Selasa, 27 September 2016

Harapan dari Seorang Guru

Ceramah oleh Guru Sejati Ching Hai pada acara Retret 7 Hari di Kamboja15 Mei 1996 (Aslinya dalam Bahasa Inggris)

Orang Suci Yang Rendah Hati
Terdapat suatu cerita yang bagus mengenai apa itu seorang guru. Apakah kalian mau mendengarkannya? (Hadirin : Ya, ya!) Jika kalian ingin menjadi seorang guru, dengarkanlah baik-baik. Beginilah caranya, metodenya dan rahasianya. Begini ceritanya, dahulu terdapat seorang lelaki, yang begitu suci, begitu murni, bahkan malaikatpun akan memujanya tiap kali melihatnya. Namun, terlepas dari kesucian dan kemurniannya yang luar biasa, ia sama sekali tidak menyadari bahwa ia itu suci dan agung. Itulah masalah satu-satunya dengan orang ini. Sehingga, ia hanya  berlaku biasa saja, dan berusaha menyalurkan apapun barang kepunyaannya dengan rendah hati, atau apapun kebaikan yang dimilikinya bahkan tanpa berpikir sedikitpun, seperti sekuntum bunga yang memancarkan keharuman menawan tanpa sama sekali mengetahui bahwa ia memiliki keharuman tersebut, seperti matahari yang menghamburkan semua kehangatannya dan cahaya matahari sehat yang indah tanpa sama sekali mengetahuinya. Begitulah lelaki itu adanya.
Kesuciannya benar-benar seperti itu adanya sehingga ia melupakan masa lalu setiap orang dan melihat mereka sebagaimana adanya saat ini, dan hanya kepada orang tersebut saja. Dia melihat dibalik penampilan setiap orang sampai ke inti diri sejati mereka dimana mereka itu adalah lugu dan tidak bersalah. Bahkan terlalu tidak peduli untuk mengetahui apa yang telah orang lain lakukan. Dia tidak melihat adanya sesuatu yang istimewa dari sikapnya tersebut ataupun caranya ia memandang orang lain, karena hal tersebut kemungkinan berasal dari kesucian batinnya atau caranya menjalani kehidupan sucinya. Jadi, suatu hari seorang malaikat datang dan berkata kepadanya, "Kami telah dikirim oleh Tuhan dan Ia telah menitahkan untuk kepentingan Anda bahwa apapun yang Anda harapakn akan dikabulkan kepadamu, jadi mintalah sekarang.
Lelaki suci ini tidak bisa berbicara apapun dalam caranya yang paling lugu dan tidak mengetahui apa yang diharapkannya. Para malaikat tersebut harus memberikan semacam gagasan. Mereka menanyakannya, "Maukah Anda hadiah penyembuhan, sebagai contoh?   Lelaki itu berkata, "Tidak. Saya lebih suka kalau Tuhan yang melakukan penyembuhanNya sendiri.
Yeah, lelaki yang cerdik (Guru ketawa.) Dia tidak ingin melakukan apapun. Ya, jika kita yang ditanyakan, maka kita akan memberitahukan harapan kita. Kita akan berkata, "Tidak, lebih baik kami pergi ke surga dan bahkan tidak perlu bermeditasi; atau Tuhan dapat datang untuk membuat sendiri suatu ruangan meditasi yang lebih baik dan tidak bocor untuk kami.
Malaikat tersebut melanjutkan bertanya kepadanya, "Maupakah Anda membawa kembali para pendosa ke jalur kebajikan?
"Tidak. (Guru ketawa.) Lelaki lucu. "Tidak, katanya, "Bukanlah untukku harus menyentuh hati manusia. Itu adalah pekerjaan para malaikat. Pooh! Jadi apa yang mau dilakukannya? Oh, saya juga dapat berkata hal yang sama dan sayapun akan selesai. Lalu, para malaikat melanjutkan dengan sabar, dengan penuh hormat, dan menanyakannya, "Maukah Anda menjadi suatu contoh kebajikan yang orang akan tertarik untuk menirumu?
"Tidak, adalah jawaban keterkejutan lelaki tersebut, "Untuk apa? Hal tersebut akan menyebabkan saya menjadi pusat perhatian.
Wow! Pintar sekali ia. Itulah hal terburuk yang mungkin terjadi -- menjadi pusat perhatian. Yuck! Saya mengetahui seperti apa itu. Bagaimana lelaki ini bisa begitu pintar? Dia bahkan belum menjadi pusat perhatian dan ia telah mengetahuinya. Ya, saya seharusnya mengetahui hal ini sebelumnya.
"Kalau begitu apa yang Anda harapkan? malaikat tersebut bertanya. "Saya mengharapkan karunia Tuhan, adalah jawabannya. "Memperoleh karunia Tuhan, saya akan memperoleh seluruhnya, dan seluruh keinginanku terpenuhi.
Para malaikat tersebut berpikir bahwa lelaki ini, terlepas dari kesuciannya, adalah begitu bodoh. Tuhan tidak selalu menghadiahkan kesenangan tersebut, dan Tuhan tidak mengutus seorang malaikat kepada setiap orang sesering itu hanya untuk menghadiahinya ucapan terima kasih. Lelaki ini, bagaimana mungkin dapat begitu suci tetapi bodoh? Sehingga, mereka memaksanya. Mereka berkata, "Kehendak Tuhan harus dilaksanakan. Sekarang, Anda harus menyampaikan suatu harapan, atau Anda dipaksakan untuk menerima satu harapan. (Semua orang ketawa.)
Saya pikir Tuhan bebas adanya, tetapi Ia begitu diktator. Kita selalu berpikir Tuhan memberikan kita kebebasan, dan membiarkan kita melakukan apa yang kita kehendaki. Apakah tidak betul demikian? Bagaimana mungkin disini Ia seperti seorang diktator? Dia memaksa seseorang untuk menghendaki sesuatu. Itulah masalahnya denganNya. (Tertawa) Baiklah. Lalu, lelaki tua tersebut sepertinya dipaksa dalam keadaan ini. Dia harus mengikuti kehendak Tuhan. Sehingga, dia berkata, "Baiklah, baiklah. Kalau begitu, saya harus meminta satu harapan. Apapun kebaikan yang dilakukan melaluiku, janganlah biarkan aku mengetahuinya. Wow, begitu manisnya!

Harapan Suci Guru

Saya ingat ketika pertama kali saya mengharapkan sesuatu, ketika saya belum memperoleh pencerahan, sebelum saya mengenali Metode Quan Yin. Terdapat (patung) Buddha pertama yang saya bawa pulang ke Jerman. Para guru Buddhisku mempercayai bahwa jika saya membawa pulang sendiri suatu Buddha, tanpa kehadiran seorang guru, seorang pelatih, seorang bhikshuni, maka Buddha tersebut tidak baik adanya. Maksud saya Buddha tersebut akan baik untuk tiada apapun. Jadi, jika kalian mau menyembah Buddha, kalian harus meminta seorang bhikshu atau bhikshuni untuk memberkahinya untukmu. Bawalah ke rumahmu dan lakukan upacara dengan bunga, dupa dan makanan. Hanya simbolis saja. Kemudian, Anda harus menunduk kepada Buddha, kemudian kepada guru dan menyampaikan suatu harapan. Jika harapan Anda dikabulkan, semua dupa akan melingkar seperti spiral dan tidak pernah jatuh ke lantai. Biasanya kalau dupa menyala, abunya akan jatuh seperti abu rokok. Tetapi apabila harapan Anda tulus dan diterima, maka seluruh dupa akan melingkar seperti spiral. 
Kita membakar banyak sekali dupa, tidak hanya satu. Itulah masalahnya. Saya tidak tahu kenapa Buddha harus mengetes ketulusan orang sampai sedemikian. Begitu banyak dupa dan setiap dupa tersebut harus melingkar seperti ini. Oh, Tuhan! Saya berpikir, saya tidak mungkin dapat memperolehnya. Ha! Lihatlah semua dupa tersebut; dan saya selalu melihat abu dupa jatuh segera setelah terbakar. Jadi, bagaimanapun saya hanya melakukan sebagaimana saya diberitahukan. Saya harap, "Baiklah! Saya tidak peduli bahwa orang memberitahukanku kehidupan manusia adalah sangat menderita, dan untuk itu kita harus melakukan banyak pahala agar daapt keluar dari kehidupan manusia. Saya tidak peduli kalau saya tinggal dalam kehidupan manusia karena hal tersebut tidak terlalu buruk untukku. Sehingga, apapun kebaikan yang saya peroleh, haruslah disalurkan kepada orang yang paling membutuhkannya, dan janganlah bahkan membiarkanku mengetahuinya.
Itulah harapan saya. Lalu, semua dupa melingkar seperti ini (Guru tertawa, hadirin bertepuk tangan.). Saya berpikir bahwa guruku telah membelikan dupa yang istimewa untukku, pasti itu. Dupa yang istimewa telah melingkar duluan, atau bukan dupa spiral, lidi dupa sangat lurus dan dupa tersebut haruslah melingkar dengan sendirinya bersama abunya, tahukah Anda. (Jawab: Ya!) Itulah caranya Buddha mengetes kebhaktian seseorang. Tetapi saya berpikir bahwa hal ini adalah berkah dari guru-guruku. Ya, mereka sangat suci, orang-orang ini -- bhikshu dan bhikshuni Buddhis pada saat itu. Saya pikir mereka sangat suci, dan karena berkah mereka, dupa tersebut tidak berani lurus atau jatuh tetapi hanya melingkar. Saya pikir mereka memiliki kekuatan sihir, sesuatu yang seperti itu.
Sehingga, mereka sangatlah bahagia. Mereka pikir, "Oh, apapun yang Anda harapkan akan terkabulkan." Saya tidak berniat untuk memberitahukan mereka apa yang saya harapkan di dalam, saya hanya melakukannya sendirian. Jadi, hari ini saya menceritakan kepada kalian hanya supaya kalian tahu bahwa saya sangat baik. (Guru tertawa.) Baiklah, bagaimanapun juga, kalian harus mempercayainya. (Tepuk tangan) Tetapi setelah saya menceritakannya kepada kalian saya tidak tahu jika saya masih tetap baik. Saya tidak tahu apakah saya harus menceritakannya kepada kalian. Hanyalah suatu kebetulan saja. Ketika saya membaca ini, hal tersebut mengingatkanku akan kejadianku. Pada saat itu saya masih belum berlatih Metode Quan Yin. Saya hanya melafal sutra Buddhis, melafal mantra welas asih agung Buddhis dan melafal nama Bodhisattva Quan Yin dan Buddha Pengobatan dan apapun. Setiap hari, saya sibuk dengan semua buku-buku tebal tersebut, untuk mana saya tidak mengerti separuhnya. (Tertawa) 

Bayangan Orang Suci

Jadi, dapat disetujui bahwa harapan sang lelaki suci tersebut dapat dikabulkan. Sekarang, karena lelaki suci tersebut tidak ingin mengetahui apapun kebaikan yang telah dilakukannya, Tuhan mengaturkan sedemikian rupa bahwa bayangannya akan menjadi suatu berkah luar biasa bagi setiap orang atau segala sesuatu, dimanapun bayangan tersebut berada; dan lelaki tersebut tidak akan mengathuinya karena ia akan melihat ke depan. Sehingga kemanapun lelaki suci ini pergi bayangannya akan jatuh ke tanah dan menyuburkan tanah; menyebabkan hujan turun dimana  hujan dibutuhkan, dan membbuat matahari bersinar dimana tidak terdapat cukup matahari; menjadikan orang-orang tersembuhkan dari segala penyakit dan menyembuhkan kesengsaraan jiwa mereka; dan menjadikan kemakmuran di tempat tersebut. Gunung-gunung menjadi hijau, mata air dan sumber air juga memancar terus ke berbagai tempat. Banyak orang yang telah terpuruk dengan karma dan keberuntungan jelek mulai kelihatan lebih sehat dan lebih berpengharapan. 
Iutlah manfaat dari bayangan lelaki suci ini sesuai pengaturan Tuhan. Sementara itu, lelaki tersebut tidak pernah tahu apapun mengenai hal ini; karena ia selalu melihat ke depan dan melakukan sebagaimana seharusnya, sibuk dengan urusannya sendiri. Dia tidak mengetahui apa yang telah terjadi di belakangnya melalui bayangannya.
Inilah guru sejati. Makanya, kalian tidak pernah mendengar dari seorang gurupun yang mengatakan bahwa ia mengetahui segala sesuatu tentang apa yang yang telah dilakukannya kepadamu. Jadi, janganlah kaget. Banyak murid selalu berdoa kepada guru agung untuk menolongnya, menolongnya melakukan ini, itu atau menyembuhkan penyakit mereka, merubah ketidakberuntungan mereka dan memberkahi rumah mereka atau melakukan apa saja. Tetapi sang guru tidak pernah mengetahui tentang ini, dan janganlah kaget. Jika sang guru mengatakan ia mengetahuinya, maka  ia bukanlah seorang guru. (Guru tertawa.) Kemungkinan adakalanya sang guru, melalui inisiasi dan melalui berkah Tuhan, mengetahui sekali waktu; tetapi hal tersebut tidak selalui disadari oleh sang guru tentang segala hal baik yang ia telah lakukan untuk kebaikan manusia. 
Juga, di Buddhisme, Sang Buddha berkata, Seseorang yang mengatakan ia adalah Buddha, maka ia bukanlah Buddha. Itu bukanlah berarti bahwa setelah mencapai Kebuddhaan, Anda tidak dapat mengatakan telah mencapai Kebuddhaan, Anda dapat mengatakannya demikian. Tetapi itu bukanlah berarti bhawa Anda sangat, sangat menyadari hal tersebut, karena Kebuddhan tidak memiliki penjabaran. Sebenarnya, jika kita mengatakan telah mencapai sesuatu, maka itu adalah belum.

