Jumat, 19 Juni 2015

Mengenai Dharmaraja Lian-sheng

Mahamulacarya Zhenfo Zong – Dharmaraja Lian-sheng
Gelar Dharmaraja Lian-sheng adalah :
Dari Pasamuan Kolam Padma Maha-padminiloka di Buddha-ksetra Barat,  Delapan Belas Maha-padmakumara, Arya Berjubah Putih, Vajracarya Bermahkota Merah dan Berpita Suci, Guhyapati Sarva-vajra Mantra-loka, Maha Vidyadhara Satya Buddha Generasi Pertama , Arya Tantrika Sheng-yen Lu.
Beliau disebut Buddha Hidup karena dua hal:
1. Mempunya siswa lebih dari 4 juta orang dari seluruh dunia, semua menyebut beliau sebagai Buddha Hidup.
2. Pemerintah bagian Washington, Amerika Serikat, memberikan penghargaan dan mengakui beliau sebagai Buddha Hidup.
Dharmaraja Lian-sheng, bernama awam  Sheng-yan Lu, lahir pada tahun 1945 di kota Chia Yi, Taiwan. Beliau adalah lulusan dari fakultas geodesi, Institusi Teknologi Chung Cheng Taiwan.Beliau membabarkan dharma satya Buddha melalui karya tulis, lukisan dan Dharmadesana.Para siswa sarana dari seluruh dunia berjumlah sekitar 5 juta, termasuk banyak Rinpoche Tibet yang ternama.
Dharmaraja Lian-sheng mengawali perjalanan spiritualnya dari agama Kristen, kemudian beliau menekuni Tao , dilanjutkan dengan Buddhisme  Sutrayana dan akhirnya mendalami Buddhisme Tantrayana. Sejak 1982,Beliau pindah dan menetap di Seattle Amerika, dan kemudian mulai memutar Dharmacakra Tantrayana untuk menuntun para insan, menyelaraskan Pintu Dharma Tantrayana yang mendalam dan langka supaya menjadi Pintu Dharma Anuttara yang mudah diterapkan, mudah dipelajari dan dipahami oleh para insan pada jaman sekarang ini.
Dharmaraja Lian-sheng Berdharmadesana : “Saya menekuni Sadhana Tantra Zhenfo , mulai dari Sadhana Catur-prayoga , kemudian berurutan dilanjutkan dengan Sadhana Guru-yoga, Sadhana Yidam Yoga, Bhadrakumbhaprana, Pembangkitan Kundalini, Membuka Nadi Sushumna, Membuka Panca-cakra, Sadhana Panca Vajra, Anuttara-tantra, Maha-ati, memperoleh Anuttara-samyak-sambodhi, merealisasi Padma-prabha-svara Buddha.”
  
▲ Pengalaman Spiritual : Memperoleh keberhasilan dalam ( Kristen, Taoisme, Mahayana, Vajrayana) 
  Semasa beliau duduk di sekolah menengah, Dharmaraja Lian-sheng adalah seorang umat Kristen yang sangat taat , sekaligus merupakan Guru Sekolah Minggu, kemudian Yaochijinmu membuka Divyacaksu beliau, mengikuti Tuan San-shan Jiu-hou dan Bhiksu Liao-ming dari aliran Qing-cheng untuk menekuni taoisme, ilmu pembuatan Hu, Dan-ting, fengshui, Tantrayana, Panca-vidya dan lain sebagainya.
Dalam Buddhisme Sutrayana, Dharmaraja Lian-sheng secara berurutan bersarana kepada Mahabhiksu Yin-shun, Bhiksu Le-guo dan Bhiksu Dao-an. Beliau menerima Bodhisattva-sila di VIhara Bi-shan, Nantou Taiwan, Guru Pemberi Vinaya adalah Bhiksu Xian-dun, Bhiksu Hui-san dan Bhiksu Jue-guang. Guru Ritual adalah Bhiksu Shan-ci dan Bhiksu Shang-lin.
Dalam Vajrayana, bersarana kepada Karmapa Ke 16, Rangjung Rigpe Dorje, dari Sekte Karma Kagyu . Kemudian dari Gelugpa adalah Acarya Tubten Dhargye . Dari Sakyapa adalah Acarya Sakya Zeng-kong ( Dezhung Rinpoche ) . Dari Nyingmapa adalah  Bhiksu Liao-ming dan juga silsilah langsung dari Padmasambhava (dalam meditasi). Selain itu beliau juga bersarana kepada Acarya Pu-fang dari Vihara Zong-chi. (*catatan : Acarya Rangjung Rigpe Dorje hanya memberikan abhiseka bersarana dan tidak mentrasmisikan keseluruh sadhana tantra beliau.)
