Senin, 26 Desember 2016

CARU RESI GHANA ITU BUKANLAH CARU

Umumnya upacara Resi Ghana ini disebut Caru oleh umat pada umumnya. Namun kalau diteilit lebih dalam Upacara Resi Ghana ini bukanlah Caru.Mengapa upacara tersebut tidak disebut Caru.Karena Caru adalah upacara yang ditujukan untuk Nyomia Bhuta Kala.Dalam Puja Pangastawa Resi Ghana dinyatakan bahwa Upacara Resi Ghana itu ditujukan kepada Dewa Ghana Patti.Jadinya bukan untuk Nyomia suatu Bhuta Kala tertentu. Dalam Lontar Pratamaning Caru disebutkan tujuan Upacara  Mecaru itu adalah untuk mengalahkan dan “menyempurnakan “yang didalam Lontar tersebut disebutkan : Pinaka Pamurnaning gering, desti,tuju,bebai,sahananing pakaryan wong ala purna denia. Meskipun Upacara Resi Ghana ini tidak menyebutkan untuk Nyomia Bhuta Kala namun ditujukan pada Dewa Ghana untuk melindungi umat dari gangguan Bhuta Kala berbagai Bhuta Kala. Hal inilah yang nampaknya menyebabkan Upacara Resi Ghana itu disebut Caru. Tatacara penyelenggaraan Upacara Resi Ghana ini diuraikan dalam Lontar Japa Kala dan Lontar Keputusan Resi Ghana. Sedangkan Puja Pengastawa untuk mengantarkan Upacara Resi Ghana itu tercamtum dalam Lontar Perembon Weda Puja. Dalam Puja Pengastawa yang disebutkan dalam Lontar tersebutlah dinyatakan bahwa Upacara Resi Ghana itu ditujukan untuk memuja Dewa Ghana Patti. Dewa Ghana adalah Dewa Wighna-ghna. Wighna dalam bahasa Sansekerta artinya halangan.Tujuan memuja Dewa Ghana adalah untuk memohon pada Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Ghana agar kita mendapatkan perlindungan Tuhan .Dengan perlindungan Tuhan itu kita terhindar dari berbagai halangan dalam menjalani hidup ini. Karena itu Upacara Resi Ghana ini lebh tepat disebutan sebagai Upacara Penolak Baya artinya upacara untuk menolak mara bahaya. .Dalam tata cara penulisan Lontar di  Bali doa pembukaan selalu dituliskan Mantram: “ Om Awighnama astu “ yang artinya  Ya Tuhan semoga kami tidak mendapatkan halangan. Doa pembukaan penulisan lontar itu adalah doa yang ditujukan kepada  Dewa Ghana agar dalam kegiatan menulis Lontar tersebut menjadi lancar tanpa halangan.Demikian juga dalam kegiatan upacara persembahyangan.Sebelum puncak persembahyangan dimulai selalu diawali dengan memercikan Tirtha Panglukatan pada sarana upakara dan umat yang akan sembahyang.Tirtha Panglukatan itu Dewanya adalah Dewa Ghana.Jadinya fungsi Tirtha Panglukatan tersebut sama dengan doa pembukaan dalam penulisan Lontar tersebut. Upacara Resi Ghana ini biasanya dilakukan dalam setiap rumah tempat tinggal ,bangunan untuk umum apa lagi bangunan suci.Tujuan upacara Resi Ghana ini agar rumah tempat tinggal atau bangunan umum lebih-lebih tempat suci seperti  Merajan dan Pura Kahyangan harus ada upacara Resi Ghana. Tujuanya agar tempat tinggal atau bangunan suci itu benar-benar terlindungi oleh Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Ghana. Dengan kata lain Upacara  Resi Ghana ini bertujuan untk menstanakan kesucian Dewa Ghana untk  meindungi suatu  bangunan suci atau tempat tinggal  agar terlindung dari mara bahaya.


Upacara Resi Ghana ini biasanya diulang kembali setiap sepuluh tahun.Hal ini untuk mengingatkan kita agar terus ingat pada Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Ghana.Ini bermakna  untuk selalu memelihara rasa  Ketuhanan dalam diri dan dalam tempat tersebut.Rasa Ketuhanan yang dalam inilah yang akan memberi kita perlindungan dalam hidup.Karena orang yang rasa Ketuhanya sangat kuat akan terhindar dari perbuatan yang bertentangan dengan Dharma. Dalam Lontar Japa Kala disebutkan Upacara Resi Ghana ini disamping untuk melindungi lingkungan rumah atau tempat suci dari gangguan mara bahaya ,Upacara ini juga dilakukan apa bila ada pohon besar yang tumbang sampai keakar-akarnya,ada suatu wilayah yang ukuranya tidak sesaui dengan pentunjuk Lontar Asta Bhumi.Dalam Lontar Mpu Lutuk disebutkan Upacara Resi Ghana ini dilakukan untuk : Pemarisudha karang panes dan karang angker,kalau ada terjadi kematian karena salah pati, ada orang kelebon amuk dan disambar petir. Dalam Lontar Usana Bali disebutkan itik putih yang menjadi sarana utama dalam Upacara Resi Ghana ini isi jejeroanya  agar diolah menjadi “ebatan “ dalam  lima wujud. Jantung atau Pepusuh dari itik putih itu diolah menjadi “Urab Putih” diletakan diarah Timur dalam pengider-ider. Hatinya diolah menjadi “Urab Barak” letaknya dalam pengeder-ider di Sealatan.Ungsilanya diolah menjadi “Urab Kuning” dalam pengider-ider di Barat. Nyalinya diolah menjadi “Urab Selem” dalam pengider-ider letaknya di Utara.Sedangkan badan dari itik putih itu olahanya diletakan di Tengah-tengah. Dalam Lontar Keputusan Resi Gahna itik Putih itu diolah menjadi tiga-puluh tiga tanding dan diletakan dalam pengider-ider di lima penjuru sesuai dengan uripnya.di Timur lima tanding, di Selatan sembilan tanding,di Barat tujuh tanding,di Utara empat tanding dan di Tengah delapan tanding.Dengan demikia semuanya berjumlah 33 tanding.Angka tiga puluh tiga ini adalah lambang “Urip Bhuwana”.Upacara Resi Ghana ini dilangsungkan dihadapan Sanggar Tutuwan yang ditancapkan di Timur Laut areal bangunan disertai dengan dua “Kober” (sejenis bendera) dengan lukisan Dewa Ghana.Tangkai Kober itu menggunakan  Tiying Gading atau bambu kuning. Upacara Resi Ghana ini sesungguhnya sangat sederhana.Karena ia dianggap Caru maka sering di dasarkan dengan Caru Panca Sata atau ada juga yang menggunakan Caru Panca Sanak bahkan Panca Kelud.Hal ini menyababkan Upacara Resi Ghana ini menjadi mahal. Menurt Ida Pedanda Made Sidemen dari Geria Taman Sanur (almarhum) Resi Ghana itu hendaknya cukup menggunakan itik putih itu saja.Meluruskan pengertian ini memang membutuhkan waktu untuk melakukan dialog dan penelitian untuk mengembalikan kewawasan yang benar tentang Upacara Resi Ghana ini. Banyak umat yang merasakan secara langsung manfaat  Upacara Resi Ghana ini.Ada umat yang dalam kehidupan rumah tangganya tidak tentram,tidak kerasan tinggal dirumah sendiri,perasaan dan pikiran sering sepertinya kosong.mudah terpancing marah dan lain-lain godaan dalam kehidupan rumah tangga. Setelah upacara Resi Ghana ini di langsungkan dalam waktu yang tidak lama mereka merasakan ketentraman hidup. Meskipun rumahnya sangat sederhana ia amat kerasan tinggal dirumah karena merasa nyaman.Jarang diserang penyakit,percekcokan semakin menghilang. Meskipun ekonominya pas-pasan mereka bisa hemat sehingga tidak terhimpit hutang dll. Demikianlah banyak sekali yang merasakan manfaat Upacara Resi Ghana tersebut. Tentunya harus dilakukan dengan penuh keyakinan.


Dari: I Ketut Widyananda

Hal :Naskah Untuk Kembang Rampe di Nusa Tenggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net