Tiada Apapun Selain Tuhan

Dalam Sutra Intan, Sang Buddha menekankan lagi, lagi dan lagi bahwa tiada apapun yang dicapai, tiada terdapat Kebuddhaan yang diwujudkan. Hal ini bukanlah karena kita tidak dapat menjadi suci, tetapi apapun yang suci adalah milik Tuhan, milik hakikat Buddha. Jika kita telah mencapai kesederhanaan kita dan cukup suci; maka, Kebuddhaan dan kekuasaan Tuhan akan mewujudkan dirinya secara berkesesuaian tanpa kita harus mengetahuinya. Bagaimana mungkin kita dapat menggunakan pikiran dari otak manusia untuk mengerti ketidak-batasan, keluasan hakekat Tuhan, atau hakekat Buddha.   
Jika kita pernah mengakui bahwa kita mengetahui kita adalah Buddha, kita benar-benar mengetahuinya, atau bahwa kita mengetahui kita adalah suci atau kita mengetahui Tuhan atau sesuatu seperti itu, hal tersebut hanyalah suatu cara pembicaraan saja, bukanlah suatu hal yang benar-benar demikian. Jika Tuhan dapat dijabarkan dan dapat diketahui oleh otak manusia maka itu bukanlah Tuhan sejati, bukanlah hakekat Buddha sejati. Hakekat Buddha adalah di dalam dan di luar kita. Tuhan adalah di dalam dan di luar, di surga dan di bumi. Kita berenang di dalam Tuhan, bernapas di dalam Tuhan, makan di dalam Tuhan, memiliki semua inti dalam Tuhan. Tiada yang lain selain Tuhan, di sekeliling dan di sekitar kita. Tidaklah perlu mengatakan bahwa saya telah bersentuhan dengan Tuhan, saya sedang mencari Tuhan. Dia ada dimana-mana.If
Sehingga, apabila kita merasa bahwa kita telah mencapai sesuatu, berhenti dan ingatlah cerita ini. Jika kita ingin mengetahui seperti apakah seorang guru itu, ingatlah cerita ini.

