Selasa, 12 Januari 2016

Pura Pucak Mangu--Tempat Umat Mohon Kerahayuan dan Kemakmuran Jagat

Salah satu Pura Sad Kahyangan yang berada di Kabupaten Badung adalah Pura Pucak Mangu. Pura Pucak Mangu berada di kawasan puncak Gunung Mangu yang sering juga disebut Pucak Pengelengan, Pucak Tinggan dan Pucak Beratan. Di pura ini terdapat lingga. Lingga tersebut berukuran tinggi 60 cm dan garis tengah 30 cm. Bahannya dari batu alam lengkap dengan segi empat (Brahma Bhaga), segi delapan (Wisnu Bhaga) dan bentuk bulat (Siwa Bhaga). Ini menunjukkan bahwa pada zaman dulu puncak gunung ini sudah menjadi pusat pemujaan terhadap Dewa Siwa. Di Pura ini umumnya umat memohon kerahayuan dan kemakmuran jagat. Tumbuh-tumbuhan -- pala bungkah dan pala gantung dimohonkan selamat dan terbebas dari hama. Demikian pula ternak peliharaan tidak mengalami gerubug.  

Bagi masyarakat Hindu di Bali, tempat suci atau pura adalah wahana penghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Sang Pencipta alam semesta beserta isinya. Beribu-ribu pura ''membentengi'' Bali. Status dan fungsinya beraneka ragam seperti Pura Kahyangan Jagat, Pura Sad Kahyangan, Pura Dang Kahyangan sampai Pura Padharman, Pura Kawitan, Pura Panti, Pura Paibon, Sanggah atau Pemerajan. Pura sendiri dalam bahasa Sansekerta berarti benteng. Karena itu Bali sering disebut seribu pura dan juga pulau suci. Lebih-lebih kata Bali dihubungkan dengan kata wali atau banten atau upakara yadnya, sehari pun Bali tak luput dengan kegiatan upakara. Di Bali terdapat sekitar 5.259 buah pura. Itu belum temasuk pura keluarga  yang kecil-kecil. 

Dalam keputusan seminar kesatuan tafsir terhadap aspek-aspek agama Hindu disebutkan bahwa pura adalah tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala prabawanya atau manifestasi-Nya. Di samping itu, pura adalah tempat suci untuk memuja Atma Sidha Dewata atau roh suci leluhur. Kahyangan atau parahyangan sering digunakan untuk menyebut pura.

 Keberadaan pura yang tersebar di mana-mana sangat sesuai dengan konsepsi Hindu yang menyatakan bahwa Tuhan ada di mana-mana. Tuhanlah yang menjadi asal-muasal dan tujuan dari semua kehidupan di dunia ini.

Secara umum pura berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja Tuhan dan manifestasinya. Pura juga berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja roh leluhur. Selain itu, ada pura yang dipakai untuk memuja Tuhan sekaligus memuja leluhur.

Status pura juga dibedakan yaitu sebagai Kahyangan Jagat yaitu pura umum tempat pemujaan Tuhan. Termasuk dalam kahyangan jagat ini adalah Pura Sad Kahyangan -- enam pura besar di Bali.

 Pura Dang Kahyangan yakni pura yang berkaitan dengan dharmayatra Dhang Guru.

 Sedangkan pura teritorial atau pura kahyangan desa yaitu pura yang disungsung oleh desa adat berupa Kahyangan Tiga yakni Pura Desa atau Pura Baleagung, Pura Puseh dan Pura Dalem.

Di samping itu ada pura swagina yang penyiwi-nya terikat oleh swagina (profesi) yang sama, seperti Pura Subak, Pura Melanting, Pura Ulunsuwi, dll. Terakhir adalah pura kawitan yaitu yang pemujaan ditentukan oleh asal-muasal keturunan atau ikatan leluhur.

Salah satu pura Sad Kahyangan yang terletak di hulu Kabupaten Badung adalah Pura Pucak Mangu (berada di puncak Gunung Mangu) dan di bawahnya didirikan Pura Penataran Agung Pucak Mangu.

Jro Mangku Gede Pura Pucak Mangu dan Jro Bayan Runi

mengatakan Pura Pucak Mangu didirikan sekitar tahun 1830 oleh Raja Mengwi. Lokasi Pura Penataran Agung Pucak Mangu berada di Banjar Tinggan, Pelaga, Petang, Badung. Pura ini merupakan stana Ida Batara Sangkara yakni Dewa Kemakmuran. Pura Pucak Mangu berada 1.950 km di atas permukaan air laut. Sedangkan Pura Penataran Agung Pucak Mangu berada sekitar 50 km dari arah Denpasar. Pujawali di pura ini berlangsung setiap tahun sekali yakni bertepatan dengan Purnama Sasih Kelima. Di samping itu, di pura ini secara spesifik diselenggarakan upacara pangebek, mohon kesuburan tanaman. Saat pujawali, pelaksanaan upacara berlangsung pagi hari di Pura Pucak Mangu, kemudian dilanjutkan di Pura Penataran Agung Pucak Mangu. Di Pura Pucak Mangu terdapat pelinggih lingga, meru tumpang lima stana Ida Batara Sangkara, meru tumpang tiga  stana Ida Batara Teratai Bang. Di situ juga terdapat pelinggih Panca Rsi. Juga terdapat panggungan, pepelik, padmasana stana Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan padma campah.

Sementara di Pura Penataran Agung Pucak Mangu terdapat sejumlah pelinggih seperti padmasana stana Ida Sang Hyang Widhi, padma tiga merupkana stana Ida Batara Siwa, Parama Siwa dan Sada Siwa. Di situ juga terdapat pelinggih Pertiwi, meru tumpang sebelas setana Ida Batara Pucak Mangu (Ida Batara Sangkara) sesuai dengan konsep Astadala. Atau stana Hyang Manik Gumawang, putra Hyang Pasupati. Di situ juga terdapat meru tumpang sembilan dan meru tumpang lima.

Puri Mengwi sebagai pengerajeg pura, sedangkan pengempon-nya adalah delapan desa adat yakni Desa Adat Tinggan, Pelaga, Kiadan, Nungnung, Bukian, Semanik, Auman dan Tiyingan. ''Pura ini sebagai tempat memohon kerahayuan dan kemakmuran jagat,'' katanya. 

Sima Gunung

Dalam Purana Pura Sad Kahyangan Pucak Mangu yang disusun Bappeda Kabupaten Badung disebutkan Sima Gunung merupakan tradisi spiritual yang dilakukan masyarakat yang berada di lereng Gunung Mangu. Para pemaksan Pura Penataran Agung Pucak Mangu dalam  setiap piodalan di pura tersebut senantiasa melakukan upacara yang mereka namakan Sima Gunung. Bentuk dan isi upacaranya khas pegunungan. Uniknya, upakara yang diaturkan tidak ditaruh di pelinggih namun dibawa secara berdiri (di-tampa). Demikian juga eteh-eteh penganteb, pelupuan dan karangan semuanya di-tampa. Pada saat pelaksanaan upacara Sima Gunung, umat setempat tidak lupa mengaturkan babi trus gunung (babi hutan hitam). Demikian pula sorohan pelupuan bawi yang terdiri atas nasi sasanan di atas don telujungan. Semua itu diaturkan kepada Hyang Siwa dengan memohon agar tumbuh-tumbuhan berupa pala bungkah dan pala gantung tumbuh dengan subur dan tidak diserang hama penyakit. Upacara yang juga khas sima gunung adalah upacara yang dilaksanakan pada Purnamaning Sasih Kepitu yang disebut upacara Ngebekin. Upacara ini bertujuan untuk memohon agar tanam-tanaman tidak diserang hama. Demikian pula ternak peliharaan seperti babi, sapi, ayam dan sebangsanya tidak terserang penyakit (gerubug). (lun)


sumber : www.balipost.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net