Sabtu, 19 Maret 2016

Membuka Selubung Kasih Tuhan

DALAM mitologi Hindu ada cerita-cerita yang melukiskan Tuhan bisa marah. Mitologi seperti itu dapat kita jumpai dalam cerita-cerita susastra Hindu seperti dalam beberapa purana. Cerita itu dihadirkan untuk mereka yang masih awam dalam hal spiritual agar mereka takut berbuat dosa. Meskipun melalui mitologi, hasilnya dapat mendorong orang untuk takut berbuat dosa. Dalam konsep tatwa Hindu atau pandangan filosofi Tuhan adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 

Tuhan ibarat Surya tidak pernah tidak memancarkan sinar-Nya secara adil kepada seluruh ciptaan-Nya. Karena Tuhan sesungguhnya perwujudkan kasih itu sendiri. Tuhan adalah Prema Vahini, artinya kasih yang terus-menerus mengalir kepada ciptaannya. Hal ini tentunya harus dipahami secara agama artinya dengan dasar kepercayaan agama. Karena hakikat agama adalah kepercayaan kepada Tuhan. Kalau manusia kena musibah bukanlah karena Tuhan marah dan tidak mengalirkan kash sayang-Nya kepada ciptaan-Nya. Dalam tattwa Hindu tidak dikenal adanya sosok Tuhan yang pemarah apalagi pendendam. Kesucian Tuhan terus mengalir memenuhi alam semesta. Cuma manusialah yang sering menutup sinar suci Tuhan tersebut dengan perbuatan yang adharma. Manusia pun menjadi kegelapan sehingga ia tidak mendapatkan penerangan sinar suci Tuhan tersebut. 

Yang dimaksud dengan kegelapan adalah kegelapan hati nurani. Orang yang gelap hati nuraninya cenderung berbuat yang makin menutup sinar suci Tuhan. Perbuatan seperti hidup dengan menonjolkan pengumbaran hawa nafsu yang disebut Wisaya Kama akan menampilkan perilaku Asubha Karma. Dalam kitab Sarsamuscaya sudah ditentukan bahwa perbuatan yang Subha Karma akan membuahkan hasil yang baik dan yang Asubha Karma akan memperlihatkan hasil tidak baik. Hukum Karma Phala sudah merupakan ketentuan Tuhan. Kapan perbuatan yang baik atau buruk akan diberikan hasil yang baik atau buruk, hanya Tuhan yang tahu. Kalau kita kena musibah janganlah menyalahkan Tuhan bahwa Tuhan tidak lagi mengasihi kita. Tuhan sudah marah kepada kita. Sesungguhnya kitalah yang menutup kasih-Nya dengan perbuatan asubha. Karena Tuhan Maha Adil maka kalau kita berbuat yang asubha maka hasil yang asubha juga akan diberikan oleh Tuhan. 

Munculnya berbagai musibah di dunia dewasa ini karena manusia makin menjauhi sinar suci Tuhan. Buah perbuatan yang akan dimunculkan oleh Tuhan bukan berdasarkan permohonan lisan yang kita panjatkan lewat pemujaan semata. Namun sejauh mana permohonan lisan itu kita gerakkan dengan hati nurani yang suci dan tulus serta diwujudkan dalam perbuatan nyata. Meskipun kita panjatkan puja dan puji kepada Tuhan berhari-hari, apabila dalam perbuatan sehari-hari kita selalu berbuat tidak adil dan tidak menegakkan yang benar, bahkan justru keadilan dan kebenaran kita manipulasi maka hasil karma kita pun akan menunjukkan hasil yang negatif. 

Berbagai sumber data menunjukkan banyak ketidakadilan struktural yang terjadi. Bali pun yang diguyur curahan investasi ternyata pembagian hasilnya sangat tidak adil. Investasi di bidang ekonomi hanya mengejar profit untuk pengusaha dan penguasa. Dari proses ekonomi yang tidak adil itulah timbul berbagai kesenjangan hidup dalam masyarakat. Kesenjangan itulah memicu rasa iri hati, kebencian, apatisme, kekecewaan dan lain-lain. Dalam kehidupan beragama pun banyak pihak merasakan perlakuan yang tidak adil. Kalau mereka yang satu selera dengan mereka bercokol dalam struktural, mendapatkan fasilitas berlebihan. Kalau ada kelompok umat yang berbeda selera dengan mereka yang di struktural jangan berharap mendapatkan fasilitas. Kesenjangan struktural itulah akan dapat memicu kekacauan sosial. 

Bagi mereka yang tidak kuat mengelola hati nurani menghadapi berbagai aspek negatif itu dapat saja mereka berbuat yang bertentangan dengan ajaran agama. Munculnya perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan ajaran agama dipicu oleh kesenjangan yang dibuat oleh mereka yang berkiprah di struktural. Bukan Tuhan yang marah. Manusialah yang merusak dirinya melalui perbuatan tidak adil dan tidak benar kepada sesamanya. Karena itu marilah munculkan sikap untuk memperlakukan sesama secara adil dan benar dengan penuh kasih sayang. Selubung yang menutupi kasih Tuhan yang melimpah itu pasti akan terbuka. Sinar kasih Tuhan pun pasti akan melindungi kita dalam kehidupan bersama. 

sumber : www.balipost.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net