Kamis, 05 Januari 2017

DENGAN BANTEN DEWA DEWI MOHON KESEIMBANGAN HIDUP

Disamping Banten Suci sebagai Banten  yang “munggah “ ke Sanggar Surya atau Sanggar Pesaksi ada juga yang disebut Banten Dewa Dewi atau disebut juga Banten Arda Nareswari.Perbedaanya kalau Banten Suci sebagai perlengkapan dari sautu Banten sedangkan kalau Banten Dewa Dewi adalah Banten yang mandiri dan selalu ditempatkan di Sanggar Pesaksi .Banten ini melambangkan bahwa Tuhan itu memiliki kemahakuasaan untuk menciptakan Purusa yaitu unsur kejiwaan dan Predana unsur kebendaan. Memuja Tuhan sebagai Saksi Upacara yadnya untuk mendapatkan keseimbangan hidup.Pertemuan Purusa  dengan Predana menimbulkan terciptanya kesuburan .Memuja Tuhan dalam aspeknya sebagai Purusa untuk memohon kekuatan supaya dapat mengembangkan hidup yang bahagia secara rokhaniah.Sedangkan memuja Tuhan sebagai Predana adalah untuk  mendapatkan kekuatan rokhani dalam mebangun kehidupan jasmani yang sehat dan makmur. Disamping itu Banten Dewa-Dewi sebagai lambang Lingga lambang pemujaan pada Dewa Siwa dengan  Tri Murtinya. Dengan Banten Dewa-Dewi  yang “munggah” ke Sanggar Pesaksi sebagai lambang permohonan kepada Tuhan semoga  persaksian Tuhan dapat memberikan kekuatan yang seimbang dalam membina kehidupan Sekala dan Niskala di Bhuwana Agung yang penuh dengan berbagai persoalan ini. Banten Dewa Dewi ini sebagai Lingga dalam wujud Banten.Umumnya Lingga itu diwujudkan dengan patung batu ,kayu atau logam seperti emas.perak,perunggu dll. Kalau Lingga itu dibuat dari bahan-bahan yang kuat maka ketrampilan membuat Lingga itu mudah lenyap.Namum kalau ia dibuat dari Banten Dewa-Dewi maka ketrampilan untuk membuat Banten Dewa-Dewi ini akan berlangsung terus kepada keturunan seterusnya. Bentuk bhakti manusia justru saat membentuknya dengan menyatukan Jnyana,Karma dan Bhakti menjadi satu dalam pembuatan Banten Dewa Dewi tersebut. Itulah bentuk bhakti yang bersifat simbolis untuk mewujudkan keagungan Hyang Widhi.Pembuatan Banten itulah sebagai wujud pemusatan jiwa dengan cara berkarya dengan landasan Jnyana sebagai lambang bhakti kita pada  Hyang Widhi Wasa.

Banten Dewa Dewi ini adalah Banten yang berdiri sendiri bukan sebagai perlengkapan banten yang lainya. Banten Dewa-Dewi dibuat diatas  tempeh.Didalam Banten  Dewa Dewi tersebut  terdapat berbagai simbol yang menggambarkan bahwa Banten tersebut sebagai lambang Purusa dan Predana serta sebagai Lingga dalam wujud Banten. Unsur-unsur yang melambangkan Banten Dewa Dewi sebagai lambang Purusa dan Predana sebagai sumber terciptanya kemakmuran tercermin dengan jelas dalam unsur-unsur yang membentuk Banten Dewa Dewi tersebut. Bahan tersebut misalnya kain putih dan kuning sebagai alas dari banten tersebut yang diletakan diatas tempeh.Putih lambang Purusa dan kuning lambang Predana. Unsur lainya juga sebagai lambang Purusa dan predana adalah Kelatkat Sudha Mala adalah dua buah Kelatkat ,satu buah diletakan tengadah dan sebauh lagi diletakan tengkurep, dua buah ketipat Lingga  yang dibuat dari daun lalang diletakan berlawanan didua ujung Kelatkat Sudha Mala yang menjulang keatas.Bahan-bahan tersebut melambangkan Rwa Bhineda atau Purusa dan Predana. Banten Dewa Dewi juga sebagai lambang Lingga Yoni. Yoninya  dari Tempeh dengan alas Aled dari daun kelapa yang sudah hijau. Sedangkan Lingganya dilambangkan oleh beberapa unsur yang membentuk Banten Dewa Dewi tersebut. Lingga umumnya dibagi menjadi beberapa bagain.Ada yang berbentuk segi empat yang disebut Brahma  Bhaga,segi delapan lambang Wisnu Bhaga dan bagian puncaknya yang bulat panjang lambang Siwa Bhaga. Ketiga bagian dari Lingga tersebut diwujudkan dalam Banten Dewa Dewi. Bagian Brahma Bhaga dilambangkan oleh Tampak Dara yang dibuat dari daun pisang kayu.Wisnu Bhaganya yang berbentiuk segi delapan dilambangkan oleh daun meduri delapan lembar,daun ancak dan daun beringin masing-masing delapan lembar.Masing-masing daun tersebut dijahit demikian rupa sehingga membentuk lingkaran yang ujung-ujung daunya mengarah kedelapan penjuru  melingkar membentuk Padma. Sedangkan Siwa Bhaganya dilambangkan oleh Tipat Lingga yang dibuat dari daun alang-alang.Sedangkan tiga belas Kalpika yang dibuat dari daun beringin adalah lambang Sang Hyang Trayo Dasa Sakti artinya tiga belas kekuatan Dewa sebagai persataun Asta Iswara dan Panca Dewata. Demikianlah Banten Dewa Dewi lambang Purusa dan Predana dan lambang Lingga untuk menghadirkan kesaksian Hyang Widhi dalam setiap upacara Yadnya


Dari : I Ketut Wiana
Hal  : Naskah Kembang Rampe di Nusa Tenggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net