Seorang Guru Tidak Pernah Mengetahui Bahwa Ia Suci

Seorang guru tidak pernah mengetahui bahwa ia suci, tidak peduli apa yang dilakukannya atau apa yang disukainya. Adakalanya ia mengakuinya atau apapun, apakah untuk kebaikan seluruh makhluk hidup atau hanya untuk kebaikan supaya dapat mengatasinya; karena mereka terus menanyakan setiap waktu. Sehingga, kemudian mereka berkata, baiklah, baiklah, saya seorang Buddha, jadi apa, kemudian apa. Sesuatu seperti itu. 
Orang-orang adakalanya menghendaki Anda mengakui bahwa Anda adalah seseorang agar supaya dapat terus berdebat. Persis seperti ketika Anda naik suatu bis dan duduk di sana dan seseorang dekat dengan Anda atau berseberangan dengan Anda terus memperhatikanmu dan berkata, "Anda orang Amerika? contohnya seperti itu.
Lalu Anda berkata, "Bukan, saya bukan orang Amerika.
Dia berkata, "Tetapi saya yakin Anda orang Amerika.
Lalu Anda berkata, "Sama sekali bukan, bu.
dia melanjutkan menatap Anda dan berkata, "Tetapi Anda kelihatan persis. Akuilah, maukah Anda. Anda dapat mengatakannya kepada saya bahwa Anda orang Amerika. Di sini bebas koq.
Hingga, akhirnya, Anda menyerah, Anda berkata, "Baiklah, saya orang Amerika! (Guru ketawa.)
Lalu, dia terus memperhatikan Anda lagi, dan berkata, "Tapi, setelah dipikir-pikir, Anda tidak kelihatan seperti orang Amerika. (Guru dan hadirin ketawa.)
Ketika pertama kali saya keluar di dunia (berceramah), dan harus berhubungan dengan otak manusia, saya terus menerus mengatakan tentang berkah-berkah dan kekuatan Buddha, Metode Quan Yin dan segala hal, sesuai permintaan mereka. Lalu, mereka terus merasa bahwa saya memberitahukan mereka bahwa saya adalah seorang Buddha. Saya berkata, "Bailah, tidak perlu mengatakan itu, dan saya bahkan tidak mengetahui jika saya seorang Buddha.
Tetapi mereka berkata, "Anda adalah Buddha. Anda harus menceritakannya kepada kami! Seperti Buddha Shakyamuni berkata, Saya adalah Buddha. Saya adalah Tathagatha, Anda harus mengatakan hal yang sama.
Dan mereka terus berniat dan menekan saya dan setelah beberapa saat saya berkata, "Baiklah, saya adalah Buddha.
Sekarang, ketika saya ingat Sutra Intan dari Sang Buddha, bahwa, Seseorang yang mengetahui ia adalah seorang Buddha, adalah bukan seorang Buddha (Guru ketawa, hadirin bertepuk tangan.) Sekarang, kalian beritahukan saya!
Kita tidak dapat menang. Jadi, kenalilah dirimu sendiri atau tidak perlu kenal dirimu. Apapun yang Anda sukai, adalah baik adanya. Kita tidak dapat berdebat terus menerus dengan orang-orang ini. Manusia, otak mereka dibuat sedemikian rupa, hanya untuk membuat masalah dimana masalah tidak ada, hanya untuk menanyakan suatu pertanyaan dimana tidak perlu ada pertanyaan, dan memberikan suatu jawaban dimana jawaban tidak diperlukan, hal-hal seperti itu. Selalu sama. Apa yang kita lakukan hanyalah melanjutkan kesibukan harian kita, melakukan kemampuan kita yang terbaik sesuai dengan pengetahuan kita, sesuai dengan hati nurani kita tentang apa itu seharusnya seorang manusia yang baik. Apa yang harus kita lakukan dalam kehidupan ini adalah kewajiban kita, pekerjaan harian kita, lakukanlah hal-hal yang kita rasakan baik adanya, yang kita pikir harus kita lakukan dan hanya itu. Jika Tuhan senang dengan tingkah laku dan kemurnian kita, maka Ia akan menghadiahi apapun yang kita perlukan, atau apapun yang berguna untuk kemanusiaan melalui kita.
Tidaklah perlu khawatir tentang tingkat pencapaian Anda atau apakah Anda telah mencapai Kebuddhaan atau Anda telah ke tingkat sembilan ataukah belum. Saya masih di tingkat lima, tetapi Anda telah ke tingkat sembilan. Guru seharusnya berada di tingkat lima, tetapi ada sementara orang berpikir mereka ada di tingkat sembilan. Selamat! Sebenarnya agak terlalu jauh untuk kita, tetapi itu baik adanya jika ia senang ke sana.

Adalah Kuasa Tuhan Yang Melakukan Semua ini

Menurut cerita ini, sang lelaki suci tidak mengetahui banyak mengenai hal-hal baik yang melekat pada diri dan bayangannya, karena orang-orang terpusat pada bayangannya sehingga mereka melupakan tentang lelaki tersebut. Sehingga, harapannya, bahwa apapun kebaikan yang telah dilakukannya janganlah ditujukan kepadanya, telah menjadi kenyataan. Tuhan menganugerahinya harapan ini. Ini adalah persis seorang guru, menurut pengetahuan saya yang rendah, pendapat dan pengalaman.
Jadi, jika kalian hendak menanyakan saya apa itu seorang guru, dia adalah seperti lelaki ini, tidak ada yang lain. (Tepuk tangan) Jika kalian bahkan ingin mengetahui seperti apa seorang guru itu atau berterima kasih kepada guru untuk segala sesuatu, benar-benar tidak perlu adanya, karena semua itu adalah kuasa Tuhan yang melakukannya. guru selalu bebas secara alami. Dia seperti seorang diantara kita. Tidak pernah memiliki beban bawaan atas kesucian tersebut di bahu mereka atau harus menjaga kesucian atau Kebuddhaan ini, sehingga tingkatnya tidak terpelincir atau ia tidak jatuh ke tingkat rendah lainnya atau sesuatu seperti itu. Sewaktu Anda telah mencapai tingkat Kebuddhaan, sewaktu Tuhan senang dengan Anda, Ia tidak akan menarik kembali karunia tersebut. Dia akan terus memiliki ini sepanjang hidupnya bahkan tanpa mengetahuinya.
Jika kita melakukan sesuatu yang baik untuk kemanusiaan, untuk apa kita harus mengetahuinya. Kemanusianlah yang merasakan manfaatnya. Itulah hal yang paling utama. Karena kita ingin bermanfaat bagi orang lain, sehingga jikga mereka mendapatkan manfaatnya, tidak peduli dari mana atau bagaimana hal tersebut dilakukan. Tidak terdapat banyak guru di bumi ini, tetapi beberapa guru yang telah saya ketemui, guru-guru sejati, mereka adalah seperti itu, sangat, sangat rendah hati dan bersahaja. Mereka sungguh tidak mengetahui keunggulan di dalam diri mereka sendiri, mereka tidak mengetahui kesucian mereka. Kemungkinan mereka mengasihi orang lain, mereka memberkahi orang lain sesuai harapan mereka, tetapi mereka tidak merasa diri mereka sebagai pemberkah. Ya, mungkin mereka bertindak seperti seorang guru karena orang-orang mengharapkannya. Seperti wanita di bis yang terus bertanya, "Adna orang Amerika, iya kan? Kemudian terakhir Anda berkata, "Jadi, ya. Baik saja, baik kenapa tidak. Terus menyangkal sepanjang waktu membuat begitu banyak masalah. Jadi, seorang guru adalah seperti itu. Hanya bertindak secara berkesesuaian, sehingga semua orang merasa senang dan bahagia dan hanya melakukan segala hal dengan sederhana. Kalau tidak, sang guru tidak pernah berpikir, tidak pernah merasakan bahwa ia adalah seorang guru.

Kenapa Kita Tidak Dapat Menyatu Dengan Guru

Itulah sebabnya saya tidak memiliki masalah menyatu dengan kalian, tetapi kalian memiliki masalah menyatu dengan satu; karena kalian selalu membawa seorang guru di kepala kalian dan saya tidak membawa seorang muridpun di pikiranku. Saya melihat kalian sebagai seorang manusia. Itulah sebabnya saya tidak menyukainya apabila kalian terlalu rendah hati atau kalian bertingkah-lebih bahwa kalian begitu mengasihiku, begitu menghormatiku, apapun. Saya tidak merasa alami. Jika saya mengenali seseorang dan berkata, "Oh, Anda dapat menjadi temanku, tidak ada masalah. Dan buat saya tidak ada masalah, tetapi buat dia adalah suatu masalah; karena ia selalu berpikir bahwa saya seorang guru. Saya berkata, "Saya tidak pernah memikirkan Anda sebagai seorang murid. Jadi, tidak pernah ada suatu halangan dari awal.
Tetapi kalian selalu ada masalah sebagai teman-temanku dan itulah sebabnya saya tidak memiliki teman-teman karena kalian menempatkanku terlalu tinggi dan memisahkanku. Itulah sebabnya kita memiliki masalah berkomunikasi dengan diri kita masing-masing. Itulah sebabnya kalian salah pengertian tentang apa yang saya beritahukan, selalu, dan itulah sebabnya kalian tidak melakukan hal-hal yang saya mintakan; karena kalian pikir bahwa apapun yang kalian lakukan untukku pasti sangat istimewa, sungguh istimewa. Apapun adanya, hasilnya mengerikan, karena kalian melakukannya dengan ego, dengan cara yang kalian pikirkan, bukan dengan cara yang seharusnya dilakukan. Itulah sebabnya apapun yang dilakukan untukku adalah berantakan. Selalu bukan dengan cara yang saya inginkan -- sederhana, logis dan dapat dipahami pada umumnya. Mereka harus membuat suatu kesepakatan yang besar mengenai segala hal dan pada akhirnya saya yang menderita. (Guru Ketawa.)

Tiada Seorangpun Mengetahui Bagaimana Seorang Guru Menderita

Menjadi seorang guru adalah suatu pekerjaaan yang sulit, dan suatu posisi yang menderita; karena orang-orang menimbunkan pendapat mereka terhadap Anda tentang apa itu seharusnya seorang guru, bagaimana seorang guru itu seharusnya, seperti apa seorang guru itu, bagaimana seorang guru itu harus hidup. Dengan demikian, sang guru menjadi seperti seorang yang terpenjara dalam hatimu; dan ketika begitu banyak hati dikumpulkan bersama, maka habislah sang guru. Kriminal yang paling jahat sekalipun hanya memiliki satu sel, tetapi sang guru memiliki ribuan, ratusan ribu, jutaan sel untuk tinggal di dalamnya.   Mengertikah kalian? Karena pikiran kita sangat sempit dan terbatas, kasih di dalam hati kita adalah bikinan manusia. Jadi, sang guru harus tinggal di sana dan bekerja sesuai dengan cara yang mereka pikirkan. Kalau tidak, kita memberikan sang guru neraka. Seperti kalian tidak mengharapkan guru melakukan ini, kalian tidak mengharapkan guru memakai itu, kalian tidak mengharapkan guru berbicara seperti ini dan blah, blah, blah, blah. Kalian memberikan penolakan ini dan atmosfir penyangkalan kepada guru setiap waktu di dalam hati kalian. Itulah bagaimana kalian membuat seorang guru menjadi terpenjara di dalam bingkai kalian, di dalam dinding sempit dari pikiran kalian; dan itulah bagaimana seorang guru harus menderita. 
Seperti seekor burung, kalian menempatkannya di suatu sangkar. Tidak masalah apakah itu sangkar besi atau sangkar emas, tetaplah suatu sangkar. Sang guru tidak dapat bebas karena kasih guru terhadap kemanusiaan; ia tidak akan bebas sampai semua orang bebas. Tetapi itu bukanlah masalah, hanya untuk membiarkan kalian mengetahui apa sebenarnya karena kalian selalu menanyakan saya, "Apa itu sebenarnya seorang guru dan apa yang dirasakan oleh seorang guru atau bagaimana adanya, dari apa seorang guru itu dibuat? Sang guru terbuat dari kesederhanaan, seperti setiap orang dari kita. Hanya karena kita memperumit kehidupan kita, sehingga kita dapat menyatu dengan alam semesta dan Tuhan tidak dapat menghubungi kita. Kita menbangun dinding prasangka, harapan-harapan keagamaan, pola tingkah laku sosial, apaun untuk memisahkan diri kita dari jalan hakekat kehidupan. Itulah sebabnya kita tidak dapat menjadi seorang guru; awal mulanya semua bisa.

Jadi, sejauh kita masih menguasai diri kita sendiri dengan cara seperti, apa yang dipikirkan orang lain, atau seharusnya seperti apa seorang guru, kita tidak pernah akan menjadi seorang guru. Lepaskan segala gagasan, jadilah seorang anak kecil, dan kalianpun akan mengetahui seperti apa seorang guru itu. Tetapi masih lebih baik bahwa kalian tidak mengenal orang lain, kalian tidak keluar mengajar, kalian tidak berceramah dan segala hal lainnya; karena kalau tidak selesailah kalian. Orang-orang masih mengelilingimu dengan berbagai masalah, berbagai dinding dan bingkai. Sehingga, sangatlah sulit untuk bergerak dalam hidupmu. Kalian masih dapat mencobanya, tetapi sangatlah sulit dan banyak sekali penderitaan -- secara mental di dalam, bukan di luar, kalian tidak melihat di luar. Jika seseorang memotong lenganmu  ataupun mencederai kakimu, orang-orang melihatnya dan bersimpati denganmu; tetapi jika diciderai di dalam, sangatlah sulit, tiada seorangpun mengetahuinya.

sumber : www.godsdirectcontact.or.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net