   Ada banyak Guru tempat Dharmaraja Lian-sheng belajar dan lebih banyak lagi menjalin afinitas Guru – murid.  Dikarenakan pada awalnya telah memperoleh Abhijna Divyacaksu , maka mulai ternama di seluruh dunia melalui ramalan dewatanya.
Setelah beberapa kali berpindah tempat tinggal, sampai akhirnya yang paling jauh adalah Seattle Amerika, tekun mendalami tantrayana, dalam Samadhi memperoleh vyakarana secara langsung dari Sakyamuni Buddha, Maitreya Bodhisattva memakaikan Mahkota Merah, Amitabha Buddha memberikan pesan untuk menuntun para insan dan Guru Padmasambhava mentransmisikan Sadhana Tantra. Menganugerahi sebagai Maha-vidyadhara Vajra Acarya , menyerahkan Mahkota Merah Berpita Suci, memberikan gelar Dharma sebagai : ‘Yang Arya Tantrika Lian-sheng Vajra Acarya Bermahokta Merah dan Berpita Suci’. ( *catatan : Vyakarana dan transmisi Dharma dari Buddha Bodhisattva hanya dapat diperoleh oleh sadhaka yang mempunyai realisasi dalam bhavana sejati ) Serta secara langsung berjumpa dengan Vajrasattva yang memberikan titah sebagai  :  ‘Guhyapati Sarva-vajra Mantra-loka’
 Dharmaraja Lian-sheng telah mengetahui bahwa dirinya adalah Maha Padmakumara Putih yang berasal dari Mahapadminiloka di  Sukhavati Buddha-ksetra Barat, yang menitis kembali ke dunia untuk melaksanakan pranidhana dan pesan Amitabha Buddha.
Dharmaraja Lian-sheng adalah seorang Sadhaka Tantrayana yang sejati, menekuni  Kriya-tantra, carya-tantra, yoga-tantra , Anuttara-yoga hingga manunggal dengan Kesadaran Tertinggi Alam Semesta, melebur dalam Samdura Sifat Vairocana. Benar-benar mencapai keberhasilan sejati Delapan Keberhasilan Eksternal dan Delapan Keberhasilan Internal. Oleh itu, banyak sekali Rinpoche Tibet dan juga Mahabhiksu Sutrayana yang bersarana kepada Dharmaraja Lian-sheng . Jumlah siswa sarana dari seluruh dunia terus bertambah.
Dikarenakan telah mencapai realisasi , dalam pembabaran Dharma melalui karya tulis, Dharmaraja Lian-sheng telah menghasilkan 189 lebih buku spiritual ( Terhitung hingga November 2006 ) bahkan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Bahasa Portugis, Bahasa Vietnam, Bahasa Indonesia, Bahasa India, Bahasa Spanyol dan lain sebagainya. Semua bukunya disimpan dalam American Library of Congress, dunia penerbitan Jepang memujinya sebagai ‘Suciwan Tionghoa Masa Kini’, Dharmaraja Lian-sheng dijuluki juga sebagai yang paling utama dalam membabarkan Dharma melalui karya tulis. Dharmaraja Lian-sheng juga menggunakan lukisan sebagai media pembabaran Dharma, sampai saat ini karya lukisnya telah terkumpul dalam 9 album katalog.  Setiap hari Dharmaraja Lian-sheng membabarkan Dharma tanpa henti, mulai tahun 1990 sampai saat ini sudah tak terhingga banyaknya Dharmadesana yang telah diedarkan dalam bentuk buku, kaset rekaman, VCD dan DVD. 
※ Catatan : Tuan San Shan Jiu Hou adalah Trikaya Sakyamuni Buddha dan Panca-dhyani Buddha Catur Bodhisattva dalam Garbhadhatu Mandala. 
