Sebagai
akibat majunya tehnologi transportasi dan komunikasi manusia modern dijejali
oleh berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Informasi yang masuk itu
tidak memilih –milih orang , baik yang patut diterima maupun yang semestinya
belum patut di ketahui.Jaman dahulu gedung bioskop masih ramai dikunjungi
orang. Umumnya digedung bioskop itu dipasang
tanda bahwa ada film untuk mereka yang berumur diatas tujuh belas tahun
dan ada yang film untuk semua umur. Pembatasan untuk menonton film seperti itu
dewasa ini sudah sangat sulit dilakukan dengan adanya tehnologi VCD. Orang tua
sulit dapat membatasi anak-anaknya agar mendapat berbagai informasi yang sesuai
dengan perkembangan jiwanya. Karena itu diberbagai Negara maju ada suatu
peraturan yang melarang orang tua kedua-duanya bekerja kalau masih memiliki
anak yang berumur dibawah 20 tahun. Salah satu dari orang tua hanya bekerja untuk membimbing
anak-anaknya yang masih dalam keadaan Pancaroba. Negara-negara maju pejabat
negaranya memang sudah benar-benar untuk mengurus warga negaranya agar terlahir
generasi penerus yang berkwalitas baik fisik maupun moral dan mental.Sedangkan
dalam negara yang belum maju warga negara masih sibuk mengurusu Pejabat Negara
agar ia mendapatkan pelayanan dengan baik dari pejabat negara.Kalau tidak
demikian warga negarapun akan mendapat berbagai kesukaran dari pejabat negara
dalam berbagai urusan.
Orang
tua yang mendapat tugas khusus membimbing Putra-putranya ini tentunya dapat
saja bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti orang atau suatu lembaga yang
dinggap akhli atau berpengalaman membimbing anak itu agar ia patuh sama orang
tuanya.Dewasa ini banyak kita dengan orang tua mengeluh karena mengalami
kesulitan untuk membimbing putra-putranya agar patuh pada tuntunan yang baik
dan benar. Untuk itu perlu kiranya orang tua meyakinkan kepada putra-putranya
bahwa kalau mereka patuh pada nasehat-nasehat orang tuanya ia akan mendapatkan
berbagai pahala mulia dari Tuhan dalam menapak kehidupan selanjutnya.Kitab suci
sudah menjanjikan kepada anak yang
selalu hormat dan patuh pada nasehat orang tua.Janji ini dinyatakan
dalam kitab Manawa Dharmasatra II.121.Dalam Sloka kitab Manawa Dharmasastra
tersebut dinyatakan
bahwa kalau seorang anak yang sudah membiasakan diri selalu hormat dan patuth
pada orang tuanya dijanjikan akan mendapatkan empat pahala mulia yaitu”
Pertama
:Aayuh artinya hidup berumur panjang.Umur
panjang disini dimaksudkan dalam hidupnya ini dia lebih banyak sehat,jarang
marah, jarang sedih,tidak tidur berlebihan.Karena dalam Sarasamuscaya 367 umur itu dikurangi dengan tidur,sedih,
marah,sakit dan gangguan-gangguan lainya.Jadinya orang yang dianggap berumur
panjang adalah orang jarang kena gangguan-gangguan seperti yang disebutkan
dalam Sarasmuscaya tersebut. Itulah salah satu pahala orang yang patuh pada
orang tuanya.
Kedua
Widya; artinya berilmu.Orang yang berilmu
berarti telah memiliki sahabat yang amat baik.Nitisastra menyatkan: “ norana
mitra mangelewihane guna maruhur”.Artinya tidak ada sahabat yang lebih utama
dari pada ilmu pengetahuan yang luhur.Canakya Niti juga menyatakan sahabat yang
paling karib di Negeri orang adalah ilmu pengetahuan.Orang memiliki ilmu itu
benar-benar tidak ditenggelamkan oleh ilmunya.Karena Nitisastra mengingatkan
bahwa ilmu itu dapat membuat orang mabuk. Karena itu kuasailah ilmu itu jangan
sampai ilmu itu menguasai kita.Banyak orang kehilangan jati diri dalam lautan
ilmu pengetahuan.
Ketiga
Yasa :Dalam bahasa Sansekerta artinya
keharuman nama atau kemasyuran. Nama yang harum itu karena telah dapat berbuat
jasa kepada masyarakat luas.Berbuat jasa artinya melakukan sesuatu yang
bernilai tinggi pada masyarakat. Nilai itu adalah sesuatu yang padat makna.Dalam kehidupan dunia yang serba
senjang dewasa ini sesungguhnya sangat dibutuhkan orang-orang yang mampu
berbuat jasa kepada sesama.Anak yang patuh pada orang tuanya itulah kelak akan
menjadi orang berjasa.
Keempat
Bala : Dalam bahasa Sansekerta kata “bala”
artinya kekuatan.Kuat dalam hal ini tidak semata-mata arti fisik.Kuat adalah tahan dan seimbang
menghadapi suka dan duka (Sama duhkha sukham dhiram).Orang kuat itu adalah
orang yang mampu melawan musuh yang ada dalam dirinya sendiri. Dalam menegakan
prinsip hidupnya tidak mudah digoyahkan oleh godaan-godaan yang menggiurkan.
Orang akan dihormati apa bila ia memiliki prinsip dalam hidupnya serta kuat
memegang prinsipnya yg benar itu.
l
Dari : I Ketut Wiana.
Hal
: Naskah Untuk Mimbar Agama Hindu di Bali Post. Dimuat 4-6-2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar