Senin, 02 Januari 2017

BANTEN SUCI LAMBANG TUHAN MENYAKSIKAN YADNYA

Idialnya setiap gerak langkah hidup kita sebagai umat beragama hendaknya kita mohon persaksian Tuhan Yang Mahaesa. Hal ini dimaksudkan agar setiap gerak langkah tersebut selalu mendapatkan tuntunan dari Beliau.Malakukan Yadnya merupakan salah satu wujud pengamalan hidup beragama Hindu. Demikian juga setiap Upacara Yadnya Tuhan selalu dilambangkan hadir dan menyaksikan Upacara Yadnya tersebut agar kegiatan beryadnya itu dapat dilakukan dengan baik. Dalam kehidupan Upacara Yadnya ini Tuhan dilambangkan hadir dengan simbol Banten Pesaksi.Sedangkan dibawah Banten Pesaksi disebut Banten Tataban seperti Banten Sesayut Pengambian dengan Tumpengnya, Pulegembal,Bebangkit. Banten yang berada paling bawah disebut Banten Caru. Ketiga Banten itu sesungguhnya lambang kehadiran Hyang Widhi Wasa dengan segala ciptaanya.Hyang Widhi dilambangkan bagaikan wujud manusia ada kepala,badan dan kaki. Banten Pesaksi lambang kepala Hyang Widhi. Banten Pesaksi tersebut dipersembahkan di Sanggar Pesaksi.Umumnya disebut Sanggar Surya.Ada yang disebut Sanggar Tutuan. Dalam Upacara Yadnya pada tingkatan Utama Sanggar Pesaksi itu disebut Sanggar Tawang dengan tiga ruangnya. Banten yang munggah atau diletakan di Sanggar Pesaksi ada beberapa jenis Banten . Jenis Banten Pesaksi  yang Munggah ke Sanggar Pesaksi agak berbeda-beda disatu tempat dengan tempat lainya. Salah satu jenis Banten Pesaksi itu adalah Banten Suci. Banten Suci yang sederhana atau disebut satu Soroh Suci terdiri dari : Banten Suci,Daksina,Peras,Ajuman,Tipat Kelanan,Banten Duma,Banten Pisang Matah dan Pisang Lebeng, Banten Pebersihan,Canang Lengewangi Buratwangi dan Canang Sari .Dalam Banten yang lebih besar dilengkapi dengan Banten Perayunan.Kelengkapan Banten Suci ini diuraikan dlam Lontar Kusuma Dewa koleksi Ida Pedanda Made Sidemen Sanur. Semua jenis banten yang disebut Soros Suci itu lambang kesucian  Hyang Widhi yang tiada cela.Dalam Lontar Kusuma Dewa disebutkan ada tiga jenis Banten Suci sesuai dengan tingkatan upacara Nista Madya dan Utama. Suci yang paling sederhana disebut Suci Nanampan hanya menggunakan satu Tamas saja.Tidak menggunakan  daging itik cukup diganti dengan telor itik saja.Juga tidak menggunakan Jajan Saraswati  namun diganti dengan beras basah yang disebut baas mes. Banten Suci yang sederhana ini dipergunakan dalam upacara yang sederhana seperti upacara Pekala-kalaan dalam Upacara Pawiwahan. Jenis Banten Suci yang lebih besar atau Madya disebut Suci Sibakan.Banten yang disebut Suci Sibakan ini mempergunakan empat buah Tamas. Dua buah Tamas untuk tempat jajan Sesamuhan dan dua buah untuk tempat rerasmen (lauk pauk) dan nasi,  Banten Suci yang Utama adalah Banten Suci Bungkulan atau disebut juga Suci Laksana. Banten Suci ini menggunakan enam buah Tamas. Empat untuk tempat jajan Sesamuhanya dan dua untuk 
tempat tempat nasi dan Rerasmen atau lauk pauknya. Dalam Banten Suci ini yang terpenting adalah jajan Sesamuhanya yang dibuat dengan suatu tata cara yang suci. Misalnya orang yang dalam keadaan Cuntaka tidak boleh ikut membuat jajan Sesamuhan Suci. Jnis jajan Sesamuhan Suci ini banyak sekali jenisnya.Wara jajan Sesamuhan Suci ini hanya dua warna yaitu berwarna putih dan berwarna kuning. Ini lambang perwujudan kesucian  Hyang Widhi bahwa kesucian Hyang Widhi dapat mewujudkan kebahagiaan rokhani yang dilambangkan dengan jajan putih dan kemakmuran ekonomi dilambangkan dengan jajan berwarna kuning. Dalam pembuatan Banten Suci ini jumlah jajan Sesamuhan yang berwarna putih selalau lebih banyak dari yang berwarna kuning. Hal ini melambangkan untuk mendapatkan kehidupan yang berbahagia harus lebih mengutamakan kesucian batin terlebih dahulu dari yang lain. Ini artinya dari kesucian rokhani menuju kemakmuran ekonomi. Mewujudkan kesucian Tuhan dalam hidup ini adalah dengan membangun sifat-sifat yang mulia bermoral tinggi,tangguh menghadapi godaan dan membangun kemakmuran ekonomi secara nyata dan adil. Suci itu adalah lambang peningkatan diri yang kurang baik menjadi semakin baik sampai mencapai kesempurnaan hidup. Hal ini dilambangkan dalam jumlah penggunaan jajan Sesamuhanya. Misalnya  pada Banten Suci Sibakan yang menggunakan empat Tamas. Tamas yang paling bawah menggunakan jajan Sesamuhan satu biji setiap jenis .Tamas yang diatasnya menggunkan dua biji,tamas yang diatasnya lagi menggunakan tiga biji setiap jenis demikianlah seteruanya.Makna dari Banten Suci itu lebih lengkap dilambangkan oleh jajan Sesamuhan yang disebut Jajan Saraswati dan Dodol Madu Parka. Makna dari kedua jenis jajan ini akan dibahas dalam penerbitan berikutnya.


Dari : I Ketut Widyananda

Hal  :Naskah Kembang Rampe untuk di Nusa Tenggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net