Kitab Manawa
Dharmasastra VI.35 menyatakan bahwa
hendaknya pikiran jangan diarahkan mencapai tujuan akhir mencapai
kebebasan (Moksha) sebelum melunasi tiga macam hutang moral .Tiga hutang moral
(Tri Rina ) itu adalah hutang kepada Tuhan,kepada leluhur dan kepada para
Resi..Kalau mencari kebebasan terakhir tanpa menyelesaikan tiga hutang tersebut
justru akan membawa orang terjerumus
kebawah. Untuk menyelesaikan tiga hutang tersebut umat Hindu melakukan
lima macam Yadnya yang disebut Panca
Yadnya. Ajaran Manawa Dharmasastra inilah nampaknya yang sangat dipahami oleh
umat Hindu sehingga dalam hidupnya terus
berupaya untuk melaksanakan Panca yadnya sebagai upaya untuk menyelesaikan tiga
hutang moral tersebut. Salah satu dari tiga hutang tersebut adalah Pitra Rina
yaitu hutang kepada orang tua atau
leluhur. Berhutang kepada Tuhan dibayar dengan melakukan bhakti pada Tuhan
.Salah satu cara berbhakti pada Tuhan dengan melakukan Dewa Yadnya.Dewa Yadnya
itu adalah yadnya yang ditujukan kepada Tuhan dengan segala manifestasinya yang
disebut Dewa .Disamping itu hutang
kepada Tuhan dibayar dengan melakukan Bhuta Yadnya.Bhuta artinya alam semesta yang dibangun oleh lima unsur bhuta
yang disebut Panca Maha Bhuta (pertiwi,apah,teja ,bayu dan akasa ). Bhuta
Yadnya bertujuan melakukan Bhuta Hita yaitu mensejahtrakan alam
lingkungan.Bhuta artinya alam dan Hita artinya sejahtra. Merawat alam berarti merawat badan raganya Tuhan.Karena
dalam kitab Yajurveda XXXX.1 disebutkan
bahwa ; "Isavasam idam jagath" : artinya alam semesta ini adalah
stana Tuhan yang sebenarnya. Sedangkan untuk membayar hutang kepada para Resi disebutkan dalam Agastia Parwa
dengan melakukan bhakti kepada Pandita serta
memahami hakekat diri sebagai manusia.(Resi
Yadnya ngarania kapujan ring Pandita muang sang wruh ring
kalingganing dadi wang ). Untuk dapat memahmi hakekat diri menjadi manusia dengan jalan mendalami
ajaran-ajaran Weda yang sudah disebarkan oleh para Resi. Mendalami karya para
Resi yang menyebarkan ajaran Weda
melalui berbagai karya beliau itu termasuk Resi Yadnya.
Sedangkan hutang kepada Pitra diselesaikan dengan jalan
melakukan Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya. Mengapa Manusa Yadnya
menjadi media menyelesaikan Pitra
Rina. Salah satu dasar keyakinan Hindu
adalah percaya pada Punarbhawa atau
reincarnasi. Anak-anak itu tiada lain adalah leluhurnya yang kembali menjelma
untuk memperbaiki Karmanya.Hidup di dunia ini adalah kesempatan untuk
memperbaiki Karma supaya terus meningkat sampai mencapai Moksha. Dengan
melakukan Yadnya pada anak-anak berarti beryadnya
pada leluhur. Ini lingkaran moral yang sangat indah yang diajarkan dalam Agama
Hindu. Dengan Pitra Rina dan Pitra Yadnya anak dan orang tua masing-masing
termotivasi untuk saling beryadnya. secara timbal balik. Orang tua akan
termotivasi untuk mengabdi pada anaknya dengan penuh tanggung jawab dan kasih
sayang. Karena orang tua yakin bahwa orang yang dia lahirkan, pelihara dan
didik itu sesungguhnya leluhurnya sendiri yang menjelma menjadi anaknya. Anak
juga akan termotivasi untuk berbhakti pada orang tuanya sendiri.Orang tua itu
telah berjasa melahirkan,.memelihara dan
mendidik,maka anak itupun merasakan secara langsung jasa-jasa orang tuanya
sendiri. Hal ini juga memotivasi seorang anak untuk mengabdi dan berbhakti pada
orang tuanya sendiri.Apa lagi anak itu memahami bahwa yang menjelma menjadi
orang tuanya itu juga leluhurnya. Dengan mengabdi dan berbhakti pada orang tua
berarti ia mengabdi dan berbhakti pada leluhurnya juga..Dalam Bhagawad Gita
IX.25 disebutkan menyembah Dewa akan sampai pada Dewa.memnyembah leluhur akan
sampai pada leluhur ,menyembah Bhuta akan sampai pada Bhuta. Sedangkan
yang menyembah Tuhan akan sampai pada
Tuhan. Sloka Bhagawad Gita tersebut menandakan dalam sistem penyembahan Hindu dikenal adanya penyembahan berjenjang.
Dari menyembah Bhuta, Dewa Pitara (leluhur ),menyembah Dewa dan kemudian
menyembah Tuhan. Menyembah Bhuta berarti menyayangi isi alam. Kata sembah
berasal dari bahasa Jawa Kuna yang memiliki lima arti. Sembah berarti menghormat,menyayangi,memohon, menyatukan
diri dan menyerahkan diri secara total. Hanya menyembah Tuhanlah dilakukan
dengan menyerahkan diri secara total. Dengan menyembah pada leluhur kita akan
sampai pada lel8hur. Kemudian bersama- leluhurlah kita menyembah Tuhan sehingga
sampai pada Tuhan.Inilah tujuan Pitra Yadnya. Jadinya Pitra Yadnya itu adalah
media menyembah leluhur menuju pemujaan pada Tuhan.
Dari : IKetut Widyananda
Hal : Naskah Untuk
Rubrik Kembang Rampe di Nusa Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar