Jumat, 06 Januari 2017

BANTEN CATUR LAMBANG EMPAT KEMAHA KUASAAN TUHAN

Jenis Banten Pesaksi lainya yang “munggah“ di Sanggar Surya adalah Banten Catur.Banten ini disebut Soroan Banten Catur karena Banten ini dibuat dari yang serba empat warna.Sarana Banten Catur yang berwarna serba empat itu ditata sedemikiian rupa sehingga menjadi suatu bentuk Banten yang indah dan sakral namun mnggambarkan konsep theologi Hindu yang dalam serta bersumber dari kitab suci.Telah dijelaskan sebelumnya bahwa seluruh Banten yang Munggah di Sanggar Pesaksi atau Sanggar Surya sebagai suatu lambang yang menggambarkan  Kemahakuasaan Tuhan sebagai Saksi Agung kehidupan alam semesta berserta dengan segala isinya. Banten Catur adalah lambang kesaksian Tuhan  yang memiliki empat Kemaha kuasaan. Dalam kitab Wrehaspati Tattwa Tuhan dilambangkan memiiiki empat Kemaha Kuasaan .Empat Kemaha Kuasaan itu disebut Cadu Sakti yaitu Wibhu Sakti,Prabhu Sakti,Jnyanya Sakti dan Kriya Sakti..Wibhu Sakti artinya Tuhan itu Maha Ada.Prabhu Sakti artinya Tuhan itu Maha Kuasa,Jnyana Sakti artinya Tuhan itu Maha Tahu dan Kriya Sakti artinya Tuhan itu Maha Kerja tidak ada suatu pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan oleh Tuhan. Empat Kemaha Kuasaan Tuhan itulah yang dilambangkan oleh Banten Catur ini.Sarana yang digunakan untuk membuat Banten Catur  berwarna empat yaitu warna putih,warna merah,warna kuning dan hitam. Penempatan warna itu sesuai dengan konsep “pengider-ider “.Warna putiih di Timur.merah di Selatan.kuning di Barat dan hitam di Utara. Keempat warna ini juga melambangkan kemaha kuasaan Tuhan diempat penjuru angin artinya tidak ada arah yang tanpa kehadiran  dan kemahakuasaan  Tuhan.Di Timur Tuhan sebagai Dewa Iswara ,di Selatan sebagai Dewa Brahma,di Barat sebagai Dewa Maha Dewa dan di Utara sebagai Dewa Wisnu.Semua Dewa itu adalah manifestasi Tuhan Yang Maha Esa. Banten Catur melukiskan Kemahakuasaan Tuhan yang Esa itu. Sarana pokok yang dipergunakan dalam membuat Banten Catur adalah Nasi,rerasmen/lauk pauk,pisang,tebu,tape,jajan bantal, jajan Sesamuhan,buah-buahan,tigasan, dan canang dengan bunganya.Banten Catur itu ada dua jenisnya yaitu Banten Catur Rebah dan Banten Catur Niri. Catur Niri lebih Utama tingkatannya dari Catur Rebah. Banten Catur Rebah memerlukan tiga buah tempat yaitu sebuah  untuk tempat nasi yang berbenbtuk Penek. Sebuah untuk tempat rerasmen dan sebuah lagi untuk tempat pisang,bantal,tape,tebu,buah-buahan dan jajan Sesamuhan. Diatasnya disusuni kain serta canang-tubungan 4 buah dan tiap canang  hanya mempergunakan satu warna bunga yaitu ada yang menggunakan warna putih saja,merah,kuning dan hitam saja. Minyak wanginya menggunakan minyak kelapa bulan lambang warna putih,kelapa udang warna merah,kelapa gading lambang warna kuning dan kelapa hijau atau Nyuh Mulung lambang warna hitam. Jajan Sesamuhan Banten Catur hampir sama dengan jajan Sesamuhan Banten Suci cuma jenisnya dapat diperbanyak. Banten Catur Rebah mempergunakan jajan sesamuhan setiap jenis dua buah jajan saja. Setiap jenis jajan itu diletakan dua buah secara berpasangan. Karena itu Banten Catur Rebah ini sering disebut Banten Catur Pasangan. Banten Catur Niri membutuhkan 12 tempat karena setiap warna membutuhkan sebuah tempat. Catur Niri itu boleh dikatakan Catur Rebah yang  dilipatkan empat kali sehingga menjadi dua belas tempatnya. Jajan Sesamuhan dari Banten Catur Niri diletakan dengan jumlah menurut urip pengider-ider. Misalnya disebelah Timur setiap jenis jajan Sesamuhan itu diletakan dengan jumlah lima buah. Di Selatan  sembilan buah,di Barat tujuh buah dan di Utara empat buah.Disamping itu Banten Catur dilengkapi juga dengan Banten Pisang seperti pada Banten Suci, Banten Wedia yang menggunakan  Dodol Madu Parka,empehan,baem warak dll. Banten Catur ini sebagai Banten Pesaksi dilegkapi dengan Banten Panca Saraswati,banten Guru dan banten Gana.Memperhatikan  bentuk Banten Catur tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam Upacara Yadnya Agama Hindu kesaksian Tuhan itu diwujudkan dengan berbagai Banten Pesaksi dengan harapan semoga semua kemahakuasaan Tuhan yang disimbolkan itu dapat menjadi dasar untuk menuntun hidup di dunia ini. Tuhan itu Maha Ada kalau hal ini benar-benar kita yakini maka kita akan selalu waspada dalam berprilaku karena dimanapun kita ber prilaku  sudah pasti disaksikan oleh Tuhan. Demikian juga kita tidak akan berusaha menyembunyikan sesuatu pada Tuhan karena tidak ada sesuatu yang tidak diketahui oleh Tuhan. Memahami bahwa Tuhan itu Maha Kuasa (Prabhu Sakti ) hal ini dapat menumbuhkan sifat kita agar jangan merasa paling berkuasa karena hanya Tuhanlah yang paling kuasa pada hidup kita di dunia ini.


Dari : I Ketut Widyananda
Hal  : Naskah Untuk Kembang Rampe di Nusa Tenggara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net