Salah satu jajan
Sesamuhan Banten Suci ada yang disebut jajan Dodol Madu Parka. Jajan ini
lambang alam semesta stana Hyang Widhi Wasa. Dalam bahasa sehari-hari
masyarakat menyebutkan jajan ini kesukaan Dewata Nawa Sanga. Jajan inilah
sebagai sarana utama untuk menstanakan kesucian Hyang Widhi dalam
manifestasinya sebagai Dewata Nawa Sanga. Dodol Madu Parka ini dibuat dari
sembilan bahan utama yang sangat diyakini oleh umat Hindu untuk” ngarad “ atau
mendatangkan secara spiritual sembilan kesucian Tuhan yang memenuhi sembilan
penjuru alam semesta yang disebut Dewata Nawa Sanga. Kalau kesucian Hyang Widhi
yang memenuhi alam semesta ini dapat diwujudkan dalam kehidupan di sehari-hari
di dunia ini maka sangat diyakini hidup didunia ini akan indah dan mencapai
hidup yang tentram lahir batin. Banten suci sesungguh sebagai sarana atau
simbol yang bertujuan untuk menstanakan kesucian Tuhan untuk dapat
diaplikasikan dalam kehidupan di bumi menghadapi berbagai godaan yang dapat
menjerumuskan manusia kejenjang yang kotor dan penuh dosa. Kalau kesucian Tuhan dapat diexistensikan dalam kehidupan
di dunia ini maka berbagai godaan yang membawa manusia pada kehidupan yang
kotor dan dosa dapat dihindari Mengexistensikan kesucian Tuhan dalam kehidupan
di dunia ini bagaikan mengusir asap
tebal yang mengepul diudara menutupi
sinar matahari menerangi maya pada
secara adil dan merata. Sesungguhnya mata hari tidak pernah tidak bersinar
menerangi maya pada ini. Namun gejolak alam inilah yang sering menimbulkan asap
atau awan hitam menutup langit menghalangi sinar mata hari memancar terang
menerangi kehidupan segala makhluk di bumi ini. Dodol Madu Parka ini dibuat
dari sembilan bahan makanan utama.Kesembilan bahan tersebut melambangkan
sembilan Dewata Nawa Sanga.Sembilan bahan pokok Dodol Madu Parka ini adalah
sbb: Empehan atau susu sebagai lambang untuk menstanakan kesucian Dewa Iswara.Air
atau gula tebu sebagai sarana untuk menstanakan kesucian Dewa Brahma. Punti
Asih atau pisang mas gading sebagai sarana untuk menstanakan kesucian Dewa Maha
Dewa dan Madu sebagai sarana untukmendatngkan kesucian Dewa Wisnu.BeremWarak
(cula badak yang digosok terus dicampur
dengan air ) sebagai sarana untuk memuja Dewa Mahesora .Uyah Uku yaitu
garam dari air laut yang diperoleh
diatas karang laut yang sudah kering sebagai stana Dewa Rudra. Berem dari beras
hitam (injin) sebagai sarana pemujaan
untuk mendatangkan kesucian Dewa Sangkara.Empol buah rontal yang muda sebagai
simbol untuk mendatangkan kesucian Dewa Sambu. Dan daun aa-baas sebagai sarana
untuk menstanakan Dewa Siwa. Sembilan bahan utama dari Dodol Madu Parka ini
dilumatkan menjadi satu dan dicampur dengan ketan gajih menjadi bubur yang
kental terus dibentuk bundar-bundar
bagaikan Padma simbol alam semesta stana Hyang Widhi dengan sembilan
aspeknya yang disebut Dewata Nawa Sanga . Dodol Madu Parka simbol kesucian
Tuhan yang dapat menebus dosa yang disebabkan oleh perbuatan pikiran,perkataan
,prilaku, atau juga dosa-dosa yang diperbuat oleh ayah,ibu,oleh diri sendiri
maupun dosa yang diperbuat oleh sanak saudara lainya.Memang dalam kitab Manawa
Dharmasastra ada disebutkan bahwa setiap perbuatan akan menimbulkan tiga
akibat.Berakibat pada diri sendiri yang berbuat,pada leluhur dan pada
keturunan. Kalau kita berbuat baik maka leluhur dan keturunan akan menikmati
hasilnya disamping yang berbuat tentunya. Dalam jajan Dodol Madu Parka tersebut
ada empat hal yang melambangkan penebusan Dosa yaitu: air tebu lambang sarana untuk mengexistensikan kesucian Dewa
Brahma dengan simbul aksara suci “ANG” sebagai sarana untuk menebus dosa-dosa
yang disebabkan oleh perbuatan ayah.Madu sarana untuk mewujudkan kesucian Dewa
Wisnu dengan simbol huruf “UNG “ diyakini sebagai sarana untuk menebus
dosa-dosa dari ibu. Empehan atau susu sarana untuk mewujudkan kesucian Dewa
Iswara dengan aksara suci “MANG” diyakini dapat menebus dosa-dosa yang disebabkan oleh
diri sendiri.dan Punti Sasih yaitu pisang emas gading sarana untuk memuja Dewa
Maha Dewa diyakini dapat menebus dosa-dosa yang disebabkan oleh sanak keluarga.
Sembilan bahan utama yang membentuk jajan Sesamuhan Dodol Madu Parka ini
dicampur menjadi satu sebagai lambang bahwa hakekat kesucian Dewata Nawa Sanga
ini adalah satu dari Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha kuasa cuma memiliki
banyak fungsi dan memenuhi alam semesta.Tujuan Dodol Madu Parka ini
membangkitkan kesadaran umat bahwa kesucian Tuhan itu tidak jauh dari dirinya
sendiri.
Dari : I Ketut
Widyananda
Hal : Naskah Untuk Kembang Rampe di Nusa
Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar