Senin, 07 November 2016

PAMAHAMI KONFLIK DENGAN SIKAP OBJEKTIF

Tidak ada manusia normal yang senang dengan keadaan konflik.Jangankan langsung terlibat dalam konflik tersebut. Berdampingan saja dengan mereka yang konflik sudah tidak mengenakan.Namun konflik itu suatu kenyataan sosial yang sering sulit untuk dihindari.Menurut  ajaran Hindu tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak kena hukum Rwabhineda.Hanya Tuhan yang maha mutlak yang tidak kena hukum Rwabhineda tersebut.Demikian juga halnya dengan konflik.Konflik disamping berwajah mengerikan, konflik juga dapat menegakan kembali nilai-nilai kebenaran yang dikubur oleh keadaan harmoni semu. Konflik dan harmoni kedua-duanya ada dalam kekuasaan hukum Rwabhineda. Karena itu ada Sastra suci menyatakan bahwa Tuhan bersabda : Aku berikan dunia ini sebagai tempatmu bertemu dalam keadaan damai dan dalam perang.Memang di dunia ini tidak pernah ada yang mutlak damai dan mutlak perang. Ada saja dibagian tertentu dunia ini dalam keadaan damai ada juga pada bagian lainya yang terlibat konflik bahkan sampai perang.Tidak semua konflik  menghancurkan segala yang bernilai tinggi. Demikian juga tidak semua harmoni menegakan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Banyak konflik dapat menegakan kembali nilai-nilai kebenaran, keadilan, kesetaraan,demokrasi dll.Demikian juga banyak keharmonisan yang disalah gunakan oleh mereka yang  memiliki hegemoni dan dominasi untuk kenikmatan indriawinya sendiri atau golonganya.Meskipun menurut ajaran Agama Hindu pengaruh dan kekuasaan (hegemoni dan dominasi) itu tujuanya untuk melindungi kebenaran,keadilan dan nilai-nilai hidup yang lainya.Memang idialnya manusia mengharapkan harmoni yang sejati. Harmoni yang sejati itu adalah harmoni yang dinamis .Dinamika harmoni itu dapat mensinergikan berbagai perbedaan menjadi suatu univikasi yang saling melengkapi. Univikasi yang saling lengkap melengkapi itu akan dapat membangun kekuatan bersama untuk mengatasi berbagai persoalan hidup di dunia ini. Membangun kekuatan bersama itu juga bertujuan untuk meningkatkan kwalitas hidup . Salah satu ciri manusia itu sebagai manusia adalah mampu bekerja sama dengan sesama manusia lainya.Karena manusia itu adalah makhluk sosial.Artinya manusia itu baru akan menampilkan ciri-ciri kemanusiaanya apa bila manusia itu berada ditengah-tengah manusia lainya dalam hidup bermasyarakat. Manusia akan kehilangan ciri-ciri kemanusiaanya apa bila ia lepas dari kehidupan bersama dengan sesama manusia dalam suatu sistim sosial.Namun sistim sosiali tu harus diupayakan untuk melindungi hak-hak azasi manusia secara individual dengan tidak ada merugikan individu yang lainya.

Kembali pada persoalan konflik.Marilah kita  pahami konflik itu dengan sikap yang objektif.Kita hendaknya memilah-milah konflik itu dari akar,batang ranting sampai kedaun-daunya.Jangan kita mengembangkan sikap apriori pada setiap konflik.Karena sikap yang apriori itu justru  dapat menimbulkan konflik baru.Kalau konflik itu untuk menegakan kebenaran tidak dapat kita serta merta menyalahkan terjadinya konflik  itu. Kalau kita ingin ikut serta dalam mengatasi konflik itu sumbangkanlah pikiran dengan konsep-konsep yang jelas untuk memanagement konflik itu untuk mencapai rekonsoliasi.Meredam konflik dengan kekuasaan dan pengaruh tidak dikenal dalam ilmu menagement konlik. Karena konflik yang diredam seperti itu akan dapat meredakan konflik untuk sementara.Begitu kekuatan yang meredam konflik itu kendor maka konflik tersebut akan meledak lebih hebat.Substansi konflik itupun akan meluas ,upaya untuk mengatasi konflik itupun akan semakin sulit. Memang banyak oknum pejabat yang ingin selama ia menjabat keadaan stabil meskipun kebenaran terinjak-injak.Di Indonesia konsep stabilitas semu cukup lama dijadikan dasar untuk mengendalikan dinamika kehidupan masyarakat.Hal itu memang cukup lama memberikan kenikmatan pada sementara pejabat dan derita bagi sebagian masyarakat yang dicekal hak-haknya sebagai warga negara yang merdeka.Demikian juga dikalangan umat Hindu.Cukup lama umat terpaku oleh keharmonisan semu yang diciptakan oleh sistim feodal pada jaman kerajaan dimasa lampau.Supremasi nilai-nilai Hindu itu dikebiri oleh supremasi adat yang menjadi media feodalisme.Inilah sumber konflik yang paling substansial di kalangan umat Hindu di Indonesia umumnya dan di Bali khususnya.Sumber konflik itulah yang sering mewabah menjadi berbagai bentuk konflik di kalangan umat Hindu tersebut. Bagi yang memiliki kepedulian tentang konflik tersebut sebaiknya janganlah membenci konflik itu.Kuraslah pikiran anda untuk menyumbangkan berbagai gagasan atau konsep untuk menyebrangkan konflik itu menjadi rekonsiliasi untuk membangun perdamaian sejati.

Dari : I Ketut Wiana.

Hal  : Naskah Untuk Mimbar Agama Hindu di Bali Post.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net