24 Mei 1999 (aslinya dalam bahasa Inggris)
Kita tidak hanya berupa keberadaan fisik saja, tetapi kita merupakan suatu keberadaan yang berangkap-rangkap. Kita sangatlah agung dibandingkan dengan apa yang dapat kita bayangkan mengenai diri kita. Semakin dalam kita memasuki atmosfir alam yang misteri, makin banyak yang dapat kita temukan tentang diri kita: bahwa kita berada di dalam berbagai tingkat kesadaran pada waktu yang sama ketika kita berada di sini dan saat ini dalam planet fisik ini.
Pergi
ke surga bukanlah berarti kita harus pergi ke mana-mana, atau mati dulu. Kita
dapat saja menyebutnya 'sekarat', tetapi kita masih tetap dapat hidup dan
berfungsi di dunia ini sementara melihat surga atau menghubungi Tuhan pada waktu
yang bersamaan. Dengan melalui berbagai tingkat dalam Diri kita, Kesadaran kita,
kita dapat mengunjungi berbagai tempat tinggal Tuhan, dan kemudian kita akan
menemukan bahwa apa yang Alkitab katakan adalah benar adanya, Kita adalah
kuil dari Tuhan dan Roh Kudus bersemayam di dalam diri kita.
Menyenangkan
mengetahui bahwa kita merupakan suatu keberadaan yang berangkap-rangkap, dan
bahwa dengan sedikit latihan kita dapat melihat Diri kita yang lebih tinggi
kapan saja kita kehendaki: dan ketika kita naik ke tingkat tertinggi dari Diri
kita, maka kita dapat melihat Tuhan juga. Kita juga merupakan bagian dari Yang
Maha Tinggi. Pada saat kita pergi ke tingkat tertinggi, tentu saja kita akan
melihat hakekat Diri sejati kita, yang mana adalah Tuhan, karena pada waktu itu,
kita tidak memiliki lagi sifat keakuan manusia. Sehingga dengan cara yang sama
kita dapat menghindari begitu banyak kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan
dalam hidup kita. Kita dapat menghindari berbagai penderitaan dengan naik ke
tingkat yang lebih tinggi dari diri kita dan menemukan kebahagiaan di sana.
Ketika kita kembali ke tingkat fisik ini, walaupun kita masih mengalami
penderitaan duniawi, kita akan menjadi lebih kuat, lebih terbangkitkan secara
rohani, dan kita dapat mengatasi masalah dan kedukaan kita dengan cara yang
paling mudah. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan, Temukan dulu Kerajaan
Tuhan dan segala sesuatu lainnya akan ditambahkan kepadamu.
Misalnya
rumah kita memiliki beberapa tingkat tetapi jika kita tidak pernah naik tangga
untuk melihat tingkat-tingkat yang lebih tinggi, maka tentu saja kita tidak
mengetahui berapa banyak kita memilikinya dan berapa banyak ruangan yang kita
miliki di dalam rumah kita. Yesus berkata, Di dalam rumah BapakKu, terdapat
banyak tempat tinggal. Ini adalah merupakan suatu cara untuk menjelaskan
berbagai tingkat yang berbeda-beda dari keberadaan manusia. Jika sekarang dan
kemudian, kita pergi ke tingkat kecerdasan yang lebih tinggi, lalu ketika kita
kembali ke dunia fisik ini, kita akan menjadi lebih mampu, lebih bijaksana, dan
lebih gembira, dengan demikian kita akan menjadi makhluk yang berbeda. Kita
dapat merasakan seperti kita sedang hidup di surga sementara menyelesaikan tugas
kita di planet fisik ini. Kebanyakan penderitaan dan beban derita berasal dari
kekurang-pengertian kita tentang bagian yang lebih tinggi dari diri kita, bagian
yang merupakan hubungan langsung dengan Tuhan. Jika kita mengetahui cara
menghubungi bagian yang lebih tinggi dari diri kita ini, maka kita dapat
menghubungi Tuhan.
Terdapat
departemen yang berbeda di dalam Keberadaan absolut kita yang menempatkan banyak
keajaiban-keajaiban. Setiap tingkat berbeda antara satu dengan lainnya dan
setiap tingkat terdiri dari berbagai hal-hal yang dapat kita pergunakan bahkan
dalam kehidupan fisik ini. Semua tingkat keberadaan dari Diri kita ini berada
dalam waktu yang sama. Masalahnya hanyalah kita tidak memiliki suatu hubungan
dengan tingkat keberadaan tersebut. Kita telah lupa bagaimana menghubungkan
kembali diri kita, dan itulah sebabnya kita hanya memiliki pengetahuan akan
eksistensi fisik saja.Tidaklah mengherankan bahwa kita tidak memiliki
pengetahuan akan planet lainnya. Tidaklah mengherankan bahwa kita tidak memiliki
pengetahuan tentang surga. Tidaklah mengherankan kita tidak dapat menemukan
kedamaian secara mudah dengan sesama. Tidaklah mengherankan bahwa adakalanya
kita harus memilih lagi untuk berperang.
