Rabu, 15 Juli 2015

Acitta Adalah Buddharatna Sambodhi

Ceramah Sadhana Dzogchen ke 135 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Api Homa Bodhisattva Avalokitesvara Raja Agung, Sabtu 25 April 2015 di Taiwan Lei Tsang Temple

 Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada Para Guru Leluhur, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada adinata homa : Bodhisattva Avalokitesvara Raja Agung.

Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao dan istri Sdri. Judy. Sekretaris Jenderal Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Anggota Legislatif Kota Tainan : Cai Wang-quan. Penasihat Hukum TBF : Pengacara Zhuo Zhong-san. Kepala Eksekutif Lembaga Keuangan Yayasan Lai Shuwang Bpk. Li Man-chun.

Tim Profesor Doktor Zhenfo Zong – profesor yang direkrut khusus Prof. Wang Jin-xian, Prof. Wang Li, Prof. Mai Yin-huang,  Prof. Gu Hao-xiang, Prof. Cai Guo-yu, Prof. Ye Shu-wen, Prof. Hong Xin-yi, Dr. You Jiang-cheng, Dr. Li Yi-lun dan dr. Lin Jun-an.

Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Master ukiran pasir : Master Wang Song-guan. Perwakilan anggota legislatif Cai Qi-chang Sdri. Chen Hui-mei. Perwakilan Anggota Legislatif Kota Gaoxiong : Xu Hui-yv.
Jenderal Manajer Ching Yi Biotech Co. Ltd. Hong Kong : Sdri. Zhang Yu-zhen. Ketua komisaris Perusahaan Perabot Chipin Sdri.  Huang Shu-qi. My university classmates Bpk. Zhu Jinshui dan istri Ibu Chen Ze-xia. Aktor kenamaan Hong Kong : Sdr. Fang Li-shen dan Sdri. Deng Li-xin. Pengusaha Kehormatan Hong Kong : Dato Lei Feng-yi dan istri Dati Zeng Mei-ting. Direktur Jenderal Serikat Pendidikan Kesehatan Vitalnutri : Sdri. Ma-chun.

Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, My sister Ibu Lu Sheng-mei.

Juga tamu istimewa, kakak dari Hong Zhong-qiu : Sdri. Hong Ci-yong dan kedua orangtuanya. Lotus Light Charity Society Hong Kong berdana untuk konsumsi sebesar 590,000 NT, terima kasih ! Sdri. You Hua-ling dari Singapura berdana untuk konsumsi sebesar 188,000 NT. Terima kasih !

Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Wu-gai ! Wu-gai-shai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih semuanya ), ( Bahasa Jepang : Apa kabar ) , Good afternoon! ( Bahasa Inggris : Selamat siang ) , Selamat siang and selamat petang!( Bahasa Indonesia : Selamat siang ) Sawadika! ( Bahasa Thai : Apa kabar ) Kam-sam-ni-da! ( Bahasa Korea : Terima kasih ) Wie geht es Ihnen? ( Bahasa Jerman : Apa kabar ? ) Hola Amigo!( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) Terima kasih semuanya.

Hari ini kita melaksanakan api homa Bodhisattva Avalokitesvara Raja Agung, dulu saat Mahaguru mengunjungi Kuil Dewa Indra, ada seorang bhiksuni bernama Shi Hui-ling (釋慧靈), ‘Hui’ dari kata Prajna, ‘Ling’ dari kata inspirasi, beliau memberi saya sebuah buku sutra, inilah buku sutra yang pertama yang saya dapatkan.
◎ Sutra tersebut adalah Sutra Avalokitesvara Raja Agung ( Gaowang Guanshiyinjing /高王觀世音經 ). Kembali di rumah, saya langsung melafal sutra ini, saya merasa sutra ini sungguh baik, isinya adalah Nama Buddha Bodhisattva, juga Mantra Tujuh Buddha Melenyapkan Karma Buruk, di dalam sutra terdapat satu kalimat : ‘Dapat melenyapkan dukha kelahiran dan kematian, menyingkirkan semua racun yang mencelakakan.’, membaca kalimat ini membuat saya sangat bersukacita. Dapat melenyapkan dukha kelahiran, kehidupan dan dukha kematian Anda, ini berarti semua penderitaan seumur hidup dapat dilenyapkan ; Juga dapat menyingkirkan semua racun yang mencelakakan, semua yang mencelakakan Anda, semua yang beracun dapat disingkirkan. Setelah membaca dua patah kata tersebut saya merasa sungguh luar biasa, sungguh baik, dapat melenyapkan duka kelahiran dan kematian, menyingkirkan semua racun mencelakakan. Begitu membacanya, berarti seumur hidup bahagia, tiada lagi racun dan semua yang mencelakakan, tiada lagi penderitaan, kondisi semacam ini apalagi kalau bukan kondisi bahagia ? Ini bukan kebahagiaan kecil, ini adalah kebahagiaan besar. Sejak saat itu saya mulai melafal sutra ini. Seumur hidup ini sudah tak terhingga banyaknya saya menerima perlindungan dari Bodhisattva Avalokitesvara Raja Agung. Oleh karena itu sejak saat itu saya sangat menjunjung tinggi dan menyebarluaskan Sutra Raja Agung, hingga hari ini.

Hari ini ayah, ibu dan kakak dari Hong Zhong-qiu hadir di Taiwan Lei Tsang Temple. Teringat perihal Hong Zhong-qiu, saya terkenang masa-masa saya berada di sekolah militer. Saat itu saya berada di Pusat Latihan Nomor Lima di Chilunbu Taiping di Kota Taichung, saat itu di Pusat Latihan menerbitkan sebuah surat kabar yang bernama  ‘Gancheng Bao’, semenjak SMA saya sudah mulai menulis, oleh karena itu begitu saya melihat surat kabar, saya langsung menulis puisi untuk diterbitkan di surat kabar tersebut, akhirnya semua tulisan saya diterbitkan, tidak ada yang ditolak. Pada suatu hari di Pusat Latihan, saya pergi ke Fulishe, di sana ada seorang nona yang dijuluki sebagai Xishi Penjual Buah ( Ket penerjemah : Xishi nama wanita cantik legendaris dari Tiongkok ), saya pergi membeli buah, nona itu mengambil sebuah semangka yang sangat besar dan menghadiahkannya kepada saya, saya menanyakan harganya, dia mengatakan tidak perlu membayar. Saya katakan : “Apakah beli buah ada yang gratis ? Baik sekali !” Xishi Penjual Buah bertanya : “Bukankah Anda adalah Lu Sheng-yan ?” Saya menjawab saya adalah Lu Sheng-yan. Ia mengatakan : “Anda adalah Lu Sheng-yan yang suka menulis puisi di Surat Kabar Gancheng, saya ingat Anda, saya sangat menyukai puisi Anda, oleh karena itu saya ingin menghadiahkan semangka ini untuk Anda.” Wah ! Saya senang sekali. Saya kembali ke markas dengan membawa semangka gratis, dengan harapan supaya semua anggota kompi bisa makan semangka, sekaligus saya bisa memberitahu mereka bahwa ini berkat karya tulis saya. Semangka ini dihadiahkan oleh Xishi Penjual Buah kepada saya, dia bahkan tersenyum pada saya. Saya merasa sangat gembira sehingga menceritakan semuanya. Tak disangka akibatnya sungguh fatal, ternyata ketua pengajar di kelas saya adalah orang yang selama ini mengejar Xishi Penjual Buah. Habislah saya ! 

Dia selalu memanggil saya : “Lu Sheng-yan , kemari !” orang lain push up dua puluh kali, dia memerintahkan : “Kamu harus push up lima puluh kali !” Sampai saya merasa pusing. “Lakukan lompat jongkok !” Gawat ! Kemudian, ia mengambil senapan saya, dia berdiri di depan saya sambil ngobrol, setelah ngobrol mendadak dia berteriak : “Terima senapan !” Dia melemparkan senapan tersebut, saya harus segera menangkapnya, dan segera berdiri tegap. Apabila tidak sigap menangkapnya, hidung saya bisa bengkak dan membiru terkena lemparan senapan. Ketua pengajar itu juga berteriak : “Lu Sheng-yan, kamu kurang bersih melap cincin kuningan ini !” Saya menjawab : “Saya sudah melap bersih, sudah mengkilat !” Dia mengatakan : “Di sampingnya ada sedikit bagian yang belum bersih.” , “Hah ? Kenapa bisa ?” , “Lakukan lompat kuda-kuda !” saya melakukan lompat kuda-kuda sambil memanggul senapan, dalam sekejap kedua kaki saya kehilangan daya, tangan saya terus gemetaran, saya dijemur di bawah matahari. Terus digembleng ! Hingga suatu hari saya dikunci olehnya di dalam tahanan. Saya sudah pernah dikunci di dalam tahanan, yaitu saat berada di  Pusat Latihan Militer, sungguh kasihan. Namun saya adalah orang yang memiliki berkah besar, kehidupan dan kematian telah digariskan, berkah dan kejayaan dianugerahkan oleh langit, dengan sendirinya dilindungi oleh Bodhisattva, sehingga saya tidak mati terpuruk. Hong Zhong-qiu lebih kasihan, dia meninggal dunia. Saya tidak meninggal dunia, masih bernasib baik, bahkan hal tersebut melatih saya untuk tepat waktu dan tekun berolahraga. Hingga saat ini saya terus menjalani kehidupan militer, sama seperti tentara, “Bangun tidur !” Saya langsung bangun, kemudian segera sikat gigi dan cuci muka, dilanjutkan dengan melakukan beberapa hal, tiap kegiatan ada waktu yang tetap, menjalani kehidupan penuh disiplin seperti tentara, juga harus sangat gesit, semua ini hasil latihan dalam militer. Saya masih ingat wajah ketua pengajar kami, dia kurus tinggi, parasnya cukup tampan, tapi Xishi Penjual Buah lebih menyukai saya ! Sebab saya adalah seorang penulis puisi ! Ia sangat menyukai puisi. Penjaga barak militer yang besar ada dua orang, sedangkan penjaga barak militer yang kecil hanya satu orang, saya menjadi penjaga di barak militer kecil, nona di Fulishe itu tinggal di asrama di dalam barak militer kecil itu. Saya menjadi penjaga berdiri hingga tengah malam, mendadak sesosok arwah seorang gadis datang melayang-layang, saya terkejut setengah mati. Penjaga barak militer harus berdiri tegap. Ah ? Ternyata dia adalah Xishi Penjual Buah. Saya berdiri dengan tegak sambil membawa helm, senapan, mengenakan sabuk peluru, saya tidak berani menatapnya. Dia berjalan di dekat saya, wah ! sangat dekat. Ya Tuhan . . . kedua kaki saya hampir lemas, kemudian dia berlari kembali. Ada satu ciuman seperti ini sudah cukup, bagaimanapun hukuman yang diberikan oleh ketua, saya sanggup menahannya. Tapi ‘news’ sirna dengan cepat, sebab delapan minggu di depan, delapan minggu di belakang, tepat empat bulan, saya kembali melanjutkan di sekolah survei.  Saat menjalani wajib militer saya juga pernah ditindas. Sayang sekali Hong Zhong-qiu . . .kehidupan dan kematian telah digariskan, berkah dan kejayaan dianugerahkan oleh langit, semoga Bodhisattva Avalokitesvara Raja Agung menjemputnya untuk terlahir di alam yang lebih baik.

Demikianlah Mudra Avalokitesvara Raja Agung, yaitu Mudra Memutar Dharmacarka, ada Mudra Memutar Dharmacakra ke luar, ada Mudra Memutar Dharmacakra ke dalam ( Mahaguru memperagakan ). Mantra-Nya adalah : “Om. Libolibodi. Qiuheqiuhedi. Tuoluonidi. Niheluodi. Bilinidi. Mohoqiedi. Zhenlingqiandi. Suoha,” ( Dilafalkan : Om Lipolipote. Kyuho kyuhote. Thuoluonite. Niholate. Pilinite. Mohokyate. Cenlingkyente Suoha. ) Wujudnya mengenakan Mahkota Tujuh Buddha, sebab Beliau adalah Dharmaputra dari Tujuh Buddha.
◎ Di manakah inti dari Sutra Avalokitesvara Raja Agung ? di dalam Sutra Avalokitesvara Raja Agung terdapat banyak Buddha Bodhisattva, ada satu nama yaitu Buddha Rahasia Sinar Suci ( Jing-guang-mi-mi Fo / 淨光祕密佛 ) , Ia sangat agung, Ia adalah Adharma Buddha, Buddha Rahasia Sinar Suci adalah Buddha pertama. Selain itu Ia mempunyai satu identitas lagi, saya menulisnya di buku, Ia adalah Adi Buddha, Dharmabala-Nya tanpa batas. Kita semua tahu bahwa Genghis Khan sanggup menaklukkan negara manapun dengan sangat mudah, ia menyerang hingga ke Eropa, berbagai negara ditaklukkannya, saat berada di Temujin, coba Anda lihat seberapa besar kerajaan Mongolia , namun satu-satunya yang tidak dapat ia kalahkan adalah Dinasti Xixia. Mengapa ? Sebab mereka seluruh negeri melafal Sutra Avalokitesvara Raja Agung, nama negara Dinasti Raja Xixia adalah Negeri Putih Nan Agung ( Dabai Gaoguo /大白高國 ) , sebuah negara Bodhisattva Avalokitesvara Raja Agung yang didirikan oleh Maha Padmakumara Putih.

