Kamis, 01 Desember 2016

PENGERTIAN PENYUCIAN ATMAN

Pada hakekatnya menurut konsep Hindu Atman itu tidak ada bedanya dengan Brahman.Dalam kitab Brhad Aranyaka Upanishad I.4.10 dinyatakan : Brahman Atman Aikyam. Artinya Brahman dan Atman itu sama. Tuhan sebagai jiwa Bhuwana Agung atau alam semesta disebut Brahman.Sedangkan kalau menjadi jiwa Bhuwana Alit disebut Atman.Karena itulah sesungguhnya tidak ada Atman yang tidak suci.Yang ada adalah sinar suci Atman itu dihalangi oleh  Sarira yang menjadi selubung Atman. Ibarat terhalangnya sinar mata hari oleh awan hitam dilangit. Awan hitam itu tidak pernah mengotori mata hari. Dalam pengertian awam  Atman kotor itu adalah Atman yang terhalang oleh kegelapan awan hitam dalam wujud Klesa yang terdapat  dalam diri manusia..Klesa itulah yang menyebabkan sinar suci Atman tidak sampai menyinari Budhi yang memperkuat pikiran untuk mengendalikan indria. Klesa itulah yang menimbulkan  hidup "papa".Namun kalau yang dominan dalam diri manusia  Citta maka sinar suci Atman tidak akan terhalang untuk menerangi perbuatan manusia untuk melakukan  perbuatan baik. Bagaikan langit bersih tanpa awan sehingga sinar mata hari sepenuhnya dapat menyinari alam semesta ini. Atman sebagai jiwa Bhuwana Alit diselubungi oleh badan yang disebut Sarira.Menurut  Wrehaspati Tattwa Atman itu dislubungi oleh tiga lapisan Sarira yang disebut Tri Sarira. Tiga selubung itu adalah Sthula Sarira,Suksma Sarira dan Antakarana Sarira. Badan yang  paling menjasmani adalah Sthula Sarira.Badan ini terdiri dari lima unsur yang disebut Panca Maha Bhuta (pertiwi,apah,teja ,bayu dan akasa).. Saat meninggal badan inilah yang ditinggalkan pergi oleh Atman. Saat Atman meninggalkan Sthula Sarira tersebut Atman masih diselubungi oleh Suksma Sarira.Kitab Wrehaspati Tattwa menyatakan bahwa  Atman yang meninggalkan badan kasar atau Sthula Sarira itu saat meninggal masih diselubungi oleh Suksma Sarira dan Antakarana Sarira. Suksma Sarira itu terdiri dari Citta,Tri Guna,Dasendria, dan Panca tan Matra..Pengertian  Upacara penyucian Atman adalah melepaskan Sang Hyang Atma dari selubung Sthula  dan Suksma Sarira bagaikan angin mengusir awan gelap di langit.  Setelah Sang Yang Atma lepas dari  selubung Sthula dan Suksma Sarira maka Atman masih dilekati oleh Karma Wasana. Bungkus Karma Wasana inilah yang akan menentukan  perjalanan Atman selanjutnya.Karma Wasana itu adalah  bekas-bekas perbuatan.Atman yang masih dilekati oleh Karma Wasana disebut Pitra atau Pitara. Kalau bekas perbuatan itu lebih banyak Asubha Karmanya atau perbuatan buruknya, maka Karma Wasana itulah yang membawa Sang Pitara menuju jalan Neraka.. Demikian juga kalau Karma Wasana yang melekati Sang Pitara itu lebih banyak Subha Karma atau perbuatan baik maka perjalanan Sang Pitara selanjutnya menuju Sorga. Upacara penyucian Atman melalui Upacara Ngaben dan Atma Wedana itu berfungsi untuk menambah bekal Karma kepada Sang Pitara. Kalau Upacara itu berhasil dilakukan dengan Subha Karma  maka hal itu  menambah bekal Karma baik bagi Sang Pitara. .Upacara itu dapat mendorong perjalanan Sang Pitara lebih cepat menuju Sorga. Namun kalau Upacara itu dilakukan dengan Karma buruk.justru upacara yang tanpa kwalitas itu dapat mendorong Sang Pitara menuju jalan Neraka. Upacara  Pitra Yadnya itu merupakan salah satu cara untuk memberikan bekal Karma baik kepada Sang Pitara agar lebih cepat mencapai alam Sorga. Landasan filosofi yang menjadi acuan  Upacara Pitra Yadnya untuk menyucikan Sang Hyang Atma adalah konsep Tri Sarira dalam kitab Wrehaspati Tattwa.Upacara Ngaben sebagai upaya ritual yang sakral untuk melepaskan selubung Sthula Sarira yang menutupi sinar suci Atman. Sedangkan Upacara  Atma Wedana adalah  upaya ritual keagamaan yang bertujuan melepaskan Sang Pitara dari selubung kegelapan yang ditimbulkan oleh Suksma Sarira. Setelah hal itu tercapai barulah Sang Pitara mencapai tingkatan yang disebut Sidha Dewata atau Sang Pitara sudah mencapai alam Dewata.. Pada tingkatan Sidha Dewata ini Sang Pitara  disebut Dewa Pitara.Dalam kitab Taittiriya Upanishad 2 menyatakan bahwa Atman itu memiliki lima selubung yang disebut Panca Maya Kosa.. Panca  Maya Kosa itu terdiri dari Anna Maya Kosa ,Prana Maya Kosa,Wijnyana Maya Kosa dan Ananda maya Kosa..Sedangkan konsepsi Sarira menurut Bhagawad Gita III.42 Atman itu dibungkus oleh indria,pikiran (Manas ) dan Budhi (kesadaran intelek). Karena itulah menurut Bhagawad Gita indria hendaknya dikendalikan oleh pikiran.Pikiran dikendalikan oleh Budhi dan Budhi disnari oleh sinar sucinya Atman. Inilah struktur diri yang idial agar dapat  hidup dijalan Dharma.



Dari : I Ketut Widyananda

Hal  : Naskah Untuk Rubrik Kembang Rampe di Nusa tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net