Minggu, 13 November 2016

MENYELAMATKAN BUMI DENGAN ENAM LANGKAH

Dalam Sarasamuscaya 135 dinyatakan bahwa usahakan melakukan “Bhuuta Hita”. Artinya lakukan perbuatan untuk mensejahtrakan semua makhluk. Bhuuta artinya semua unsur yang membangun bumi ini beserta dengan segala isinya termasuk semua makhluk hidup. Tanah,air,api,udara dan akasa itulah lima unsur  inti yang membentuk bumi ini tempat kita hidup Karena itu ia disebut Panca Maha Bhuta. Dari lima unsur  yang membangun bumi itulah segala makhluk mendapatkan sumber kehidupan .Sedangkan “Hita “ artinya sejahtra. Amanat Sarasamuscaya tersebut menyatakan bahwa lima unsur yang disebut Panca Maha Bhuta yang membangun bumi ini lah yang harus dijaga baik-baik jangan sampai dirusak oleh manusia-manusia serakah yang hanya memikirkan kenikmatan hidupnya sendiri. Sarasamuscaya 135 tersebut juga menyatakan kalau lima unsur alam itu tidak lestari maka tujuan hidup manusia mewujudkan Dharma.Artha dan Kama di dunia inipun tidak mungkin dapat dilakukan.

Dalam Mantra Yajurveda XXV.17 dinyatakan bahwa Tuhan menciptakan bumi dan langit ini sebagai ibu dan ayah kita ( Tan maataa perthivi tat pitaa dyauh). Karena bumi dan langit dinyatakan oleh Tuhan sebagai ibu dan ayah semua makhluk hidup maka Tuhan memberikan petunjuk kepada umat manusia untuk melindungi bumi ini dengan enam cara. Enam cara melindungi bumi (prthivim dhaarayanti) ini dinyatakan dalam Mantra Atharvaveda XII.1.1 yaitu.

Pertama: Satya, artinya kebenaran yang kekal abadi.Pengertian Satya ini memang sangat luas dan idialis.Karena itu Satya ini hendaknya dijabarkan lebih nyata menjadi Dharma. Dharma ini menjabarkan Satya menjadi norma hukum positif untuk melindungi bumi ini.Dharma juga berarti kesadaran rokhani untuk melakukan kewajiban dengan landasan berbuat kebajikan melindungi bumi ini .Kewajiban dan kebajikan itu dilakukan karena kesadaran bahwa bumi inilah yang telah memberikan kita sumber kehidupan dan penghidupan sepanjang masa.Menjabarkan Dharma itu landasanya adalah Prema Wahini artinya sebagai suatu perwujudan kasih sayang pada alam.

Kedua : Rta artinya hukum alam.Setiap unsur alam yang membangun bumi ini memiliki hukum kodratnya masing-masing.Manusia jangan terlalu memperkosa proses kodrat alam tersebut dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya,untuk semata-mata mendapatkan kenikmatan sesaat tanpa memperhatikan keseimbnangan ekosistim dari alam tersebut. Misalnya ada musim panas,musim dingin dan seterusnya.Semua hal itu memiliki arti tersendiri bagi kehidupan semua makhluk.Karena semua musim itu memiliki makna bagi kehidupan ini.

Ketiga:Tapa ,artinya manusia harus menahan dan membatasi diri dalam memanfaatkan alam beserta dengan segala isinya ini.Gunakanlah akal sehat dan berpikir untuk jangka panjang demi kelangsungan  hidup anak cucu kita kelak.Janganlah terlalu bernafsu untuk mengexploitasi alam ini untuk kenikmatan jangka pendek,apa lagi hanya untuk keuntungan segelintir manusia.

Keempat : Diiksa dalam bahasa Sanskerta artinya pemberkatan atau pentasbihan. Maksudnya dalam menjaga kelestarian bumi lakukanlah perbuatan yang telah terberkati atau telah dibenarkan oleh Tuhan.Dalam Mantra-Mantra Weda banyak sekali petunjuk Sabda Tuhan dalam memperlakukan alam ini.Petunjuk Sabda Tuhan itulah sesungguhnya merupakan langkah yang telah terberkati olehTuhan dalam memperlakukan bumi ini.

Kelima:Brahma maksudnya untuk melindungi bumi ini panjatkanlah doa Mantra keselamatan bumi.Dengan melakukan puja mantra tersebut hati manusia akan tervibrasi oleh Puja Mantra itu untuk mendorong hati nuraninya untuk berprilaku tidak merusak bumi ini.Karena kalau bumi ini rusak,maka bumi inipun akan merusak hidup kita.

Keenam Yadnya. Maksudnya melakukan langkah Niskala dengan ritual sakral.Namun hal itu harus dilanjutkan dengan langkah Sekala atau nyata tidak berbuat merusak bumi.Misalnya Upacara Taur Kesanga.Maknanya untuk menyucikan alam atas,tengah dan alam bawah.Kalau kita setiap hari menancap gas mobil kita dalam-dalam sehingga mengeluarkan asap tebal.Asap itu akan menimbulkan semakin parahnya efek rumah kaca diruang angkasa yang menimbulkan pemanasan global.Lebih-lebih petugas kir mobil sangat mudah mengeluarkan surat kir untuk laik jalan kendaraan umum meskipun dalam kenyataanya mobil tersebut mengeluarkan asap tebal mengotori lingkungan. Upacara Yadnya yang kita lakukan menjadi mubazir saja.Karena hakekat Upacara yadnya untuk membangkitkan kekuatan spiritual untuk diaktualkan dalam kehidupan nyata memperbaiki kehidupan ini.Upacara Taur Kesanga itu semestinya dilanjutkan dengan langkah menjaga kelestarian di Bhur Loka seperti melindungi pantai,hutan,sungai ,danau,sistim pemukiman yang sehat,tidak membuang limbah rumah tangga kegot. Untuk Bhuwah Loka tidak mengotori udara dengan melepaskan CO2 dengan berbagai prilaku tidak terpuji.Tidak membuat kebisingan suara yang tidak perlu. Sedangkan untuk di Swah Loka tidak membuat bertambah parahnya lapisan ozon yang menyebabkan sinar mata hari tidak sempurna memberikan hidup kepada makhluk di bumi ini.Demikian juga timbulnya efek rumah kaca dimana CO2 sudah membentuk lapisan yang tebal yang dapat meningkatkan pemanasan global.Konon hal ini dapat menimbulkan semakin mencairnya kutub utara dan selatan.Hal ini dapat menimbulkan akibat daratan semakin berkurang.Demikian disebutkan dalam Buku Agenda Pemasyalahan Abad 21.

Upacara Yadnya yang bernuansa Niskala lama kelamaan akan menjadi mubazir tanpa langkah Sekala atau nyata.Karena Agama Hindu selalu mengajarkan keseimbangan antara Niskala dan Sekala untuk dilakukan secara sinergis.

Dari : I Ketut Wiana.

Hal  : Naskah Untuk Mimbar Agama Hindu Di Bali Post.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net