Kamis, 05 Maret 2015

CANANG, MENGHAMBUR-HAMBURKAN BUNGA.....??

Jika anda orang Bali atau telah lama tinggal di Bali, pasti tahu apa itu "Canang", paling tidak tahu bentuk fisiknya. Apa sih sebenarnya canang itu? Kenapa sesajen yang dipergunakan oleh umat Hindu di Bali memakai banyak sekali Canang atau pun bunga? Pada hari-hari raya tertentu bahkan di setiap pelinggih (bangunan suci) sampai di setiap perempatan jalan pun banyak ada canang.

Menurut umat Hindu di Bali, Upacara/Yadnya adalah perwujudan dari Catur Marga (empat jalan untuk mencapai Tuhan). Sedangkan Upakara (sesajen) adalah sarana penunjang atau pelengkap yang pelaksanaannya disesuaikan dengan tempat (desa), waktu (kala), patra (keadaan). Secara umum, sesajen (banten) tersebut berfungsi sebagai alat membantu konsentrasi pada waktu memuja Tuhan, sebagai perwujudan Tuhan dan semua manifestasinya, serta sebagai alat penyucian. Menurut umat Hindu, sarana minimal dalam pemujaan Tuhan yaitu dengan mempersembahkan sekuntum bunga (puspam), sebiji buah (palam), sekeping daun (patram), setetes air (toyam) dan api (dupam).

Anda pernah mendengar ungkapan "Katakanlah dengan Bunga...." Benar, bunga adalah satu bahasa yang universal. Ia bisa untuk mengungkapkan turut berduka cita, untuk ucapan selamat berbahagia, dan tentunya untuk mengungkapkan rasa cinta dan sayang pada orang yang kita kasihi. Bahkan ada yang bilang bahwa "jika ada orang yang tidak menyukai bunga, dia itu orang gila..." Dalam hubungannya dengan sesajen, sesuai dengan cita seni dan rasa bhaktinya pada Tuhan, orang Bali merangkai bahan-bahan upacara tersebut menjadi suatu rangkaian yang sangat indah dan penuh dengan makna.

Canang adalah bentuk sesajen yang paling sederhana dan paling banyak dipergunakan. Juga dipergunakan untuk setiap persembahyangan. Bentuk rangkaian bunga lainnya yang digunakan dalam persembahyangan yaitu Kewangen. Kewangen dibuat dari daun pisang yang dibentuk kojong sebagai alasnya, dilengkapi dengan dedaunan (pelawa), hiasan dari janur kelapa (cili), bunga, uang kepeng (uang Cina) dan porosan yang disebut Silih Asih (dua potong daun sirih, satu sisi menghadap ke bawah dan yang satunya menghadap ke atas, yang diisi kapur, pinang dan digulung. Porosan ini dimasukkan ke dalam kojong. Dalam persembahyangan, kewangen digunakan untuk memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Ardanareswari. Kewangen tersebut juga sebagai simbul dari "Ongkara" (aksara suci Tuhan). Kewangen juga digunakan dalam upacara Panca Yadnya.
Canang ada beberapa jenisnya yaitu :
  1. Canang Genten
    Alasnya adalah taledan (alas pipih segi empat), ceper (segi empat) atau daun pisang yang berbentuk segi empat. Di atasnya disusun pelawa (dedaunan), porosan (duan sirih berisi kapur dan pinang) dan sedikit janur. Sebagai alas bunga adalah janur yang berbentuk tangkih (kojong) atau Uras Sari/Duras (berbentuk bundar bertingkat). Di tengahnya diisi pandan harum/pudak yang dipotong halus serta wewangian. Jejahitan/tetuwasan/reringgitan (hiasan dari janur) melambangkan kesungguhan hati, Pelawa (dedaunan) melambangkan ketenangan hati, Sirih melambangkan Dewa Wisnu, Kapur melambangkan Dewa Siwa, Pinang melambangkan Dewa Brahma, Bunga melambangkan hati yang bersih suci, wewangian adalah alat untuk merangsang ketenangan. Cangang ini banyak dipergunakan pada upacara besar dan kecil.

  2. Canang Burat Wangi
    Bentuk canang ini adalah sama dengan Canang Genten, hanya ditambahkan Burat Wangi dan dua jenis Lenga Wangi, yang ketiganya dialasi kojong/tangkih. Burat Wangi dibuat dari beras dan kunyit yang dihaluskan dicampur air cendana/majegau (kayu yang berbau harum) atau dicampur dengan akar-akaran yang berbau wangi. Lenga Wangi (minyak harum) yang berwarna putih dibuat dari menyan malem (sejenis lemak pada sarang lebah) dicampur dengan minyak kelapa. Sedangkan Lenga wangi yang berwarna kehitaman dibuat dari minyak kelapa dicampur dengan kacang putih, kacang komak (yang digoreng sampai gosong lalu dihaluskan). Ada juga yang dicampur dengan ubi dan singkong. Secara keseluruhan, lenga wangi dan burat wangi melambangkan Dewa Sambhu. Menyan melambangkan Dewa Siwa, Majegau melambangkan Dewa Sadasiwa, dan cendana melambangkan Dewa Paramasiwa. Sesajen ini dipergunakan pada hari-hari tertentu seperti hari Purnama, Tilem, Saraswati dan melengkapi sesajen yang lebih besar.

  3. Canang Sari
    Canang Sari beralaskan berbentuk bulat atau segi empat. Kadang diberi hiasan Trikono/Pekir (berbentuk segi tiga) di bagian pinggirnya. Di dalamnya berisikan porosan, tebu, kekiping (sejenis jajan dari tepung beras), pisang emas, beras kuning beralaskan tangkih (wadah segi tiga kecil dari janur), serta burat wangi dan lenga wangi (yang semuanya sering disebut raka-raka). Diatasnya disusun berbagai bunga dengan beralaskan Uras Sari/Sampian Uras (dari janur) yang biasanya bentuknya bulat dan bersusun. Raka-raka melambangkan Widyadara dan Widyadari (bidadari). Pisang emas melambangkan Dewa Mahadewa (tetapi secara umum pisang melambangkan Dewa Kumara), tebu melambangkan Dewa Brahma. Canang in dipergunakan untuk upacara piodalan di pura dan dalam persembahyangan.

  4. Canang Meraka
    Alasnya dipakai ceper (berbentuk segi empat) atau tamas (berbentuk lingkaran). Di atasnya diisi tebu, pisang, buah-buahan dan beberapa jenis jajan serta sebuah sampian yang disebut Sri Kekili yang terbuat dari janur berbentuk kojong, diisi porosan, pelawa dan bunga. Canang ini bisa dibuat tinggi atau rendah, tergantung dari banyak buah dan jajannya, sehingga ada yang disebut Gebogan, Pajegan atau Canang Tegeh (canang tinggi).
Sebenarnya masih ada banyak jenis canang yang lainnya seperti Canang Tubungan, Canang Gantal, Canang Yasa, Canang Pangeraos (untuk sesajen waktu upacara meminang), dan sebagainya. Secara umum, perlengkapan yang diperlukan hampir sama, hanya bentuk porosan dan cara mengaturnya yang berbeda-beda. Pemakaian pinang, sirih dan kapur mempunyai fungsi :

  • Sebagai Simbul/Perlambang para Dewa (manifestasi dan sinar suci Tuhan).
  • Dalam persembahan biasa berfungsi sebagai makanan, yang dilengkapi dengan tembakau dan gambir.
*dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net