Oleh karena itu begitu saya membaca sutra ini, saya langsung menjunjung tinggi. Semua bhiksu bhiksuni di seluruh Taiwan, bahkan bhiksu bhiksuni di seluruh dunia tidak ada yang seperti saya demikian menjunjung tinggi Sutra Avalokitesvara Raja Agung, tidak ada ! Para umat Sedharma yang melafalkannya genap seribu kali dan memperoleh kontak batin sangatlah banyak. Terpidana mati di Penjara Changi Singapura, setelah mereka bersarana kepada saya, mereka mulai menekuni Sutra Avalokitesvara Raja Agung, setelah mereka dihukum gantung dan dikremasi , mereka semua menghasilkan sarira. Ini adalah peristiwa yang saat itu sangat menggemparkan, beberapa terpidana mati di Penjara Changi Singapura yang kemudian bersarana menjadi siswa Zhenfo Zong, semua menghasilkan sarira, peristiwa ini tercatat, bahkan terpidana mati-pun dapat menghasilkan sarira. Ada lagi, ayah dari Miss Hanifa, penerjemah Bahasa Inggris saya, ia menekuni pelafalan Sutra Avalokitesvara Raja Agung, setelah ia meninggal dunia menghasilkan banyak sarira. Ada banyak sekali kesaksian seputar pelafalan Sutra Avalokitesvara Raja Agung , ada banyak pembuktian, Sutra Avalokitesvara Raja Agung sangat ampuh. Saya juga beritahu Anda sekalian, Sutra Satyabuddha ( Zhenfojing /真佛經 ) juga sangat ampuh, hanya saja saya tidak mengungkapkannya, orang yang menekuni Sutra Satyabuddha, di akhir hidupnya dapat terlahir di Mahapadminiloka, bahkan semasa hidupnya akan ada tanda bahwa kelak ia pasti terlahir di Mahapadminiloka ; Demikian pula dengan pelafalan Sutra Avalokitesvara Raja Agung, semuanya dapat memperoleh keberhasilan.

Oleh karena itu, seumur hidup saya paling menjunjung tinggi Avalokitesvara Raja Agung, Ia adalah Bodhisattva yang paling mulia. Wujud-Nya, mengenakan Mahkota Tujuh Buddha, berwujud Bodhisattva Avalokitesvara, memancarkan sinar aneka warna, rupang Avalokitesvara Raja Agung ini ( ada di atas meja Mahaguru ) tidak berwarna, yang tidak berwarna lebih murah, yang berwarna lebih mahal.

◎ Mari kita melanjutkan pengulasan Sadhana Dzogchen, saya bacakan satu paragraf : ‘Ternyata demikian membedakan antara Yang Tercerahkan dan yang tidak sadar, panca-visaya nan suci dan luhur dari Buddha adalah Pencerahan, sedangkan panca-visaya kasar dan keruh dari para insan adalah ketidaksadaran. Pada hakikatnya keduanya sama, perbedaan hanya pada Tercerahkan dan belum tercerahkan, namun ini menjadi sebuah perbedaan yang sangat jauh, dalam hal ini mohon diperhatikan dan disadari. Saya ( Vajracarya Bermahkota Merah dan Berpita Suci telah memperoleh Abhiseka Panca-visaya yang ditransmisikan langsung oleh Guru Padmasambhava, sungguh tak terperikan. Seorang Acarya sejati yang membaca tulisan saya mengenai Abhiseka Panca-visaya ini, pasti akan meyakininya, sebab sesungguhnya Sadhana Dzogchen memberikan bimbingan melalui Abhiseka Panca-visaya, oleh karena itu ia akan mengetahui bahwa Acarya Lu Sheng-yan benar-benar telah memperoleh kunci utama Dzogchen, bahkan seorang Mahacarya yang telah mendalami kunci utama Karman juga menghaturkan pujian dan namaskara sekujur tubuh menyentuh lantai, sungguh sangat langka.’
Apa itu Arahat ? Arahat merupakan salah satu dari Empat Yana, telah melampaui tumimbal lahir, disebut juga Sravakayana. Dalam Dzogchen ada Sembilan Yana, yana yang paling awal adalah Sravakayana. Di masa Sang Buddha, sepuluh siswa utama dan banyak siswa lainnya memperoleh pencapaian Sravakayana sebagai Maha-arahat, Enam Belas Arahat dan Lima Ratus Arahat, semua adalah Maha-arahat. Apa itu yang disebut dengan Arahat ? Di dalam Kearahatan, satu kalimat yang paling penting adalah : ‘ksinasrava’ ( menghabisi pencuri ). Menghabisi lima pencuri, menghabisi enam pencuri, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran. Rupa, sabda, gandha, rasa, sparsah dan dharma. Saat Anda telah menghabisi keseluruhan enam pencuri, berarti Anda adalah Maha-arahat, ini adalah Sadhana Dzogchen yang paling mendasar. Asalkan memperoleh Abhiseka Panca-visaya, menyerap mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran ; Rupa, sabda, gandha, rasa, sparsah dan dharma, maka Anda telah melampaui triloka : kamadhatu, rupadhatu dan arupadhatu, mencapai Maha-arahat, selamanya tidak akan bertumimbal lahir. Ini sangat langka, merupakan teknik pertama dari Sadhana Dzogchen.

