Selasa, 10 Januari 2017

DENGAN TARING GANESA MEMBUNUH NILA RUDRAKA

Mitologi upacara  Potong Gigi ada beberapa  versi.  Disamping   versi ceritra lahirnya Bhatara Kala ada juga versi  ceritra Nila Rudraka. Ceritra ini juga merupakan ceritra carangan yang diambil dari ceritra Itihasa dan Purana. Dalam ceritra Nila Rudraka  ini diceitrakan ada Raksasa yang bernama Nila Rudraka.Raksasa ini bertapa dengan tekunya. Dari hasil bertapanya itu Raksasa Nila Rudraka mendapatkan kesaktian yang luar biasa. Karena ia merasa   sakti iapun mabuk akan kesaktianya itu. Nila Rudraka berkeinginan untuk  menguasai Sorga Loka. Direncanakanlah suatu penyerbiuan ke Sorga Loka.Pada suatu  hari yang telah ditetapkan Nila Rudraka menyerbu ke Sorga  Loka. Nila Rudraka menyerbu  Sorga Loka dengan bala tentaranya yang juga para Raksasa. Dalam penyerbuan itu bala tentara Nila Rudraka dihadang oleh tentara pada Dewa  di Sorga Loka. Perang antara  bala tentara Nila Rudraka melawan tentara para Dewa dari Sorga Loka sangat hebat.Semua tentara Nila Rudraka dapat dikalahkan oleh tentara para Dewa.Namun yang sangat sakti adalah Nila Rudraka sendiri. Tidak ada tentara para Dewa yang mampu melawan keganasan Nila Rudraka. Tentara para Dewa semuanya mundur.  Lalu para Dewa sendirilah yang turun bertempur  melawan Nila Rudraka. Namun demikian tidak ada satupun dari para Dewa itu yang  mampu mengalahkan Raksasa Nila Rudraka. Para Dewa mencari  akal dengan menanyakan  pada  Hyang Pasupati.  Hyang  Pasupati memberikan jalan keluarnya setelah melalui pengamatan rokhani yang sangat  tajam.Hyang Pasupati mengatakan bahwa Raksasa Nila  Rudraka hanya  dapat dikalahkan oleh putra Dewi Uma yang berkepala gajah.Saat itu Dewi Uma tidak memiliki  putra yang berkepala gajah.Namun saat itu Dewi Uma sedang hamil besar. Pada suatu Dewi Uma berjalan-jalan dipertamanan Sorga untuk menghirup udara segar dan keindahan taman Sorga tersebut.  Sedang asiknya Dewi Uma menikmati keindahan taman tiba-tiba para Dewa   melepaskan Gajahnya Dewa Indra yang bernama Gajah Airavata.Gajah tersebut lewat persis  didepan Dewi Uma yang sedang hamil besar itu.Dewi Umat  sangat kaget  karena tiba-tiba saja ada gajah yang besar itu lewat  didepanya .Karena kaget, Dewi  Uma  langsung  melahirkan  ditaman  Sorga  tersebut.
                                                       
Mungkin karena pengaruh kagetnya melihat gajah dengan tiba-tiba itu Dewi Uma melahirkan Putra yang berkepala gajah. Putra  Dewi Uma yang   berkepala  gajah  itu  diberi nama Ganesa.Maskipun masih bayi yang belum bisa merangkak langsung  saja diadu berperang melawan Raksasa Nila Rudraka. Raksasa Nila Rudraka tentunya menganggap bayi tersebut tidak sebagai lawan yang berarti. Langsung  saja Ganesa  yang  masih bayi itu  dipukul dengan senjatanya.Anehnya senjata Nila Rudraka itu tidak mempan  sama sekali membunuh bayi Ganesa itu. Justru  setiap dipukul dengan senjata malahan Ganesa  justru menjadi semakin  besar dan semakin kuat. Pertama dipukul dari ia tidak bisa merangkak justru Ganesa saat itu bisa merangkak. Setiap dipukul  Gannesa menjadi semakin besar. Sampai Ganesa menjadi dewasa saat itu juga.Setelah  Ganesa merasa seimbang badanya dengan Nila Rudrakan,sekarang Ganesa balik menyerang Nila Rudraka. Ganesa juga tidak mampu mengalahkan Nila Rudraka. Akhirnya Genesa dibisiki oleh Hyang Pasu Pati agar Ganesa memotong  taringnya. Dengan Potongan   Taring itulah dijadikan senjata melawan Nila Rudraka. Memang benar dengan potongan taringnya sendiri Ganesa dapat membunuh Raksasa Nial Rudraka.Ceritra ini  memang  sangat aneh.Namun ceritra ini adalah  media Agama Hindu untuk membungkus nilai-nilai spiritual Hindu.Raksasa Nila Rudaraka pada hekekatnya lambang  alam semesta ini.Sedangkan Ganesa lambang perjuangan manusia yang hidup di alam raya ini.. Manusia dengan alam menurut  filosofi Hindu bukanlah  berhadap-hadapan dengan alam.Manusia hidup bersama alam itu  sendiri.Kalau manusia merasa berhadapan dengan alam dan ia berusaha menundukan alam maka manusia itu akan dihancurkan pula oleh alam.Kalau  manusia  merusak alam,manusiapun akan rusak hidupnya oleh alam. Ganesa adalah lambang Dewa Wighna-ghna dan Dewa  Winayaka.Wighna artinya halangan.Ini artinya  dengan memuja Dewa Ganesa manusia mendapat kekuatan spiritual untuk menghadapi halangan dalam hidupnya. Winayaka artinya bijaksana. Dengan memuja Dewa  Ganesha sebagai manifestasi Tuhan berarti kita akan mendapatkan kebijaksanaan. Orang  bijaksana tidaklah serakah.Ganesa memotong taringnya ini lambang memotong keserakahan.Upacara Potong Gigi lambang menghilangkan   keserakahan  sebagai salah satu  ciri orang  bijaksana.



Dari  : I Ketut Widyananda

Hal   : Naskah Kembang Rampe Untuk di  Harian Nusa Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net