Selasa, 08 November 2016

BILA HARMONIS TANPA KEBENARAN

Para pejuang Indonesia saat melawan penjajah bersemboyan kita cinta damai namun lebih cinta kemerdekaan.Ini artinya kemerdekaan lebih tinggi nailainya dari perdamaian.Dalam Slokantara 2 ada dinyatakan lebih tinggi nilainya mendidik seorang  menjadi Suputra dari seratus kali berupacara Yadnya.Namun lebih tinggi nilainya  Satya atau kebenaran dari pada seratus Suputra. Ini artinya kebenaran itu diatas perdamaian dan kemerdekaan. Dalam kitab Cina Katha ada diceritrakan suatu Kerajaan yang Rajanya bernama Satya Wreta. Pagi-pagi saat mata hari hampir-hampir muncul diufuk timur Raja Satya Wreta menuju kolam permandianya.Belum sampai dari permandianya tiba-tiba ada  sosok yang mendekat.Ternyata sosok itu adalah seorang wanita yang sangat cantik dan menyatakan dirinya sebagai Dewa Perdamaian atau Santi Dewi. Dewi perdamaian itu sudah cukup lama menjaga Negara Sang Raja.Dewi Perdamaian itu akan pergi meninggalkan kerajaan Satya Wreta itu. Oleh karena sudah menjadi kehendak Sang Dewi Raja Satya Wretapun tidak berkeberatan.Belum beberapa langkah Raja menuju kolam permandianya tiba-tiba datang sosok pemuda sangat ganteng.Pemuda itu menyatakan dirinya sebagai penjelmaan Dewa Kemenangan atau Jaya Dewa. Dewa itulah yang menjaga Kerajaan Satya Wreta sehingga Raja selalu mendapatkan kemenangan. Sekarang Dewa Kemenangan menyatakan dirinya akan pergi meninggalkan Kerajaan Satya Wreta itu.Dewa Kemenangan dipersilahkan oleh Sang Raja pergi meninggalkan Kerajaan.Berikutnya datang lagi seorang Dewi Kasih Sayang atau Prema Dewi dan kemudian Dewi Kemakmuran. Kedua Dewi itu pun menyatakan dirinya akan pergi meninggalkan Kerajaan Satya Wreta. Raja Satya Wreta tidak berkeberatan atas perginya Dewi Kasih Sayang dan Dewi Kemakmuran meninggalkan Kerajaan.Terakhir datanglah Dewa Kebenaran yang menyatakan kehendaknya ingin pergi meninggalkan Kerajaan.Terhadap Dewa Kebenaran ini Raja Satya Wreta dengan sangat memelas sambil menyembah dengan khusuknya mengajukan permohonan.Raja berucap mohon dapat kiranya Sesembahanku Dewa Kebenaran tidak pergi dari Kerajaan ini.Segala sesuatu tidak akan ada manfaatnya di Kerajaan ini kalau tidak berdasarkan kebenaran.Hamba sedia melakukan apa saja asalkan atas kehendak Dewa Kebenaran dan Dewa Kebenaran tidak pergi meninggalkan  Kerajaan kami ini.Karena demikian sungguh-sungguhnya permohonan Raja Satya Wreta Dewa Kebenaranpun tidak jadi pergi meninggalkan Kerajaan. Dewa-dan Dewi yang meninggalkan Kerajaan itu tidak berguna ditempat lain.Apa artinya perdamaian,kemenangan, kasih sayang dan kemakmuran kalau tidak berdasarkan kebenaran.Tentu idialnya kalau semuanya itu dicapai dengan landasan kebenaran.Kalau kebenaran itu terkuburkan atas nama perdamaian maupun kemenangan sepihak tentunya sesuatu yang sangat sulit dipertahankan.Konflik pasti terjadi kalau kedamaian ,kemenagan,kasih sayang dan kemakmuran tidak didasarkan pada kebenaran.Pejuang-pejuang menegakan kebenaran pasti akan lahir cepat atau lambat.Karena itu janganlah sinis dan apriori dengan kenyataan adanya konflik.Kalau konflik sudah menjadi kenyataan marilah kita ambil hikmahnya saja.Jangan ikut –ikutan memperkeruh konflik tersebut.Doronglah agar mereka-mereka yang konflik mengristalkan dirinya masing-masing dan masing-masing mencari hikmah dari konflik tersebut.Timbulnya suatu konflik pasti ada yang kabur melihat suatu kebenaran.Melalui konflik itu akan terjadi proses perenungan untuk mencari akar masyalah yang menimbulkan konflik.Melalui proses perenungan itu diharapkan masing-masing akan semakin jelas melihat suatu kebenaran yang sesungguhnya.Kalau kita jujur bahwa kebenaranlah yang harus ditegakan.Marilah sungguh-sungguh berjuang untuk mengekan kebenaran tersebut.Kalau ingin tidak terjadi konflik tinggalkanlah prilaku yang menginjak-injak kebenaran  meskipun itu suatu tradisi.Tradisi yang tidak menegakan supremasi nilai-nilai Dharma cepat atau lambat harus kita singkirkan dengan suka rela kalau kita ingin tidak terjadi  konflik. Meskipun kita harus berkorban dalam proses menegakan konflik tersebut.Kalau tidak demikian konflik akan terjadi karena kebenaran itu diatas segala-galanya.Dalam hal inilah orang sering tidak jujur pada dirinya.Meskipun mereka sudah tahu yang benar,mereka sering tidak mau membela kebenaran menurut pandangan hati nuraninya. Karena suara hati nuraninya dikalahkan oleh kekuatan Wisayanya.Kekuatanya Wisaya itulah yang sering menjelma menjadi  tuntutan hawa nafsu sejenak untuk mengejar kepentingan yang sempit. Sikap hidup yang demikian itulah menyimpan potensi konflik.Tinggal menunggu masa inkubasinya saja. Kalau masa inkubasinya datang konflik pasti merebak.

Dari : I Ketut Wiana.

Hal  : Naskah Untuk Mimbar Agama Hindu di Bali Post.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net