Mari kita dengar satu lelucon, seorang guru bertanya : “Apa sambungan dari ungkapan : ‘Berduit berarti keras kepala.’ ?” Xiao-ming menjawab : “Tidak punya uang berarti menerima nasib.” Mendengar jawaban Xiao-ming, gurunya tidak sanggup berkata-kata lagi. Berikutnya, guru sejarah bertanya : “ Mengapa wanita jaman dulu mengikat kakinya ?” Seluruh kelas terdiam berpikir, tiba-tiba Xiao-ming menjawab dengan keras : “Khawatir kalau mereka berjalan-jalan dan menghambur-hamburkan uang.” Gurunya bertanya lagi : “Tapi kenapa jaman sekarang tidak mengikat kaki ?” Xiao-ming menjawab : “Jaman sekarang ada pengiriman barang sampai kerumah, kaki diikat juga percuma.” Guru : “Kemari anak nakal ! Kamu saja yang mengajar !” Sesungguhnya Buddha Dharma dari atas ke bawah, dari jaman dahulu hingga saat ini tetap sama, sejak 2500 tahun yang lalu hingga saat ini, seharusnya sama. 

Melalui pengajaran Sakyamuni Buddha saat itu, entah berapa yang telah mencapai Maha-arahat, oleh karena itu disebut sebagai Lima Ratus Maha-arahat. Siswa Zhenfo Zong kita entah ada berapa, oleh karena itu selamanya disebut lima juta siswa. Sebab dalam sutra Buddha asalkan mengatakan lima ratus, itu berarti sangat banyak, belum pernah ada enam ratus, belum pernah ada tujuh ratus, selalu Lima Ratus Maha-arahat. Tiap kali selalu lima ratus bhiksu, lima ratus bhiksuni, semuanya lima ratus. Oleh karena itu Mahaguru tidak berani melampaui Sakyamuni Buddha, selamanya disebut lima juta siswa. 
Dulu ada kisah lima ratus pedagang menyeberangi Sungai Gangga, jumlahnya juga dikatakan lima ratus, mengapa selalu lima ratus ? Lima ratus berarti sangat banyak, ada sangat banyak pedagang yang menyeberangi Sungai Gangga. Lima ratus orang naik perahu, ada seorang perampok hendak membunuh lima ratus pedagang, jumlahnya juga lima ratus. Tiap kali Sakyamuni Buddha mengatakan lima ratus, berarti sangat banyak, ini semua ada dalam sutra Buddha, apabila Anda sering membaca sutra buddha maka Anda akan sering melihat kata lima ratus. Sebenarnya makna dari lima ratus ini sejak jaman dahulu hingga saat ini selalu sama, tidak berubah, bukan malah jaman dulu mengikat kaki, jaman sekarang berubah menjadi kaki besar, tidak demikian, Buddha Dharma terus sama. Demikianlah Buddha Dharma ditransmisikan terus menerus. Oleh karena itu Abhiseka Panca-visaya : rupa, sabda, gandha, rasa, sparsah, kemudian adalah dharma, mata, telinga, hidung, lidah dan pikiran, apa itu pikiran ? yaitu pikiran yang timbul dari panca-visaya. Para insan kasar dan keruh, sedangkan Buddha halus dan suci, serta luhur. 

Ada sebuah lelucon, saat berkencan, pihak wanita menanyakan apa pekerjaan pihak pria, si pria menjawab dengan penuh arti : “Tidak ada yang spesial, hanya Dadizhu ( seorang tuan tanah ).” Si wanita nampak gembira, usai makan malam bersama, si wanita tidak sabar lagi, hingga akhirnya merencanakan pernikahan, saat pergi ke rumah pihak pria, barulah ia mendapati : “Ternyata bukan Dadizhu, melainkan Tatiecuo ( Dialek Taiwan : Pekerja bangunan ).” Oleh karena itu Anda jangan salah paham, apakah perbedaan antara Buddha Dharma di masa lampau dengan Buddha Dharma saat ini, Buddha Dharma yang dibabarkan oleh Mahaguru dengan Buddha Dharma yang dibabarkan oleh Sang Buddha adalah sama, tiada yang berbeda, jangan salah paham ! Salah paham menyebabkan selisih. Namun, untuk menyatakan jaman Sang Buddha, semua menyebutnya masa Saddharma, sebab ditransmisikan secara langsung oleh Sang Buddha. Oleh karena itu Buddha Dharma sangat langsung, sehingga disebut masa Saddharma. Kemudian setelah Sang Buddha Parinirvana, menjadi masa Saddharma-partiksepa, ada sedikit perubahan. Kemudian berubah lagi, menjadi masa Saddharma-vipralopa ; Saat ini adalah masa Saddharma-vipralopa ( masa penghujung Dharma ) , telah melalui perubahan sangat jauh dari masa Sang Buddha. Namun Buddha Dharma yang dibabarkan oleh Mahaguru, seperti Abhiseka Panca-visaya yang baru saja diulas, merupakan Buddha Dharma mula-mula, tiada berbeda dengan Buddha Dharma yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha, sama saja. 

Satu lelucon lagi, kemarin saat hampir bubar kantor, menerima sebuah telepon dari seorang wanita : “Saya adalah staf sensus penduduk, mohon tanya berapakah jumlah anggota keluarga Anda ?” Saya menjawab : “Di keluarga saya ‘Shi yi kou ren’ ( hanya ada satu orang ).” Dia membalas : “Sebelas orang ? ( shiyi kou ren )” Saya menjawab : “Bukan sebelas, ‘Er shi yi kou ren’ ( melainkan satu orang ).” Dia mengatakan  : “Wah ? Kok sekarang berubah menjadi dua puluh satu orang ? ( er shi yi kou ren )” , dengan sabar saya mengatakan : “Anda salah dengar,’Qishi yi kou ren’ ( yang benar adalah satu orang ).” Dia menyahut : “Tujuh puluh satu orang ? ( Qishiyi kou ren )” akhirnya saya naik pitam dan berteriak : “Jiu shi yi kou ren ! ( Yang benar hanya satu orang )” Dia menyahut : “Sembilan puluh satu orang ( Jiushiyi kou ren ) ? Ya Tuhan !” Ada kalanya kita bisa salah dengar, ada kalanya mendengar Buddha Dharma juga bisa salah dengar. Saya pernah mengatakan : “Yang tiris pasti terjerumus.”, maksudnya adalah apabila Anda tiris, Anda pasti terjerumus. Yang laki-laki pasti paham, Anda harus berjalan mengkuti Buddha Dharma yang saya babarkan, Anda harus tahu bagaimana menghirup prana, harus tahu bagaimana mereguk air dan mempertahankan sari pati. Begitu laki-laki mendengar, “Wah ! Harus mempertahankan mani ?” yaitu tidak boleh tiris, merealisasikan anasrava ( non tiris ), menekuni Sadhana Anasrava dapat mencapai kondisi anasrava. Namun saat siswa wanita mendengar, mereka tidak mengerti, “Mahaguru mengatakan yang tiris pasti terjerumus, apakah berarti harus menahannya ?” Apakah harus ditahan supaya tidak tiris ? Di sini ada kesalahpahaman, tapi saya tidak berani mengatakannya. Sesungguhnya pengertian ungkapan ‘Yang tiris pasti terjerumus’ bagi wanita adalah harus menekuni sadhana hingga darah menstruasinya tidak tiris, tiada lagi datang bulan, mencapai kondisi tersebut di masa muda. Namun di masa usia lanjut, tentu saja dengan sendirinya akan terhenti, ini adalah hal yang alami. Namun sebelum menginjak usia lanjut, Anda menekuni sadhana hingga tiada lagi datang bulan, ini adalah sebuah metode bhavana, jangan sampai salah paham. 

Pada permulaan semester ini, seorang kakek yang semangat belajar masuk ke sekolah bimbingan belajar bagi masyarakat manula, seorang anak yang barusan masuk kelas tiga SD bertanya dengan rasa ingin tahu : “Kakek, Anda sudah demikian tua, kenapa masih sekolah ?” Kakek menjawab : “Cucuku yang baik, ini sesuai ungkapan : Hidup ini adalah belajar, meskipun sampai tua. Kakek demikian tua tapi masih tetap semangat belajar, makanya kamu harus lebih rajin dari kakek !” Dengan raut khawatir si cucu menatap kakeknya dan mengatakan : “Kakek benar, tapi . . .Nanti kalau guru ingin mengadakan rapat wali murid, kakek mau meminta siapa untuk menghadirinya ?” Anak-anak punya pemikiran mereka sendiri, seperti yang tadi saya katakan, ada beberapa wanita yang memiliki pemikiran berbeda, seperti kalimat ‘Yang tiris pasti terjerumus’, membuatnya berpikir sampai ke hal lain, kemudian terus menahannya, menggigit bibir, membelalakkan mata, tidak boleh tiris. Bukan demikian, ini harus dicapai melalui sadhana.
◎ Rupa, sabda, gandha, rasa, sparsah, sampai pada akhirnya adalah sebuah pikiran, yaitu pikiran salah. Anda harus menguasai metode menghirup prana, mereguk air, mempertahankan sari pati, kemudian menguasai metode acitta ( tanpa pikiran salah ), tiada pikiran. Di dalamnya terdapat Abhiseka Panca-visaya untuk mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran Anda, kemudian Anda menutup semua rupa, sabda, gandha, rasa dan sparsah, maka Anda akan mencapai acitta. Apa manfaat dari acitta ? Saat sama sekali tiada bentuk pikiran, sekujur tubuh Anda sunya, semua arus Dharma dari alam semesta, semua Prana Asali, Sari Pati Asali, Kedewataan Asali, menyatu dan berputar dalam tubuh Anda, berputar dengan alamiah.

Apabila Anda ingin supaya prana dapat berputar dengan alamiah, maka Anda harus sepenuhnya acitta, melebur dalam sunya, namun apabila Anda tidak mencapai acitta, maka selamanya tidak akan berputar. Saat Anda telah acitta, yang terutama adalah pikiran salah Anda telah diserap, panca-visaya : mata, telinga, hidung, lidah dan tubuh telah ditarik, maka pikiran melebur dalam sunya, tiada lagi. Saat tiada pikiran, maka yang tidak alami dalam tubuh Anda bertransformasi menjadi Yang Asali, mencapai yang dikatakan oleh Taoist : ‘Keremajaan dan Panjang Usia.’ , akan muncul fenomena peremajaan dan panjang usia. 

Ini sangat penting, saat mata Anda tidak melihat, telinga tidak mendengar, hidung tidak membaui, lidah tidak mengecap, mulut tidak bicara, tubuh tidak menyentuh, saat itulah apabila pikiran Anda sepenuhnya melebur dalam sunya menjadi acitta, semua pada tubuh Anda yang semula adalah tidak alami, akan bertransformasi menjadi Yang Asali, prana Anda akan bersirkulasi dengan alamiah. Tiap kali saya bersadhana selalu demikian, terus bersirkulasi tanpa henti, saat itu berada dalam kondisi acitta, saat berada dalam kondisi acitta, itulah Buddha-ratna Sambodhi, ini sangat penting. Mengapa menutup panca-visaya ? Yaitu supaya yang tidak alami menjadi Yang Asali, asalkan Anda menguasai acitta, berarti Anda adalah Suciwan. 

Akhir-akhir ini ada berita mengenai seorang aktris yang ditindas ( dibully ) di internet, apakah Anda mengetahui peristiwa ini ? Ia tidak tahan lagi, akhirnya di usianya yang masih sangat muda, ia bunuh diri. Coba Anda pikirkan dengan seksama, Mahaguru ini semenjak usia dua puluh enam saat baru saja terjun ke masyarakat, sejak saat itu hingga saat ini sudah lebih dari empat puluh tahun lamanya, terus dibully ( ditindas ) hingga saat ini, sudah tak terhitung banyaknya ! “Mengapa masih tidak mati juga ?” , “Apakah Anda adalah siluman tua ?” , “Mengapa Anda tidak mati juga ?” ,  “Seharusnya Anda sudah merasa tidak sanggup hidup lagi !” Teknik yang saya latih adalah menutup panca-visaya, saya sama sekali tidak melihat ! Saya tidak paham internet ! Ini ada manfaatnya, saya sama sekali tidak bisa menggunakan internet, Anda mengatakan kepada saya, saya juga tidak mendengarnya, sekalipun Anda mencetaknya untuk diperlihatkan kepada saya, saya juga tidak akan melihatnya, saya sama sekali tidak melihat, tidak mendengar juga tidak memikirkannya. Internet juga tidak bisa dibaui, internet tidak berbau, lidah juga tidak dapat mengecapnya, mulut juga tidak dapat memakannya, oleh karena itu tentu saya masih baik-baik saja. 

