Idialnya setiap
gerak langkah hidup kita sebagai umat beragama hendaknya kita mohon persaksian
Tuhan Yang Mahaesa. Hal ini dimaksudkan agar setiap gerak langkah tersebut
selalu mendapatkan tuntunan dari Beliau.Malakukan Yadnya merupakan salah satu
wujud pengamalan hidup beragama Hindu. Demikian juga setiap Upacara Yadnya
Tuhan selalu dilambangkan hadir dan menyaksikan Upacara Yadnya tersebut agar
kegiatan beryadnya itu dapat dilakukan dengan baik. Dalam kehidupan Upacara
Yadnya ini Tuhan dilambangkan hadir dengan simbol Banten Pesaksi.Sedangkan
dibawah Banten Pesaksi disebut Banten Tataban seperti Banten Sesayut Pengambian
dengan Tumpengnya, Pulegembal,Bebangkit. Banten yang berada paling bawah
disebut Banten Caru. Ketiga Banten itu sesungguhnya lambang kehadiran Hyang
Widhi Wasa dengan segala ciptaanya.Hyang Widhi dilambangkan bagaikan wujud
manusia ada kepala,badan dan kaki. Banten Pesaksi lambang kepala Hyang Widhi.
Banten Pesaksi tersebut dipersembahkan di Sanggar Pesaksi.Umumnya disebut
Sanggar Surya.Ada yang disebut Sanggar Tutuan. Dalam Upacara Yadnya pada
tingkatan Utama Sanggar Pesaksi itu disebut Sanggar Tawang dengan tiga
ruangnya. Banten yang munggah atau diletakan di Sanggar Pesaksi ada beberapa
jenis Banten . Jenis Banten Pesaksi yang
Munggah ke Sanggar Pesaksi agak berbeda-beda disatu tempat dengan tempat
lainya. Salah satu jenis Banten Pesaksi itu adalah Banten Suci. Banten Suci
yang sederhana atau disebut satu Soroh Suci terdiri dari : Banten Suci,Daksina,Peras,Ajuman,Tipat
Kelanan,Banten Duma,Banten Pisang Matah dan Pisang Lebeng, Banten
Pebersihan,Canang Lengewangi Buratwangi dan Canang Sari .Dalam Banten yang
lebih besar dilengkapi dengan Banten Perayunan.Kelengkapan Banten Suci ini
diuraikan dlam Lontar Kusuma Dewa koleksi Ida Pedanda Made Sidemen Sanur. Semua
jenis banten yang disebut Soros Suci itu lambang kesucian Hyang Widhi yang tiada cela.Dalam Lontar
Kusuma Dewa disebutkan ada tiga jenis Banten Suci sesuai dengan tingkatan
upacara Nista Madya dan Utama. Suci yang paling sederhana disebut Suci Nanampan hanya menggunakan satu Tamas
saja.Tidak menggunakan daging itik cukup
diganti dengan telor itik saja.Juga tidak menggunakan Jajan Saraswati namun diganti dengan beras basah yang disebut
baas mes. Banten Suci yang sederhana ini dipergunakan dalam upacara yang
sederhana seperti upacara Pekala-kalaan dalam Upacara Pawiwahan. Jenis Banten
Suci yang lebih besar atau Madya disebut Suci
Sibakan.Banten
yang disebut Suci Sibakan ini mempergunakan empat buah Tamas. Dua buah Tamas
untuk tempat jajan Sesamuhan dan dua buah untuk tempat rerasmen (lauk pauk) dan
nasi, Banten Suci yang Utama adalah Banten Suci
Bungkulan
atau disebut juga Suci Laksana. Banten Suci ini
menggunakan enam buah Tamas. Empat untuk tempat jajan Sesamuhanya dan dua untuk
tempat tempat nasi
dan Rerasmen atau lauk pauknya. Dalam Banten Suci ini yang terpenting adalah
jajan Sesamuhanya yang dibuat dengan suatu tata cara yang suci. Misalnya orang
yang dalam keadaan Cuntaka tidak boleh ikut membuat jajan Sesamuhan Suci. Jnis
jajan Sesamuhan Suci ini banyak sekali jenisnya.Wara jajan Sesamuhan Suci ini
hanya dua warna yaitu berwarna putih dan berwarna kuning. Ini lambang perwujudan
kesucian Hyang Widhi bahwa kesucian
Hyang Widhi dapat mewujudkan kebahagiaan rokhani yang dilambangkan dengan jajan
putih dan kemakmuran ekonomi dilambangkan dengan jajan berwarna kuning. Dalam
pembuatan Banten Suci ini jumlah jajan Sesamuhan yang berwarna putih selalau
lebih banyak dari yang berwarna kuning. Hal ini melambangkan untuk mendapatkan
kehidupan yang berbahagia harus lebih mengutamakan kesucian batin terlebih
dahulu dari yang lain. Ini artinya dari kesucian rokhani menuju kemakmuran ekonomi.
Mewujudkan kesucian Tuhan dalam hidup ini adalah dengan membangun sifat-sifat
yang mulia bermoral tinggi,tangguh menghadapi godaan dan membangun kemakmuran
ekonomi secara nyata dan adil. Suci itu adalah lambang peningkatan diri yang
kurang baik menjadi semakin baik sampai mencapai kesempurnaan hidup. Hal ini
dilambangkan dalam jumlah penggunaan jajan Sesamuhanya. Misalnya pada Banten Suci Sibakan yang menggunakan
empat Tamas. Tamas yang paling bawah menggunakan jajan Sesamuhan satu biji
setiap jenis .Tamas yang diatasnya menggunkan dua biji,tamas yang diatasnya
lagi menggunakan tiga biji setiap jenis demikianlah seteruanya.Makna dari
Banten Suci itu lebih lengkap dilambangkan oleh jajan Sesamuhan yang disebut
Jajan Saraswati dan Dodol Madu Parka. Makna dari kedua jenis jajan ini akan
dibahas dalam penerbitan berikutnya.
Dari : I Ketut
Widyananda
Hal :Naskah Kembang Rampe untuk di Nusa Tenggara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar