Senin, 29 Juni 2015

Buku : Ulap-Ulap Dan Rerajahan


IDR 33600.00

SIZEPRICE (IDR)
14,5 x 20,5 cm33600.00
Quantity 
PRODUCT DETAILS
Penulis : I Wayan Watra
Tebal : 170 hal.
Deskripsi :
Ida Sang Hyang Widhi/ Tuhan Yang Maha Esa, telah menuntun umatnya dengan berbagai macam jalan, dan dengan berbagai macam rintangan. Barang siapa yang mampu, melewati rintangan dengan berjalan dijalan kebenaran itulah manusia yang “berdarah biru”, yang patut di hormati dan dijunjung. Maka dari marilah kita pahami apa itu darah biru? “Darah Biru”, artinya orang yang meralisasikan tingkah laku yang baik tanpa memandang dari mana asal mereka. Inilah darah biru yang sejati. Apa anda setuju atau tidak, mari kita perhatikan kutipan Sloka dan pendapat Para Green, sebagai berikut.

Sloka Weda Smerti dalam Buku I 88-91, menguraikan; Kepada Brahmana, Tuhan menetapkan kewajibannya adalah; mempelajari dan mengajarkan Weda. Pada ksatriya ia diperintahkan untuk melindungi rakyat. Pada wesya ditugaskan untuk memelihara ternak, berdagang,meminjamkan uang dan bertani. Hanya dengan satu tangan Tuhan tentukan untuk para Sudra, yaitu memberikan pelayanan dengan setia terhadap golongan di atas.
Sarasamuscaya Sloka 55,56 dan 57, menguraikan bahwa; Berikut inilah dharma Sang Brahmana, mempelajari weda, mengadakan upacara kebaktian, ataupun pujaan, memberikan amal sosial, berkunjung ketempat suci, memberikan ajaran suci, memberikan ajaran agama, memimpin upacara dan melakukan tapa brata; dharma, satya, tapa, dana, wimasaritwa, hrirh, titiksa, anusuya, yadnya, dana, dhrti dan ksama.

Brahmana adalah golongan pertama, menyusul ksatriya, lalu wesya, ketiga golongan tersebut sama-sama madwijati. Dwijati artinya lahir kedua kali, sebab tatkala mereka menginjak masa kelahiran yang kedua kali adalah setelah selesai menjalankan upacara penyucian, itulah sebabnya mereka disebut lahir dua kali. Adapun Sudra merupakan golongan keempat, disebut eka jati lahir satu kali.

Selanjutnya menurut Green, dalam bukunya Watra yang bejudul, “Sebuah Pengantar dalam memahami Filsafat Timur” (2008:45), menguraikan: Istilah Chun-tzu, berarti keturunan bangsawan, sei ing diterjemahkan dengan superior atau gentlemen. Istilah ini pada mulanya untuk menyebut darah biru, namun kemudian oleh confusius dipakai untuk memberi nama kepada orang yang memiliki kataristik serta tingkah laku yang baik dengan tanpa memandang dari mana asal keturunan mereka. Istilah Indonesia sering dipakai dengan manusia sejati atau manusia agung, yaitu manusia yang memiliki keagungan jiwa, orang selalu disegani oleh kawan maupun lawan bukan karena kedudukan, kekayaan atau keturunan akan tetapi mereka tabiatnya yang pantas menjadi sari tauladan.

Dari uaraian di atas, dapat kita pahami bahwa pada dasarnya Weda Smerti telah memberi petunjuk, kepada umat manusia di bumi ini dalam hidup manusia memiliki pilihan hidup yang disebut dengan kewajiban, kewajiban ini disebut dengan Warna. Artinya kita dapat menentukan warna kita sendiri, kemudian saramuscaya menambahkan, untuk menjalankan kewajiban tersebut terdapat rambu-rambu yang harus diikuti, ketika mereka mampu mentaati rambu-rambu tersebut selam hidupnya yang mendasarkan diri pada dharma (aturan), maka mereka berhak menerima sebutan golongan tertentu. Kemudian Green menyimpulkan, bahwa kewajiban itu adalah sebuah kodrat, yang dijalankan oleh masing-masing individu yang kemudian diberi istilah “Darah Biru”, artinya orang yang merealisasikan tingkah laku yang baik tanpa memandang dari mana asal mereka. Inilah darah biru yang sejati.
Jadi penulisan kajang ini bermasuk, jangan terlalu membanggakan kulit luar dari sebuah Rerajahan Ulap-ulap maupun Kajang, tetapi yang paling esensial adalah bagaimana kita bisa menyikapi, pantas tidaknya seseorang menggunakan kajang yang diwariskan, sementara yang mewarisi tidak memiliki kewajiban seperti itu. Atau sebaliknya, bagi mereka yang berhak memiliki Ulap-Ulap atau Kajang tertentu, tetapi mereka tahu tetapi mereka tidak menggunakan, yang terpenting adalah marilah kita warisi Budaya Bali, dengan berbakti kepada sebuah perdamaian melalui Rerajahan Ulap-Ulap dan Kajang.

Semoga buku ini bermanfaat kita semua, untuk menemukan jati diri kita masing-masing, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan buku ini secara bertahap, dalam langkah-langkah menuju kesempurnaan.

*[Harga belum termasuk ongkos kirim. Ongkos kirim minimal dihitung berdasarkan berat barang 1 kg, kami sarankan Anda memesan beberapa barang untuk menekan ongkos kirim]

sumber : http://www.iloveblue.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net