Mau dimaki bagaimanapun tetap sama, saya tidak hanya telah menutup panca-visaya, sama sekali tidak terlihat apa yang dimaki, saya tahu yang dimaki adalah Timur, Barat, Utara, Selatan, atas, bawah, delapan penjuru, tapi mengapa saya masih hidup dengan batin leluasa ? Mengapa ? Sebab Anda tidak tahu bahwa kebahagiaan saya melampaui semua dukha ! Saya adalah seorang sadhaka yang telah merealisasikan Mahasukha ! Mahaguru adalah orang yang memperoleh Mahasukha, tubuh saya bercahaya, tidak hanya Mahasukha, tapi juga cahaya terang dan Kesunyataan. Mahasukha saya ada di Surga Kamadhatu, cahaya terang saya ada di Surga Rupadhatu, Kesunyataan saya ada di Surga Arupadhatu, begitu Abhiseka Panca-visaya dikerahkan, maka panca-visaya terserap, saya memasuki kondisi acitta, maka saya adalah Maha-arahat. Apakah demikian masih belum paham ? Oleh karena itulah saya masih tetap hidup, sekalipun melalui penindasan selama lebih dari empat puluh tahun, bahkan tidak hanya di internet ! Dulu saat saya baru saja terjun di masyarakat, sudah ada orang yang menulis buku khusus untuk menindas saya, begitu saya tampil, ada yang mengatai saya sebagai siluman yang menyesatkan, buku yang kedua mengatai saya sebagai mara dan iblis. Tapi saya, siluman tua ini masih tak kunjung mati, sungguh tak berdaya ? Benar tidak ? Bahkan saat ini saya memperoleh kebahagiaan yang melampaui semua dukha di dunia. Oleh karena itu Anda harus mempelajarinya ! Belajar supaya sama dengan Mahaguru, selamanya memperoleh Mahasukha. Kebahagiaan ini tanpa batas, saat prana menembus avadhuti ( nadi tengah ), sukha yang dihasilkan sungguh luar biasa, saat bindu mengalir turun kemudian naik kembali, sukha yang dihasilkan sungguh luar biasa ;  Saat api kundalini naik dan turun di dalam avadhuti, sukha yang dihasilkan sungguh luar biasa, inilah Mahasukha yang sejati. Apa artinya dukha di dunia dibandingkan Mahasukha ini ? Sungguh ! Semua penindasan di internet hanya menggaruk telapak kaki saya, garukannya bahkan sangat nyaman, apakah dengan demikian Anda masih belum paham ? Seharusnya sudah paham. Saya beritahu Anda ! Apabila Anda menekuni bhavana hingga merealisasikan Mahasukha, Anda pasti tidak akan memaki saya. Mengapa ? Sebab Anda telah memperoleh kebahagiaan tak tertandingi, sehingga tidak perlu lagi mencari kepuasan melalui tindakan memaki Lu Sheng-yan, apakah Anda hanya bisa bahagia setelah memaki saya ? Anda merasa harus mati-matian memaki saya , barulah Anda bahagia setengah mati ? Kebahagiaan Mahaguru seluas angkasa, sedangkan kesenangan yang Anda peroleh dari memaki saya hanya sebuah titik kecil, small potato chips. Benar tidak ? ( Hadirin berseru : Benar ! ) Harusnya Anda meneladani semangat ini. Jika tidak, saat orang lain sedang membicarakan Anda  satu patah kata saja , akibatnya Anda tidak bisa tidur semalaman, apa itu ? Orang lain tidak mengacuhkan Anda, Anda langsung emosi, ia lewat tanpa menyapa Anda, sampai di rumah dada Anda langsung sesak dengan emosi, perbuatan tidak mengacuhkan Anda, tidak memperdulikan Anda , apa manfaatnya ?
◎ Dalam bhavana Mahaguru selama empat puluh tahun lebih ini, saat saya memperoleh Mahasukha, saat berada dalam terang dan Kesunyataan, melampaui segalanya. Apa itu Lu Sheng-yen ? Lu Sheng-yen tidak ada apa-apanya. Apa hebatnya reputasi ? Ada orang mengira : “Reputasi adalah nyawa kedua –ku.” , “Nyawaku sangat agung, nyawa kedua-ku lebih agung lagi.” , “Aku harus melindungi nyawa kedua-ku.” Saya tidak melindungi apapun, bahkan nyawa juga tidak saya lindungi, reputasi saya juga tiada, sekalipun tidak punya reputasi, tidak punya nyawa, saya adalah Buddha ! 

Om Mani Padme Hum.

sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=50&id=22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net