Dimuat di Media Indonesia, Sabtu 27 Juli 2007
Judul Buku | : | Sandi Sutasoma - Menemukan Kepingan Jiwa Mpu Tantular |
Penulis | : | Anand Krishna |
Penerbit | : | PT Gramedia Pustaka Utama |
Cetakan | : | 1, 2007 |
Harga | : | Rp 50.000 |
Empu Tantular saat menulis Kakawin Sutasoma ternyata lebih suka memakai makna tersirat di balik yang tersurat. Itulah sebabnya kenapa kita musti jeli dalam memahami. "Kakawin" berarti karya pujangga yang berbahasa Kawi (Jawa Kuno), "Suta" artinya anak dan "Soma" sinonim dengan bulan. Kakawin Sutasoma ialah hikayat ia yang bertabiat laksana rembulan nan lembut dan melembutkan.
Kalau beberapa waktu lalu di Barat pernah dihebohkan oleh Da Vinci Code, kini di Timur ada juga "Sutasoma Code".
Dalam buku ini Anand Krishna menemukan setidaknya ada tiga sandi rahasia. Pertama, kisah Sutasoma sejatinya merupakan kritik pedas buat Gajah Mada terkait dengan kebijakan ekonomi politik Majapahit yang justru menyengsarakan rakyat. Menurut Empu, untuk mempersatukan Nusantara, tidak perlu kekuatan otot, gunakalah Kasih sebagai lem perekat. Kedua, yakni nama pengarangnya sendiri, Empu Tantular. "Empu" singkatan dari keempuan yang artinya kebijaksanaan, sedangkan "Tantular" berarti tidak mudah tertular. Ketiga, kisah Sutasoma ialah salah satu dari sekian banyak kisah masa lampau Sidharta Gautama sebelum memperoleh pencerahan dan menjadi Buddha.
Yang mengganjal dari buku ini ialah alur cerita dan setting tempat. Namun secara keseluruhan cukup membuat kita terkesima dengan sandi yang dilukiskan Empu Tantular.
sumber: http://www.akcjoglosemar.org/resensi-buku-guruji/membangkitan-spirit-sutasoma/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar