saat itu dia juga berada di samping saya : “Apakah Anda masih mengingatnya  ? Anda mengenalinya ?” Dia juga mengatakan bahwa dia tidak bisa mengenali gadis itu. Dia sangat rupawan, saya sudah menanyakan pada semua orang, tidak ada yang mengenalnya. Saat saya menjamah kepalanya, dia mengatakan : “Mahaguru, ada satu hal yang ingin saya katakan pada Anda.” Saya menjawab : “Baiklah.” Saya menundukkan kepala, mendadak dia mencium ini ( pipi kiri Mahaguru ), kemudian dia langsung lari, langsung berbalik dan pergi. Para petugas keamanan dan saya sendiri hendak memanggilnya : “Hei ! Tunggu sebentar !” Dia mengira kita hendak menangkapnya, maka dia pergi makin cepat, sampai akhirnya hilang. 
Sebenarnya saya ingin memanggilnya untuk menanyakan nomor teleponnya, give me your telephone number, benar tidak ? Dia mencium langsung kabur, mana boleh ? Harus meninggalkan kenang-kenangan. Akhirnya dia kabur, saya juga tidak mengenalnya. Ah ? Apakah dia adalah perwujudan Bodhisattva ? Sebab tidak ada orang yang mengenalnya. Sungguh aneh, gadis yang demikian cantik, tapi Anda semua tidak mengenalnya ? Lelucon ini sungguh tepat, “Apabila bibir Anda gatal, berarti ada yang ingin mencium Anda.” , saya lupa, apakah hari itu bibir saya gatal.
Di Taiwan, saya suka mencium anak laki-laki dan anak perempuan, Gurudara telah menetapkan hanya boleh yang berusia di bawah lima tahun, apakah dulu Anda pernah menetapkan yang berusia di bawah lima tahun ? Anda menetapkan harus yang di bawah lima tahun. Tapi tidak bisa ! Sekarang Ping-er berusia empat tahun, tahun depan dia berusia lima tahun. Di Taiwan tidak ada anak-anak yang sangat kecil, saya sangat menyukai kanak-kanak, ada yang bernama Yi-ting, sekarang dia telah berusia delapan tahun, dia selalu menyanyi untuk saya, yang dinyanyikan adalah : ‘Orang Yang Paling Aku Kasihi.’ Kemudian menyanyikan ‘Anda Adalah Orang Yang Paling Penting di Hatiku.’ Mendengarnya sungguh terharu. Dia sangat rupawan, usianya delapan tahun. Seperti halnya gadis belasan tahun tadi, saya tidak pernah melihatnya, mendadak saya dicium, hingga saat ini masih ada dalam hati saya. Saat menginjak usia kakek dan nenek, seperti Gurudara dan saya sendiri, akan menyukai anak-anak, Gurudara juga sangat suka, saya juga sangat suka, mungkin ini sudah alamiah !  Pada umumnya seorang kakek dan nenek akan menyukai anak kecil. Di Amerika saya pernah melihat sebuah mobil yang terdapat tulisan dalam Bahasa Inggris, saya tidak terlalu memahaminya, maka saya menanyakannya pada Gurudara, ternyata arti tulisan di mobil itu adalah : ‘Benda yang tidak dapat Anda dapatkan dari ayah dan ibu, dapat Anda minta pada kakek dan nenek, pasti Anda akan memperolehnya.’ Sungguh, orang Amerika juga punya pemikiran yang sama, setelah menjadi kakek dan nenek semua punya pemikiran yang sama, semua menyukai anak-anak.

Saya ceritakan sebuah lelucon lagi, yang barusan adalah berbagai macam rasa gatal, selaras dengan berbagai macam postur duduk yang diulas hari ini. Xiao-ming menyetir untuk bertamasya bersama istri, di tengah perjalanan mendadak mesinnya mati, Xiao-ming memperbaikinya seharian penuh, tapi mobilnya tetap tidak bergerak sama sekali. Melihat Xiao-ming basah oleh keringat, istrinya menghibur dengan mengatakan : “Di depan tak jauh dari sini ada sebuah motel, kita bisa bermalam di sana, besok pagi bangun pasti mobilnya akan normal dengan sendirinya, tidak perlu khawatir.” Xiao-ming mengatakan : “Itu hal yang terjadi sebelum kita menikah, kali ini mobilnya benar-benar rusak !” Oleh karena itu ada berbagai macam hal yang berbeda, sebelum menikah, mobil rusak karena sengaja mematikan mesinnya, kemudian mencari motel untuk beristirahat, setelah menikah tidak sama lagi, mobil benar-benar rusak, ini perbedaan dalam hal formalitas. Tiap sadhana ada perbedaan bentuk dan postur duduk yang berbeda, seperti halnya Rsiasana digunakan untuk penekunan sadhana tertentu, Simhasana untuk penekunan tertentu, Gajasana untuk penekunan tertentu, semua ada aturannya.

◎ Seperti misalnya postur vajra, kedua tangan di atas kepala, kedua kaki berdiri namun sedikit ditekuk, kedua kaki bertemu tapi sedikit ditekuk, kemudian demikian ( Mahaguru memperagakan ) ini disebut postur vajra, mirip seperti vajra, kedua kaki menyatu sejajar dan sedikit ditekuk, tubuhnya seperti ini, kedua tangan di atas kepala, postur vajra ini digunakan untuk menekuni sadhana tertentu, yaitu sadhana perlindungan, merubah diri menjadi vajra, tangan membentuk vajra.

Sebuah lelucon, si pria mengatakan kepada si wanita : “Di dunia ini yang memiliki lidah paling panjang adalah wanita.” Si wanita menjawab : “Salah ! Menurut saya di dunia ini yang paling membosankan adalah pria !” Si pria mengatakan : “Saya beri contoh, bukankah kemarin demi hal kecil saja kamu berdebat dengan Xiao-li selama tiga jam ?” Si wanita mengatakan : “Bagaimana kamu tahu ?!” Si pria mengatakan : “Saya mendengar dari awal sampai akhir !” Dari awal sampai akhir berarti dia adalah orang yang membosankan, dua orang berdebat selama tiga jam, ini adalah panjang lidah. Orang yang menekuni olah prana tidak boleh bicara terlampau banyak, tidak boleh super talk. Biasanya Mahaguru juga sedikit bicara. 

Di Taiwan saya telah mengajarkan tiga hal utama, yaitu menghirup prana, Anda harus bisa menghirup prana memasuki tubuh, merubah prana biasa menjadi Prana Asali. Oleh karena itu kita harus menekuni Bhadrakumbhaprana, menekuni Vajrajapa, menekuni Sembilan Tahap Pernafasan Buddha, penekunan ini semua mengajarkan Anda untuk menghirup prana. Ingat, Sembilan Tahap Pernafasan Buddha, Vajrajapa dan Bhadrakumbhaprana mengajari Anda teknik menghirup prana, bagaimana cara memasukkan prana dan jangan membuang prana. Di Seattle udaranya sangat baik, boleh banyak-banyak melakukan pernafasan mendalam, sebab udaranya tidak tercemar. Apabila di Taiwan banyak melakukan pernafasan mendalam, apalagi di pinggir jalan, di dalamnya banyak materi karsinogenik. Dalam hal udara, masih lebih baik di Seattle, sungguh, Anda bisa banyak-banyak melakukan pernafasan mendalam, pernafasan mendalam sangat penting, pernafasan penuh sangat penting, sebab itu adalah teknik memasukkan prana, kemudian prana dimasukkan ke avadhuti ( nadi tengah ) bertransformasi menjadi Prana Asali. Dengan adanya Prana Asali, maka saat udara di angkasa memasuki tubuh Anda, akan bertransformasi menjadi Prana Asali.  Nafas kita saat ini disebut ‘Prana Kemudian Hari’ atau ‘Nafas Kemudian Hari’, dalam penekunan ‘Sadhana Dalam’, harus menggunakan ‘Pernafasan Asali’, ‘Pernafasan Kemudian Hari’ masuk ke dalam tubuh, kemudian dimasukkan dalam avadhuti untuk bertransformasi menjadi ‘Pernafasan Asali’, ini sangat penting. Inti dari menghirup prana ada pada ‘Prana Asali’, bukan pada pernafasan biasa. Pernafasan biasa adalah ‘Prana Kemudian Hari’. 

Selain itu, setelah menghirup prana, selanjutnya adalah mereguk air, mereguk air adalah air liur kita. Ada dua jenis orang yang tidak mempunyai air liur, yang pertama adalah orang tua, sebab usianya sudah lanjut, tidak lagi mempunyai air liur, mulutnya sudah kering. Oleh karena itu nafas yang dihembuskannya tidak disukai oleh anak-anak. Nafas yang dihembuskan oleh orang lanjut usia sudah berbau. Mengapa ? Sebab dia sudah tidak mempunyai air liur, tidak ada pembasahan. Orang muda masih punya air liur, sedangkan yang tua sudah tidak ada lagi. Yang kedua adalah orang sakit, saat Anda jatuh sakit, air liur tidak ada, tidak dapat menghasilkan air liur. Oleh karena itu dalam bhavana sehari-hari, ingatlah, tidak peduli bagaimanapun, harus mempunyai air liur, itu berarti tubuh Anda sehat, sedangkan yang tidak mempunyai air liur, pasti sudah menua atau jatuh sakit. Seperti saat ini saya berbicara kepada kalian, telah memproduksi air liur, oleh karena itu saya menelan air liur.
◎ Dari manakah air liur ini ? Air ini tergolong salah satu hormon, tantrayana mengajarkan Sadhana Air Dewata, itu adalah Sadhana Dalam, coba Anda lihat Huang-ting Jing dari Tao, sangat mirip dengan ‘Sadhana Dalam’ di tantrayana, ada satu istilah penting yang dinyatakan dalam Huang-ting Jing : Air Kumala dan Sumber Amrta, semuanya adalah air liur, jangan meludahkan air liur, itu adalah kebiasaan yang tidak baik. Oleh karena itu tempelkan ujung lidah ke langit-langit mulut, maka Tian-ting ( Istana Surga ) dengan alamiah akan menghasilkan cairan tubuh, air liur Anda memenuhi mulut, kemudian aduklah air liur tersebut, boleh diaduk sampai menjadi buih, boleh juga cairan. Yang penting Anda mengaduknya, kemudian mereguknya, air liur itu dapat bermanfaat bagi lambung dan usus Anda, kemudian bersekresi hingga diserap oleh sekujur tubuh, dapat bermanfaat bagi lima organ dalam dan enam organ pencernaan.

Anda lihat, saya kembali menelan air liur yang kedua, saya telah berusia demikian lanjut, tapi masih mempunyai banyak air liur, setelah berbicara beberapa patah kata, dengan alamiah menghasilkan air liur lumayan banyak, air liur ini sangat penting bagi tubuh, juga sangat penting bagi bhavana. 
Air Surgawi, pada mulanya manusia adalah air, oleh karena itu tubuh cairan dan hormon dalam tubuh kita adalah air. Saat Anda memasuki usia lanjut, berarti sekresi hormon Anda telah berkurang, Anda telah mengalami penuaan. Ada satu hal yang penting untuk mempertahankan keremajaan Anda, yaitu hormon Anda harus bersirkulasi dengan sangat baik, dengan demikian Anda akan awet muda. Hormon terus berkesinambungan, inilah Sadhana Air Dewata, apabila Anda sering menciptakan nutrisi bagi lima organ dalam dan enam organ pencernaan, maka hormon Anda tidak akan sirna, bahkan akan terus diproduksi. Saya yakin apabila tidak anasrava , maka hingga saat ini saya bisa menghasilkan anak, sebab masih terus menghasilkan hormon. Oleh karena itu Anda harus tekun melakukan teknik mereguk air liur, ini adalah poin kedua yang saya ulas di Taiwan. Semenjak saya membabarkan Sadhana Air Dewata, sepertinya masih banyak Acarya yang tidak menekuni sadhana ini, kemarin di Taiwan saya telah bertanya pada beberapa Acarya : “Apakah kalian menekuni Sadhana Air Dewata ?” Saat itu berapa orang yang mengangkat tangan ? Yang menekuninya silahkan angkat tangan, Oh ! Kalian semua masih muda ! Ada sebagian yang tidak menekuni Sadhana Air Dewata, dulu Mahaguru juga tidak begitu mementingkan Sadhana Air Dewata, saya memang menekuninya namun tidak terlalu mementingkannya, ada kalanya menekuni, ada kalanya lupa, namun akhirnya saya menyadari bahwa itu tidaklah benar, Sadhana Air Dewata harus ditekuni setiap hari, begitu Anda menekuninya, Anda dapat mempertahankan kesinambungan sekresi hormon Anda.

◎ Ini juga sangat penting bagi wanita, harus banyak menekuni Sadhana Air Dewata, maka Anda akan awet muda, saya beritahu Anda, sebab dengan demikian lima organ dalam dan enam organ pencernaan dapat memperoleh pembasahan, ini sangat penting.

Selain itu, dikarenakan dalam ‘Sadhana Dalam’ terdapat dua hal yang sangat penting, yaitu air dan api, yang satu adalah turunnya bindu, yang satu lagi adalah naiknya kundalini, ini semua sangat penting. Dari manakah datangnya air ? Harus menggunakan Sadhana Air Dewata, dengan demikian barulah air akan terus mengalir dan api akan naik. Meskipun Mahaguru mengatakan sekarang masih bisa menghasilkan anak, namun saya tidak bisa menghasilkan anak, mengapa ? Sebab Mahaguru sudah lama telah mencapai realisasi anasrava ( non tiris ), bagaimana mungkin bisa punya anak ? Tidak mungkin. Oleh karena itu ini sangat penting. Yang ketiga adalah mempertahankan mani dan darah Anda, bagi yang pria mempertahankan mani, bagi yang wanita mempertahankan darah. Di Taiwan saya telah mengulas tiga poin penting ini, berikutnya adalah menyingkirkan pikiran keliru, selanjutnya adalah samadhi, ini sangat penting.

Sebuah lelucon, saat seorang dosen sedang menerangkan, ada secarik kertas yang dioper hingga ke mejanya, di atasnya hanya tertulis tiga aksara, seperti misalnya saya sekarang sedang berceramah, ada secarik kertas yang dioper kemari, kertas itu bertuliskan tiga aksara, tentu saja sekarang tidak ada orang yang mengoperkan kertas kepada saya, dalam secarik kertas itu tertulis : ‘Wangbadan’ ( brengsek ), setelah dosen membacanya, ia tertegun sejenak, namun dengan cepat dia menggunakan kebijaksanaanya, sambil tersenyum ia mengatakan : “Siapa yang mengirim secarik kertas bertuliskan nama tapi lupa menuliskan pertanyaannya ?” Itu tandanya bijaksana. Oleh karena itu dalam setiap hal, setiap berceramah, semua memerlukan kebijaksanaan yang terus mengalir tanpa henti, air harus mengalir tanpa henti, api juga harus terus menyala tanpa henti. Saat air dan api saling melebur dalam tubuh Anda, dalam Taoisme dikatakan membentuk pil, memiliki arti memelihara Janin Suci. Namun dalam Buddhisme dikatakan demikian : Saat air dan api Anda melebur, nadi dan cakra akan terbuka, saat itu barulah sinar Anda akan muncul, barulah setiap pori tubuh Anda akan memancarkan sinar, kulit Anda akan senantiasa halus dan lembut, tidak akan seperti orang tua yang kulitnya penuh keriput. Ini sangat penting, kulit putih, halus dan lembut, seakan-akan bisa sobek hanya dengan tiupan. Oleh karena itu harus menekuni Sadhana Air Dewata, harus menekuni menghirup prana, itu semua bermanfaat bagi Anda.
Ceritakan sebuah lelucon, ada seorang bernama Afeng, sambil menangis ia berkata kepada mamanya : “Mama, baru saja papa memukul saya, bahkan memukul dua kali !” Mamanya bertanya : “Anak baik, apa yang terjadi ? Mengapa papa memukulmu, bahkan memukul dua kali ?” Afeng mengatakan : “Yang pertama adalah karena saya memperlihatkan rapor kepada papa, semuanya merah, maka papa memukul saya.” Mama bertanya : “Apa yang kedua ?” Afeng mengatakan : “Sebab kemudian papa baru tahu ternyata itu bukan rapor saya.” Mama bertanya : “Rapor siapa itu ?” Afeng mengatakan : “Rapor papa semasa SMP.” Usia muda dan usia kanak-kanak berbeda, di masa kecil harus tahu menghargai tubuh sendiri, kelak setelah dewasa, harus menekuni bhavana sebaik-baiknya, harus menekuni olah tubuh sebaik-baiknya, harus mengolah prana dan membuka nadi, dengan demikian barulah sinar akan muncul, sinar akan berakumulasi, Anda akan menyaksikan sinar Buddha sendiri, itulah bhavana yang paling penting. Saat Anda mencapai keberhasilan bhavana, sekujur tubuh akan memancarkan sinar, Anda mampu melihat sinar diri sendiri. Bagaimana datangnya sinar tersebut ? Yaitu hasil dari pemanunggalan antara sinar api dengan sinar bindu. Dalam tubuh tiap orang terdapat air dan api, ada Buddhata, semua mempunyainya. Mengandalkan semua itu untuk menekuni Sadhana Dalam, inilah inti sari Dharmadesana saya di Taiwan. Apabila di masa kecil masih belum tahu bersadhana, tidak usah khawatir, namun menginjak usia muda, Anda telah mengenal Buddhisme, sudah tahu sadhana, saat itu masih lumayan, memulai sadhana di usia dewasa masih boleh, namun di usia tua, cairan tubuh tidak lagi turun, Anda akan mengalami kesukaran untuk mereguk cairan, namun masih tetap harus mereguknya. Dalam tantrayana dikatakan, tidak peduli sedikit atau banyak, tetap harus mereguk cairan tersebut, harus mengalirkan air.

Ceritakan sebuah lelucon, “Mengapa semakin hari rambutmu semakin menipis ?” Orang itu menjawab : “Sebab setiap hari ada saja persoalan yang saya khawatirkan.” , “Apa yang setiap hari Anda khawatirkan ?” Orang itu menjawab : “Saya mengkhawatirkan rambut saya yang semakin hari semakin menipis !” Apa yang kita khawatirkan ?  Apakah mengkhawatirkan semakin hari semakin menua ? Masa kanak-kanak, masa kecil, masa muda, masa dewasa, masa tua, bukankah semakin hari semakin tua ? Namun Anda bisa mentransformasikannya ! Apabila Anda berhasil mentransformasikannya, maka Anda dapat menekuni bhavana hingga Kebuddhaan. Anda dapat mentransformasikannya, yaitu saat usia dewasa, Anda dapat mempertahankan usia tersebut dengan cara meleburkan air dan api Anda, kemudian hormon terus bersirkulasi tanpa henti, dengan demikian Anda tidak akan menjadi tua, sebab Anda akan menua jika hormon berkurang. Orang tua mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari dikarenakan berkurangnya hormon melatonin, setelah menginjak usia di atas empat puluhan akan berkurang separuh, oleh karena itu akan mudah mengalami insomnia. Bagi yang dapat tidur dengan nyenyak dapat dikatakan bahagia, sedangkan yang tidak bisa tidur akan mengandalkan obat tidur, jika tidak ingin demikian, maka Anda harus membuat hormon melatonin dan dopamin Anda terus berproduksi, supaya bagian otak dapat memperoleh kesejukan sehingga Anda dapat tidur. Klesa harus disapu bersih, gunakanlah Buddha Dharma untuk menyapu bersih klesa. Di sini, saya mendoakan semoga Anda semua awet muda, senantiasa sehat dan panjang usia, dan juga, berjumpa dengan Anda sekalian sungguh suatu hal yang baik ! 

Om Mani Padme Hum.

sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=50&id=24 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net