Mitologi
upacara Potong Gigi ada beberapa versi.
Disamping versi ceritra lahirnya
Bhatara Kala ada juga versi ceritra Nila
Rudraka. Ceritra ini juga merupakan ceritra carangan yang diambil dari ceritra
Itihasa dan Purana. Dalam ceritra Nila Rudraka
ini diceitrakan ada Raksasa yang bernama Nila Rudraka.Raksasa ini
bertapa dengan tekunya. Dari hasil bertapanya itu Raksasa Nila Rudraka
mendapatkan kesaktian yang luar biasa. Karena ia merasa sakti iapun mabuk akan kesaktianya itu. Nila
Rudraka berkeinginan untuk menguasai
Sorga Loka. Direncanakanlah suatu penyerbiuan ke Sorga Loka.Pada suatu hari yang telah ditetapkan Nila Rudraka
menyerbu ke Sorga Loka. Nila Rudraka
menyerbu Sorga Loka dengan bala tentaranya
yang juga para Raksasa. Dalam penyerbuan itu bala tentara Nila Rudraka dihadang
oleh tentara pada Dewa di Sorga Loka.
Perang antara bala tentara Nila Rudraka
melawan tentara para Dewa dari Sorga Loka sangat hebat.Semua tentara Nila
Rudraka dapat dikalahkan oleh tentara para Dewa.Namun yang sangat sakti adalah
Nila Rudraka sendiri. Tidak ada tentara para Dewa yang mampu melawan keganasan
Nila Rudraka. Tentara para Dewa semuanya mundur. Lalu para Dewa sendirilah yang turun
bertempur melawan Nila Rudraka. Namun
demikian tidak ada satupun dari para Dewa itu yang mampu mengalahkan Raksasa Nila Rudraka. Para
Dewa mencari akal dengan menanyakan pada
Hyang Pasupati. Hyang Pasupati memberikan jalan keluarnya setelah
melalui pengamatan rokhani yang sangat
tajam.Hyang Pasupati mengatakan bahwa Raksasa Nila Rudraka hanya
dapat dikalahkan oleh putra Dewi Uma yang berkepala gajah.Saat itu Dewi
Uma tidak memiliki putra yang berkepala
gajah.Namun saat itu Dewi Uma sedang hamil besar. Pada suatu Dewi Uma berjalan-jalan
dipertamanan Sorga untuk menghirup udara segar dan keindahan taman Sorga
tersebut. Sedang asiknya Dewi Uma
menikmati keindahan taman tiba-tiba para Dewa
melepaskan Gajahnya Dewa Indra yang bernama Gajah Airavata.Gajah
tersebut lewat persis didepan Dewi Uma
yang sedang hamil besar itu.Dewi Umat
sangat kaget karena tiba-tiba
saja ada gajah yang besar itu lewat
didepanya .Karena kaget, Dewi
Uma langsung melahirkan
ditaman Sorga tersebut.
Mungkin karena
pengaruh kagetnya melihat gajah dengan tiba-tiba itu Dewi Uma melahirkan Putra
yang berkepala gajah. Putra Dewi Uma
yang berkepala gajah
itu diberi nama Ganesa.Maskipun
masih bayi yang belum bisa merangkak langsung
saja diadu berperang melawan Raksasa Nila Rudraka. Raksasa Nila Rudraka
tentunya menganggap bayi tersebut tidak sebagai lawan yang berarti. Langsung saja Ganesa
yang masih bayi itu dipukul dengan senjatanya.Anehnya senjata
Nila Rudraka itu tidak mempan sama
sekali membunuh bayi Ganesa itu. Justru
setiap dipukul dengan senjata malahan Ganesa justru menjadi semakin besar dan semakin kuat. Pertama dipukul dari
ia tidak bisa merangkak justru Ganesa saat itu bisa merangkak. Setiap
dipukul Gannesa menjadi semakin besar.
Sampai Ganesa menjadi dewasa saat itu juga.Setelah Ganesa merasa seimbang badanya dengan Nila
Rudrakan,sekarang Ganesa balik menyerang Nila Rudraka. Ganesa juga tidak mampu
mengalahkan Nila Rudraka. Akhirnya Genesa dibisiki oleh Hyang Pasu Pati agar
Ganesa memotong taringnya. Dengan
Potongan Taring itulah dijadikan
senjata melawan Nila Rudraka. Memang benar dengan potongan taringnya sendiri
Ganesa dapat membunuh Raksasa Nial Rudraka.Ceritra ini memang
sangat aneh.Namun ceritra ini adalah
media Agama Hindu untuk membungkus nilai-nilai spiritual Hindu.Raksasa
Nila Rudaraka pada hekekatnya lambang
alam semesta ini.Sedangkan Ganesa lambang perjuangan manusia yang hidup
di alam raya ini.. Manusia dengan alam menurut
filosofi Hindu bukanlah
berhadap-hadapan dengan alam.Manusia hidup bersama alam itu sendiri.Kalau manusia merasa berhadapan
dengan alam dan ia berusaha menundukan alam maka manusia itu akan dihancurkan
pula oleh alam.Kalau manusia merusak alam,manusiapun akan rusak hidupnya
oleh alam. Ganesa adalah lambang Dewa Wighna-ghna dan Dewa Winayaka.Wighna artinya halangan.Ini artinya dengan memuja Dewa Ganesa manusia mendapat
kekuatan spiritual untuk menghadapi halangan dalam hidupnya. Winayaka artinya
bijaksana. Dengan memuja Dewa Ganesha
sebagai manifestasi Tuhan berarti kita akan mendapatkan kebijaksanaan.
Orang bijaksana tidaklah serakah.Ganesa
memotong taringnya ini lambang memotong keserakahan.Upacara Potong Gigi lambang
menghilangkan keserakahan sebagai salah satu ciri orang
bijaksana.
Dari : I Ketut
Widyananda
Hal : Naskah Kembang
Rampe Untuk di Harian Nusa Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar