Rabu, 04 Januari 2017

DODOL MADU PARKA DAN DEWATA NAWA SANGA

Salah satu jajan Sesamuhan Banten Suci ada yang disebut jajan Dodol Madu Parka. Jajan ini lambang alam semesta stana Hyang Widhi Wasa. Dalam bahasa sehari-hari masyarakat menyebutkan jajan ini kesukaan Dewata Nawa Sanga. Jajan inilah sebagai sarana utama untuk menstanakan kesucian Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewata Nawa Sanga. Dodol Madu Parka ini dibuat dari sembilan bahan utama yang sangat diyakini oleh umat Hindu untuk” ngarad “ atau mendatangkan secara spiritual sembilan kesucian Tuhan yang memenuhi sembilan penjuru alam semesta yang disebut Dewata Nawa Sanga. Kalau kesucian Hyang Widhi yang memenuhi alam semesta ini dapat diwujudkan dalam kehidupan di sehari-hari di dunia ini maka sangat diyakini hidup didunia ini akan indah dan mencapai hidup yang tentram lahir batin. Banten suci sesungguh sebagai sarana atau simbol yang bertujuan untuk menstanakan kesucian Tuhan untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan di bumi menghadapi berbagai godaan yang dapat menjerumuskan manusia kejenjang yang kotor dan penuh dosa. Kalau  kesucian Tuhan dapat diexistensikan dalam kehidupan di dunia ini maka berbagai godaan yang membawa manusia pada kehidupan yang kotor dan dosa dapat dihindari Mengexistensikan kesucian Tuhan dalam kehidupan di dunia ini bagaikan mengusir  asap tebal  yang mengepul diudara menutupi sinar matahari menerangi  maya pada secara adil dan merata. Sesungguhnya mata hari tidak pernah tidak bersinar menerangi maya pada ini. Namun gejolak alam inilah yang sering menimbulkan asap atau awan hitam menutup langit menghalangi sinar mata hari memancar terang menerangi kehidupan segala makhluk di bumi ini. Dodol Madu Parka ini dibuat dari sembilan bahan makanan utama.Kesembilan bahan tersebut melambangkan sembilan Dewata Nawa Sanga.Sembilan bahan pokok Dodol Madu Parka ini adalah sbb: Empehan atau susu sebagai lambang untuk menstanakan kesucian Dewa Iswara.Air atau gula tebu sebagai sarana untuk menstanakan kesucian Dewa Brahma. Punti Asih atau pisang mas gading sebagai sarana untuk menstanakan kesucian Dewa Maha Dewa dan Madu sebagai sarana untukmendatngkan kesucian Dewa Wisnu.BeremWarak (cula badak yang digosok terus dicampur dengan air ) sebagai sarana untuk memuja Dewa Mahesora .Uyah Uku yaitu garam  dari air laut yang diperoleh diatas karang laut yang sudah kering sebagai stana Dewa Rudra. Berem dari beras hitam (injin)  sebagai sarana pemujaan untuk mendatangkan kesucian Dewa Sangkara.Empol buah rontal yang muda sebagai simbol untuk mendatangkan kesucian Dewa Sambu. Dan daun aa-baas sebagai sarana untuk menstanakan Dewa Siwa. Sembilan bahan utama dari Dodol Madu Parka ini dilumatkan menjadi satu dan dicampur dengan ketan gajih menjadi bubur yang kental terus dibentuk bundar-bundar  bagaikan Padma simbol alam semesta stana Hyang Widhi dengan sembilan aspeknya yang disebut Dewata Nawa Sanga . Dodol Madu Parka simbol kesucian Tuhan yang dapat menebus dosa yang disebabkan oleh perbuatan pikiran,perkataan ,prilaku, atau juga dosa-dosa yang diperbuat oleh ayah,ibu,oleh diri sendiri maupun dosa yang diperbuat oleh sanak saudara lainya.Memang dalam kitab Manawa Dharmasastra ada disebutkan bahwa setiap perbuatan akan menimbulkan tiga akibat.Berakibat pada diri sendiri yang berbuat,pada leluhur dan pada keturunan. Kalau kita berbuat baik maka leluhur dan keturunan akan menikmati hasilnya disamping yang berbuat tentunya. Dalam jajan Dodol Madu Parka tersebut ada empat hal yang melambangkan penebusan Dosa yaitu: air tebu lambang  sarana untuk mengexistensikan kesucian Dewa Brahma dengan simbul aksara suci “ANG” sebagai sarana untuk menebus dosa-dosa yang disebabkan oleh perbuatan ayah.Madu sarana untuk mewujudkan kesucian Dewa Wisnu dengan simbol huruf “UNG “ diyakini sebagai sarana untuk menebus dosa-dosa dari ibu. Empehan atau susu sarana untuk mewujudkan kesucian  Dewa  Iswara dengan aksara suci “MANG” diyakini  dapat menebus dosa-dosa yang disebabkan oleh diri sendiri.dan Punti Sasih yaitu pisang emas gading sarana untuk memuja Dewa Maha Dewa diyakini dapat menebus dosa-dosa yang disebabkan oleh sanak keluarga. Sembilan bahan utama yang membentuk jajan Sesamuhan Dodol Madu Parka ini dicampur menjadi satu sebagai lambang bahwa hakekat kesucian Dewata Nawa Sanga ini adalah satu dari Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha kuasa cuma memiliki banyak fungsi dan memenuhi alam semesta.Tujuan Dodol Madu Parka ini membangkitkan kesadaran umat bahwa kesucian Tuhan itu tidak jauh dari dirinya sendiri.


Dari : I Ketut Widyananda

Hal  : Naskah Untuk Kembang Rampe di Nusa Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net