Rencanakan Sejak di Ranjang. BANYAK
ibu hamil asyik menonton sinteron televisi yang bertema kekerasan. Padahal, ada
efek psikologisnya bagi janin dalam kandungan. “Anak yang lahir kelak bisa
memiliki sifat dan perilaku yang tidak diinginkan,” jelas ahli agama Hindu
Prof. I Made Titib, Ph.D.
Untuk mendapatkan anak suputra atau anak berbudi pekerti luhur ada resepnya
dilihat dari kacamata ajaran Hindu. Resep ini harus diterapkan sejak suami dan
istri sah berhubungan seks di ranjang cinta. “Ini penting direncanakan saat
suami dan istri berhubungan badan,” jelasnya.
Dalam kitab Manavadharmasstra III.40,50 dikatakan, saat yang paling cocok
melakukan hubungan suami istri untuk memperoleh anak yang baik, adalah 16 hari
setelah mulainya mestruasi, empat hari setelah masa menstruasi atau setelah
hari ke-5 sampai ke-12. Dalam Ayurweda dikatakan, jika suami istri melakukan
hubungan badan di antara dua belas hari sejak selesai menstruasi, maka anak
yang akan lahir sempurna, sehat serta bijaksana.
Dalam kitab Mahabarata disebutkan, Yudistira pernah diuji dengan sebuah
pertanyaan yang berbunyi, orang yang bagaimana disebut bahagia? Yudistira
menjawab, orang yang bisa memasak tiap hari, rukun dalam keluarga, dan tidak
memiliki utang.
Lalu, apakah Pandawa itu keluarga sukinah? Dewi Kunti sayang kepada kelima
anaknya meskipun dua anaknya Nakula dan Sahadewa anak tiri. Lima bersaudara ini
sangat rukun, mereka memiliki rasa sayang yang tinggi. Mereka memiliki
pengetahuan ajaran suci. Dewi Kunti dengan segala kekurangannya termasuk wanita
ideal. Kasih sayangnya pada anak membuat semua putranya bersujud di kakinya.
Yudistira memberikan teladan kepada adik-adiknya.
Jika seorang anak mendapat pendidikan budi pekerti baik dalam keluarga, mereka
tidak kesulitan belajar maupun memperoleh pekerjaan. Ketika seorang anak
mencapai tingkat kedewasaan dalam meniti karier semua rintangan dapat diatasi.
“Kita dapat membandingkannya dengan mereka yang menjadi perampok, peminum
alkohol, pecandu narkoba, terjerumus pelacuran. Akar pertama gagalnya ada pada
penanaman pendidikan budi pekerti,” tandasnya.
Hal penting dalam proses pendidikan Hindu yakni upacara yadnya. Upacara ini
berhubungan dengan sarira samskara atau manusa yadnya. Jika upacara ini
dilaksanakan seseorang dalam tiap perubahan statusnya, maka upayanya tergolong
kegiatan pendidikan. “Upacara itu sebenarnya mengandung unsur memengaruhi anak
membentuk watak mereka dan bertujuan memberikan kebahagiaan lahir batin sesuai
dengan tujuan agama Hindu. Upacara saat masih dalam kandungan ibunya dengan
upacara magedong-magedongan, kemudian anak lahir berganti status menjadi anak,
remaja, dan menginjak perkawinan, selalu disertai upacara yadnya,” jelasnya.
—ast
Toko Buku Hindu dan Buku Spiritual Online...Kami menjual buku-buku Hindu dan Spiritual lainnya secara online terbitan penerbit Media Hindu, Paramitha, BaliPost, dan lain-lain. Kami bisa melakukan pengiriman ke seluruh Indonesia.
Senin, 22 Juni 2020
Resep Melahirkan Anak Suputra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar