Kamis, 09 Juli 2015

Menutup Sad-ripu Mata Telinga Hidung Lidah Tubuh dan Pikiran

Ceramah Sadhana Dzogchen ke-130 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Api Homa Bhaisajyaguru Buddha, Sabtu 21 Maret 2015 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada Para Guru Leluhur, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada adinata homa hari ini Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha
Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma di internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao dan istri Sdri. Judy, Secretary-General of the Taiwan Provincial Government Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen, Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen, Anggota Parlemen Kabupaten Nantou Sdr.Jian Jing-xian, mantan Ketua Departemen Sosial Masyarakat  Pemerintah Kabupaten Nantou Sdr. Xiong Jun-ping, Direktur Bedah Plastik Chung Shan Medical University Hospital Profesor Zheng Sen-long. 

Tim Profesor Doktor Zhenfo Zong – profesor yang direkrut khusus Prof. Wang Jin-xian, Prof. Wang Li, Prof. Mai Yin-huang,  Prof. Cai Guo-yu, Prof. Gu Hao-xiang, Prof. Ye Shu-wen, Prof. Lin Xiu-ju, Prof. Hong Xin-yi, DR. You Jiang-cheng, dr. Lin Jun-an.

Penasihat Hukum TBF Pengacara Zhuo Zhong-san, ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society kawasan Taiwan Bpk. Li Chun-yang, Perwakilan anggota legislatif Cai Qi-chang Sdri. Chen Hui-mei, perwakilan anggota parlemen Kota Tainan, Cai Wang-quan, perwakilan anggota parlemen Kota Kaohsiung Xu Hui-yu, Jenderal Manajer Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yu-zhen, ketua komisaris Perusahaan Perabot Chipin Nona Huang Shu-yi, Ketua Taiwan Film Education Institute Sdr. Cheng Yu-cheng, dan kepala eksekutif Sdri. Jian Jing-wen. My university classmater Bpk. Zhu Jinshui dan istri Ibu Chen Ze-xia, Ibu Zhang Yu-zhen, Bpk. Cai Ming-ying dan istri Ibu Yang Shu-mei.

Segenap siswa peserta dan sukarelawan Camping Zhenfo Zong Da-zhuan Qing-nian Chao-sheng-ming Huo-li Cheng-zhang periode ke 2 tahun 2015. Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, my sister Ibu Lu Sheng-mei, Lu Guo-ying dan suami. 

Terima kasih kepada Sdr. Chen Hao-ming yang telah berdana untuk konsumsi sebanyak seratus ribu NT. Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Taiwan) Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton) Selamat siang and Selamat petang! (Bahasa Indonesia) Good afternoon! (Bahasa Inggris) (Bahasa Jepang: apa kabar) Merci bonjour! ( Bahasa Perancis : apa kabar ) Wie geht es Ihnen?( Bahasa Jerman : Apa kabar ) Hola Amigo! (Bahasa Spanyol: apa kabar) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: terima kasih) Sawadika! (Bahasa Thai: apa kabar) Terima kasih atas kehadiran semuanya dalam Upacara Api Homa Bhaisajyaguru-vaidurya-prabha-raja Buddha.

◎ Memohon : “Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha mengadhistana para umat, juga para umat Sedharma di internet, serta semua tamu agung. Kita manusia biasa banyak sakit penyakit, ada penyakit jamsani, juga ada penyakit batiniah, berbagai macam penderitaan hadir di dunia. Mohon Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha dengan ikrar agung-Nya mententeramkan luka batin kami, mohon menyembuhkan sakit penyakit jasmani kami. Mohon Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha memancarkan cahaya menyinari para siswa yang hadir dan umat Sedharma di internet, serta semua tamu agung, supaya batin dan jasmani mereka sangat tenteram dan sehat ; Semoga mereka dapat membabarkan Dharma Tantra Zhenfo, tiap orang memperoleh keberhasilan bhavana, tiap orang memancarkan terang, tidak lagi menderita oleh sakit penyakit, ini sangat penting. Mohon Bhaisajya Bhaisajya Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha memancarkan cahaya adhistana kepada segenap hadirin.

Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha dari Timur mempunyai loka bernama Vaiduryaloka. Dalam Agama Buddha ada juga yang menghubungkan Bhaisajyaguru Buddha dengan Aksobhya Buddha, mereka hanya berbeda pada nama, satu substansi beda nama. Dalam Panca-dhyani Buddha, Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha tergolong arah Timur, loka-Nya juga sangat agung dan sangat istimewa. Bagi dunia kita ini , Bhaisajyaguru Buddha sangatlah penting, sebab di antara semua ikrar agung-Nya ada satu yang menyatakan Ia mampu mengatasi semua dukha sakit penyakit para insan. Dalam upacara kali ini, Mahaguru memohon kepada Bhaisajya, Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha untuk mengadhistana para umat, semua yang hadir, para donatur dan semua yang mendaftar, supaya tiap orang dapat sehat, batin juga tenteram, ini semua sangatlah penting bagi kita di dunia ini. Terima kasih atas kehadiran Bhaisajya-guru-vaidurya-prabha-raja Buddha, juga pengiring-Nya Suryaprabha Bodhisattva, Candraprabha Bodhisattva, Bhaisajyaraja Bodhisattva, Bhaisajyasamudgata Bodhisattva dan 12 Yaksa Senapati yang telah hadir pada api homa kali ini.

◎ Hari ini kita lanjutkan pengulasan Sadhana Dzogchen perihal Abhiseka Panca-visaya. Sebelumnya kita telah mengulas Abhiseka Rupa, Abhiseka Sabda, Abhiseka Gandha dan yang keempat adalah Abhiseka Rasa. Secara sederhana, Abhiseka Rupa adalah semua yang dilihat oleh mata, Abhiseka Sabda adalah semua yang didengar oleh telinga, Abhiseka Gandha adalah semua yang dibaui oleh hidung dan Abhiseka Rasa adalah semua yang dikecap oleh lidah.
Hari ini kita akan mengulas Abhiseka Rasa , di antara mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran, Abhiseka Rasa tergolong lidah atau indra pengecap. Acarya membawa sebuah makanan yang sangat pedas , cabai yang sangat pedas, saat makan, terlebih dahulu membuat lidah terasa kebas, kemudian Anda diminta untuk merasakan aneka macam rasa, maka aneka macam rasa masakan akan menjadi tak terasa, inilah pemurnian indra pengecap.

Umat yang berasal dari Malaysia, Indonesia, Asia Tenggara, sebagian besar gemar makan cabai, ada cabai yang sangat pedas, di Taiwan ada yang namanya Dao-diao-zi Bing-lang, dulu orang memberikan untuk saya makan, setelah memakannya, kita tidak akan bisa berdiri, hanya bisa duduk, sebab sudah tidak mampu lagi menjaga keseimbangan badan. Saat itu saya duduk di depan pintu Teater Dong-hai, merasa pusing selama setengah jam. Dulu semasa saya muda pernah makan Thai Food, masakan Thailand, di Seattle ada sebuah restoran yang bernama Thai Chicken, saya memesan tingkat kepedasan bintang lima, setelah makan mulut terasa sangat pedas, kemudian selama tiga hari berturut-turut pantat terasa panas. Ah . . . saat kalian makan cabai, apakah pernah mengalami hal ini ? Menurut mereka, setelah makan cabai jangan minum air es, benar tidak ? Ini menyebabkan semakin pedas. Hendaknya makan nasi ( Mahaguru mengucapkan : ‘Makan nasi’ dalam Bahasa Indonesia , Bahasa Jepang dan Bahasa Kanton) , makan nasi putih untuk menekan rasa pedas. Tapi mungkin orang yang telah lanjut usia tidak boleh makan cabai.

Dulu dalam sekolah militer saya pernah menjadi bagian pembelian, saya keluar untuk belanja sayur di Pasar Jian-guo Taichung, kami menyebutnya sebagai pasar para tentara, saat itu saya lupa membeli cabai, sesampainya di barak militer mulai menyiapkan beberapa meja untuk makan bersama rekan-rekan. Mereka suka makan cabai, urat sapi, ikan kecil dan kacang yang digoreng bersama. Saat itu adalah pertama kalinya saya bertugas di bagian pembelian, saya lupa membeli cabai, hari itu di ruang makan mendadak semua mengetukkan sumpit di mangkuk, wah ! Seluruh ruangan penuh suara ketukan, saya sungguh terkejut, apa yang terjadi ? Mereka mengatakan : “Kenapa tidak ada cabai ?”  Saya dipanggil untuk menghadap pada komandan kompi, berdiri dan diperingatkan : “Harus ingat untuk membeli cabai.”

Suatu kali saya dipanggil lagi untuk menghadap pada komandan kompi, juga diperingatkan, apa sebabnya ? Sebab saat saya membeli ikan, saya juga menggunakan bakso ikan untuk digoreng dengan sayuran, bakso ikan dipadukan dengan sayuran. “Sudah ada ikan, kenapa masih membeli bakso ikan ? Mana bisa ada dua macam ikan ?” gara-gara dua macam ikan, saya juga dimarahi. Di Asia Tenggara cabai sangat penting, semua menyukai masakan pedas. Saat jamuan makan, secara khusus berpesan kepada bagian dapur, harus menggunakan cabai yang paling pedas.

Apa yang hendak disampaikan oleh kitab sutra ? Dulu saya telah mengatakan bahwa saat mata Anda tertutup, maka tiada dunia rupa-visaya ; Saat telinga Anda tidak mendengar, maka tiada sabda-visaya ; Saat hidung Anda tidak membaui, maka tiada gandha-visaya ; Saat lidah Anda tidak mengecap, maka tiada pengecap, tiada lagi kondisi suka maupun muak pada rasa. Makna dari abhiseka ini adalah supaya kognisi Anda menjadi kesetaraan. Dalam hal ini dalam Buddhisme ada dikatakan : “Terlebih dahulu menutup sad-ripu.” ( enam penipu / enam musuh ). Sad-ripu adalah mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran, saat Anda telah menutup keenamnya, maka semangat Anda tidak akan terhamburkan sia-sia. Buddhisme menyebut mata sebagai penipu, telinga adalah penipu, hidung adalah penipu, lidah adalah penipu, pikiran adalah penipu dan sentuhan dari tubuh juga sebuah perasaan, semua penipu ini harus disingkirkan. Apa maksudnya ? Sebab dengan demikian dapat memelihara daya hidup semangat internal Anda dan meningkatkan spiritual. Apabila mata terlampau banyak melihat, Anda akan disesatkan ; Saat telinga terlampau banyak mendengar, Anda juga akan disesatkan ; Indra penciuman juga disesatkan ; Indra pengecap juga disesatkan , mulut juga disesatkan, mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, sentuhan tubuh juga disesatkan. Adakalanya saat umat Buddha hendak bertapa, maka Anda akan masuk ke pedalaman gunung untuk bertapa, supaya tidak disesatkan oleh mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran. Anda menekuni bhavana di pedalaman gunung atau sebuah gubuk, Anda menghindari semua godaan luar, inilah tujuan dari memasuki pertapaan.
Ceritakan sebuah lelucon ! Si anak mengatakan : “Ayah, apabila semasa muda Anda mau lebih banyak menderita, maka mungkin saja saya saat ini adalah putra pengusaha atau putra pejabat.” Si ayah mengatakan : “Jika kamu sekarang mau  lebih banyak menderita, maka kelak putramu adalah putra pengusaha atau pejabat.” Si anak tidak terima dan mengatakan : “Buat apa aku menderita supaya anak nakal itu dapat hidup senang ?” Si ayah mengatakan : “Dulu aku juga berpikir demikian.”

Ini adalah hukum sebab akibat ! Selain itu, apa yang disebut dengan makmur ? Apa yang disebut dengan pejabat ? Seperti di sini sekarang hadir pejabat tertinggi di Taiwan : Sekjen pemerintah provinsi Taiwan, selain itu ada Bpk. Dubes Daniel T.C. Liao,  beliau adalah Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan. Mereka adalah pejabat, di sini ada dua pejabat tinggi. Ada juga putra pengusaha, yaitu orang kaya generasi kedua, kita Zhenfo Zong ini tergolong level cicak, apa itu level cicak ? Ibaratnya rumah hanya terbuat dari empat sisi tembok, di sana hanya ada suara cicak. Bagaimana dengan Tzu Chi ? Tzu Chi tergolong dinosaurus, juga kuil-kuil lainnya, mereka  tergolong buaya ;  Fo Guang Shan juga tergolong dinosaurus, mereka semua adalah dinosaurus yang sangat besar. Selain itu ? Di Taiwan banyak kuil yang terkenal, seperti Vihara Long Shan, Xing Tian Gong, semua itu tergolong ukuran buaya, sangat kaya, kita Zhenfo Zong hanya kelas cicak, berbeda jauh dengan mereka. Namun pengetahuan kita tidak kalah ! Kita punya Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi ! Tertinggi dalam ilmu pengetahuan. Di sini ada pejabat sentral, ada pejabat Taiwan, ada akademisi Zhu yang tertinggi Academy of Sinica, ketiga kaki ini begitu berdiri sungguh luar biasa ! Masih ada satu kaki lagi, yaitu Tim Profesor Doktor, kaki-kaki ini menopang, Zhenfo Zong berdiri dengan kokoh !

◎ Sesungguhnya pejabat maupun pengusaha, semuanya setara. Sungguh, seorang rakyat jelata, asalkan dapat tidur dengan nyenyak, ini sudah merupakan kebahagiaan skala kecil, sudah merasa sangat bahagia. Hanya sebuah tikar dan sehelai selimut, sudah dapat membuat kita tertidur nyenyak lupa segalanya, saat itulah yang paling bahagia. Saat itu bagaikan seorang pejabat tinggi, seorang pejabat agung.

Kita rakyat kecil, dengan sedikit uang yang penting ada dapat menjalani hidup yang sangat nyaman, dapat makan dan minum dengan layak. Bahan makanan yang dulu dikonsumsi oleh orang miskin, seperti ubi jalar, lobak kering, bubur dan ikan kering, sekarang menjadi benda berharga bagi orang kaya. Oleh karena itu orang miskin pada dasarnya juga adalah orang makmur. Makanan yang enak-enak malah dapat menyebabkan tiga tinggi ( ket penerjemah : kolestrol tinggi, darah tinggi dan gula darah tinggi ).

Saya pernah menceritakan sebuah lelucon : bapak nyamuk berkata kepada nyamuk kecil : “Kita mau pindah rumah.” Nyamuk kecil mengatakan : “Kenapa kita harus pindah ? Bukankah tinggal di sini sudah baik ? Di sini adalah wilayah orang kaya, tempat kediaman pengusaha !” , “Tidak boleh ! Tidak boleh ! Kita harus pindah ! Sebab tinggal di wilayah orang kaya bisa menderita penyakit ‘Tiga Tinggi’.” Kemudian mereka pindah ke wilayah tempat tinggal orang miskin. Setelah pindah, Nyamuk Kecil berkata : “Orang miskin juga kasihan, meskipun makananya menyehatkan, menghisap darah mereka kita juga sehat, namun membuat orang miskin digigit nyamuk bukanlah hal yang baik.” Sebenarnya lebih baik jadi orang kaya atau miskin ? Orang miskin tidak terkena penyakit ‘tiga tinggi’. Oleh karena itu kaya dan miskin sama saja, pejabat dan rakyat sama saja. Sekarang menjadi pejabat juga cukup berbahaya, banyak yang dipenjarakan. Anda lihat, mantan presiden A-bian, padahal dulu dia adalah yang tertinggi !

Ada lagi, (jabatan) Presiden Ma kita saat ini juga cukup berbahaya. Jabatan pejabat tertinggi berbahaya, apalagi akhir-akhir ini ada vonis, siapa namanya ? Ye Shi-wen divonis 19 tahun, pejabat semacam itu lebih baik tidak usah dijabat. Saya ceritakan lagi sebuah lelucon, hari ini di KFC makan sambil memeriksa saham melalui iPad, seorang pengemis masuk dan meminta sedekah, saya memberinya satu chicken wings kemudian melanjutkan memeriksa saham, pengemis itu makan chicken wings dan perlahan mengatakan : “Dalam jangka panjang grafik nilai rata-rata akan tumpang tindih, nilai ground KDJ akan semakin lambat pertumbuhannya,  ground MACD menyimpang, kapabilitasnya melebar seperti mulut terompet, maka saham ini akan bangkit.” Terkejut sayapun bertanya : “Kamu juga mengerti yang beginian ?” Pengemis itu menjawab : “Justru dikarenakan mengerti maka saya menjadi seperti sekarang ini.” Saya sendiri tidak paham saham, barusan saya hanya membaca teks lelucon ini.

◎ Saya tidak mengetahui seluk beluk saham, Mahaguru tidak pernah berbisnis, saya sendiri juga tidak berinvestasi, juga tidak mengerti real estat, apapun saya tidak bisa. Dapat dikatakan saya menjalani hari dengan sangat tenteram, sebab saya tidak akan pernah bangkrut, tidak akan mengalami kerugian ! Yang selayaknya ada telah ada, yang tidak selayaknya ada maka saya tidak mempunyainya, saya tidak pernah berbisnis. Oleh karena itu sudah pasti saya tidak melakukan spekulasi saham.

Zhenfo Zong adalah ciciak, cicak juga tidak dapat bermain saham, sebab saya tidak berduit, hanya menempel di tembok. Masih ada sebuah lelucon : Ada tiga ekor cicak merayap di dinding, cicak yang di tengah jatuh ke lantai, dua cicak di samping juga ikut jatuh, kenapa ? Sebab dua cicak yang di samping bertepuk tangan. Oleh karena itulah ketiga ekor cicak itu jatuh ke lantai. Kita Zhenfo Zong adalah cicak ! Mereka adalah buaya ! Buaya berarti memiliki modal, benar tidak ? Masih ada lagi yaitu dinosaurus ! Wah ! Itu lebih banyak modalnya ! Tentu saja mereka semuanya bisa. Sedangkan kita, sungguh tidak ada yang bisa dikatakan. Saya ceritakan lagi sebuah lelucon, si ayah memberikan komentar : “Sebelum Langit memberikan tugas besar pada seseorang, pasti akan terlebih dahulu menutup facebooknya, menutup weibo-nya, mengambil komputernya, merampas ponselnya, membuang iPad-nya, memutus sambungan WiFi-nya , supaya ia tidak bisa apa-apa lagi, dan akhirnya mulai dapat konsentrasi untuk belajar.” Ini ada hubungannya dengan menutup sad-ripu, menutup semuanya, dengan demikian barulah dapat menekuni bhavana. Si anak menjawab : “Daripada dekat dengan ayah dan ibu, lebih baik dekat dengan ponsel. Lebih baik menikahi ponsel , tidak usah menikahi istri yang baik. Kepala boleh putus, darah boleh mengalir, tapi ponsel harus ada.”
Saat ini setiap orang mempunyai ponsel. Saya beritahu Anda semua, Mahaguru sungguh tidak bisa mengoperasikan komputer, sama sekali tidak pernah internet, bahkan juga tidak mengerti bagaimana caranya.  Saya beritahu Anda, akhir-akhir ini Mahaguru mempunyai beberapa ponsel, semuanya diberikan oleh orang kepada saya, tapi saya tidak dapat mengatakan siapa yang memberikannya. Tapi saya tidak begitu bisa mengoperasikannya, saya hanya dapat mematikannya, mereka mengatakan cukup menggunakan jari tertentu digoreskan maka ponsel akan mati. Ponsel saya mati, hanya terbuka saat hendak menelepon pada telepon rahasia, kemudian barulah menekan nomor telepon rahasia.

◎ Tapi saya masih tidak bisa internet. Oleh karena itu saya tidak terpikat oleh komputer maupun computer game, tidak ada ! Mereka tidak dapat memikat saya, sebab saya tidak mengerti bagaimana mengoperasikannya, saya juga tidak dapat dikalahkan oleh fitnahan di internet. Sebab saya sama sekali tidak bisa internet untuk membacanya, saya tidak pernah membacanya. Oleh karena itulah batin ini sangat damai, sangat murni. Ini berhubungan dengan Abhiseka Panca-visaya, karena mata tidak melihat internet, juga tidak bisa mengoperasikan iPad dan ponsel, apapun yang ditulis oleh orang di internet, saya tidak akan tergoyahkan, saya sama sekali tidak mengetahuinya. Sejak mereka memulai hingga saat ini, saya masih belum bisa internet. Benar atau tidak ? Ini benar adanya ! Sekarang Acarya Hui-jun dan Acarya Lian-yu di rumah saya, yang satu menangani dokumen, yang satu lagi menangani pekerjaan rumah tangga. Akhir-akhir ini Gurudara sedang beristirahat,  ia sedang menjalani pemulihan, begitu berbaring terapis akan membantunya dalam pemulihan, saat itu semua pasien berbaris, saat Gurudara selesai menjalani terapi dan duduk, seorang laki-laki di sampingnya mengatakan : “Apa kabar Gurudara !” Di tempat terapi ia juga berjumpa dengan umat Sedharma. Entah apakah umat tersebut ada di sini ? silahkan angkat tangan, Gurudara merawat kesehatan di tempat terapi. 

Saya beritahu Anda, Mahaguru juga memerlukan terapi, Dokter Zhen Sen-long ada di sini, dia memperkenalkan ahli tui-na kepada saya. Ia mengatakan ada seorang ahli tui-na yang sangat mahir, dapat memijat tangan saya, maka saya pergi ke sana untuk menjalani terapi. Ya Tuhan ! Ahli yang Anda kenalkan kepada saya, membuat suara teriakan saya terdengar di seluruh tempat terapi, ia adalah seorang pria yang kekar dan kuat, ia memijat punggung saya menggunakan sikunya, sebelumnya saya tidak pernah merasakan yang demikian sakit, cara terapinya sangat menyakitkan. Dokter Zhen mengatakan kepada saya harus diterapi sepuluh kali, dia mengatakan perlu dilakukan penyeimbangan, tangan kanan saya sakit, terlebih dahulu dia memijat tangan kanan saya, dipijat hingga ke otot, saat dia menggunakan sikunya, ya Tuhan ! Saya bahkan menyebut nama kakek, nenek dan leluhur ! Bahkan juga Yaochijinmu dan Amitabha Buddha. Dia terus dengan kekuatan penuh, saya mengatakan : “Pelan sedikit… pelan sedikit… “ Dia tidak peduli ! Kemudian dia memijat bahu kiri saya, saya mengatakan sebelah sini tidak sakit, “Tapi perlu diseimbangkan !” Sungguh sakit setengah mati, sakitnya sama dengan tangan kanan. Karena saya tidak mempunyai ponsel, saya tidak dapat meminta pertolongan. Setelah direnungkan, harus menelan kepahitan ini dikarenakan harus memahami derita sakit penyakit di dunia, dengan adanya rasa sakit ini, barulah akan memahami bahwa ternyata tiap kali memberikan adhistana jamahan kepala, para siswa yang sakit, ada yang mengatakan sakit di lengan, sakit pinggang, sakit di kaki, di jantung atau di punggung, sakit di tulang punggung, atau di bagian manapun, dulu saya tidak pernah merasakan rasa sakit apapun, saya hanya memberikan adhistana jamahan kepala. Sebab sebelum berusia 70 tahun, saya tidak mengetahui bagaimana itu rasa sakit, akhirnya saat ini mengetahuinya, ternyata sangat sakit, ini membangkitkan rasa empati di hati , sebab ternyata demikianlah rasanya sakit, sebab sebelumnya saya tidak pernah mempunyai keluhan di pinggang maupun lengan, tangan saya masih dapat diangkat dengan sangat baik.  Setiap hari saya push up dua ratus kali, sekarang rasa sakit pada lengan ini hanya sakit saat waktunya tidur di malam hari, ini sangat aneh. Di siang hari baik-baik saja, mengapa malam hari waktunya tidur malah terasa sakit ? Ini pasti ada alasannya, mungkin posisi tidur menekan syaraf sampai akhirnya terasa sakit. Mohon kepada Bhaisajyaguruvaiduryaprabharaja Buddha untuk berwelas asih pada Mahaguru.. tidak-tidak… tidak boleh demikian… Mahaguru dan para insan adalah setara, oleh karena itu harus berwelas asih pada semua.

◎ Semoga sungguh dapat mengatasi derita sakit penyakit para insan, ini sangat penting, harus membangkitkan Bodhicitta ! Memberikan kebahagiaan pada orang lain, mengatasi derita sakit para insan. Melakukannya dengan sukacita, tanpa syarat, memberikan dengan kesetaraan. Maitri, karuna, mudita dan upeksha. Maitri adalah memberikan kebahagiaan kepada orang lain ; Karuna adalah mengatasi dukha para insan ; Mudita adalah selamanya tidak berhenti melakukan aktivitas ini ; Upeksha adalah kesetaraan , berdana tanpa mendiskriminasi. Setelah diri sendiri merasakan sakit, barulah memahami sakit para insan. Oleh karena itu Upasaka Vimalakirti mengatakan : “Para insan jatuh sakit, maka Aku juga sakit.” Sekarang saya mengatakan : “Para insan merasakan sakit, maka saya juga merasakannya.” ( Hadirin bertepuk tangan )
Wartawan mewawancarai pasangan teladan yang paling tua, wartawan bertanya : “Kakek, Anda telah berusia 80 tahun lebih, masih memanggil istri Anda dengan sebutan sayang, mohon tanya bagaimana Anda mampu demikian ?” Kakek itu menjawab : “Ah ! Tidak usah dibahas lagi, beberapa tahun yang lalu mendadak lupa namanya dan takut bertanya.” Maka tiap kali si suami bertemu dengan istrinya selalu memanggil dengan sebutan : “Sayangku.” Ini adalah telinga, saat telinga telah tertutup, itulah Abhiseka Sabda. Anda tidak dapat mendengar suara fitnahan. Apabila Anda menjadi tuli, tuli juga ada manfaatnya, sebab saat orang memaki Anda, Anda tidak akan tahu, Anda tetap penuh sukacita menerima orang tersebut. Dia telah memaki Anda, Anda masih tersenyum padanya, coba lihat ! Inilah manfaat telinga menjadi tuli. Oleh karena itu Mahaguru sudah berusia 70 tahun, sangat mudah lupa nama orang, maka setiap orang saya panggil sayangku. Setiap umat berjumpa dengan Mahaguru akan mengatakan : “Aku cinta Mahaguru !” Saya membalas : “Apa kabar sayangku.” Memperlakukan dengan kesetaraan, orang lain mencintai saya, saya juga mencintai para insan. Saat itu kedua belah pihak telah termabukkan. Sesungguhnya saat telinga tidak mendengar suara yang carut marut, maka batin juga tidak akan bergejolak, selamanya baik, Anda selalu memperlakukannya dengan baik. Sebagian orang setelah mendengar sesuatu, hatinya mulai bergejolak, lebih baik tidak usah mendengar ; Apabila setelah melihat sesuatu maka hatinya bergejolak, maka lebih baik tidak usah melihat ; Apabila mencium bau harum sehingga hatinya bergejolak, maka lebih baik tidak usah mencium ; Oleh karena itu Abhiseka ini adalah mengajarkan supaya Anda tidak melihat, tidak mendengar, tidak membaui,juga tidak mengecap, tidak menggunakan lidah untuk mengecap mana rasa yang enak , inilah Abhiseka Rasa, Sad-ripu harus ditutup.

Saya ceritakan satu lelucon, hari ini di bawah kantor kita ada mobil donor darah, demi menyemangati para pendonor, perawat mengatakan : “Bagi yang mendonorkan 250cc, dihadiahkan satu set alat manicure.” Kemudian : “Bagi yang mendonorkan 500cc, dihadiahkan jam tangan.” , “Wah… bagus sekali !” Pegawai pria di kantor kami dengan penuh antusias bertanya kepada perawat : “Jika saya mendonorkan 1000cc, apa hadiahnya ?” Perawat mengatakan : “Dibawa ke Unit Gawat Darurat.” Oleh karena itu lonjakan perasaan yang ekstrim juga tidak baik. Saat Anda telah sepenuhnya menutupnya, maka Anda adalah seorang sadhaka sejati. Namun kita sadhaka, di dunia meninggalkan duniawi, meskipun berada di dunia yang keruh, yang ditekuni adalah tekad untuk terbebaskan dari keduniawian, harus mampu melaksanakannya, dengan kata lain jangan sampai disesatkan oleh semua yang kita lihat, kita dengar dan kita cium, inilah bhavana sejati. Apabila Anda sungguh menutup mata, maka Anda akan sangat kesulitan, sangat sukar dalam beraktivitas, demikian juga saat menutup telinga, akan sangat sukar beraktivitas.

◎ Untuk yang baik, Anda boleh mendengarnya, untuk yang baik Anda boleh melihatnya. Tapi hal-hal yang tidak pantas untuk didengar, tidak pantas untuk dilihat, maka lupakan saja, ini adalah persoalan pikiran, ini adalah abhiseka batiniah. Saat Anda melihat banyak hal yang tidak baik, maka lupakan saja ; Saat mendengar yang tidak baik, maka lupakanlah, setelah melupakannya maka akan sangat mudah untuk tidur nyenyak, Anda akan memperoleh kebahagiaan. Oleh karena itu darimanakah asalnya kebahagiaan ? Kebahagiaan timbul dari melupakan, melupakan beberapa derita, melupakan beberapa malapetaka, melupakan semua lobha, dosa, moha, keraguan dan kesombongan, melupakan semuanya, inilah yang terbaik.

Ceritakan sebuah lelucon , apakah itu istri ? Istri adalah saat setelah suami bertahun-tahun berbaring di atas kasur, istri mengatakan : “Mau minum air ?” Suami menggelengkan kepala mengatakan tidak mau. Istri : “Mau makan buah ?” Suami menggelengkan kepala tanda tidak mau. Karena melihat suami selalu menggelengkan kepala, istri mengatakan : “Kalau begitu saya carikan Xiao-san (istri muda) untukmu.” Hati si suami bergertar, dengan bibir gemetar dia mengatakan : “Istriku, benarkah ? Bolehkah ?” Istrinya tersenyum sinis mengatakan : “Dasar tua, aku sudah bersamamu demikian lama, mana mungkin tidak paham keinginanmu, cepat pakai pakaian yang leluasa, supaya lebih mudah pelaksanaanya.” Si suami juga sudah lama tidak demikian lincah, dalam sekejap dia sudah berpakaian lengkap. Istrinya menyetir membawanya mencari di mana-mana, menempuh jalan berkelok-kelok, akhirnya tiba di sebuah jalan menuju gunung. Saat itu istrinya memberikan sebuah tongkat dan sebotol air minum kepada si suami dan mengatakan : “Gunung yang paling kecil ada di dekat sini, saya sudah mencarikan Xiao-shan ( gunung kecil ) untukmu, kamu panjat pelan-pelan, aku yakin setelah memanjatnya kamu akan bugar kembali !” Ini juga disesatkan ! Ini tergolong Abhiseka Sparsah, xiao-shan juga tergolong yang menyesatkan, ini sangat penting. Beberapa lelucon ini juga sangat bermakna. Coba lihat, begitu orang sakit mendengar kata xiao-san ( istri muda ), kaki dan tangannya langsung lincah, dengan cepat mengenakan pakaian, kemudian istrinya membawanya untuk melihat xiao-shan ( gunung kecil ), terakhir memberinya sebuah tongkat dan sebotol air untuk bekal memanjat gunung. Sesuatu yang menyesatkan dapat merintangi peningkatan spiritual, untuk semua yang merintangi peningkatan spiritual harus dilakukan abhiseka. Oleh karena itulah disebut sebagai abhiseka mata, telinga, hidung, lidah dan tubuh, di sinilah letak makna abhiseka rupa, sabda, gandha, rasa dan sparsah. Oleh karena itulah Guru Padmasambhava memberikan saya lima macam abhiseka, makna yang terutama adalah supaya Anda melihat semua rupa, namun tidak disesatkan oleh rupa ; Mendengar semua suara, namun tidak disesatkan oleh suara ; Mencium segala bau, namun tidak disesatkan oleh bau-bauan ; Makan segala rasa namun tidak disesatkan oleh rasa ; Juga jangan sampai sentuhan tubuh membuat terlena, ini semua mengajari supaya Anda tidak disesatkan. Guru Padmasambhava bertujuan supaya sekalipun Anda melihat namun tidak disesatkan, sekalipun mendengar tidak tersesat, sekalipun hidung membaui bau harum juga tidak tersesat, sekalipun lidah mengecap rasa yang enak juga tidak tersesat, menyentuh juga tidak tersesat,  dengan demikian barulah dapat mencapai pencapaian benar, mencapai Kebuddhaan. Begitu terlena, berarti adalah enam alam tumimbal lahir. Tidak terlena, maka Anda akan berhasil dalam Yana Agung. 

Om Mani Padme Hum.

Diterjemahkan Oleh Lianhua Shian
sumber : http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=29&csid=50&id=16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net