Sabtu, 14 Januari 2017

SIMBOL NAGA DALAM BANGUNAN BUDAYA HINDU

Bangunan Budaya Hindu  itu artinya suatu bangunan yang dibuat sebagai pengejawantahan ajaran Hindu yang bersumber dari kitab suci Hindu.Kitab suci sebagai Sabda Tuhan memang bukanlah budaya karena ia adalah bersifat supra empiris.Supra  empiris artinya diluar pengalaman hidup manusia. Namun sabda Tuhan itu diamalkan oleh umat Hindu dalam kehidupanya secara empiris. Dari pengamalan inilah melahirkan Budaya Hindu.Karena kebudayaan itu adalah hasil karya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara lariah maupun rokhaniah.Demikian pula hal dengan simbol Naga yang digunakan dalam berbagai wujud budaya Hindu .Di Indonesia banyak sekali kita jumpai penggunaan simbol Naga dalam berbagai bentuk bangunan budaya spiritual yang bernuansa Hindu. Ada Pelinggih Pura yang menggunakan  simbol naga.Ada pintu masuk Pura yang menggunakan Naga.Bahkan ada juga Candi  di Jawa yang menggunakan simbol Naga. Hal itu terjadi karena Pura dan juga Candi di Jawa umumnya melambangkan Bhuwana atau Macrocosmos sebagai stana Tuhan. Naga disamping berarti ular juga berarti bumi. Bumi ini bentuknya bulat dibangun oleh tiga unsur pokok yang nyata dapat dilihat atau dirasakan keberadaanya.Ada unsur zat padatnya yang disebut Pertiwi. Ada unsur zat cairnya yang disebut Apah. Dan ada unsur udaranya yang disebut Akasa.Tiga unsur zat padat inilah yangdisimbolkan dengan Naga Ananta Bhoga.Unsur zat cairnya disimbolkan dengan naga Basuki dan unsur Akasanya disimbolkan dengan Naga Taksaka. Ada pintu masuk Pura atau pada bagian bawah suatu pelinggih yang menggunakan dua ekor Naga.Seperti pada bangunan Padmasana pada bagian bawahnya menggunakan dua ekor Naga. Dua ekor Naga itu adalah simbol dari Naga Ananta Bhoga dan Naga Basuki.Sedangkan pada bagian atasnya menggunakan juga dua ekor Naga.Namun Naga itu sesungguhnya maksudnya adalah satu  Naga yaitu Naga Taksaka. Karena tuntutan seni, Naga Taksaka itu dibuat dua yaitu  disisi kiri dan kanan pada bagian Padmasana yang berbenbtuk kursi tersebut. Padmasana itu adalah lambang Bhuwana Agung sebagai tempat memuja Sang Hyang Sada Siwa.Demikian disebutkan dalam Lontar  Wrehaspati Tattwa.Tujuan memuja Tuhan di Pelinggih Padmasana tersebut digambarkan dalam simbol Garuda dan Angsa 
yang berada pada bagian belakang dari Padmasana tersebut. Lambang burung Angsa adalah sebagai simbol bahwa memuja Tuhan itu untuk mendapatkan Wiweka Jnyana. Wiweka Jnyana itu adalah lambang kemampuan untuk memahami keberadaan Rwa Bhineda dari segala ciptaan Tuhan isi alam ini. Wiweka Jnyana ini adalah suatu pengetahuan suci dan kemampuan untuk dapat membeda-bedakan yang baik dan buruk,yang benar dan salah,yang patut dan tidak patut  dst.Kalau seseorang sudah memiliki Wiweka Jnyana itu tentunya akan mampu memilih yang benar dan tepat dalam hidup ini.Kalau pilihanya benar dan tepat maka kebahagiaanpun akan didapatkan dalam hidup ini. Sedangkan simbol burung Garuda adalah simbol bahwa memuja Tuhan itu bertujuan untuk mencapai kebebasan rokhani dari berbagai penderitaan duniawi.Kalau manusia mampu dalam hidup ini membeda-bedakan yang benar dan salah terus memilih yang benar,manusiapun akan dapat membebaskan dirinya dari penderitaan hidup di dunia ini. Itulah makna pemujaan Tuhan di dunia ini yang dilukiskan oleh Pelinggih Padmasana.

Ada juga pelinggih Padma Capah dimana pada bagian atasnya distanakan seekor Naga saja.Seperti misalnya di Pura Bangun Sakti di Besakih. Simbol Naga yang distanakan di Pelinggih Padma Capah itu adalah Naga Ananta Bhoga.Memuja Tuhan lewat sarana Pelinggih Ananta Bhoga adalah memuja Tuhan sebagai jiwa dari Pertiwi. Ini artinya kita memanjatkan doa kepada Tuhan semoga Tuhan melindungi kelestarian ibu pertiwi atau Bhumi ini.Sedangkan Naga yang distanakan di Pelinggih Ratu Sila Majemuh di sebelah kanan Padma Tiga di Pura Besakih itu adalah lambang pemujaan kepada Tuhan sebagai dewa cuaca.Ini artinya dengan pemujaan itu kita mohon kepada Tuhan semoga musim atau cuaca selalu keadaannya teratur.Seperti jatuhnya musim panas,musin hujan dllnya itu selalu teratur sesuai dengan alamnya. Karena kalau cuaca tidak teratur manusia sulit merencanakan berbagai kegiatan hidupnya.Apa lagi para petani sangat tergantung pada teraturnya cuaca.Demikian juga kegiatan hidup yang lainya banyak tergantung pada keadaan cuaca.Sedangkan dua ekor Naga yang umum dipasang di depan pintu masuk Pura adalah lambang pangkal Gunung yang terdiri dari lapisan zat padat dan lapisan zat cair atau lambang Naga Ananta Bhoga dan Naga Basuki.

  
Dari : I Ketut Widyananda.

Hal  : Naskah Untuk Rubrik Kembang Rampe di Nusa Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net