Bonus Latihan
Rohani
Kita
semua tahu bahwa hanya sekitar lima atau sepuluh persen dari kapasitas manusia
dipergunakan. Dimanakah delapan atau sembilan puluh persen lainnya? Benar-benar
mubazir. Saya berada di sini untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana
mempergunakan seluruh kebijaksanaan Anda - sisa lainnya yang delapan atau
sembilan puluh persen yang tertinggal tidur. Dan hal itu sangatlah mudah bahkan
anak kecil pun dapat melakukannya. Semakin banyak kita memiliki akses ke bagian
kecerdasan kita yang lebih besar ini, semakin baik keberadaan manusia kita
jadinya. Selain itu, hal tersebut tidak akan merugikan kita apapun karena
hal-hal tersebut merupakan harta benda kita sendiri. Seperti Anda memiliki uang
di bank tetapi Anda lupa dimana adanya buku cek Anda, saya hanya akan
menunjukkannya kepada Anda.
Dengan
mendalami semua sisa kebijaksanaan dari Keberadaan kita, kita akan dapat
mengerti dan mengetahui Tuhan dan berkomunikasi denganNya secara langsung setiap
hari. Semakin tinggi kita pergi ke dalam Kerajaan Tuhan, semakin bebas akan kita
rasakan; dan semua beban dari dunia materi ini akan berkurang dan berkurang
pengaruhnya terhadap kita. Bahkan keberadaan fisik kita akan menjadi lebih baik
dan lebih baik. Tentu saja kita tidak ingin menemukan Tuhan hanya karena kita
ingin menyembuhkan penyakit fisik saja, tetapi juga terdapat bonus yang
berlimpah di sana.
Bagaimana Menjadi Suatu Keberadaan
Sejati
Kebahagiaan yang kita rasakan di dalam batin setelah kita menemukan
Tuhan, tidak akan mau kita tukarkan dengan seluruh dunia ini. Itulah sebabnya
Alkitab menantang kita, Apa gunanya seorang manusia yang menguasai seluruh
dunia dan kehilangan jiwanya sendiri? 'Kehilangan jiwa kita' berarti kita
tidak mengenali keagungan kita; kita tidak mengetahui faktor lain dalam diri
kita selain badan fisik ini dan cara kehidupan fisik ini. Alkitab juga
menyebutkan bahwa siapapun yang mengabaikan dunia akan memperolehnya, dan
siapapun yang mengejar dunia akan kehilangannya.
Tujuan roh datang ke dunia ini adalah untuk mencari Tuhan dan tiada
yang lain dapat membahagiakannya sampai roh tersebut menemukan Tuhan lagi.Tetapi
ketika kita berada di dunia fisik ini dan penjara fisik badan jasmani ini, kita
lupa tujuan hidup kita karena hal itu merupakan suatu pengaturan dari kekuatan
negatif. Kekuatan negatif akan menjebak kita di sini dengan segala jenis
kesenangan dan khayalan, membuat kita sibuk, membuat kita menderita, dan juga
membuat kita melekat terhadap kehidupan sementara ini, kesenangan sementara
badan jasmani dan melupakan surga. Itulah sebabnya tidak masalah berapa banyak
kekayaan yang kita miliki, tidak masalah berapa tinggi posisi kita di
masyarakat, kita tidaklah pernah benar-benar gembira di sini jika kita tidak
mempunyai santapan rohani pada saat yang sama. Seperti seorang kaya yang
memiliki rumah yang mewah dengan banyak ruangan dan tingkat, tetapi jika ia
selalu tinggal di lantai bawah yang gelap, ia tidak akan pernah melihat
matahari; dan ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melihat segala
harta benda yang terbentang menunggunya di tempat lainnya, tingkat-tingkat yang
lebih tinggi di rumah tersebut.
Kita merupakan keberadaan yang berangkap-rangkap: kita adalah fisik,
emosi, kecerdasan, dan keberadaan rohani. Agar dapat menjadi suatu keberadaan
manusia yang lengkap, agar dapat menjadi keberadaan selayak Tuhan, sebagaimana
Tuhan menciptakan kita sesuai wujudNya, kita haruslah mengetahui Diri sejati
kita, Diri kita yang lengkap. Kekurangan bagian manapun juga dari diri kita,
maka kita tidak akan pernah bahagia; kita akan selalu merasa bahwa terdapat
sesuatu yang hilang, tetapi kita tidak mengetahui apakah itu.
Supaya dapat pergi langsung ke surga tertinggi setelah kita
meninggalkan badan fisik ini, kita haruslah mengetahui surga tersebut saat ini
sewaktu masih hidup. Kita dapat mengunjungi surga selama waktu senggang kita dan
kemudian kembali ke badan fisik ini untuk memenuhi eksistensi kita. Dengan
demikian kita akan mengetahui bahwa kita bukanlah merupakan badan fisik saja;
kita merupakan anak-anak Tuhan yang sesungguhnya. Hal ini bukanlah karena kita
mengetahuinya, tetapi hal ini hanyalah suatu perasaan di batin, larut bersama
dengan Kekuatan Semesta, Kesatuan Semesta, sehingga kita akan menjadi makhluk
yang berbeda, suatu Keberadaan yang sejati, suatu Keberadaan surgawi di planet
ini. Dengan demikian kita akan tidak memiliki apapun juga tetapi kegembiraan dan
kebahagiaan, bahkan sambil hidup di dunia ini.
sumber : www.godsdirectcontact.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar