Senin, 29 Juni 2015

Buku : Menjadi Pemangku Siapa Takut ?


IDR 18000.00

SIZEPRICE (IDR)
12,5 x 18,5 cm18000.00
Quantity 
PRODUCT DETAILS
Penulis : Jero Mangku Oka Swadiana
Tebal : 70 hal.
Deskripsi :
Om Awignamastu Namasidiem
Seperti diketahui bersama bahwasanya keberadaan pemangku merupakan ujung tombak ritual agama Hindu di Nusantara pada umumnya dan di Bali pada khususnya. Seorang pemangku mempunyai tugas yang sangat berat selaku pelayan umat Hindu dan penghubung umat dengan Ida Bhatara. Mereka bukan saja harus bisa menjaga kesucian diri tetapi harus juga meningkatkannya.
Untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari seorang pemangku, maka pemangku itupun haruslah memiliki kwalitas sumber daya manusia yang memadai. Kwalitas SDM pemangku ini  juga sangat tergantung pada proses pemilihan dan penerapan pemangku tersebut. Disamping itu diperlukan adanya sumber-sumber sastra yang dapat mendukung peningkatan ketrampilan dan pengetahuan para pemangku. Sampai saat ini memang sudah banyak sekali beredar buku-buku yang terkait dengan sesananing kepemangkuan, namun yang membahas secara mendetail tentang proses pemilihan dan penetapan pemangku belumlah banyak. Terkait dengan hal itu, maka penulis memberanikan diri penulis tentang proses pemilihan dan penetapan pemangku dan mempublikasikan sebuah buku kecil berjudul “Menjadi Pemangku, siapa takut….?” Meski dirasa penyusunan dan pembahasan materi ini masih serba tanggung dan terbatas, semata-mata disebabkan minimnyasumber tertulis. Namun demikian, hasrat ingin berbagai yang tinggi dengan para pembaca, akhirnya buku ini diluncurkan juga. Tentunya diiringi sebuah harapan ada manfaat yang layak dipetik dari buku ini oleh umat Hindu, sekaligus bagi yang berminat terhadap budaya Bali
Pemilihan dan penetapan pemangku secara umum di Bali memang sangat sudah ada beberapa proses yang dilaksanakan dan disesuaikan dengan Desa Mawa Cara setempat. Namun tidak tertutup kemungkinan masih ada cara-cara atau proses pemilihan dan penetapan pemangku yang memang unik dan menarik yang dicirikan dengan karauhan. Cara seperti ini ada di Desa Adat Kerobokan, Kabupaten Badung yang dalam buku ini diulas pada bab III secara khusus. Apa sebab dibahas secara khusus? karena seperti yang telah disampaikan diatas, karena memang kekhasan dan keunikannya berbeda dengan cara atau proses yang terjadi di Desa Adat lainnya di Bali. Disamping itu sampai saat ini, momok yang menakutkan, Menakutkan dalam hal ini adalah suatu yang dianggap berat, karena kalau ingin menjadi pemangku harus mampu memenuhi syarat banyak persyaratan (sesuai sesananing kepemangkuan).
Menghilangkan atau minimal mengurangi ketakutan untuk menjadi pemangku, kiranya dapat dicarikan jawabannya pada buku yang sangat sederhana ini .
Teriring permohonan maaf atas karya kecil ini semogalah sumbangsih berupa buku ini ikut berperan serta mencerdaskan umat.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui sinarnya Sang Hyang Saraswati memberikan pencerahan kepada kita sekalian.
Om Santhi, Santhi, Santhi, Om
*[Harga belum termasuk ongkos kirim. Ongkos kirim minimal dihitung berdasarkan berat barang 1 kg, kami sarankan Anda memesan beberapa barang untuk menekan ongkos kirim]
sumber : http://www.iloveblue.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net