Sabtu, 07 Januari 2017

DENGAN BANTEN GURU MOHON PENGETAHUAN SUCI

Banten Catur sebagai Banten Pesaksi selalu dilengkapi dengan Banten Guru. Banten Guru juga menggunakan jajan Sesamuhan seperti Banten Catur. Jenis jajan Sesamuhan serta perlengkapannya hampir sama dengan Banten Catur,namun warnanya  yang berbeda.Kalau Banten Catur sarananya menggunakan empat warna sedangkan kalau Banten Guru hanya menggunakan  satu warna saja yaitu warna putih. Tujuan penggunaan Banten Guru ini sebagai lambang  untuk memohon persaksian dari Tuhan sebagai  Siwa Guru. Hidup di dunia tanpa Guru adalah hidup yang tanpa tuntunan. Tuhan adalah Guru dari semua Guru yang ada di alam semesta ini.Karena itu Banten Guru itu selalu mendampingi Banten Catur yang melambangkan empat Kemaha Kuasaan Tuhan atau Cadu Sakti..Mengapa Tuhan itu dipuja sebagai Guru yang Maha Guru karena Tuhan itu memiliki Kemaha Kuasaan yang disebut Jnyana Sakti yaitu Tuhan itu Maha Tahu tidak ada sesuatu yang tidak diketahui oleh Tuhan. Fungsi Guru itu adalah sebagai tempat untuk memohon ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan yang paling utama adalah Brahma Widya dan Atma Widya. Tuhan sebagai sumber ilmu pengetahuan disebut Dewi Saraswati   karena itu Banten Catur juga selalu dilengkapi dengan Banten Panca Saraswati. Sedangkan Tuhan sebagai pendidik dan pengajar Ilmu Pengetahuan dipuja sebagai Siwa Maha Guru. Banten Guru sebagai pengejawantahan dari  Kemaha Kuasaan Tuhan  yang memiliki Jnyana Sakti. Jnyana Sakti yang dilambangkan dalam Bante Catur harus dijabarkan menjadi Banten Guru dan Panca Saraswati.Ilmu Pengetahuan Brahma Widya dan Atma Widya itu tidak akan dapat  meningkatkan kwalitas kehidupan manusia kalau tidak dijabarkan kedalam sistem Ilmu Pengetahuan dan sistem ilmu pengetahuan itu tidak akan sampai pada manusia kalau tidak ada Guru. Karena itu Banten Catur selalu dilengkapi oleh Banten Guru dan Panca Saraswati. Banten Guru itu warna jajan Sesamuhanya dan pelengkapan lainya selalu hanya berwarna putih. Salah satu sifat dari ilmu pengetahuan yang murni ( pure science ) adalah  Netral. Artinya ilmu itu tidak memihak. Ilmu itu bisa digunakan untuk kebaikan dan juga bisa digunakan untuk kejahatan. Salah satu hasil dari ilmu pengetahuan misalnya obat. Kalau ia digunakan secara benar baik dan tepat maka obat itu dapat menyembuhkan penyakit .Namun kalau ia disalah gunakan obat itu adalah racun yang sangat berbahaya bagi kesehatan bahkan bisa menimbulkan kematian. Karena itulah agar ilmu pengetahuan itu dipergunakan dengan benar dan tepat guna maka diperlukanlah Guru sebagai pembimbing .Agar proses menjadi Guru dan   hidup Berguru itu menjadi suci diperlukanlah memuja Tuhan sebagai Guru..Banten Guru itu menggunakan angka kelipatan 8 sebagai lambang Asta Dala. Ini artinya Gurulah yang berfungsi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan itu keseluruh penjuru dunia. Banten Guru menggunakan Nasi berbentuk Tumpeng yang disebut Tumpeng Guru.Puncak Nasi Tumpeng Guru itu menggunakan sebutir telur itik yang utuh dan direbus dengan matang. Dilengkapi dengan Guling itik putih sebagai lauknya. Itik itu lambang kesucian sifat Sattwam.Tata cara menatanya (Nanding ) berbeda-beda sesuai dengan kreasi seni tukang Banten di setiap daerah.Banten Guru sebagai  bagian yang tidak terpisahkan dengan Banten Catur menentukan tata letak Banten lainya. Banten Guru sebagai pemujaan pada Dewa Siwa Guru letaknya ditengah.


Kalau titik sentrum sudah diketemukan maka arah yang lainya akan mudah menentukanya. Kalau dalam Upacara yang besar tingkatanya Sanggar Pesaksi  itu menggunakan Sanggar Tawang yang ruangnya tiga. Banten Guru  selalu diletakan di ruangan yang ditengah bersama-sama Banten Catur yang warnaya putih dan kuning. Karena itu sesungguhnya antara Banten  Catur dan Banten Guru satu rangkaian Banten yang saling lengkap melengkapi untuk menggambarkan Kemahakuasaan Tuhan yang di lambangkan hadir pada setiap Upacara Yadnya yang dilangsungkan  oleh umat Hindu. Dengan adanya Banten Pesaksi itu umat Hindu di ingatkan agar setiap gerak langkahnya dalam hidup ini jangan sampai tidak merasa adanya persaksian Tuhan. Setiap kita berbuat sebelumnya tumbuhkanlah kesadaran diri bahwa perbuatan kita itu disaksikan oleh Tuhan.Kalau kesadaran akan Tuhan itu sebagai Saksi Agung dalam hidup kita ini maka dari kesadaran itu akan timbul kesadaran untuk mengontrol perbuatan yang akan kita lakukan.Hal inilah sesungguhnya makna utama dari seluruh Banten Pesaksi yang  Munggah ke Sanggar Pesaksi. Salah satu kesadaran akan adanya Tuhan sebagai Saksi Agung adalah kesadaran untuk selalu berguru dalam hidup. Untuk menghindari atau memperkecil adanya kesalahan  dalam berprilaku dalam hidup ini jangan malu berguru dan guru yang paling Agung dan paling Maha  tahu adalah Tuhan. Agar kita selalu mendapatkan tuntunan guru maka pujalah Tuhan sebagai Guru Agung alam semesta ini.



Dari    : I Ketut Widyananda

Hal      : Naskah Kembang Rampe Untuk  di Harian Nusa Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net