San Shan ( Tiga Gunung ) : 
Dharmakaya Buddha - Vairocana Buddha
Sambhogakaya Buddha – Locana Buddha
Nirmanakaya Buddha – Sakyamuni Buddha
Jiu Hou ( Arya Sembilan Arah ) :
1. Bagian Tengah :  Vairocana Buddha – Vairocana Vajra 
2. Timur : Ratnaketu Tathagata – Punyasambhara Vajra
3. Selatan : Sampuspita Tathagata – Samata Vajra
4. Barat : Amitayus Tathagata – Visuddha Vajra
5. Utara : Divyadundhubhimeganirgosha Tathagata – Aksobhya Vajra
6. Tenggara : Samantabhadra Bodhisattva – Tathata Vajra
7. Barat Daya : Manjusri Bodhisattva – Sri Vajra
8. Barat Laut : Avalokitesvara Bodhisattva – Samyakdharma Vajra
9. Timur Laut : Maitreya Bodhisattva – Sighratara Vajra
▲ Filosofi Kehidupan 
Tepat waktu, dapat dipercaya, tekun dan konsisten. Setiap hari menghasilkan karya tulis , menekuni sadhana, menjapa mantra dan melafal Nama Buddha, telah dilaksanakan selama puluhan tahun dan tidak pernah berhenti.
Melakukan segala sesuatu dengan tekun dan positif, menyukai kesunyian namun penuh ketenangan dan sigap saat beraktivitas. Sesuai afinitas , menyesuaikan dengan pembawaan para insan. Mempertahankan prinsip : Alamiah dan Asamskrta.   
Dalam hidup menghargai afinitas  dan berkah yang ada, maîtri karuna mudita upeksha, tidak sombong dan tidak lobha, polos dan tidak menyukai perselisihan, tidak melekat pada ketenaran.
▲ Ajaran 
Sering kali berpesan kepada ‘ Sadhaka Zhenfo’, harus jujur terhadap orang lain, harus saling mendukung dalam kebajikan, selamanya menetapkan perilaku sebagai seorang yang melatih diri. Mengingatkan siswa bahwa melatih diri menitikberatkan ‘pelatihan hati’. Melatih hati harus dengan mengembangkan Bodhicitta, dan nimittabhava (tidak melekat pada atribut). Semua sebab akibat adalah tanggung jawab dari diri sendiri.
▲ Perlindungan
Seorang Budha Hidup yang telah mencapai pencerahan, memiliki hati yang mampu menampung jagat raya, hati manunggal dengan alam semesta. Juga berarti bahwa kesadaran alam semesta merupakan kesadaran beliau, kemudian pikiran menghasilkan Dharmabala, dan terbentuklah berbagai macam kekuatan Abhijna yang luar biasa, membantu insan luas untuk menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan.
  
▲ Keyakinan
Dharmaraja Lian-sheng dengan teguh mengatakan: “ Asalkan menekuni Sadhana Tantra Satya Budha dengan konsisten, maka suatu hari pasti mencapai pencerahan, hingga merealisasi pembebasan.
▲ Kekuatan ikrar
Sebenarnya Dharmaraja Lian-sheng  telah menyatakan ikrar sejak berkalpa-kalpa lampau,  yaitu ikrar untuk menuntun para insan pada setiap kehidupan. ‘Biarpun tubuhku hancur berkeping-keping, akan tetap menolong insan luas’, ‘Selama neraka belum kosong, berikrar untuk tidak menjadi Buddha.’
▲ Semuanya demi Para insan
Rutinitas kehidupan Dharmaraja Lian-sheng di Amerika, hampir tiada perubahan. Pagi hari menulis buku, sore hari membalas surat, malam hari bersadhana ( demi mengikis malapetaka dan memberkahi para insan ), meditasi dan melakukan perjalanan spiritual ( demi mengadhistana dan menolong para insan ), Beliau adalah Guru Vidya sepuluh penjuru alam, senantiasa mengembangkan virya demi Dharma dan demi para insan.
  Cukup dengan bersadhana sungguh-sungguh, Dharmaraja Lian-sheng dapat memasuki mimpi para insan, untuk memberi pengajaran, mengadhistana dan bahkan mengulurkan pertolongan ... Hanya seorang sadhaka yang benar-benar telah mencapai keberhasilan yang memiliki Dharmabala dan abhijna yang demikian, hendaknya para insan tidak menyia-nyiakan afinitas ini.
▲ Membabarkan Dharma ke Seluruh Dunia
Perjalanan hidup Dharmaraja Lian-sheng adalah :
Menekuni  Budhadharma, membabarkan Dharma, mengelilingi dunia dan bertapa.
Tahun 1989 mulai mengelilingi dunia, menuntun para insan, menjalin afinitas dimanapun berada. Saat membabarkan dharma diluar, setelah diselang dalam beberapa waktu, pasti akan kembali ke Zhenfo Mi Yuan, semua abhiseka sarana dan komunikasi, tetap berpusat di ‘ ZhenFo Mi Yuan, Redmond, USA’.
▲ Bukti Atribut Satya Buddha
Menampakkan wujud sempurna
Dari usia muda hingga sekarang , wujud Dharmaraja Lian-sheng mengalami perubahan besar, sungguh bukan bhiksu dan sadhaka yang biasa, ini adalah wujud dari Raja Cakravartin. 
Realisasi Agung Tubuh SInar Pelangi
Sekujur tubuh Dharmaraja Lian-sheng dapat memancarkan berbagai warna cahaya, terutama yang paling menakjubkan adalah cahaya emas di cakra-ajna , ini merupakan hasil dari realisasi Sinar Padma, ini  merupakan bukti dari sekujur tubuh memancarkan sinar pelangi. 
Terbukanya Cakra Usnisa
Dharmaraja Lian-sheng  telah mencapai keberhasilan prana memasuki Nadi Sushumna hingga terbukanya pintu cakra-usnisa, lubangnya sebesar uang logam, terbukanya cakra-usnisa ini merupakan keberhasilan terunggul dari sadhana dalam, ini merupakan ‘Lubang Buddha Hidup.’  
Membeberkan Data Kelahiran
Dharmaraja Lian-sheng  telah merealisasi  ‘Pelangi Panjang Usia’, merealisasi keleluasaan akan jangka waktu kehidupan, tidak gentar terhadap semua guna-guna dan ilmu hitam.
Keberhasilan Penyeberangan 
Dharmaraja Lian-sheng  tidak mengabaikan makhluk dunia roh, dengan metode penyeberangan Mahamudra, mampu membuat manusia hidup melihat arwah.
Menganugerahkan Berkah dan Melakukan Penanggungan
Dharmaraja Lian-sheng  mampu menganugerahkan berkah kepada umat yang berkebajikan, mampu membebaskan para siswa dari berbagai penderitaan.
Pencapaian Mahaprajna
Dharmaraja Lian-sheng  mampu menembusi semua mantra tantra, melampaui Prajna dari Dasabhumi Bodhisattva, merupakan Vajradharamantraloka Guhyapati.
Transmisi Harta Dharma
Dharmaraja Lian-sheng  mendalami Tantra Tibet, memperoleh  transmisi Harta Dharma dari Guru Padmasambhava,  bagaikan Nagarjuna Bodhisattva yang memasuki Istana Naga di dasar samudra untuk membaca Buddha Dharma nan rahasia yang belum dibabarkan di dunia manusia.
Mahasattva Sambhogakaya dan Nirmanakaya
Beliau merupakan Sambhogakaya dan Nirmanakaya manifestasi hati Padmakumara yang menuntun insan di dunia fana sekaligus di Negeri Buddha, banyak peristiwa nyata mengenai atribut keagungan yang menyertai akhir hidup para umat, ini semua membuktikan Buddha-ksetra.
Tak Tergoyahkan Oleh Segala Rintangan
Dharmaraja Lian-sheng  mendirikan Zhenfo Zong, menerima berbagai macam rintangan bahkan fitnahan. Namun, beliau senantiasa mengasihani para insan, tak tergoyahkan, inilah yang disebut ‘pikiran benar yang tak tergoyahkan dalam kedamaian samadhi’. Berbagai macam serangan tersebut bagaikan kobaran api dari naga beracun yang mencoba membakar Dharmaraja.  ‘Dharmaraja Lian-sheng  ’ senantiasa berdiam dalam Pikiran Benar, kokoh tak tergoyahkan, mampu melebur dalam Samadhi Cahaya Api, keleluasaan sesuai kehendak ini, sungguh menyatakan Dharmabala dan keagungan.
True Buddha Foundation  
Judul Asli :
真佛宗根本傳承上師-蓮生活佛
Sumber: 
Diterjemahkan Oleh Lianhua Yi-hong, Lianhua Meili dan Lianhua Shian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net