Jumat, 06 Maret 2015

BHUTA YADNYA CARU ...

Dalam keadaan biasa, caru dilaksanakan di 3 tempat yaitu di halaman Sanggah yang ditujukan untuk Sang Bhuta Bucari, di halaman rumah untuk Sang Kala Bucari, dan di halaman luar (pintu keluar) untuk Sang Durga Bucari. Jenis sesajennya antara lain :

  • Segehan Kepel : alasnya dipakai taledan (tangkih atau daun pisang), di atasnya diisi nasi kepel, nasi putih, ikan neja, bawang, jahe dan garam, di atasnya diisi canang genten atau canang biasa.

  • Segehan Cacahan : alasnya dipakai taledan (tangkih atau daun pisang), diatasnya diisi 5 atau 6 tangkih yaitu 5 buah diisi nasi putih, yang satu lagi diisi bija ratus. Kedua jenis segehan ini untuk Bhuta Yadnya yang kecil seperti kajeng kliwon, purnama-tilem dan lain-lain.

  • Segehan Agung : alasnya agak besar (niru/tampi), diatasnya diisi 11 atau 13 tangkih, masing-masing diisi nasi, lauk, dengan bawang, jahe, garam, dilengkapi daksina tanpa alasnya dan kelapanya tidak dikupas tapi dipotong rata bagian pantatnya. Dilengkapi canang payasan dan 11 atau 13 canang genten ditambah uang sandang. Waktu menghaturkannya disertai pemotongan anak ayam, atau anak babi (yang belum dikebiri). Segehan ini digunakan untuk upacara yang cukup besar seperti odalan, mamendak danlain-lain.

  • Bea kaon/Bea kala : alasnya sebuah ayakan bambu, diatasnya diisi jejaitan kulit sesayut, kulit peras dari pandan berduri, diisi nasi yang dibungkus daun pisang ada yang berbentuk segi tiga, penek among, disekitar penek diisi lauk, aneka kue, sampian naga sari dari daun andong, canang genten, dan penek yang disisipi bawang, jahe dan terasi mentah.

  • Pabersihan/Pangeresikan : sebuah ceper berisi sisig, kekosok (dari tepung beras), tepung tawar (dari daun dadap), kunyit, beras, minyak dan bija, serta sampian payasan.

  • Isuh-isuh : ceper berisi telur ayam mentah (kadang diganti bawang yang dikupas sampai halus), sapu lidi, serabut kelapa yang dijepit ngad (bambu), base tulak (porosan yang ujungnya berlawanan), tangkih berisi daun tulak, kayu sirih, kamuugan, rumput lepas, alang-alang dan daun dadap.

  • Amel-amel : Sebuah tangkih diisi daun dadap, ujung dadap, padang lepas. Ketiganya diikat benang tri datu (warna merah-hitam-putih), dilengkapu seet mingmang.

  • Sasak Mentah : sebuah tangkih berisi 3 kepel nasi yang disiram darah mentah, dilengkapi bumbu rajang.

  • Soroan Alit : terdiri dari peras, tulung dan sesayut.

  • Padma : jejaitan dari janur untuk memercikkan tirtha.

  • Lis Pabyakalan ; lis besar ini terdiri dari beberapa anyaman janur, seperti tangga menek, tangga tuwun, sesapi lawat uah, lawat nyuh, lilit linting, tulung, ancak beringin, alang-alang, lawangan, ketupat pusuh, ketipat tulud, basang wayah basang muda, daun pisang, buah pinang, sembah siku, entud, kukun kambing, dinding, payung, tampak, ketupat lelesan, ketupat lepas, dan semuanya dijadikan satu, dibungkus, diikat dengan jejaitan yang disebut tekep jit, diikat berbentuk base tampel. Kemudian digantungi ketupat kukur dan 2 uang kepeng. Waktu upacara lis dipotong dengan tangan kiri dan dibuka ikatannya.

*dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net